Diagram Blok Rangkaian Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega8535

Septian Putra : Prototype Pendeteksi Kebakaran Pada Gedung Dengan Pusat Kendali Mikrokontroler ATMega 8535, 2009. Gambar 2.13 ISP- Flash Programmer 3.a Cara menggunakannya adalah dengan meng-klik Open File untuk mengambil file heksadesimal dari hasil kompilasi 8051IDE, kemudian klik Write untuk mengisikan hasil kompilasi tersebut ke mikrokontroler. Untuk mengecek apakah mikrokontroler bisa ditulisi atau tidak dapat diketahui dengan dua cara, yaitu dengan cara meng-klik Signature dan Read. Untuk mengamankan agar program pada mikrokontroler tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak diinginkan, dapat digunakan Lock Bit-1, Lock Bit-2 dan Lock Bit-3 yang masing-masingnya memiliki tingkat keamanan yang berbeda. Makin tinggi tingkatan Lock Bitnya maka makin sulit membongkar programnya. Tetapi apabila telah di lock dikunci maka mikrokontroler tidak dapat lagi ditulisi. BAB 3 RANCANGAN SISTEM

3.1. Diagram Blok Rangkaian

Septian Putra : Prototype Pendeteksi Kebakaran Pada Gedung Dengan Pusat Kendali Mikrokontroler ATMega 8535, 2009. Sensor Asap, Suhu Infra Merah Mikrokontroler ATMega 8535 Driver Pompa Air Sprayer Air Buzzer LCD Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Penjelasan digram blok di atas adal;ah sebagai berikut : 1. Sensor LM35 mendeteksi suhu yang berada disekitarnya dan merubahnya menjadi tegangan sinyal analog, sensor infra merah mendeteksi ada tidaknya infra merah lingkungan sekitar yang melebihi ambang batas dan sensor asap TGS 2600 mendeteksi ada tidaknya kadar karbon dioksida dan zat lain yang sering ditimbulkan oleh asap kebakaran secara berlebihan. 2. Sinyal analog ini akan dirubah menjadi data digital pada ADC yang terintegrasi secara internal pada ATMega8535. 3. Data ini akan diolah dan akan dikirim ke display LCD. 4. Apabila salah satu faktor diambang batas misalnya suhu melebihi batas yang ditentukan mikrokontroler memerintahkan alarm untuk dihidupkan dan apabila Septian Putra : Prototype Pendeteksi Kebakaran Pada Gedung Dengan Pusat Kendali Mikrokontroler ATMega 8535, 2009. ada asap yang terdeteksi maka alarm juga dihidupkan, begitu juga apabila ada aktifitas infra merah yang berlebihan dalam hal ini sumber kebakaran.

3.2 Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega8535

Rangkaian skematik dan layout PCB sistem minimum mikrokontroler AT89S52 dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini: Gambar 3.2 Rangkaian Skematik Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega8535 Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 8 MHz dan dua buah kapasitor 30 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler ATMega8535 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset aktif rendah. Pulsa transisi dari tinggi ke rendah akan me-reset mikrokontroler ini. Untuk men-download file heksadesimal ke mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai Septian Putra : Prototype Pendeteksi Kebakaran Pada Gedung Dengan Pusat Kendali Mikrokontroler ATMega 8535, 2009. konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer inilah dihubungkan ke komputer melalui port paralel. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9, 10 dan 11. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon.

3.3 Rangkaian Power Supply