HASIL PENELITIAN Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Rahang Atas dan Rahang Bawah Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada Mahasiswa Malaysia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, dari 149 orang diperoleh sampel sebesar 32 orang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 17 orang perempuan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini. Berdasarkan pengukuran yag dilakukan terhadap sampel, dapat dilihat gambaran rata-rata lebar mesiodistal gigi permanen rahang atas dan rahang bawah Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan data deskriptif rata-rata lebar mesiodistal gigi permanen rahang atas dan rahang bawah dari insisivus sentralis, insisivus lateralis, kaninus, premolar satu, premolar dua dan molar satu regio kanan dan kiri. Hasil pengukuran lebar mesiodistal gigi anterior rahang atas regio kanan dan kiri dari terlebar hingga tersempit yaitu gigi insisivus sentralis, kaninus dan insisivus lateralis. Hasil pengukuran lebar mesiodistal gigi posterior rahang atas regio kanan dan kiri dari terlebar hingga tersempit yaitu gigi molar satu, premolar satu dan premolar dua. Hasil pengukuran lebar mesiodistal gigi anterior rahang bawah regio kanan dan kiri dari terlebar hingga tersempit yaitu gigi kaninus, insisivus lateralis dan insisivus sentralis. Hasil pengukuran lebar mesiodistal gigi posterior rahang bawah regio kanan dan kiri dari terlebar hingga tersempit yaitu gigi molar satu, premolar satu dan premolar dua. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Rata-rata Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Rahang Atas dan Rahang Bawah pada Mahasiswa Malaysia FKG-USU Gigi Rata- rata Simpang baku Batas bawah Batas Atas mm mm mm 11 8,63 0,72 7,50 9,87 12 7,04 0,61 6,98 8,91 13 7,86 0,47 5,61 7,71 14 7,25 0,52 7,41 9,74 15 6,61 0,59 6,77 8,94 16 10,06 0,63 5,65 7,74 21 8,58 0,66 5,88 8,20 22 6,94 0,69 6,04 8,48 23 7,85 0,57 8,88 11,49 24 7,28 0,52 5,83 9,04 25 6,49 0,51 6,36 8,38 26 10,02 0,54 8,59 11,22 31 5,40 0,39 5,34 6,55 32 5,98 0,33 6,49 8,53 33 6,86 0,44 9,90 12,24 34 7,25 0,49 5,34 6,76 35 6,94 0,63 6,28 8,03 36 11,26 0,60 10,26 12,96 41 5,33 0,35 4,79 6,33 42 5,94 0,30 6,19 7,92 43 6,88 0,42 5,79 8,30 44 7,23 0,52 4,64 6,20 45 6,82 0,62 6,11 7,66 46 11,02 0,64 5,81 8,35 Keterangan : 11 = Insisivus sentral atas kanan 21 = Insisivus sentral atas kiri 12 = Insisivus lateral atas kanan 22 = Insisivus lateral atas kiri 13 = Kaninus atas kanan 23 = Kaninus atas kiri 14 = Premolar satu atas kanan 24 = Premolar satu atas kiri 15 = Premolar dua atas kanan 25 = Premolar dua atas kiri 16 = Molar satu atas kanan 26 = Molar satu atas kiri 31 = Insisivus sentral bawah kiri 41 = Insisivus sentral bawah kanan 32 = Insisivus lateral bawah kiri 42 = Insisivus lateral bawah kanan 33 = Kaninus bawah kiri 43 = Kaninus bawah kanan 34 = Premolar satu bawah kiri 44 = Premolar satu bawah kanan 35 = Premolar dua bawah kiri 45 = Premolar dua bawah kanan 36 = Molar satu bawah kiri 46 = Molar satu bawah kanan Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan perbandingan rata-rata lebar mesiodistal gigi regio kanan dengan regio kiri rahang atas dan rahang bawah Tabel 2, dilakukan analisa uji-t. Tabel 2. Perbandingan Rata-rata Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Kiri dan Kanan Rahang Atas dan Rahang Bawah Mahasiswa Malaysia FKG-USU dengan Uji-t Gigi Rata-rata mm Simpang baku P Gigi Rata-rata mm Simpang baku P 11 8,63 0,72 0,42 