15 f.  Bisa  memindahkan  makanan  dari  mulut  bagian  depan  ke  mulut  bagian
belakang g.  Bisa  menggerakan  lidah,  dan  tidak  lagi  mendorong  makanan  keluar
menggunakan lidah h.  Mulai tumbuh gigi
. Kerugian Memperkenalkan MP-ASI Terlalu Dini
Ada  dua  kerugian  utama  memperkenalkan  makanan  padat  sebelum  usia  6 bulan, yaitu meningkatnya resiko diare dan infeksi lainnya. Juga, jumlah ASI
yang  diterima  bayi  akan  menurun,  karena  ASI  lebih  bergizi  ketimbang makanan padat, pertumbuhan bayi mungkin terganggu Ramaiah, 2007
. Kerugian Memperkenalkan MP-ASI Terlalu Lambat
Jika makanan padat diperkenalkan setelah umur enam bulan, bayi tidak akan memperoleh nutrisi yang dibutuhkan, terutama energi dan protein maka dapat
menyebabkab hambatan pertumbuhan anak. Pasokan zat besi juga akan kurang, akibatnya bayi bisa mengidap anemia Ramaiah, 2007.
B. Pengetahuan
Pengetahuan  merupakan  hasil  dari  tahu,  dan  ini  terjadi  setelah  orang melakukan  penginderaan  terhadap  suatu  objek  tertentu.  Penginderaan  terjadi
melalui  pancaindra  manusia,  yakni  indra  penglihatan,  pendengaran,  penciuman,
16 rasa  dan  raba.  Sebagian  besar  pengetahuan  manusia  diperoleh  melalui  mata  dan
telinga Notoatmodjo, 2007. Pengetahuan  adalah  sesuatu  yang  diketahui  itu  bisa  apa  saja  tanpa  syarat
tertentu,  bisa  sesuatu  yang  didapat  dengan  atau tanpa  metode  ilmiah  Marzoeki, 2000.
Dari  pengalaman  dan  penelitian  terbukti  bahwa  perilaku  yang  didasari  oleh pengetahuan  akan  lebih  langgeng  dari  pada  perilaku  yang  tidak  didasari  oleh
pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam  membentuk  tindakan  seseorang  overt  behavior  sebelum  orang
mengadopsi perilaku baru dalam diri orang tersebut sehingga terjadi suatu proses berurutan Rogers, 1974, yaitu:
1.  Kesadaran    Awarnes  ,  yakni  orang  tersebut  menyadari  dalam  arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu.
2.  Tertarik Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus. 3.  Mempertimbangkan  Evaluation,  menimbang-nimbang  baik  tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. 4.  Mencoba Trial, yakni dimana orang mulai mencoba perilaku baru.
5.  Mengadaptasi  Adaptation,  dimana  subjek  telah  berperilaku  baru  sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
17
. Pengetahuan  Ibu  Tentang  Pemberian  Makanan  Pendamping  Air  Susu
Ibu MP-ASI
Pengetahuan  ibu  tentang  makanan  pendampin  ASI  adalah  hasil  dari  tahu karena  faktor  penginderaan  terhadap  suatu  obyek  tertentu  tentang  bahan
makanan  yang  diperlukan  dalam  satu  hari  yang  beraneka  ragam  dan mengandung  zat  tenaga,  zat  pembangun  dan  zat  pengatur  yang  dibutuhkan
oleh tubuh Hapsari, 2010.
. Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan: a. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.  Termasuk  kedalam  pengetahuan  tingkat  ini  adalah  mengingat
kembali  recall  sesuatu  yang  spesifik  dari  seluruh  bahan  yang  dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami comprehension Memahami  diartikan  sebagai  suatu  kemampuan  untuk  menjelaskan  secara
benar  tentang  objek  yang  diketahui,  dan  dapat  menginterpretasikan  materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi aplication Aplikasi  diartikan  sebagai  kemampuan  seseorang  untuk  menggunakan
materi  yang  telah  dipelajari  pada  situasi  atau  kondisi  real  sebenarnya. Aplikasi  disini  dapat  diartikan  sebagai  aplikasi  atau  penggunaan    hukum-
18 hukum,  rumus,  metode,  prinsip  dan  sebagainya  dalam  konteks  atau  situasi
yang lain. d. Analisa analysis
Analisis  adalah  suatu  kemampuan  untuk  menjabarkan  materi  atau  suatu objek  kedalam  komponen-komponen,  tetapi  masih  di  dalam  satu  struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis synthesis
Sintesis  menunjuk  kepada  suatu  kemampuan  untuk  meletakan  atau menghubungkan  bagian-bagian  di  dalam  suatu  bentuk  keseluruhan  yang
baru.  Dengan  kata  lain  sintesis  adalah  suatu  kemampuan  untuk  menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f.  Evaluasi evaluation Evaluasi  ini  berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan  justifikasi atau
penilaian  terhadap  suatu  materi  atau  objek.  Penilaian-penilaian  itu berdasarkan  suatu  kriteria  yang  ditentukan  sendiri  atau  menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
a.  Umur Umur  adalah  lama  waktu  hidup  atau  ada    sejak  dilahirkan  atau  diadakan
Kamus  Besar  Bhs.  Indonesia,  2006.  Menurut  Notoatmodjo  2003  umur merupakan  periode  terhadap  pola-pola  kehidupan  baru  dan  harapan-harapan
19 baru. Semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin banyak pula ilmu
pengetahuan yang dimiliki. b.  Pendidikan
Pendidikan  adalah  pimpinan  yang  diberikan  dengan  sengaja  oleh  orang dewasa  kepada  anak-anak  dalam  pertumbuhannya  jasmani  dan  rohani  agar
berguna  bagi  diri  sendiri  dan  bagi  masyarakat  Notoatmodjo,  2003.  Makin tinggi  tingkat  pendidikan  seseorang  maka  mudah  menerima  informasi
sehingga  makin  banyak  pula  pengetahuan  yang  dimiliki.  Sebaliknya pendidikan  yang  kurang  akan  menghambat  sikap  seseorang  terhadap  nilai-
nilai yang baru diperkenalkan Kuncoroningrat, 1997 dalam Nursalam, 2001. c.  Pekerjaan
Pekerjaan  adalah  kegiatan  sehari-hari  yang  dilakukan  ibu  untuk  memenuhi kebutuhannya,  bila  kita  ingin  melihat  pekerjaan  mayoritas  dari  ibu  karena
kemungkinan  sebagian  ibu  bukanlah  pekerja  yang  berpenghasilan  cukup sehingga  kebanyakan  ibu  menganggap  sosial  ekonomi  keluarga  akan
mengganggu  dalam  pemenuhan  nutrisi  anaknya  Notoadmojo,  2003. Pekerjaan  bukanlah  sumber  kesenangan,  tetapi  lebih  banyak  merupakan
mencari  nafkah  yang  membosankan,  berulang  dan  banyak  tantangan    Erich, 1996 dalam Nursalam, 2001.
d.  Sumber Informasi Sumber  informasi  adalah  segala  sesuatu  yang  menjadi  perantara  dalam
menyampaikan  informasi.  Mempengaruhi  kemampuan,  semakin  banyak sumber  informasi  yang  diperoleh  maka  semakin  banyak  pula  pengetahuan
20 yang  dimiliki.  Media  informasi  untuk  komunikasi  massa  terdiri  dari  media
cetak yaitu surat kabar, majalah, buku, media elektronik yaitu radio, TV, film dan sebagainya Notoadmodjo, 2003.
e.  Penghasilan Penghasilan  tidak  berpengaruh  langsung  terhadap  pengetahuan  seseorang.
Namun,  bila  seseorang  berpenghasilan  cukup  besar  maka  dia  akan  mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.
f.  Sosial Budaya Kebudayaan  setempat  dan  kebiasaan  dalam  keluarga  dapat  mempengaruhi
pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
C. ASI
ASI adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi  Depkes, 2005 . ASI adalah sumber gizi  yang  sangat  ideal dengan komposisi  yang  seimbang karena disesuaikan
dengan kebutuhan bayi pada masa pertumbuhannya Roesli, 2001
. ASI Eksklusif
ASI  Eksklusif  adalah  memberikan  hanya  ASI  tanpa  memberikan  makanan  dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan, kecuali obat dan
vitamin  Depkes,  2005. Pemberian  ASI  Eksklusif  adalah  pemberian  ASI  pada  bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh atau air putih. Tanpa makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi atau tim Roesli, 2001.
21
. Refleks Menyusui Pada ibu
Pada  proses  laktasi  perlu  diketahui  terdapat  dua  refleks  pada  ibu  yang  sangat penting dalam proses laktasi yaitu refleks prolaktin dan refleks oksitosin aliran yang
timbul akibat perangsangan putting susu oleh hisapan bayi. Masing-masing refleks tersebut adalah:
a. Refleks prolaktin pembentukan ASI
Rangsangan isapan bayi melalui serabut syaraf akan memacu hipofise anterior untuk mengeluarkan hormone prolaktin kedalam aliran darah. Prolaktin memacu
sel  kelenjar  untuk  sekresi  ASI.  Makin  sering  bayi  menghisap  makin  banyak prolaktin dilepas oleh hipofise, makin banyak pula ASI yang diproduksi oleh sel
kelenjar. Makin  sering  isapan  bayi,  makin  banyak  produksi  ASI.  Sebaliknya
berkurangnya  isapan  bayi  menyebabkan  produksi  ASI  kurang.  Mekanisme  ini disebut mekanisme “supply and demand”
b.  Refleks oksitosin let down reflex Rangsangan  isapan  bayi  melalui  serabut  syaraf  memacu  hipofise  posterior
untuk  melepas  hormon  oksitosin  dalam  darah.  Oksitosin  memacu  sel-sel myoepitel  yang  mengelilingi  alveoli  dan  duktuli  untuk  berkontraksi,  sehingga
mengalirkan  ASI  dari  alveoli  duktuli  menuju  sinus  dan  putting.  Dengan demikian  sering  menyusui  penting  untuk  pengosongan  payudara  agar  tidak
terjadi  engorgement payudara bengkak, tetapi justru memperlancar ASI. Oksitosin berperan juga memacu kontraksi otot rahim, sehingga mempercepat
keluarnya  plasenta  dan  mengurangi  perdarahan  setelah  persalinan.  “let  down
22 reflex” dipengaruhi oleh emosi ibu, rasa khawatir, rasa sakit dan kurang percaya
diri. Beberapa tanda adanya refleks oksitosin adalah rasa diperas atau “tingling”
pada  payudara  sebelum  dan  selama  menyusui,  ASI  keluar  bila  ibu  memikirkan bayinya atau mendengar tangisan bayinya, ASI menetes pada payudara yang lain
bila  bayi  menyusu,  rasa  sakit  karena  kontraksi  rahim  yang  kadang-kadang disertai dengan keluarnya darah pada waktu  menyusui,  isapan pelan dan dalam
serta menelan pada bayi menunjukan ASI mengalir kedalam tubuh bayi Depkes, 2002.
. Manfaat Menyusui dan Keunggulan ASI
Memberikan ASI secara Eksklusif berarti beruntung bagi semua, baik untuk bayi, psikologik, ibu, dan keluarga Depkes, 2005.
a. Aspek Gizi ASI  merupakan  sumber  gizi  yang  sangat  ideal  dengan  komposisi  yang
seimbang  karena  disesuaikan  dengan  kebutuhan  bayi  pada  masa pertumbuhannya.  ASI  mengandung  semua  zat  gizi  yang  paling  baik  untuk
tumbuh kembang bayi, terutama pada 6 bulan pertama. ASI adalah makanan bayi  paling  sempurna,  baik  kualitas  maupun  kuantitasnya.  Dengan
melaksanakan  tatalaksana  menyusui  yang  tepat  dan  benar,  produksi  ASI seorang ibu akan cukup sebagai makanan tunggal bagi bayi normal sampai
dengan usia 6 bulan.
23 b.  Aspek imunologik
Bayi  yang  baru  lahir secara alamiah  mendapatkan  zat kekebalan atau daya tahan  tubuh  dari  ibunya  melalui  plasenta.  Tetapi  kadar  zat  tersebut  akan
cepat  menurun  setelah  kelahiran  bayi.  Sedangkan  kemampuan  bayi membantu  daya  tahan  tubuhnya  sendiri  menjadi  lambat.  Selanjutnya  akan
terjadi  kesenjangan  daya  tahan  tubuh,  kesenjangan  tersebut  dapat  diatasi apabila  bayi  diberi  ASI  sebab  ASI  mengandung  sel-sel  hidup  dan  zat-zat
kekebalan  yang  dapat  mengurangi  terjadinya  infeksi  misalnya:  mencret, batuk  pilek  dan  radang  telinga.  Dengan  kata  lain,  selain  menjadi  makanan
atau  minuman  bayi  ASI  sekaligus  berfungsi  sebagai  imunisasi  alami  bagi bayi.
c. Aspek psikologik 1.  Rasa percaya diri ibu untuk menyusui
Rasa  percaya  diri  bahwa  ibu  mampu  menyusui  ataupun  memproduksi ASI  yang  mencukupi  untuk  bayi,  besar  pengaruhnya  bagi  keberhasilan
menyusui.  Menyusui dipengaruhi oleh emosi  ibu. Kemauan  yang  besar dan  kasih  sayang  terhadap  bayi  akan  meningkatkan  produksi  hormon
terutama  oksitosin  yang  pada  akhirnya  akan  meningkatkan  produksi ASI.
2.  Hubungan atau interaksi ibu-bayi Proses  menyusui  merupakan  proses  interaksi  antara  ibu  dan  bayi,  yang
mempengaruhi  kedua  belah  pihak.  Pertumbuhan  dan  perkembangan psikologik  bayi  tergantung  pada  kesatuan  ikatan  bayi-bayi  tersebut.
24 Hubungan  interaksi  antara  ibu-bayi  paling  mudah  terjadi  selama
setengah jam pertama dan mulai terjalin sekali bayi mulai disusui sedini mungkin, yaitu dalam waktu 30 menit setelah bayi dilahirkan.
