Nishi Jawa No Bando No Dentou Teki Na Fuku
NISHI JAWA NO BANDON NO DENTOU TEKI NA FUKU
KERTAS KARYA
Dikerjakan O
L E H
YUDI SUGANDA NIM 062203078
Pembimbing Pembaca
Drs.Amin Sihombing Drs.Nandi S
NIP.131945676 NIP. 131763366
Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian pendidikan Non-Gelar Fakultas Sastra USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA
BIDANG STUDI BAHASA JEPANG MEDAN
(2)
Disetujui Oleh :
Program Diploma Bahasa Jepang Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara Medan
Program Studi D3 Bahasa Jepang
Ketua,
Adriana Hasibuan,S.S., M,Hum. NIP. 131662152
(3)
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk Melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang
Pada : Tanggal : Hari :
Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. NIP. 132098531
Panitia :
No Nama Tanda Tangan
1. Adriana Hasibuan,S.S.,M.Hum. ( )
2. Drs. Amin Sihombing ( )
(4)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini, serta Shalawat dan Salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Kertas Karya ini berjudul “PAKAIAN TRADISIONAL DAERAH BANDUNG JAWA BARAT”.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah tertulis dalam kertas karya ini masih jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penulisan. Demi kesempurnaan, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kearah perbaikan.
Dalam kertas karya ini penulils telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang cukup bernilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum. selaku Ketua Jurusan Program Studi Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Amin Sihombing selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu untuk untuk memberikan bimbingan dan juga arahan kepada penulis, sampai kertas karya ini dapat diselesaikan. 4. Bapak Drs. Nandi S selaku dosen pembaca.
5. Seluruh Staf pengajar pada Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
(5)
6. Teristimewa kepada keluarga besar penulis, Ayahanda Bejo M dan Ibunda Jamiyah. Juga kepada kakak tercinta Rully Sugesti dan adik tercinta Sapryanto dan Anggi Pratama Putri. Terima kasih atas semua dukungannya dan Doa yang telah dipanjatkan , sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
7. Tidak lupa penulis juga ingin mengungkapkan rasa banyak terima kasih kepada bang Suroso Walio dan Amelia Purnama Sari Ginting dan juga anak-anak gang sempit yakni : Faisal Azhari, Mahdi Reza, Paima Leonard Silaen, Tryanto, Biin Suseyasa, Ahmad Fadli, Rifki Rifauzi, Bayu Samudera, Filio Tito Utama, Idrus Sardi, Dicky, Uci Agustina, Husnul Khotimah Lubis, Mega, finda.dan segenap keluarga besar Hinode. Akhir kata penulis memohon maaf kepada para pembaca atas segala kesalahan ataupun kekurangan dalam pengerjaan kertas karya ini, karna kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Medan, Juli 2009 Penulis
YUDI SUGANDA NIM. 062203078
(6)
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR……….. i
DAFTAR ISI………...iii
BAB I PENDAHULUAN……….1
1.1 Alasan Pemilihan Judul………..1
1.2 Batasan Masalah……….1
1.3 Tujuan Penelitian………2
1.4 Metode Penelitian………...2
BAB II GAMBARAN UMUM PAKAIAN TRADISIONAL DAERAH BANDUNG………3
2.1 Pengertian Pakaian Tradisional………..3
2.2 Jenis-jenis Pakaian Tradisional………..3
2.2.1 Pakaian Orang Kebanyakan………...3
2.2.2 Pakaian orang menengah………5
2.2.3 Pakaian Orang Bangsawan……….6
BAB III PAKAIAN TRADISIONAL BANDUNG JAWA BARAT………...8
3.1 Pakaian Sehari-sehari……….8
3.1.1 Pakaian Sehari-hari Orang Kebanyakan………8
3.1.2 Pakaian sehari-hari Orang Menengah………9
3.1.3 Pakaian Sehari-hari Orang Bangsawan………10
BAB IV KESIMPULAN………...12
4.1 Kesimpulan………...12
4.2 Saran………...12
(7)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan judul
Secara alamiah sifat-sifat manusia telah berkembang untuk menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya. Dari kegiatan ini lahirlah karya-karya dan kreasi manusia untuk memenuhi kepentingan hidupnya. Bermacam-ragam kebiasaan telah diturunkan, dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Cara tersebut terpolakan dan dipegang teguh, sehingga
menimbulkan ciri-ciri tersendiri, serta menjadi kebiasaan-kebiasaan. Di dalamnya terkandung nilai-nilai dan norma-norma yang ditetapkan dan
menjadi anutan bersama.