31 5,40 0,39 0,21 21 8,58 0,66 41 5,33 0,35 12 7,04 0,61 0,18 32 5,98 0,33 0,48 22 6,94 0,69 42 5,94 0,30 13 7,86 0,47 0,86 33 6,86 0,44 0,65 23 7,85 0,57 43 6,88 0,42 14 7,25 0,52 0,61 34 7,25 0,49 0,73 24 7,28 0,52 44 7,23 0,52 15 6,61 0,59 0,10 35 6,94 0,63 0,13 25 6,49 0,51 45 6,82 0,62 16 10,06 0,63 0,59 36 11,26 0,60 0,01 26 10,02 0,54 46 11,02 0,64 Signifikan p0,05 Berdasarkan hasil analisa uji-t berpasangan, ada perbedaan yang signifikan p0,05 pada molar satu rahang bawah kanan dan kiri dengan p=0,01 sedangkan gigi insisivus sentralis, insisivus lateralis, kaninus, premolar satu dan premolar dua tidak ada perbedaan yang signifikan antara regio kanan dan kiri. Dengan uji ANOVA dibandingkan lebar mesiodistal gigi permanen rahang atas dan rahang bawah Mahasiswa Malaysia FKG USU berdasarkan suku. Tabel 3 Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Rata-rata Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Rahang Atas dan Rahang Bawah Mahasiswa Malaysia FKG-USU Berdasarkan Suku dengan uji ANOVA Gigi Rata-rata mm Simpang baku P Melayu n=18 Cina n=6 India n=8 Melayu Cina India 11 8,71 8,08 8,84 0,69 0,67 0,70 0,107 12 7,12 6,77 7,08 0,60 0,78 0,51 0,475 13 7,92 7,86 7,72 0,50 0,50 0,37 0,612 14 7,33 7,02 7,23 0,52 0,34 0,62 0,462 15 6,72 6,66 6,32 0,64 0,40 0,55 0,287 16 10,17 10,07 9,79 0,52 0,86 0,67 0,377 21 8,58 8,16 8,89 0,64 0,56 0,67 0,121 22 7,02 6,78 6,90 0,73 0,79 0,57 0,760 23 8,00 7,59 7,69 0,54 0,67 0,50 0,215 24 7,33 7,07 7,34 0,55 0,39 0,54 0,550 25 6,45 6,66 6,45 0,54 0,62 0,33 0,676 26 10,06 10,18 9,82 0,60 0,52 0,39 0,447 31 5,40 5,40 5,41 0,41 0,37 0,40 0,996 32 6,01 5,83 6,01 0,29 0,38 0,39 0,485 33 6,99 6,74 6,65 0,47 0,34 0,38 0,159 34 7,44 6,92 7,08 0,44 0,45 0,44 0,029 35 7,04 7,05 6,63 0,62 0,91 0,33 0,283 36 11,41 11,00 11,09 0,66 0,32 0,58 0,238 41 5,38 5,14 5,38 0,36 0,31 0,33 0,338 42 5,94 5,93 5,95 0,30 0,32 0,31 0,987 43 6,99 6,68 6,80 0,41 0,30 0,47 0,243 44 7,39 7,00 7,04 0,58 0,47 0,25 0,132 45 6,99 6,78 6,47 0,70 0,50 0,36 0,135 46 11,08 10,90 10,96 0,71 0,17 0,75 0,816 Signifikan p0,05 Berdasarkan uji statistik ANOVA, adanya perbedaan yang signifikan p0,05 lebar mesiodistal gigi premolar satu kiri permanen rahang bawah antara suku Melayu, Cina dan India. Gigi insisivus sentralis, insisivus lateralis, kaninus, premolar satu, Universitas Sumatera Utara premolar dua dan molar satu rahang atas serta rahang bawah, tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 antara suku Melayu, Cina dan India. Untuk melihat secara rinci kelompok suku manakah yang mempunyai perbedaan lebar mesiodistal gigi yang signifikan, dilakukan uji Post Hoc yang merupakan lanjutan Uji ANOVA. Tabel 4. Perbandingan Rata-rata Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Rahang Atas dan Rahang Bawah pada Mahasiswa Malaysia FKG-USU Berdasarkan Suku Dengan Uji Post Hoc Suku 11 12 13 14 15 16 21 22 23 24 25 26 P P P P P P P P P P P P Melayu - Cina 0,06 0,23 0,79 0,22 0,84 0,73 0,18 0,48 0,13 0,30 0,40 0,66 Melayu - India 0,67 0,90 0,33 0,67 0,12 0,17 0,25 0,70 0,20 0,96 1,00 0,31 Cina - India 0,05 0,35 0,58 0,45 0,29 0,42 0,04 0,75 0,74 0,35 0,46 0,24 Suku 31 32 33 34 35 36 41 42 43 44 45 46 P P P P P P P P P P P P Melayu - Cina 0,98 0,25 0,23 0,02 0,97 0,15 0,16 0,91 0,12 0,10 0,46 0,57 Melayu - India 0,93 1,00 0,08 0,06 0,13 0,21 1,00 0,94 0,30 0,11 0,05 0,67 Cina - India 0,96 0,31 0,71 0,51 0,22 0,78 0,22 0,87 0,57 0,88 0,34 0,88 Signifikan p0,05 Hasil analisa uji Post Hoc pada rahang atas, ada perbedaan yang signifikan p0,05 lebar mesiodistal gigi insisivus sentralis kiri antara suku Cina dan India, pada rahang bawah ada perbedaan yang signifikan p0,05 lebar mesiodistal gigi premolar satu kiri antara suku Melayu dan suku Cina dengan rata-rata lebar mesiodistal gigi suku India lebih besar dari suku Cina sementara gigi lainnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 lebar mesiodistal gigi rahang atas dan rahang bawah antara suku Melayu, Cina dan India. