VI 1.82 II 1.65 VII VI 3.34 II 2.89 VII 3.60 III 1 VIII 1 VI 1.75 II 1.40 VII 1.32 3.8 Tabel Pengukuran Tahanan Jangkar Motor

78 Gambar 4.8 Rangkaian percobaan pengukuran tahanan medan shunt

IV.1.5 Data Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian di atas diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut. a Uji Retardasi dengan Rotor Sendiri tanpa Eksitasi dn=1400 - 1300 rpm No. Perc dt 1 s No. Perc dt 1 s I 1.61 VI 1.82 II 1.65 VII 1.61 III 1.71 VIII 1.72 IV 1.71 IX 1.79 V 1.65 X 1.65 dt 1 rata – rata = 1.696 s Tabel 4.1 Uji Retardasi dengan Rotor Sendiri tanpa Eksitasi b Uji Retardasi dengan Roda Pejal tanpa Eksitasi dn = 1400-1300 rpm No. Perc dt 1 s No. Perc dt 1 s I

3.11 VI 3.34 II 2.89 VII 3.60

III 3.06 VIII 2.69 IV 3.33 IX 2.41 V 3.39 X 3.05 dt 1 rata – rata = 3.087 s Tabel 4.2 Uji Retardasi dengan Roda Pejal tanpa Eksitasi Universitas Sumatera Utara 79 c Uji Retardasi dengan Rotor sendiri Eksitasi penuh dn =1400 – 1300 rpm No. Perc dt 1 s No. Perc dt 1 s I

0.93 VI 1.10 II 1 VII

1.11 III 1 VIII 1

IV 1.13 IX 0.97 V 0.95 X 1.05 dt 1 rata – rata = 1.024 s Tabel 4.3 Uji Retardasi dengan Rotor sendiri Eksitasi penuh d Uji Retardasi dengan Roda Pejal Eksitasi penuh dn = 1400 – 1300 rpm No. Perc dt 1 s No. Perc dt 1 s I

1.38 VI 1.75 II 1.40 VII 1.32

III 1.73 VIII 1.55 IV 1.73 IX 1.60 V 1.53 X 1.73 dt 1 rata – rata = 1.572 s Tabel 4.4 Uji Retardasi dengan Roda Pejal Eksitasi penuh e Pengukuran Tahanan Jangkar Motor V volt I Ampere R = I V ohm 27

7.1 3.8 Tabel

4.5 Pengukuran Tahanan Jangkar Motor

f Pengukuran Tahanan Medan Shunt Motor V volt I Ampere R = I V ohm 220 0.175 1257.14 Tabel 4.6 Pengukuran Tahanan Medan Shunt Motor Universitas Sumatera Utara 80 IV.1.6 Analisa Data Pengujian IV.1.6.1 Perhitungan Momen Inersia Motor DC Shunt Data hasil pengujian yang diperoleh dapat dianalisa sebagai berikut. Dari data a dan b dapat ditentukan besarnya nilai momen inersia jangkar motor. Sebagaimana telah dijelaskan dalam BAB III bahwa inersia jangkar motor dapat dihitung dengan persamaan: J 1 = 1 2 1 2 t t t J   Dimana : J 1 = Momen Inersia jangkar motor Kgm 2 J 2 = Momen Inersia roda pejal yang dihitung dengan persamaan : J = 2 2 1 Mr Kgm 2 t 1 = selang waktu yang dibutuhkan untuk penurunan kecepatan jangkar motor dengan rotor sendiri dalam kondisi tanpa eksitasi detik t 2 = selang waktu yang dibutuhkan untuk penurunan kecepatan jangkar motor dengan roda pejal dalam kondisi tanpa eksitasi detik Dari data perhitungan diketahui J 2 = 0,0184 Kgm 2 dan dari data pengamatan diperoleh t 1 = 1,696 s dan t 2 = 3,087 s, sehingga J 1 = 696 . 1 087 . 3 696 . 1 0184 .   J = 0,022 Kgm 2 Jadi, momen inersia jangkar motor DC shunt tersebut adalah 0,022 Kgm 2 . Universitas Sumatera Utara 81

IV.1.6.2 Perhitungan Rugi – Rugi Rotasi Motor DC Shunt

Dengan diketahuinya momen inersia jangkar motor maka rugi – rugi rotasi motor dapat dihitung sebagai berikut. Dari data percobaan a atau b dapat diketahui rugi – rugi gesek dan angin motor yaitu : w g+a = 0,011 x J 1 x n x 1 dt dn atau w g+a = 0,011 x J 1 + J 2 x n x 2 dt dn w g+a = 0,011 x 0.022 x 1350 x 696 . 1 1300 1400  = 19.26 Watt, atau w g+a = 0,011 x 0.022 + 0.0184 x 1350 x 087 . 3 100 = 19.43 Watt Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai rugi gesek angin motor rata – rata

19.35 Watt . Selanjutnya dari percobaan c dan d dapat diketahui besarnya rugi –