dilakukan,khususnya dan tidak terbatas pada penggalian,bekerja pada ketinggian,masalah lingkungan,inspeksi perlatan dan lain-lain.
2 Evaluasi
Mengevaluasi secara penuh semua resiko yang teridentifikasi yang berlawanan dengan standar yang sesuai,juga memperhitungkan
kemungkinan kejadian dan tingkat keparahan untuk : a.
Personil Kontraktor b.
Personil subkontraktor dan vendor c.
Lingkungan sekitar d.
Properti
1. Evaluasi dari resiko keselamatan dan kesehatan akan
melibatkan pertimbangan mengenai : a. Api dan Ledakan
b. Impacts dan collisions c. Asphyxiation dan bahaya listrik
d. Paparan bahan kimia,fisik dan ergonomic e. Longsornya galian
2. Evaluasi dari efek lingkungan akan memperhitungkan efek
yang disebabkan oleh : a. Kebutuhan tempat baik permanen maupun sementara
b. Kebutuhan seperti air,energy,material,bahan kimia dan bahan alam lainnya.
c. Sumber daya manusia
d. Buangan,baik countinue maupun tidak dari operasi maupun hasil dari suatu kejadian.
Buangan mencakup : a. Emisi gas
b. Buangan larutan c. Limbah padat dan cair
d. Radiasi,panas e. Bunyi,getaran
f. Cahaya
3Pencatatan Bahaya dan Efek
Mendokumentasikan dan mengidentifikasi semua bahaya. Semua hasil identifikasi ini akan didokumentasi sebagai Job Safety
Analysis JSA Analisis Keselamatan Kerja.
4 Tujuan dan Target
Menspesifikasikan tujuan dan target K3 secara detail dan target tersebut akan dikembangkan dalam Tujuan strategi K3. Yang
mencakup : a. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan tindakan control
pencegahan untuk aktifitas,produk,atau servis tertentu yang mengandung resiko terhadap implementasi K3.
b. Mengkaji ulang aktifitas terkontrol untuk memastikan bahwa tindakan control yang di ajukan mampu menurunkan resiko ke
tingkat yang diterima ALARP atau memungkinkan tujuan yang relevan dipenuhi.
c. Mengimplementasikan tindakan control dan memantau efektifitasnya.
d. Mengidentifikasi,mendokumentasi dan mengkomunikasikan kepada personil yang terkait tindakan pencegahan untuk
mengurangi dampak dari resiko.
5 Tindakan Implementasi dan Pemantauan
Aktifitas dan pekerjaan akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang telah disetujui oleh Perusahaan Gas Negara.
Tujuan dan target akan dimonitor, dan hasilnya akan dicatat untuk menunjukkan kecocokan. Secara khusus,performa sesungguhnya dari
aktifitas yang kritikal untuk K3 akan dibandingkan dengan kontrol manajemen yang dibuat saat aplikasi proses manajemen bahaya dan
6 Audit, Tindakan Korektif dan Pengembangan
Perusahaan Gas Negara melalui kontraktor mengharuskan kontraktor menjaga prosedur untuk audit agar dilaksanakan untuk menetukan apakah
semua elemen dan aktifitas SM-K3 sesuai dengan aturan yang telah direncanakan dan di implementasikan secara efektif.Audit seperti ini akan
dilakukan oleh staff pengawasan kontraktor pada waktu yang telah di tentukan sesuai dengan protocol yang berlaku dan jadwal yang telah di
tentukan oleh Perusahaan Gas Negara. Semua tindakan tidak semestinya yang ditentukan selama audit akan
berefek pada tindakan korektif secepatnya oleh kontraktor. Semua hasil audit akan dilaporkan pada Perusahaan Gas Negara melalui jalur
korespondensi resmi dalam jangka waktu 2 hari setelah hasil audit.
7 Pengkajian Ulang Manajemen,Tindakan Korektif dan Pengembangan.
Mengkaji ulang sistem Manajemen K3,performanya dan hasilnya, untuk memastikan efektifitasnya dan kesinambungannya dan mencari
kemungkinan untuk mengimplementasikan perkembangan dan tindakan korektif. Pengkajian ulang manajemen ini akan mencakup pengkajian
seluruhnya SM-K3. Pada tingkat terendah,pengkajian ulang ini akan dilakukan per
minggu dalam bentuk Pertemuan K3 terdokumentasi dengan wakil dari Perusahaan Gas Negara dan kontraktor. Pertemuan ini diorientasikan pada
tindakan dan kecocokan terhadap regulasi Indonesia mengenai Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam proyek.
C. Pengelolaan Bahaya dan Dampak di PT.Perusahaan Gas NegaraperseroTbk.