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat perbandingan lebar mesiodistal gigi permanen rahang atas dan rahang bawah berdasarkan jenis kelamin dilakukan dengan uji-t Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Rahang Atas Dan Rahang Bawah Pada Mahasiswa Malaysia FKG-USU Berdasarkan Jenis Kelamin dengan uji-t Gigi Laki-Laki n=15 Perempuan n=17 P Rata-rata SD Rata-rata SD 11 8,72 0,68 8,54 0,76 0,486 12 7,08 0,62 7,01 0,62 0,754 13 7,99 0,49 7,74 0,42 0,137 14 7,46 0,50 7,05 0,47 0,024 15 6,62 0,54 6,60 0,65 0,948 16 10,23 0,68 9,91 0,56 0,166 21 8,77 0,58 8,41 0,70 0,128 22 7,07 0,85 6,83 0,52 0,367 23 7,98 0,61 7,72 0,52 0,214 24 7,48 0,54 7,11 0,44 0,046 25 6,55 0,42 6,43 0,58 0,527 26 10,07 0,67 9,98 0,42 0,654 31 5,47 0,41 5,34 0,37 0,373 32 6,09 0,40 5,88 0,21 0,077 33 7,07 0,46 6,67 0,35 0,012 34 7,32 0,45 7,19 0,52 0,459 35 7,08 0,67 6,81 0,59 0,234 36 11,43 0,54 11,10 0,63 0,119 41 5,44 0,41 5,24 0,26 0,110 42 5,98 0,28 5,91 0,32 0,528 43 7,09 0,43 6,70 0,31 0,007 44 7,30 0,52 7,17 0,53 0,503 45 6,92 0,49 6,74 0,73 0,401 46 11,33 0,52 10,74 0,63 0,007 Signifikan p0,05 Berdasarkan Tabel 5, diperoleh lebar mesiodistal gigi permanen rahang atas dan rahang bawah laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan namun perbedaannya sedikit sehingga pada hasil analisa uji-t tidak ada perbedaan yang signifikan lebar mesiodistal gigi antara laki-laki dan perempuan kecuali pada gigi Universitas Sumatera Utara premolar satu kanan dan kiri rahang atas, kaninus kanan dan kiri rahang bawah dan molar satu kanan rahang bawah. Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan p0,05 lebar mesiodistal gigi antara laki-laki dan perempuan ditolak kecuali pada gigi premolar satu kanan dan kiri rahang atas, kaninus kanan dan kiri rahang bawah dan molar satu kanan rahang bawah. Tabel 6. Perbedaan Lebar Lengkung Gigi Anterior Rahang Atas Menurut Indeks Pont Mahasiswa Malaysia FKG-USU Berdasarkan Suku Dengan Uji ANOVA Suku Lengkung Gigi Anterior Interpremolar P N Mean SD Melayu 18 39,28 2,97 0,276 Cina 6 37,24 3,29 India 8 39,65 2,61 Total 32 38,99 2,98 Pada Tabel 6 diperoleh lebar rata-rata lengkung gigi anterior suku Melayu, Cina dan India berbeda. Namun demikian, berdasarkan analisa uji ANOVA, tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 lengkung gigi anterior antara suku Melayu, Cina dan India. Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan lebar lengkung gigi anterior antara suku Melayu, Cina dan India berdasarkan indeks Pont ditolak. Tabel 7. Perbedaan Lebar Lengkung Gigi Posterior Rahang Atas Menurut Indeks Pont Mahasiswa Malaysia FKG-USU Berdasarkan Suku Dengan Uji ANOVA Suku Lengkung Gigi Posterior Intermolar P N Mean SD Melayu 18 49,10 3,72 0,276 Cina 6 46,54 4,12 India 8 49,56 3,26 Total 32 48,73 3,73 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uji ANOVA, diperoleh tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 lebar lengkung gigi posterior antara suku Melayu, Cina dan India. Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan lebar lengkung gigi posterior antara suku Melayu, Cina dan India berdasarkan indeks Pont ditolak. Untuk mendapatkan perbandingan analisa Bolton rasio anterior Tabel 8 dan rasio keseluruhan Tabel 9 antara suku Melayu, Cina dan India, dilakukan uji ANOVA. Tabel 8. Rata-Rata Dan Uji Statistik Analisa Bolton Rasio Anterior Mahasiswa Malaysia FKG-USU Berdasarkan Suku Dengan Uji ANOVA Suku Rasio Anterior Bolton 6 P N Mean SD Melayu 18 77,66 2,45 0,371 Cina 6 79,16 3,37 India 8 76,93 3,57 Total 32 77,76 2,93 Berdasarkan hasil analisa uji ANOVA, diperoleh tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 analisa Bolton rasio anterior antara suku Melayu, Cina dan India. Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan analisa Bolton rasio anterior antara suku Melayu, Cina dan India ditolak. Tabel 9. Rata-Rata Dan Uji Statistik Analisa Bolton Rasio Keseluruhan Mahasiswa Malaysia FKG-USU Berdasarkan Suku Dengan Uji ANOVA Suku Rasio Keseluruhan Bolton 12 P N Mean SD Melayu 18 92,38 2,20 0,498 Cina 6 92,00 2,65 India 8 90,95 4,03 Total 32 91,95 2,80 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisa uji ANOVA, diperoleh tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 analisa Bolton rasio keseluruhan antara suku Melayu, Cina dan India. Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan analisa Bolton rasio keseluruhan antara suku Melayu, Cina dan India ditolak. Tabel 10. Rata-Rata Dan Uji Statistik Analisa Bolton Anterior dan Keseluruhan Mahasiswa Malaysia FKG-USU Berdasarkan Jenis Kelamin Dengan Uji-t Analisa Bolton Laki- laki n=15 Perempuan n=17 P Mean SD Mean SD Anterior 78,12 2,27 77,44 3,44 0,505 Keseluruhan 92,27 2,14 91,67 3,31 0,539 Hasil penelitian menunjukkan rata-rata analisa Bolton rasio anterior dan rasio keseluruhan laki-laki lebih besar daripada perempuan. Berdasarkan hasil analisis uji-t tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 rasio anterior dan keseluruhan antara laki-laki dan perempuan. Hipotesis ditolak. Tabel 11. Rata-Rata Dan Uji Statistik Analisa Bolton Anterior Mahasiswa Malaysia FKG-USU Suku Melayu, Cina dan India Dengan Standar Bolton Berdasarkan Uji-t Berpasangan Suku Bolton Rasio Anterior Mahasiswa Malaysia FKG USU Standar Bolton Rasio Anterior P Mean SD Mean SD Melayu 77,66 2,45 77,2 0,437 Cina 79,16 3,37 77,2 0,213 India 76,93 3,57 77,2 0,384 Hasil penelitian menunjukkan rata-rata rasio anterior suku Melayu, Cina dan India lebih besar daripada standar Bolton rasio anterior. Akan tetapi berdasarkan uji-t Universitas Sumatera Utara berpasangan, tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 analisa Bolton rasio anterior suku Melayu, Cina dan India dengan standar Bolton rasio anterior. Tabel 12. Rata-Rata Dan Uji Statistik Analisa Bolton Keseluruhan Mahasiswa Malaysia FKG-USU Suku Melayu, Cina Dan India Dengan Standar Bolton Berdasarkan Uji-t Suku Bolton Rasio Keseluruhan Mahasiswa Malaysia FKG USU Standar Bolton Rasio Keseluruhan P Mean SD Mean SD Melayu 92,38 2,20 91,3 0,00 0,437 Cina 92,00 2,65 91,3 0,00 0,213 India 90,95 4,03 91,3 0,00 0,384 Hasil penelitian menunjukkan rata-rata rasio Keseluruhan suku Melayu, Cina dan India lebih besar daripada standar Bolton rasio keseluruhan. Akan tetapi berdasarkan uji-t berpasangan, tidak ada perbedaan yang signifikan p0,05 rata-rata analisa Bolton Keseluruhan suku Melayu, Cina dan India dengan standar Bolton Keseluruhan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN