91 Dimana : h
fs
= kerugian karena gesekan m f = faktor gesekan diperoleh dari diagram moody
L
s
= panjang pipa hisap = 3.42 m d
is
= diameter dalam pipa = 0.0381 m V
s
= kecepatan aliran fluida = 0.72 ms Untuk menentukan faktor gesekan f terlebih dahulu ditentukan
alirannya apakah laminar atau turbulen dengan mencari harga bilangan Reynold Re, Dimana :
is s
d V
Re
Dengan : Re = Reynold number
= Viskositas kinematik, dimana harganya 1.02 x 10
-6
untuk tekanan 1 atm pada suhu 20
C Sehingga diperoleh :
6
10 02
. 1
0381 .
72 .
Re
=26894.1
4000 Maka aliran yang terjadi adalah aliran “turbulen”
Bahan pipa isap yang direncanakan adalah pipa PVC dimana bahan pipa yang direncanakan tersebut mempunyai kekasaran sebesar 0 m sesuai dengan
tabel dibawah.
Tabel 4.7 Kekasaran relative
dalam berbagai bahan pipa Absolute Rougness
Pipeline Material Ft mm
Glass and various plastic
e.g, PVC and PE hydraulically smooth
hydraulically smooth
Universitas Sumatera Utara
92
Pipes
Drawn tubings e.g.copper or aluminium
pipes or tubings 5 x 10
-6
1.5 x 10
-6
Comersial steel or wrought iron
1.5 x 10
-4
4.6 x 10
-2
Cast iron with asphalt lining
4 x 10
-4
0.12 Galvanized iron
5 x 10
-6
0.15 Cast iron
8.5 x 10
-4
0.25 Wood stave
6 x 10
-4
– 3 x 10
-3
0.18 – 0.9 Concrete
1 x 10
-3
– 1 x 10
-2
0.3 – 3.0 Riveted stell
3 x 10
-3
– 3 x 10
-2
0.9 – 9.0
Fundamentals Of Fluid Mechanics 5
th
Edition, Bruce R. Munson, Donald F. Young, Theodore H. Okiishi
Maka kekasaran relative
d
is
adalah :
is
d
=
0318 .
= 0 Sehingga besarnya kerugian gesek sepanjang pipa isap menurut Darcy-Weiscbah
adalah
81 .
9 2
72 .
0381 .
42 .
3
2
fs
h
= 0 m
2 Kerugian Head Akibat Perlengkapan Instalasi h
ms
Besarnya kerugian akibat adanya kelengkapan pipa dapat diperoleh dengan persamaan :
h
ms
=
g V
nk
S
2
2
Dimana : h
ms
= Kerugian head akibat kelengkapan pipa sepanjang jalur pipa isap n = Jumlah kelengkapan pipa
k = koefisien kerugian akibat kelengkapan pipa
Universitas Sumatera Utara
93 Untuk mengetahui berapa besarnya kerugian head yang terjadi akibat
adanya kelengkapan pipa yang digunakan sepanjang jalur pipa isap, maka perlu diketahui terlebih dahulu jenis kelengkapan pipa yang digunakan sepanjang jalur
pipa isap. Adapun jenis dan jumlah kelengkapan tersebut adalah elbow 90 long
reguler 3 buah.
Tabel 4.8 Nilai Koefisien K untuk tipe Screwed
Nominal Screwed Diameter,
inchi ½ 1 2 4
Valve fully open
Globe 14 8.2 6.9 5.7
Gate 0.30
0.24 0.16
0.11
Swing Check 5.1
2.9 2.1
2.0 Angle 9.0 4.7 2.0 1.0
Elbow 45
reguler 0.39
0.32 0.30
0.29
90 reguler
2.0 1.5
0.95 0.64
90 long radius
1.0 0.72
0.41 0.23
180 long
radius 2.0 1.5 0.95
0.64
Fundamentals Of Fluid Mechanics 5
th
Edition, Bruce R. Munson, Donald F. Young, Theodore H. Okiishi
Sesuai dari data tabel diatas maka koefisien kerugian k dari elbow 90 untuk jenis screwed dengan diameter nominal pipa 1.5 inchi dapat dicari dengan
cara interpolasi antara elbow berukuran 1 inchi dengan 2 inchi yaitu :
Tabel 4.9 Perhitungan diameter elbow dengan Koefisien Kerugian k
pada pipa isap Diameter elbow
inchi 1 1.5 2
K 1.5 k 0.95
5 .
