Prosedur penyusunan anggaran biaya operasi pada PT. SUCOFINDO

Semua biaya yang ada hubungannya dengan kegiatan utama dari perusahaan dalam hubungannya dengan mendapatkan keuntungan dapat di golongkan kepada biaya operasi perusahaan. Biaya operasi ini sifatnya berubah-ubah sejalan dengan kegiatan perusahaan atau biasanya biaya operasi tergolong pada biaya variabel.

D. Prosedur penyusunan anggaran biaya operasi pada PT. SUCOFINDO

Penyusunan anggaran biasanya merupakan suatu proses yang sistematis. Anggaran-anggaran yang mencangkup seluruh aspek yang terkait di dalam organisasi perusahaan di siapkan, di tinjau kembali dan bila perlu di lakukan perbaikan- perbaikan sehingga anggaran yang nantinya di jadikan pedoman dalam menjalankan kegiatan perusahaan merupakan suatu rencana yang paling baik. Menurut Harahap 200:189, penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara : 1. Top down Anggaran di susun dan di tetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawah dalam penyusunannya 2. Bottom up Anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran di susun mulai dari bawahan sampai ke atasan. Bawahan di serahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan dicapainya dimasa yang akan datang. Adapun hal-hal yang harus di perhatikan dalam penyusunan anggaran biaya operasi pada PT. SUCOFINDO yaitu : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Anggaran biaya operasi langsung a. Kebijakan akutansi mengenai pengakuan pendapatan biaya yaitu apabila suatu pekerjaan hasilnya sudah di akui sebagai pendapatn, maka biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut sudah harus di nyatakan sebagai biaya pada periode pengakuan pendapatannya prinsip matching last agains revenue b. Tingkat inflasi kurs valuta asing, tingkat kenaikan biaya dan gaji pegawai. c. Standar biaya operasi langsung untuk masing-masing jasa. d. Dalam biaya operasi langsung terdapat unsur biaya tetap yaitu : biaya kerja PKWTT unit kerja bersangkutan, yang bekerja sebagai inspector atau tenaga kerja pelaksana order e. Adanya pemakaian tenaga kerjapegawai dari unit kerja lainnya. 2. Anggaran biaya operasi tidak langsung a. Biaya pegawai untuk administrasi operasi di catat sebagai biaya operasi tidak lansung. b. Tingkat inflasi, kurs valuta asing, kenaikan harga dan gaji pegawai. c. Biaya tetap dan variabel untuk masing-masing jenis biaya. Di tinjau dari mekanisme penyusunan anggaran, perusahaan menggunakan system Top Down dan Bottom Up, di mana manajemen puncak memberikan arahan mengenai sasaran-sasaran perusahaan secara garis besar dan selanjutnya setiap unit kerja menyusun RKAP yang kemudian di kompilasi dan di bahas oleh segenap Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara unsure pimpinan perusahaan. Adapun RKAP yang di susun secara Top Down dan Bottom Up oleh PT. SUCOFINDO yaitu : Top Down a. Pengkajian terhadap hasil-hasil pencapaian usaha dan prognosa tahun berjalan. b. Merumuskan dan memberikan arahan tentang sasaran, strategi, kebijakan dan garis-garis besar program kegiatan tahunan. Bottom Up a. Memberikan masukan mengenai prospek tahun berjalan. b. Menyusun rencana kerja sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan dan program kegiatan c. Menyusun anggaran pendapatan operasi, biaya operasi, biaya usaha, pendapatan, dan biaya di luar usaha dan investasi d. Menyusun proyeksi keuangan neraca, laba rugi, dan arus kas Dalam merencanakan dan menyusun anggaran biaya operasi ini, PT SUCOFINDO menyusun anggaran biaya operasi berdasarkan pada biaya yang di keluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan dalam rangka pelaksanaan order pekerjaan atau biaya yang menjadi beban bidang operasi pada unit kerja profit center.

E. Fungsi Anggaran Biaya Operasi Sebagai Alat Pengawasan Pada PT SUCOFINDO persero Medan