Salah satu cirri tersebut adalah pakaian tradisional yang ada di Indonesia, khususnya Bandung Jawa Barat.
Masyarakat Bandung selain mempunyai pakaian yang di pakai sehari-hari, juga mempunyai pakaian tradisional yang dipakai pada acara-acara adat. Pakaian-pakaian tersebut dipakai oleh orang biasa, orang menengah dan orang bangsawan.
Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk membahas tentang Pakaian Tradiosional Bandung Jawa Barat, sebagai judul kertas karya ini.
1.2 Batasan Masalah
Dalam kertas karya ini penulis hanya membahas mengenai Pakaian Tradisional Bandung Jawa Barat yakni pakaian sehari-hari orang kebanyakan, orang menengah dan orang bangsawan.
(8)
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperkenalkan pakaian tradisional di daerah Bandung Jawa
Barat
2. Untuk menambah wawasan tentang pakaian tradisional yang ada di Indonesia.
3. Untuk melengkapi persyaratan untuk dapat lulus dari D3 Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.
1.4 Metode Penelitian
Dalam kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan. Yaitu pengumpulan data atau informasi dengan membaca buku sebagai referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam kertas karya ini. Selanjutntya data dianalisa dan dirangkum untuk kemudian dideskripsikan ke dalam kertas karya ini.
(9)
BAB II
GAMBARAN UMUM PAKAIAN TRADISIONAL DAERAH BANDUNG 2.1 Pengertian Pakaian Tradisional
Pakaian tradisional adalah busana yang dipakai untuk menutup tubuh manusia dan dikenakan secara turun-temurun. Pakaian tersebut mempunyai suatu lambang lambang dan menjadi bagian pada upacara-upacara tertentu.
2.2 Jenis-jenis Pakaian Tradisional 2.2.1 Pakaian Orang Kebanyakan
1. Pakaian Laki-laki a. Pakaian bepergian
. Pakaian bepergian laki-laki dewasa orang kebanyakan adalah : 1. Kain sarung poleng
Cara mengenakan kain sarung poleng adalah sebagai berikut :
- Kain sarung yang digunakan adalah ujung kain bagian bawah sebatas betis.
- Cara melipatnya, mula-mula kain dibagi sama lebarnya pada pinggang. - Sisi atas kain sebelah kiri dipegang oleh tangan kiri, sisi sebelah kanan
dipegang oleh tangan kanan.
- Kain dari sebelah kanan dilipat pada pinggang bagian depan ke sebelah kiri. Biarkan ujung kainnya menyembul pada pinggang bagian depan sebelah kiri.
- Kain dari sebelah kiri dilipat ke sebelah kanan pada pinggang bagian depan. Kemudian ujung kainnya diselipkan pada lipatan kain di pinggang depan.
2. Baju kampret berwarna putih
Cara memakai baju kampret adalah mengancingkan kancingya sebanyak tiga buah kancing dari atas. Jadi bagian ujung kain yang menyembul tidak tertutupi oleh baju kampret.
(10)
3. Iket
Iket yamg digunakan adalah iket barengkos nangka Cara pemakainnya adalah sama dengan cara pemakain iket barengkos nangka pada busana laki-laki dewasa, busana sehari-hari.
b. Pakaian kerja petani
Pakaian kerja petani laki-laki adalah : 1. Sontog hitam
Celana sontog hitam yang digunakan dengan cara menalikan tali kolornya pada tengah pinggang bagian depan.
2. Baju kampret
Baju kampret yang digunakan berwarna hitam dan cara memakainya dengan mengancingkan kancingnya di bagian depan.
3. Kain sarung poleng
Cara memakai kain sarung poleng sama dengan cara pemakaian kain sarung pada busana bepergian laki-laki.
