Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

4. Imbalan yang wajar dan adil serta pembayaran tunai hutang yang dijamin lainnya. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 56 Undang-Undang Kepailitan mengakibatkan hak separatis yang dimiliki oleh kreditur pemegang jaminan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini akan menimbulkan berbagai permasalahan bagi kreditur pemegang hak jaminan. Bertolak dari masalah-masalah tersebut di atas, judul tesis yang akan diteliti adalah: “KEDUDUKAN HUKUM BANK SEBAGAI PEMEGANG JAMINAN KEBENDAAN PADA PERJANJIAN KREDIT DALAM KEADAAN DEBITUR PAILIT”.

B. Perumusan Masalah

Mengingat pentingnya masalah kedudukan hukum Bank sebagai kreditur pemegang hak jaminan kebendaan dalam perjanjian kredit, baik ditinjau dari hukum jaminan dan hukum kepailitan sebagai upaya untuk pengembalian kreditpelunasan hutang, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah upaya Bank sebagai kreditur dalam usaha pelunasan hutang debitur pailit? 2. Bagimanakah kedudukan Bank sebagai pemegang jaminan kebendaan apabila obyek jaminan yang dieksekusi tersebut ternyata tidak memenuhi seluruh piutangnya? Inggrid Kusuma Dewi : Kedudukan Hukum Bank Sebagai Pemegang Jaminan Kebendaan Pada Perjanjian Kredit Dalam Keadaan Debitur Pailit, 2007 3. Bagaimanakah kedudukan hak kreditur pemegang jaminan kebendaan dalam kepailitan terhadap adanya penangguhan eksekusi obyek jaminan stay? C. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah: 1. Mempelajari dan memahami bagaimana usaha Bank sebagai kreditur dalam usaha pelunasan hutang debitur pailit. 2. Mempelajari dan memahami kedudukan Bank sebagai pemegang jaminan kebendaan apabila obyek jaminan yang dieksekusi tersebut ternyata tidak memenuhi seluruh piutangnya. 3. Mempelajari dan memahami kedudukan hak kreditur pemegang jaminan kebendaan terhadap adanya penangguhan eksekusi obyek jaminan stay. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai hukum jaminan pada umumnya dan hukum kepailitan, khususnya yang berkaitan dengan kedudukan Bank sebagai pemegang jaminan kebendaan pada perjanjian kredit dalam lembaga jaminan dan apabila debitur dalam keadaan pailit.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Secara teoretis, dapat menambah bahan kepustakaan hukum tentang hukum jaminan dan hukum kepailitan khususnya mengenai kedudukan hukum pemegang jaminan kebendaan. Inggrid Kusuma Dewi : Kedudukan Hukum Bank Sebagai Pemegang Jaminan Kebendaan Pada Perjanjian Kredit Dalam Keadaan Debitur Pailit, 2007 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan memberikan pemahaman yang lebih baik dalam rangka pengembangan lebih lanjut dalam hukum jaminan dan kepailitan khususnya mengenai kedudukan hukum Bank sebagai pemegang jaminan kebendaan bagi pihak-pihak yang terkait, seperti: a. Kreditur pemegang jaminan kebendaan yang hendak menggunakan lembaga kepailitan dalam penyelesaian utang piutang. b. Pihak Kreditur Bank sebagai pemegang jaminan kebendaan yang hendak menggunakan lembaga kepailitan dalam menyelesaikan kredit macet.

E. Keaslian Penelitian