Rismayanti : Higashi Nusa Tenggara No Higashi Sumba No Dentou Tekina Fuku To Kazari, 2009. USU Repository © 2009
BAB III PAKAIAN DAN PERHIASAN TRADISIONAL
SUMBA TIMUR NTT
Bagian terpenting dari perangkat pakaian adat Sumba adalah penutup badan, yaitu kain hinggi yang besar dan lebar dan lau untuk wanita.
Kain hinggi dan lau tersebut dengan teknik tenun ikat dan pahikung serta aplikasih muti dan hada. Hal tersebut merupakan perlambangan social,
ekonomi, serta religi suku Sumba. Warna kain yang terkenal dari Kabupaten Sumba Timur adalah
warna biru dan merah. Sedangkan warna motif beranekaragam, ada berwarna biru, merah, putih dan biru tua.
Motif-motif yang terdapat pada kain lelaki dan wanita adalah Njara atau kuda, Manu atau ayam, Tau atau manusiaorang, Andigu atau
tugu perang, Ruha atau rusa, Kuragu atau udang, Ularu atau ular, Buaya, Kakak Tua, Pohon Nangka, Ikan, Petolah, dan Bangau. Jika motifya
berbentuk orang maka warna dominannya putih. Dalam pakaian dan perhiasan tradisional Sumba Timur NTT
terbagi atas bagian yaitu :
3.1 Pakaian Tradisional Pria Kaum lelaki dari kabupaten tersebut memakai kain sarung yang
disebut oleh hinggi.Hinggi terbagi atas beberapa jenis berdasarkan waktu dan penggunaannya.Dapat di uraikan sebagai berikut:
a Pakaian harian dan pakaian kerja
Rismayanti : Higashi Nusa Tenggara No Higashi Sumba No Dentou Tekina Fuku To Kazari, 2009. USU Repository © 2009
Masyarakat Sumba Timur, kaum prianya menggunakan kain yang di sebut katarri dan digunakan waktu bekerja.Sebenarnya
kain katarri ini pada mulanya disebut dengan hinggi dan mempunyai nilai dalam adat dan biasanya berujud kain yang
masaih baru. Katarri berarti kain usang yang tidak digunakan lagi dalam
urusan adat baik untuk digunakan maupun untuk diberikan kepada pihak tertentu dalam adapt perkawinan.
Pakaian kerja atau pakaian harian selalu berbeda berdasarkan pelapisan social masyarakatya. Lapisan social masyarakat di
Kabupaten Sumba Timur adalah golongan bangsawan dan golon hamba.
b Pakain untuk bertamu Masyarakat Kabupaten Sumba Timur biasanya memakai pakaian
yang baik bagus bila hendak bertamu. Kain tersebut dinamakan hinggi. Jenis-jenis hinggi yang digunakan adalah hinggi
raukadama. Hinggi kawuru, hinggi hiamba. Golongan bangsawan biasanya
memakai kain yang lebih baik daripada kain yang digunakan oleh golongan hamba.
Kebanyakan golongan hamba-hamba menggunakan kain yang tidak digunakan lagi oleh kaum
bangsawan.
Rismayanti : Higashi Nusa Tenggara No Higashi Sumba No Dentou Tekina Fuku To Kazari, 2009. USU Repository © 2009
c Pakaian untuk upacara adat Untuk keperluan pesta adat dan pesta-pesta lainnya, kaum lelaki
dari Kabupaten Sumba Timur menggunakan kain dan perlengkapannya seperti kain yang di gunakan pada waktu
bertamu.Kain dan perlengkapan tersebut adalah :
-
Hinggi kawuru yaitu kain kombu yang di tenun dengan warna belau.
-
Hinggi kombu yang warnanya merah.
-
Hinggi raukadama yakni kain yang di tenun dengan warna campuran dan biasanya dikenakan oleh laki-laki pada upacara
adat.
- Hinggi hiamba, yaitu kain tenun yang di sulam dan
sulamannya membentuk gambar ular atau buaya.
3.2 Pakaian Tradisional Wanita Sama halnya dengan laki-laki, hubungan dengan pelapisan sosial