Asmahani Mukhtar Ghaffar : Penerapan PSAK No. 102 Tentang Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, 2009.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Kehadiran PT. Bank Syari’ah Mandiri sesungguhnya hanyalah suatu hikmah dari sekian banyak hikmah yang kita peroleh akibat adanya krisis yang menerpa negeri ini.
Sebagaimana kita ketahui krisis politik nasional telah membawa dampak besar yang bersifat multi dimensional. Imbasnya tidak hanya pada sektor ekonomi dan politik,
namun merembet ke sektor sosial bahkan budaya. Dari sektor ekonomi kerusakan yang terjdai sungguh luar biasa. Peranan
Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil
tindakan untuk merestruksi dan merekapitulasi bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan pada bulan
November 1998 yang merupakan penyempurnaan dari Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan telah memberikan peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya
bank-bank syari’ah di Indonesia. Undang-undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syari’ah atau dengan membuka cabang khusus syari’ah.
Inilah awal dari satu masa dunia perbankan yang kita sebut dual banking sistem. Langkah awal dengan merubah anggaran dasar tentang nama PT. Bank Susila
Bakti menjadi Bank Syariah Sakinah berdasarkan akte notaries Ny. Machrani M.S SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999 dilanjutkan dengan nama PT Bank Syariah Mandiri
Asmahani Mukhtar Ghaffar : Penerapan PSAK No. 102 Tentang Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, 2009.
seperti tercantum dalam akte notaries Sutjipto, SH No. 23 pada tanggal 8 September 1999. Kemudian bank Indonesia dengan skep No. 12KEP.GBI1999 tanggal 25 Oktober
1999 telah menyetujui perubahan tentang kegiatan usaha dari bank dengan prinsip konvensional menjadi bank dengan prinsip syari’ah, terhitung mulai tanggal 1 November
1999. Ketika tengah berproses menjadi bank syariah terjadilah merger 4 bank yaitu
Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo ke dalam Bank Mandiri. BSB pun memperoleh pemilik baru yakni PT. Bank Mandiri. Rencana
perubahan BSB menjadi Bank Syariah dengan nama Bank Syariah Sakinah diambil oleh pemilik baru karena kebetulan Bank Mandiri telah berencana membuka unit syariah.
Senin tanggal 27 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya Bank Syariah Mandiri. Kelahiran PT. Bank Syariah Mandiri
merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di Bank Susila Bakti dan manajemen bank mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah di
lingkungan Bank Mandiri. PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya.
Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai solusi dan kiprah baru perbankan di
Indonesia.
2. Struktur Organisasi