3.  Pengaruh kontak langsung ibu-bayi Ikatan  kasih  sayang  antara  ibu-bayi  terjadi  karena  berbagai  rangsangan
seperti  sentuhan  kulit  skin-to-skin  contact  dan  mencium  aroma  yang khas  antara  ibu  dan  bayi.  Apabila  proses  menyusui  dilakukan  dengan
baik,  akan  memberikan  kepuasan  kepada  ibu  dan  bayi.  Bayi  merasa aman  dan  puas  karena  melalui  sentuhan  kulit  dapat  merasakan
kehangatan  tubuh  ibu  dan  dapat  mendengar  denyut  jantung  ibu,  yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
d.  Aspek kecerdasan Interaksi  ibu-bayi  dan  kandungan  nilai  gizi  ASI  yang  dibutuhkan  untuk
perkembangan  sistem  syaraf  otak  dapat  meningkatkan  kecerdasan  bayi. Penelitian  menunjukan  bahwa  IQ  pada  bayi  yang  diberi  ASI  memiliki  IQ
point 4,3 point  lebih tinggi pada usia  18 bulan,  4-6 point lebih tinggi pada usia  3  tahun,  dan  8,3  point  lebih  tinggi  pada  usia  8,5  tahun,  dibandingkan
dengan bayi yang tidak diberi ASI. Terdapat  dua  faktor  penentu  kecerdasan,  yaitu  faktor  genetik  dan  faktor
lingkungan. 1.
Faktor genetik Faktor genetik: kecerdasan yang diturunkan dari orang tua
25 2.
Faktor lingkungungan Faktor ini dapat ditingkatkan melalui:
a.  ASUH : Fisik-Biomedis Mengingat bahwa perkembangan kecerdasan berkaitan erat dengan
pertumbuhan  otak,  maka  jelas  faktor  utama  yang  mempengaruhi pertumbuhan  otak  bayi  atau  anak  adalah  nutrisi  atau  gizi  yang
diberikan.  Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  kuantitas  dan kualitas nutrisi secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan
otak. b.  ASAH : Stimulasi, rangsangan, pendidikan
Menyusui  bukan  hanya  memberi  makan,  tetapi  juga  mendidik. Proses menyusui merupakan interkasi antara ibu dan bayi. Dengan
menyusui,  ibu akan  merangsang  indera penglihatan, pendengaran, penciuman,  rasa,  bahkan  sensasi  raba.  Saat  menyusui,  ibu
dianjurkan untuk bernyanyi. Melodi akan  merangsang otak kanan dan kata-kata akan merangsang otak kiri.
c.  ASIH : Kebutuhan Psikososial Untuk  perkembangan  emosi  dan  spiritualnya  yang  terpenting
adalah kasih sayang dan perasaan aman. Bayi yang disusui ibunya akan  merasa  aman  dan  disayangi  akan  mampu  menyayangi
lingkungan sehingga ia akan berkembang menjadi manusia dengan budi  pekerti  dan  nurani  yang  baik.  Selain  itu  seorang  bayi  yang
26 merasa  aman  akan  berkembang  menjadi  orang  dewasa  yang
mandiri, percaya diri dan mempunyai emosi yang stabil. e.  Aspek neurologis
Belum  sempurnanya  koordinasi  syaraf  menelan,  menghisap  dan bernafas,  dapat  terjadi  pada  bayi  baru  lahir.  Dengan  menghisap
payudara  ketidak  sempurnaan  koordinasi  syaraf  tersebut  dapat  lebih baik.
f.  Aspek ekonomis Dengan  menyususi  secara  eksklusif,  ibu  tidak  perlu  mengeluarkan
biaya  dan  makanan  bayi  sampai  sedikitnya  umur  6  bulan.  Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli
susu  formula  serta  membeli  peralatan  dan  biaya  pengobatan  yang disebabkan oleh dampak negatif penggunaan susu formula.
g.  Aspek penundaan kehamilan Dengan  menyusui  secara  eksklusif  dapat  menunda  haid  dan
kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah sementara  yang  dikenal  dengan  Metode  Amenorea  Laktasi  MAL.
MAL  harus  memenuhi tiga kriteria  yaitu tidak  haid,  menyusui  secara Eksklusif dan umur bayi kurang dari 6 bulan.
h.  Aspek keluarga Dengan  menyusui  menciptakan  suasana  hangat  dan  harmonis.
Kedekatan ibu dan bayi  yang terus menerus akan menjadi dasar yang kuat membangun hubungan psikososial yang sehat dalam keluarga.
27 Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber Notoadmodjo 2003 modifikasi L. Green 1980 Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan:
1.  Umur 2.  Pendidikan
3.  Pekerjaan 4.  Sosial
ekonomi 5.  Sumber
informasi
Pengetahuan
28
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep penelitian