1 95
. 95
. 1
2 5
. 1
2
k
Universitas Sumatera Utara
94
225 .
1
k
Tabel 4.10 Perhitungan nilai koefisien kerugian akibat kelengkapan pipa isap
Jenis Perlengkapan Jumlah n
K nK
Mulut Isap 1
0.4 – 0.5 0.45
Elbow 90 reguler
3 1.225
3.675 Total koefisien kerugian
4.125 Maka besarnya kerugian head akibat kelengkapan pipa pada pipa isap adalah
sebesar :
h
ms
=
81 .
9 2
72 .
125 .
4
2
= 0.109 m Dengan demikian diperoleh besar kerugian head sepanjang jalur pipa isap pompa
sebesar: h
ls
= h
fs
+ h
ms
= 0 + 0.109 m = 0.109 m
IV.4.4.4.2 Kerugian Head sepanjang Pipa Tekan h
Id
1 Kerugian Head Akibat Gesekan Pipa Tekan h
fd
Pipa tekan dari pompa menuju roof tank direncanakan menggunakan ukuran pipa dengan ukuran 1.5 inchi dan jenis pipa adalah PVC sama dengan
pipa hisap. Karena jenis dan diameter pipa tekan ini sama dengan pipa hisap, maka bilangan reynold Re adalah 26894.1 dan faktor gesekan f = 0 serta
panjang pipa tekan adalah 5.94 m, maka besarnya kerugian akibat gesekan pada pipa tekanan adalah
Universitas Sumatera Utara
95
81 .
9 2
72 ,
0381 .
94 ,
5
2
fd
h
= 0 m
2 Kerugian Head Akibat Perlengkapan Instalasi h
md
Dari gambar instalasi sebelumnya telah tertera bahwa perlengkapan yang diperlukan adalah
Gate valve 1 buah
Elbow 90
o
long regular 4 buah Dari data tabel perhitungan nilai k elbow diatas maka koefisien kerugian k dari
elbow 90 untuk jenis screwed dengan diameter nominal pipa 1.5 inchi adalah
1.225. Sama hal nya dengan elbow maka nilai koefisien k dari gate valve 1.5 inchi dapat dicari dengan cara interpolasi antara gate valve berukuran 1 inchi
dengan 2 inchi yaitu :
Tabel 4.11
Perhitungan diameter elbow dengan Koefisien Kerugian k pada pipa tekan
Diameter Gate valve inchi
1 1.5 2 K 0.24 k 0.16
24 .
16 .
16 .
1 2
5 .
1 2
k
20 .
k
Tabel 4.12 Perhitungan nilai koefisien kerugian akibat kelengkapan pipa tekan
Jenis Perlengkapan Jumlah n
K nK
Gate valve 1
0.20 0.20
Elbow 90 reguler
4 1.225
4.9 Total koefisien kerugian
5.1 Maka harga kerugian head akibat perlengkapan instalasi pipa tekan adalah
Universitas Sumatera Utara
96 h
md
=
81 .
9 2
72 .
1 .
5
2
m = 0.135 m
Dengan demikian kerugian head pada pipa tekan ini adalah h
ld
= h
fd
+ h
md
= 0 + 0.135 m = 0.135 m
Maka kerugian head gesekan total adalah h
L
= h
ls
+ h
ld
= 0.109 + 0.135 m = 0.244 m
Dari perhitungan sebelumnya maka dapat ditentukan head total yang dibutuhkan untuk melayani instalasi pemipaan :
H
total
= ΔH
P
+ ΔH
V
+ H
S
+ H
L
= 0 + 0 + 4.33 + 0.244 m = 4.574 m
Namun untuk pemakaiannya dalam jangka waktu maka perlu diperhatikan hal – hal sebagi berikut :
Kondisi permukaan pipa yang dalam jangka waktu panjang akan semakin
kasar sehingga nantinya akan memperbesar kerugian yang terjadi.
Penurunan kinerja pompa yang dipakai dalam rentang waktu yang lama
Kondisi – kondisi lain yang dapat mempengaruhi operasional pompa.
Universitas Sumatera Utara
97 Maka dalam perencanaannya head pompa perlu ditambah 10-25 .
Dalam perencanaan ini dipilih 20 , maka besarnya head pompa yang akan dirancang :
H
total
= 4,574 m x 1 + 0,20 = 5.49 m
IV.4.5 Perhitungan Motor Penggerak pada Pompa yang digunakan
Pada dasarnya pompa memerlukan penggerak mula untuk menggerakkan pompa tersebut. Ada beberapa jenis alat penggerak motor yang digunakan untuk
menggerakkan pompa antara alin turbin uap, motor bakar, dan motor listrik. Dalam pengujian ini telah ditentukan motor penggerak yang dipakai
adalah motor DC penguatan shunt dengan putaran 1400 rpm.
IV.4.6 Putaran Spesifik dan Tipe Impeler
Impeller adalah roda atau rotor yang dilengkapi dengan sudu – sudu, dimana sudu – sudu, diman sudu – sudu ini berguna untuk memindahkan mekanis
poros menjadi energi fluida. Tipe impeller suatu pompa ditentukan berdasarkan putaran spesifik pompa tersebut.
4 3
P P
s
H Q
n n
Dimana :
S
n
= Putaran spesifik rpm
P
n
= Putaran poros pompa rpm = 1400 rpm Q = kapasitas pompa gpm = 50 ltr menit = 13.21 gpm
H
P
= Head pompa ft = 5.49 m = 18.01 ft Sehingga :
Universitas Sumatera Utara
98
4 3
01 .
18 21
. 13
1400
s
n
= 582,2 rpm Dari tabel 2.1 dapat diketahui bahwa untuk putaran spesifik,
S
n
= 582.2 rpm maka jenis impeller yang sesuai adalah jenis radial flow.
IV.4.7 Efisiensi Pompa Pada Instalasi Yang Dirancang
Efisiensi merupakan parameter yang sangat penting dalam merencanakan pompa. Dengan kondisi sistem yang ada pompa harus dirancang sedemikian
hingga menghasilkan efisiensi optimal. Efisiensi pompa merupakan perbandingan daya yang diberikan pompa kepada fluida dengan daya yang diberikan motor
listrik kepada pompa. Efisiensi total pompa dipengaruhi oleh efisiensi hidrolis, efisiensi mekanis, dan efisiensi volumetris. Berdasarkan hasil perhitungan
S
n
diatas dapat disimpulkan akibat penurunan kapasitas aliran Q sebesar 50 dari nominalnya yaitu dari 100 liter menjadi 50 liter maka
S
n
mengalami penurunan juga kurang lebih sebesar 50 yaitu dari 1400 rpm menjadi 582.2
rpm. Hal ini diakibatkan putaran penggerak mula yang hanya mempunyai putaran nominal 1400 rpm. Oleh karena itu, penurunan efisiensi pompa dapat diasumsikan
turun 50 dari nominalnya. Hal dapat dibuktikan persamaan di bawah ini dimana head pompa H ,
ρ dan g dianggap konstan : η
p
=
p P
n g
H Q
. .
.
Dari persamaan diatas dapat dilihat jika Q berkurang 50 maka η
p
akan berkurang 50 juga sedangkan daya pompa Np akan mengalami kenaikan
Universitas Sumatera Utara
99 akibat mengatasi rugi – rugi yang semakin besar dimana hal ini disebabkan oleh
penurunan efisiensi tersebut. Sedangkan hubungan Q dengan
S
n
dapay dilihat pada persamaan di bawah ini :
4 3
H Q
n n
q
Dalam menghitung efisiensi pompa ini, pertama kita akan menghitung efisiensi pompa dengan putaran penggerak pompa 1400 rpm dan Q nominal yaitu 100
litermenit sehingga hasil akhir penghitungan efsiensi pompa akan dikurangi 50 dari nominal hasil perhitungan sesuai dengan penurunan Q sebesar 50 dari
nominal. Dimana H dianggap konstan.
IV.4.7.1 Efisiensi Hidrolis
Efisiensi hidrolis merupakan perbandingan antara head pompa sebenarnya dengan head pompa teoritis dengan jumlah sudu tak berhingga.
Besarnya efisiensi hidrolis dapat ditentukan dengan cara interpolasi dari data dibawah ini..