4. Iket
Iket yang digunakan adalah iket barengkos nangka. Cara pemakaiannya adalah sama dengan cara pemakain iket barengkos nangka pada busana laki-laki dewasa, busana sehari-hari.
5. Dudukuy cetok
Dudukuy cetok adalah topi yang berbentuk kerucut terbuat dari anyaman bambu. Cara mengenakannya dikenakan di atas kepala setelah memakai iket.
2. Pakaian Wanita a. Pakaian bepergian
1. Kain panjang
Cara pemakaiannya adalah :
- Kain panjang dililitkan sebatas pinggang dari sebelah kanan ke sebelah kiri.
- Ujung kain sebelah kanan berada pada tengah pinggang bagian depan atau lebih ke kiri.
(11)
- Kain dari sebelah kiri terus dililitkan ke sebelah kanan hingga ujung kain berada pada tengah pinggang bagian depan atau lebih ke sebelah kanan.
2. Beubeur atau angkin
Beubeur atau angkin yaitu kain tebal berwarna hitam atau putih, selebar lebih kurang 10 – 15 cm, Panjangnya 3-4 hingga 5 meter.
3. Kebaya
Model kebaya sama dengan model untuk anak-anak. Cara menggunakannya, sama yakni memakai penitik di depan.
4. Selendang batik
Kain selendang batik diselempangkan dari bagian pundak kanan ke bagian bawah ketiak kiri.
b. Pakaian ke kali
Apabila mereka akan mandi dan mencuci mereka akan melakukannya di kali atau di tempat-tempat sumber air yang dijadikan pancuran. Maka busana yang digunakan adalah samping jangkung. Samping jangkung adalah kain batik panjang yang dililitkan dari sebelah kanan ke kiri. Lalu bagian sebelah kiri dililitkan ke sebelah kanan,terus ke belakang, dilanjutkan ke depan, hingga ujung kain berada pada bagian atas dada, dan di dalamnya memakai kutang atau tanpa kutang.
2.2.2 Pakaian Orang Menengah 1. Pakain laki-laki
a. Busana resmi laki-laki
Busana resmi laki-laki dewasa adalah baju yang berwarna putih, kain kebat batik, sabuk dan iket.
b. Pakaian tayu ban
Laki-laki dewasa sering mengikuti tayu ban (tari pergaulan) yang di adakan di kabupaten, busana yang digunakan adalah :
- Baju senting berwarna hitam - Kain kebat
(12)
Kelengkapan : - Keris
- Solder, yaitu selendang batik yang terbuat dari sutera, panjang tiga hingga tiga setengah meter dan lebar 40 cm.
2. Pakaian wanita
Pakaian resmi bagi wanita adalah :
- Kain kebat batik sebatas mata kaki - Kutang
- Beubeur - Kebaya - sepatu
Cara pemakaiannya sama seperti mengenakan pakaian bepergian waniata orang kebanyakan dan menggunakan sepatu. Serta dilengkapi dengan giwang, kalung, gelang dan cincin.
2.2.3 Pakaian Orang Bangsawan 1. Pakaian dinas resmi laki-laki
Pakaian dinas resmi laki-laki kaum bangsawan adalah : - Kain kebat lereng
- Sabuk
- Bedahan (jas warna hitam) - Iket
- Keris Cara pemakaian :
- Kain kebat panjang dililitkan dari sebelah kiri ke kanan.
- Pegang ujung kain sebelah kiri pada samping pinggang sebelah kanan. - Ujung kain sebelah kanan diberi lepe (lipatan-lipatan kain) selebar 10
cm, sebanyak lima hingga tujuh buah.
- Lipatkan sisi kain yang di sebelah kiri ke sebelah kanan. - Kemudian gunakan sabuk kulit pada pinggang.
- Baju yang digunakan adalah baju bedahan yang berlengan panjang. - Kepala menggunakan iket sawit.
- Menggunakan sepatu hitam.
(13)
-2. Pakaian Bepergian Wanita
Pakaian yang dikenakan pada saat bepergian adalah kutang, kain kebat, beubeur dan kebaya sama seperti pakaian sehari-hari. Tetapi bahan yang digunakan lebih halus dan lebih baik kualitasnya.
