Manfaat Penelitian STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL PROGRAM BANK SAMPAH (STUDI PADA KOPERASI BANK SAMPAH MALANG)

3. Anwar Arifin

Anwar Arifin juga memberikan pernyataan bahwa: “Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi ruang dan waktu yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. ” 10 Pada intinya, strategi komunikasi adalah perpaduan perencanaan dan manajemen komunikasi yang perlu dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau suatu lembaga untuk mencapai keberhasilan dan tujuan yang diharapkan. Begitu juga dalam usaha mencapai keberhasilan program Bank Sampah. Koperasi BSM memerlukan suatu strategi komunikasi dalam memasarkan program untuk merubah perilaku masyarakat akan pengelolaan sampah. E.2 Konsep Pemasaran Sosial Negara-negara lain sudah banyak yang menggunakan pendekatan social marketing atau pemasaran sosial untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Sedangkan di Indonesia konsep ini merupakan konsep yang masih jarang digunakan sebagai pendekatan untuk menyelesaikan permasalahan- permasalahan sosial yang tentunya banyak terjadi di Indonesia. Berbagai permasalahan yang dapat disoroti meliputi masalah lingkungan, hukum, 10 Anwar Arifin, Strategi Komunikasi Bandung: Amico, 1984, p. 84 peraturan lalu lintas dan kaitannya dengan tingkat kecelakaan, pelanggaran- pelanggaran hukum, kesehatan, dan lain-lain. Semua permasalahan tersebut tidak lepas dari proses komunikasi untuk memasarkan program yang mendukung masing-masing permasalahan. E.2.1 Penerapan Pemasaran Sosial Beberapa contoh penerapan pemasaran sosial di Negara lain dipaparkan pada beberapa contoh kasus program pencegahan penyakit jantung di Stanford, perubahan peraturan jalan di Swedia, program kontrasepsi melalui kondom di Philipina, program tindakan pada penyalahguna obat-obatan pada kalangan remaja di Kanada, dan masih banyak lagi contoh penggunaan pendekatan pemasaran sosial di negara- negara lain. Berikut dijabarkan penggunaan pendekatan pemasaran sosial pada “program tindakan pada penyalahguna obat-obatan pada kalangan remaja di Kanada” yang dilatarbelakangi oleh akibat yang ditimbulkan penyalahguna obat-obatan seperti tingginya tingkat kecelakaan dan kerusakan fasilitas jalan raya, menurunnya produktifitas di tempat kerja, dan meningkatnya pasien rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan contoh kasus yang diuraikan dalam buku Philip Kotler dan Eduardo L. Roberto sebagai berikut: Social Marketing Environment Canada‟s Ministry of Health identified drug abuse as a leading cause of highway accidents and fatalities, the loss of productivity in the workplace, and the mounting inpatient and outpatient caseloads in hospitals. Its Health Service and Promotion Branch HSPB identified both legal and illegal drugs, such as alcohol, prescription drugs, over-