Tabel 4.13 Hubungan antara kecepatan spesifik dengan efisiensi hidrolis
n
q
1menit 10 15 20 30 50 100
η
h
0.86 0.91 0.94 0.96 0.97 0.98
Sumber : Turbin, Pompa Dan Compressor hal : 258
Besarnya kecepatan spesifik dapat dicari dengan menggunakan persamaan:
4 3
H Q
n n
q
Universitas Sumatera Utara
100 Dimana :
q
n
= Kecepatan spesifik 1menit
n
= kecepatan kerja putar pompa yang telah dipilh menit
-1
Q = kapasitas pompa m
3
s H = Head pompa m
Sehingga didapat :
4 3
49 .
5 00167
. 1400
q
n
menit
-1
= 15.9 menit
-1
Tabel 4.14
Perhitungan kecepatan spesifik dengan efisiensi hidrolis n
q
1menit 15
15.9 20
η
h
0.91 η
h
0.94
91 .
94 .
94 .
15 20
9 .
15 20
h
η
h
= 0.915
IV.4.7.2 Efisiensi Volumetris
Kerugian volumetris disebabkan adanya kebocoran aliran setelah melalui impeller yaitu adanya aliran balik menuju sisi isap. Efisiensi volumetris dapat juga
ditentukan berdasarkan interpolasi antara kecepatan spesifik impeller.
Tabel 4.15 Hubungan antara kecepatan spesifik dengan efisiensi volumetris
n
S
60 to 100 100 to 150
150 to 220 η
V
0.94 to 0.97 0.97 to 0.99
0.98 to 995
Sumber : Marine auxiliary machinery and System, M. Khetagurov hal : 253
Kecepatan spesifik impeler dapat dicari dengan menggunakan persamaan [ Marine auxiliary machinery and System, M. Khetagurov hal 253 ] :
Universitas Sumatera Utara
101
4 3
65 .
3 H
Q n
n
S
Dimana : n = kecepatan impeller pompa rpm
S
n
= kecepatan spesifik impeler Maka :
4 3
49 .
5 00167
. 1400
65 .
3
S
n
= 58.04 rpm Karena
n
s
= 58.04 di bawah nilai terkecil dari tabel 4.15 diatas, maka disumsikan
η
V
= 0.9 sebagai nilai dari efisiensi volumetris.
IV.4.7.3 Efisiensi Mekanis
Besarnya efisiensi mekanis sangat dipengaruhi oleh kerugian mekanis yang terjadi yang disebabkan oleh gesekan pada bantalan, gesekan pada cakram
dan gesekan pada packing. Besarnya efisienis mekanis menurut M.Khetagurov berkisar antara 0.9 – 0.97 . Dalam perencanaan ini diambil harga efisiensi mekanis
0.9. Dari perhitungan diatas didapat nilai efisiensi nominal pompa adalah
m V
h total
= 0.915 x 0.9 x 0.9 = 0.74
Sehingga Efisiensi pompa pada instalasi yang dirancang dengan Q = 50 litermenit adalah 50 x 0.74 = 0.37
Universitas Sumatera Utara
102
IV.4.8 Daya Pompa Pada Instalasi Yang Dirancang
Besarnya daya pompa unutk mengalirkan air atau daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan impeller yang dicari dengan persamaan :
P
P
=
P P
g H
Q
. .
.
Dimana : P
P
= Daya pompa watt Q = Kapasitas pompa m
3
s = 0.000833 m
3
s H
P
= Head pompa m = 5.49 m
= rapat jenis fluida pada suhu 20 C kgm
3
= 998.2 kgm
3
g = percepatan gravitasi ms
2
= 9.81 ms
2 P
= Efisiensi Pompa = 0.37 Sehingga :
P
P
= 37
. 81
, 9
2 ,
998 49
, 5
000833 ,
= 121.08 W
Maka daya pompa yang diperlukan untuk menggerakkan impeller pada
instalasi yang dirancang adalah 121.08 W. Sedangkan daya yang diperlukan untuk
mengalirkan air atau daya hidrolik pompa dapat dicari dengan persamaan : P
H
= g
H Q
P
. .
.
Dimana : P
H
= Daya hidrolik pompa watt Q = Kapasitas pompa m
3
s = 0.000833 m
3
s H
P
= Head pompa m = 5.49 m
= rapat jenis fluida pada suhu 20 C kgm
3
= 998.2 kgm
3
g = percepatan gravitasi ms
2
= 9.81 ms
2
Universitas Sumatera Utara
103 Sehingga : P
H
= g
H Q
P
. .
.
= 81
. 9
2 .
998 49
. 5
000833 .
=
44.8 W