(14)
BAB III
PAKAIAN TRADISIONAL BANDUNG JAWA BARAT 3.1 Pakaian Sehari-hari
3.1.1 Pakaian Sehari-hari Orang Kebanyakan 1. Pakaian laki-laki dewasa
Pakaian yang digunakan oleh orang kebanyakan khususnya orang laki-laki dewasa adalah:
a. Celana sontog
Celana sontog digunakan dengan cara menalikan tali kolornya di tengah pinggang bagian depan.
b. Baju kampret
Baju yang digunakan adalah baju kampret, cara memakainya dengan mengancingkan kancingnya di bagian depan.
c. Kain sarung
Cara mengenakan kain sarung adalah sama halnya mengenakan sarung sehari-hari.
d. Iket
Iket yang digunakan adalah iket barengkos nangka. Cara memakainya adalah sebagai berikut :
- Iket dilipat dua secara diagonal, hingga berbentuk segitiga, letakan di bagian belakang kepala bagian bawah.
- Ujung kiri dipegang oleh tangan kiri dan ujung kanan dipegang oleh tangan kanan.
- Bagian tengah dari iket yang berada di dekat telinga dilipat-lipat kecil. - Ujung iket dari sebelah kanan putarkan ke sebelah kiri dan dari arah
kiri ke kanan.
- Ujung iket yang menjuntai di belakang ditarik ke depan hingga menutupi bagian kepala dan di bawah kedua belitan iket.
(15)
2. Pakainan Wanita Dewasa
Busana sehari-hari bagi wanita dewasa adalah : a. Kain kebat
Cara pemakaian:
- Kain dibentangkan pada tubuh bagian depan
- Ujuang kanan yang dipegang oleh tangan kanan, lipat ke tengah pinggang bagian depan atau agak ke sebelah kiri.
- Lingkarkan sisi kain dari sebelah kiri ke pinggang sebelah kanan, ke belakang dan ke depan, sehingga ujung kain berada pada tengah pinggang depan atau agak kesebelah kanan.
- Selipkan ujung kain pada balitan kain di pinggang. b. Kutang
Cara pemakaia kutang adalah dengan mengancingkan kancingnya yang berada di bagian depan.
c. Kebaya
Cara memakai kebaya adalah : - Dipakai pada tubuh
- Rapatkan kedua sisi kebaya bagian depan di dada, kemudian memakai penitik.
3.1.2 Pakaian Sehari-hari Orang Menengah 1. Pakaian Laki-laki Dewasa
Pakaian laki-laki dewasa orang menengah adalah : - Baju kampret putih.
- Sarung poleng. - Iket.
Cara pemakaian :
- Sarung poleng dilipat ke arah kanan.
- Ujung atas sebelah kanan dilipat ke arah kiri.
- Gulung bagian atas ke arah luar, sebagai pengencang kain. - Baju kampret dipakai.
(16)
2. Pakaian Wanita Dewasa
Pakaian wanita dewasa orang menengah adalah : - Kain kebat.
- Kutang. - Kebaya. Cara pemakaian :
- Kain kebat dibentangkan pada tubuh bagian belakang
- Ujung kanan kain dipegang oleh tangan kanan, lipat ke tengah pinggang bagian depan atau agak ke sebelah kiri.
- Lingkarkan sisi kain dari sebelah kiri ke pinggang sebelah kanan, ke belakang dan ke depan, sehingga ujung kain berada pada tengah pinggang depan atau agak ke sebelah kanan.
- Selipkan ujung kain pada balitan kain di samping.
- Cara memakai kutang, dengan mengancingkan kancingnya yang berada di bagian depan.
- Bila keluar rumah, memakai kain kebat, kutang dan kebaya. Tetapi belahan kebayanya dibiarkan terbuka, tanpa penitik, dan juga tidak ditalikan.
3.1.3 Pakaian Sehari-hari Orang Bangsawan 1. Pakaian laki-laki dewasa
Pakaian laki-laki dewasa orang bangsawan adalah : - Kain kebat panjang, motif bebas.
- Sabuk. - Bedahan. - Iket. - Selop.
Cara pemakaian :
- Kain kebat panjang digunakan dari sebelah kiri ke kanan.
