3.2 Gambaran Histopatologi
Secara histologi, Adenoma Pleomorfik mempunyai gambaran yang ber- variasi. Secara klasik Adenoma Pleomorfik adalah bifasik dan karakteristiknya
merupakan satu campuran epitel poligonal dan elemen myoepitel spindle-shaped membentuk unsur dengan latar belakang stroma oleh mukoid, myxoid, kartilago atau
hyalin.
2,3,5
Elemen-elemen epitel disusun membentuk struktur seperti duktus, sheets, lembaran-lembaran yang poligonal, spindle atau stellate-shaped cells bentuk
pleomorphism. Area squamous metaplasia dan ephitel pearls bisa di lihat. Adenoma Pleomorfik tidak mempunyai kapsul, tetapi diselubungi oleh pseudocapsul yang
berserat dari bermacam-macam ketebalannya. Tumor ini meluas dari keadaan normal melalui parenkim kedalam bentuk pseudopodia seperti jari. Tetapi bukan suatu tanda
perubahan bentuk yang malignant.
2,5
Pada kelenjar parotid, Adenoma Pleomorfik biasanya dikelilingi oleh sebuah kapsul yang fibrous, dengan bermacam-macam ketebalan yang tidak sempurna
terutama dalam tumor-tumor mukoid gambar 3.9 A dan B. Pada kelenjar saliva minor tidak adanya kapsul bisa di lihat. Secara mikroskopis satelit tumor dengan
nodul kecil-kecil, pseudopodia, dan penetrasi kapsul bisa di lihat diluar kapsul gambar 3.10. Penyebab kambuhnya Adenoma Pleomorfik dalam kasus perawatan
dengan simple enuclease atau pada kasus dimana reseksi bedah inadequat dalam membuka margin.
6
Universitas Sumatera Utara
.
Gambar 3.9
: Kapsul di dalam Adenoma Pleomorfik. a Adenoma Pleomorfik dengan kapsul fibrous yang memisahkan tumor dari jaringan normal kelenjar parotid. b
Adenoma Pleomorfik dengan lebih sedikit pokal kapsul yang absen. Nodul- nodul kecil pada satelit tumor menonjol diluar massa tumor mayor.
6
.
Gambar 3.10 :
Reccuren Adenoma Pleomorfik dengan mikroskopis dua nodul-nodul kecil jinak muncul. Tumor dengan multinodular muncul merupakan karakteristik dari
reccuren Adenoma Pleomorfik.
6
Universitas Sumatera Utara
Komponen epitel terdiri dari epitel dan mioepitel sel dengan pertumbuhan yang menyimpang, termasuk trabekular, tubular, solid, cystic, dan papillary.
gambar 3.11 Sel epitel murni dan sebagian kuboidal. Sel-sel mioepitel memperlihatkan gambaran plasmasytoid, epiteloid, spindle, oncocytic, dan bentuk sel
jernih. Pada beberapa studi, tipe myoepitel sel lebih sering muncul dengan bentuk sel plasmasytoid kemudian tipe spindle sel. Semua elemen seluler muncul dengan
cytologic lembut tanpa akivitas mitotik.
6
Gambar 3.11 : Sel dalam Adenoma Pleomorfik. a Tubulus atau formasi duktus pada Adenoma Pleomorfik. lnner epitel terdiri dari sel kuboidal, dengan sitoplasma eusinopilic
meliputi satu atau beberapa lapis sel dari mioepitel sel dengan sitoplasma jernih. Diantara stroma berisi spindle dan epiteloid mioepitel sel. b Susunan tubulur bisa
di lihat, tetapi lipatan mioepitel tidak dapat digambarkan. Di antara stroma menunjukkan spindle mioepitel sel. Pada gambar ini natur bland sel absen dari atipi
sel.
6
Universitas Sumatera Utara
Adenoma Pleomorfik seringkali muncul dengan karakteristik kromosom translokasi diantara kromosom 3 dan 8, hal ini menyebabkan gen PLAG1 menjadi
sejajar ke gen β-catenin. Hal ini mengaktifkan lintasan β-catenin menuju arah
pembelahan sel yang abnormal.
2
Penyelidikan terhadap 12 wanita dan 4 laki-laki dengan Adenoma Pleomorfik. Rata-rata usia 44 tahun,6 bulan.tabel 1.
8
TABEL 3.1. Gambaran Klinis dan Type Histopatologi Adenoma Pleomorfik
Kasus Jenis
Kelamin Umur
Ukuran cm
Lokasi Type Gambar
1 F
58 5
Palatum Bizarre Cells
2 F
63 5
Submandibular Absent
3 F
28 2
Palatum Absent
4 F
48 2
Parotid Hypercellularity;
Hyperchromatism 5
F 49
9 Palatum
Hypercellularity; Hyperchromatism
6 M
39 -
- Absent
7 F
12 -
Atas bibir Absent
8 F
- -
Palatum Hypercellularity;
Hyperchromatism 9
F 38
1,5 Mukosa mulut
Hypercellularity; Hyperchromatism
10 M
38 1
Palatum Hypercellularity
11 F
36 2
Parotid Absent
12 F
43 3
Palatum Hypercellularity;
Hyperchromatism 13
M -
2 Mukosa mulut
Hypercellularity 14
M 51
4 Palatum
Hypercellularity; Hyperchromatism
15 F
44 -
Palatum Hypercellularity;
Hyperchromatism; Pleomorphism
16 F
78 1
Palatum Hypercellularity;
Hyperchromatism
Universitas Sumatera Utara
Beberapa kasus menunjukkan, 71 Adenoma Pleomorfik ukuran tumor rata- rata 3 cm menunjukkan gambaran yang tidak lazim secara histopatologi. Sel-sel
neoplastik dengan tampilan yang berbeda-beda, hypercelulery, dan hyperhcromatism. Sel-sel yang tidak beraturan dengan nukleus dominan atau tanpa hyprkromatism, dan
nukleus kecil dengan mitosis yang sedikit. Proliferasi sel tumor dapat dilihat di area yang padat atau lapisan-lapisan diantara struktur tubular, kumpulan sel-sel hyalin
yang rapat atau sel plasmocytoid dan kumpulan stelata yang longgar atau sel polyhidral.
8
Diagnosa histopatologi Adenoma Pleomorfik dapat juga dilakukan dengan prosedur-prosedur sampling termasuk fine needle aspiration biopsy FNAB dan
coore nedlee biopsy bigger needle comparing to byopsi. Kedua prosedur ini bisa dilakukan pada pasien rawat jalan.
2
FNAB ini sangat akurat dan merupakan satu cara yang dilakukan untuk mendiagnosa tumor dari inflamasi sebelum reseksi bedah
dilakukan. Alat-alat FNAB ini terdiri dari 22-25 gauge needle, 20mL syringe,dan syringe holder spesial untuk vakum yang baik. Aspirasi preparat sebelum teknik
citology dilakukan.
4
Gambar 3.12 Pasien usia 69 tahun setelah operasi menentukan sifat bengkak FNAB dilakukan.
4
Universitas Sumatera Utara
FNAB dioperasikan dengan mengunakan tangan, apabila Adenoma Pleomorfik malignant secara alami dengan keakuratan sekitar 90.
2
FNAB juga dapat mendeteksi tumor primer kelenjar saliva dari metastase. Core needle biopsy
lebih akurat dibanding dengan FNAB dengan ketelitian diagnostik lebih besar dari 97.
2
3.3 Gambaran Radiografi