7 Pengkajian Ulang Manajemen,Tindakan Korektif dan Pengembangan.
Mengkaji ulang sistem Manajemen K3,performanya dan hasilnya, untuk memastikan efektifitasnya dan kesinambungannya dan mencari
kemungkinan untuk mengimplementasikan perkembangan dan tindakan korektif. Pengkajian ulang manajemen ini akan mencakup pengkajian
seluruhnya SM-K3. Pada tingkat terendah,pengkajian ulang ini akan dilakukan per
minggu dalam bentuk Pertemuan K3 terdokumentasi dengan wakil dari Perusahaan Gas Negara dan kontraktor. Pertemuan ini diorientasikan pada
tindakan dan kecocokan terhadap regulasi Indonesia mengenai Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam proyek.
C. Pengelolaan Bahaya dan Dampak di PT.Perusahaan Gas NegaraperseroTbk.
1 Penanganan Bahaya dan Dampak PT. Perusahaan Gas Negara persero Tbk. MemberikanMaterial
Safety Datasheet MSDS untuk setiap material yang berbahaya yang dibawa ke dalam area kontruksi.Hanya pekerja yang terlatih dan
berpengalaman dengan peralatan pelindung diri yang dapat membawa material ini, agar tidak terjadi efek bahaya tersebut terhadap
karyawan yang melakukannya.
2 Paparan Bahaya Sistem yang digunakan untuk memantau paparan pekerja terhadap
bahan kimia atau unsur-unsur fisik yaitu dengan sistem inpeksi keselamatan Safety Inpection.Inspeksi keselamatan harusdilakukan
rutin untuk semua area yang memerlukan perhatian khusus,baik area kunjungan secara acak ataupun merupakan hasil dari kejadian atau
kecelakaan. 3 Penanganan Potensi Bahaya
Pre-job meeting dilakukan untuk memberitahu para pekerja mengenai bahaya yang mungkin timbul seperti bahan kimia,kebisingan.Pre-Job
Meeting dilakukan untuk menegaskan dan mengulangi persyaratanprosedurstandar safety.Pre-Job meeting membahas topic-
topik sebagai berikut : a. Memberikan informasi yang lebih detail mengenai pekerjaan
yang akan dilakukan kepada pekerja dan bahaya yang menyertainya
b. Memberikan informasi mengenai Mitigasi Risiko yang telah dibuat.
c. Memberikan informasi mengenaiSafety Plan Regulations,Emergency Management Plan, Lockouttag out
Procedure, batasan area yang boleh dimasuki,sistim ijin kerja, sistem ijin peralatan berat,sistim informasi kondisi darurat dll.
d. Memberikan informasi mengenai aturan keamanan termasukaccess arrangement dan aturan safety seperti fire
protection, pengaturan pertolongan pertama, Ijin kerja, ijin dinasdll.
D. Implementasikan Kebijakan K3-Persyaratan Umum
Bagian ini menjelaskan tetang penempatan pencegahan keselamatan yang dibutuhkan untuk menghilangkan atau menjaga dari bahaya pada suatu
pekerjaan tertentu .
1 Kebijakan K3 secara Umum
a Merokok dan membawa korek api Dilarang merokok di area konstruksi. Dilarang membawa korek api
dan perlatan lainnya yang dapat menimbulkan api agar tidak terjadi kebakaran di area perusahaan.
b Peralatan yang dioperasikan dengan baterai dan listrik Peralatan yang dioperasikan dengan Baterai seperti lampu
flash,handphone,pager,kamera,dll tidak di perbolehkan memasuki area konstruksi. Peralatan yang dioperasikan dengan listrik harus sesuai
berdasarkan klasifikasi areanya.Peralatan yang non-explosion proof tidak boleh digunakan tanpa ijin kerja panas hot work permit.
c Kebersihan Menjaga kebersihan pada area kontruksi,sehingga tidak menyebabkan
terjadinya kondisi tidak aman unsafe condition.Jika memungkinkan area konstruksi diberi pagar. Material yang tidak diperlukan tidak
boleh disimpan dalam area konstruksi kecuali ada ijin dari pengawas
.
d Traffic Safety Seluruh kendaraan termasuk crane,forklift,dll yang masuk ke area
konstruksi harus dilakukan pengecekan. Kendaraan tidak diperbolehkan memasuki area konstruksi tanpa ijin kerja panas hot
work permit,kendaraan tidak boleh di parker di dekat peralatan emergency seperti hidran,memasuki area operasionalfasilitas dan
lokasi dilarang parker bagi para karyawan untuk meminimalkan dampak efek bahaya.
e Pembangunan kantor sementara Tidak diperbolehkan membangun temporary shedkantor di dalam
area kerja,kecuali telah diijinkan oleh Perusahaan Gas Negara,di karenakan dapat mengganggu proses kinerja yang berkaitan dengan
perusahaan. f Lifting Machine,Tools,Tackles
Seluruh mesin dan peralatan untuk mengangkat cranes,forklift,elevators,hydra cranes,slings,rantai,dll, yang dibawa
kedalam area kontruksi harus memiliki identifikasi dan bersertifikat. Sebelum digunakan,seluruh mesin dan peraltan tersebut harus
dilakukan “pre-use check”, merupakan pengecekan terhadap keseluruhan seluruh mesin dan peralatan tersebut. Seluruh mesin dan
peralatan harus dikeluarkan dari area konstruksi apabila tanggal sertifikasinya akan segera berakhir, maka pihak perusahaan harus
melakukan perpanjangan sertifikasi sebelum masanya berakhir.
Seluruh operator Crane dan peralatan lainnya harus
bersertifikat.Apabila crane boom melakukan pengangkatan,area di sekitarnya harus diberi penghalang dan dipastikan tidak ada pekerja
dibawah crane tersebut.Jika crane akan digunakan pada malam hari,seluruh pekerja harus menggunakan jaket yang mengandung
fluorescent dan memantulkan cahaya. g Safety Meeting
Safety meeting dilakukan setiap minggu dan harus dihadiri oleh manajer HSESafety Officer dari setiap kontraktor.Permasalahan
mengenai keselamatan dan observasi pada setiap kegiatan konstruksi dalam rapat dan di buat notulennya oleh Safety Officer Perusahaan
Gas Negara.
E. Alat Pelindung Diri