- Pegang ujung kain sebelah kiri pada samping pinggang sebelah kanan. - Ujung kain sebelah kanan diberi lepe atau lipatan-lipatan kain selebar
10 cm, sebanyak lima hingga tujuh buah.
(17)
- Menggunakan sabuk kulit pada pinggang.
- Baju yang digunakan adalah baju bedahan yang berlengan panjang. - menggunakan iket sawit di kepala.
- Menggunakan selop hitam.
2. Pakaian Wanita Dewasa
Pakaian wanita dewasa orang bangsawan adalah : - Kutang.
- Kain kebat. - Beubeur. - Kebaya.
Cara Pemakaian
- Kutang kurung bergaris lurus pada dada.
- Cara pemakaian kain kebat sama seperti cara pemakaian kain kebat pada laki-laki dewasa.
- Beubeur dililitkan dari kiri ke kanan,
- Ujung beubeur dipegang oleh tangan kanan lalu letakkan pada pinggang kiri.
- Lilitkan beubeur yang dipegang oleh tangan kiri ke depan
- Ujung beubeur diselipkan pada bagian bawah atau bagian atas beubeur. - Kebaya kaum bangsawan sehari-hari biasanya tetap rapih, karena
mereka sering menerima tamu.
(18)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kertas karya ini adalah sebagai berikut :
1. Pakaian tradisional masyarakat Bandung Jawa Barat tidak hanya dikenakan untuk bekerja dan bepergian tetapi dikenakan dalam kehidupan sehari-hari
2. Pakaian yang dikenakan orang kebanyakan, orang menengah dan bangsawan berbeda dari segi kualitas dan bahannya.
4.2 Saran
1. Penulis mengharapkan agar para pembaca dapat lebih mengenal salah satu pakaian tradisional yang ada di Indonesia.
2. Penulis mengharapkan agar kita bisa melestarikan dan menjaga kebudayaan kita, khususnya pakaian tradisional.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
1. Ali R. Et. Sejarah Jawa Barat, Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Jawa Barat, Bandung, 1975.
2. Hamzah, Pakaian TrdisionalDaerah Jawa Barat, Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1988.
(1)
BAB III
PAKAIAN TRADISIONAL BANDUNG JAWA BARAT 3.1 Pakaian Sehari-hari
3.1.1 Pakaian Sehari-hari Orang Kebanyakan
1. Pakaian laki-laki dewasa
Pakaian yang digunakan oleh orang kebanyakan khususnya orang laki-laki dewasa adalah:
a. Celana sontog
Celana sontog digunakan dengan cara menalikan tali kolornya di tengah pinggang bagian depan.
b. Baju kampret
Baju yang digunakan adalah baju kampret, cara memakainya dengan mengancingkan kancingnya di bagian depan.
c. Kain sarung
Cara mengenakan kain sarung adalah sama halnya mengenakan sarung sehari-hari.
d. Iket
Iket yang digunakan adalah iket barengkos nangka. Cara memakainya adalah sebagai berikut :
- Iket dilipat dua secara diagonal, hingga berbentuk segitiga, letakan di bagian belakang kepala bagian bawah.
- Ujung kiri dipegang oleh tangan kiri dan ujung kanan dipegang oleh tangan kanan.
- Bagian tengah dari iket yang berada di dekat telinga dilipat-lipat kecil. - Ujung iket dari sebelah kanan putarkan ke sebelah kiri dan dari arah
kiri ke kanan.
- Ujung iket yang menjuntai di belakang ditarik ke depan hingga menutupi bagian kepala dan di bawah kedua belitan iket.
(2)
2. Pakainan Wanita Dewasa
Busana sehari-hari bagi wanita dewasa adalah : a. Kain kebat
Cara pemakaian:
- Kain dibentangkan pada tubuh bagian depan
- Ujuang kanan yang dipegang oleh tangan kanan, lipat ke tengah pinggang bagian depan atau agak ke sebelah kiri.
- Lingkarkan sisi kain dari sebelah kiri ke pinggang sebelah kanan, ke belakang dan ke depan, sehingga ujung kain berada pada tengah pinggang depan atau agak kesebelah kanan.
- Selipkan ujung kain pada balitan kain di pinggang. b. Kutang
Cara pemakaia kutang adalah dengan mengancingkan kancingnya yang berada di bagian depan.
c. Kebaya
Cara memakai kebaya adalah : - Dipakai pada tubuh
- Rapatkan kedua sisi kebaya bagian depan di dada, kemudian memakai penitik.
3.1.2 Pakaian Sehari-hari Orang Menengah
1. Pakaian Laki-laki Dewasa
Pakaian laki-laki dewasa orang menengah adalah : - Baju kampret putih.
- Sarung poleng. - Iket.
Cara pemakaian :
- Sarung poleng dilipat ke arah kanan.
- Ujung atas sebelah kanan dilipat ke arah kiri.
- Gulung bagian atas ke arah luar, sebagai pengencang kain. - Baju kampret dipakai.
(3)
2. Pakaian Wanita Dewasa
Pakaian wanita dewasa orang menengah adalah : - Kain kebat.
- Kutang. - Kebaya. Cara pemakaian :
- Kain kebat dibentangkan pada tubuh bagian belakang
- Ujung kanan kain dipegang oleh tangan kanan, lipat ke tengah pinggang bagian depan atau agak ke sebelah kiri.
- Lingkarkan sisi kain dari sebelah kiri ke pinggang sebelah kanan, ke belakang dan ke depan, sehingga ujung kain berada pada tengah pinggang depan atau agak ke sebelah kanan.
- Selipkan ujung kain pada balitan kain di samping.
- Cara memakai kutang, dengan mengancingkan kancingnya yang berada di bagian depan.
- Bila keluar rumah, memakai kain kebat, kutang dan kebaya. Tetapi belahan kebayanya dibiarkan terbuka, tanpa penitik, dan juga tidak ditalikan.
3.1.3 Pakaian Sehari-hari Orang Bangsawan
1. Pakaian laki-laki dewasa
Pakaian laki-laki dewasa orang bangsawan adalah : - Kain kebat panjang, motif bebas.
- Sabuk. - Bedahan. - Iket. - Selop.
Cara pemakaian :
- Kain kebat panjang digunakan dari sebelah kiri ke kanan.
- Pegang ujung kain sebelah kiri pada samping pinggang sebelah kanan. - Ujung kain sebelah kanan diberi lepe atau lipatan-lipatan kain selebar
(4)
- Menggunakan sabuk kulit pada pinggang.
- Baju yang digunakan adalah baju bedahan yang berlengan panjang. - menggunakan iket sawit di kepala.
- Menggunakan selop hitam.
2. Pakaian Wanita Dewasa
Pakaian wanita dewasa orang bangsawan adalah : - Kutang.
- Kain kebat. - Beubeur. - Kebaya.
Cara Pemakaian
- Kutang kurung bergaris lurus pada dada.
- Cara pemakaian kain kebat sama seperti cara pemakaian kain kebat pada laki-laki dewasa.
- Beubeur dililitkan dari kiri ke kanan,
- Ujung beubeur dipegang oleh tangan kanan lalu letakkan pada pinggang kiri.
- Lilitkan beubeur yang dipegang oleh tangan kiri ke depan
- Ujung beubeur diselipkan pada bagian bawah atau bagian atas beubeur. - Kebaya kaum bangsawan sehari-hari biasanya tetap rapih, karena
mereka sering menerima tamu.
(5)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kertas karya ini adalah sebagai berikut :
1. Pakaian tradisional masyarakat Bandung Jawa Barat tidak hanya dikenakan untuk bekerja dan bepergian tetapi dikenakan dalam kehidupan sehari-hari
2. Pakaian yang dikenakan orang kebanyakan, orang menengah dan bangsawan berbeda dari segi kualitas dan bahannya.
4.2 Saran
1. Penulis mengharapkan agar para pembaca dapat lebih mengenal salah satu pakaian tradisional yang ada di Indonesia.
2. Penulis mengharapkan agar kita bisa melestarikan dan menjaga kebudayaan kita, khususnya pakaian tradisional.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Ali R. Et. Sejarah Jawa Barat, Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Jawa Barat, Bandung, 1975.
2. Hamzah, Pakaian TrdisionalDaerah Jawa Barat, Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1988.