PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH.

(1)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

Tita Royani (1100751) Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Koperasi Milik Bank Sampah (Studi Deskriptif Bank Sampah Sabilulungan Di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan)

Fokus kajian penelitian pada penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program koperasi milik bank sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran: 1) Program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah Sabilulungan di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. 2) Langkah-langkah implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah Sabilulungan dalam Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. 3) Dampak program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah Sabilulungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

Konsep dan teori yang mendasari penelitian ini adalah konsep pemberdayaan masyarakat, konsep koperasi, konsep bank sampah, konsep kesejahteraan sosial dan manajemen pengelolaan program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Pembahasan penelitian ini berdasarkan data hasil wawancara terhadap dua orang pengelola, tiga orang anggota masyarakat dan satu orang tokoh masyarakat setelah itu baru dilakukan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa. 1) Identifikasi sumber daya manusia dilakukan dengan cara mendengar semua masaukan dari masyarakat, penyusunan struktur organisasi dilakukan secara musyawarah bersama anggota, tokoh masyarakat, dan pengelola. Strategi yang digunakan yaitu strategi aras mikrro dan mezzo sedangkan pendekatan pemberdayaan yang digunakan yaitu pendektan pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan. Pembiayaan program pemberdayaan didapat dari hasil swadaya masyarakat. 2) Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah dilakukan berdasarkan pada tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 3) Dampak dari adanya program pemberdayaan koperasi milik bank sampah berdampak pada, peningkatan kesejahteraan anggota koperasi hal tersebut dapat dilihat dari aspek ekonomi dan sosial anggota koperasi yang di sesuaikan dengan delapan indikator keberdayaan.


(2)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRACT

Tita Royani 1100751 Community Empowerment Program To Improve The

Community Prosperity Through Cooperation Program Owned By Trash Bank (Descriptive Study Of Bank Sampah Sabilulungan In Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan )

The focus of research is on the implementation of community empowerment program to improve the community prosperity by cooperation program owned by trash bank. The purpose of this research is to find the description about. 1) community empowerment program throught cooperation awned by trash ban. 2) implementation phases of community empowerment program by cooperation owned by trash bank sabilulungan to improve the community proseperity in kelurahanTaman Sari Kecamatan Bandung Wetan. 3) The impact of community empowerment program with cooperation owned by trash bank Sabilulungan to improve the community prosperity in Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan.

The concept and theory that became the background of the research is the community empowerment concept, trash bank concept, cooperation consept, the social prosperity concept, and management administrative program.This research is using qualitative approach with observation, data colletion technique, interview, and documentation study. The study of this research is based on the inteview result from two administrator, three member of the society and one public figure wher it will be trianggulated later. The result of this research reveals that. 1) The human resources identification is being done with hearing all the input from the society, organizational structure arragement is done with discussion among each member, public figure, and the management. The strategy that is being used are micro and mezzo arras while the empowerment approach used the posibility, strenghaning, protection, supporting, and maintenancee approach the funding of the empowerment program is from people themselver. 2) The impelentation of people empowerment program through cooperation owned by trash bank is done based on three phases planning, implementation, and evaluation. 3) The impact of cooperation empowerment program owned by trash bank, the impove of member prosperity that can be seen from the economic and social aspects of the cooperation member adjusted with 8 of the empowerment indicators.


(3)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Kebutuhan... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 8

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ... 8

2. Tujuan atau Hasil Pemberdayaan ... 10

3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat ... 11

4. Pendekatan Pemberdayaan ... 12

5. Langkah-langkah Dalam Proses Pemberdayaan ... .. 13

6. Upaya Pemberdayaan Masyarakat ... . 14

7. Indikator Keberdayaan ... . 15

B. Konsep Koperasi ... .. 17

1. Pengertian Koperasi ... .. 17

2. Tujuan Koperasi ... 17

3. Fungsi Koperasi ... .. 18

4. Fungsi Koperasi Sebagai Pemberdayaan Masyarakat ... .. 19

5. Partisipan Anggota Pada Koperasi dan Cara Peningkatannya ... . 20

C. Konsep Bank Sampah ... ... 21

1. Pengertian Bank Sampah ... . 21

2. Pengelolaan Sampah ... . 22

3. Daur Ulang Sampah ... .. 22

D. Konsep Kesejahteraan Sosial ... .... 23

E. Pengelolaan Program ... ... 23

1. Perencanaan ... .. 23

2. Pelaksanaan ... 25

3. Evaluasi ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Desain Penelitian ... 29

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 31

C. Pengumpulan Data ... 31


(4)

vi

E. Isu Etik ... . 37

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Gambarasn Umum ... 39

1. Lokasi penelitian ... .. 39

2. Profil Lembaga ... . 41

3. Ketentuan-ketentuan yang Berlaku Tentang Perkoprasian ... 42

4. Rencana Kerja ... .. 42

5. Tujuan Bank Sampah ... . 43

B. Deskripsi Hasil Penelitian... 44

1. Identitas Informan ... 44

2. Pendapat Informan ... 47

3. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 96

A. Simpulan ... 96

B. Saran ... 99 DAFTAR RUJUKAN


(5)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkah-langkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam pernyataan penelitian.

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Menurut Maleong (2006, hlm.6) Pendekatan kualitatif adalah :

Penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti, dan merupakan suatu nilai di balik data yang nampak. Sehingga, dalam penelitian mengenai proses pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan prkoperasi milik bank sampah peneliti kaji secara mendalam yang menghasilkan data yang jelas dan bermakna.

Menurut Moleong (2008, hlm. 127) adaempat tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti, diantaranya :

1. Tahap Pra Lapangan

Ada beberapa langkah pada tahap pra lapangan, diantaranya :

a. Menyusun proposal penelitian. Dalam menyusun proposal penelitian, peneliti menentukan lokasi dan tempat penelitian, menentukan latar belakang masalah, menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti, merancang alat pengumpul data dan menentukan teori yang sesuai dengan fokus permasalahan yang akan diteliti. Adapun fokus penelitian yang akan peneliti teliti adalah program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank


(6)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada bank Sampah Sabilulungan Di Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan.

b. Melakukan perizinan. Peneliti melakukan perizinan penelitian dengan beberapa pihak yang terkait, diantaranya pihak universitas dan pihak Bank Sampah Sabilulungan.

c. Melakukan orientasi lingkungan di wilayah Bank Sampah Sabilulungan, sehingga mengetahui situasi dan kondisi tempat penelitian tersebut.

d. Memilih informan. Peneliti menentukan informan yang nantinya akan memberikan informasi mengenai penelitian yang dilakukan. Informan tersebut adalah pengurus Bank Sampah Sabilulungan, dan anggota koperasi. e. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Peneliti menyiapkan perlengkapan

penelitian supaya penelitian dapat berjalan dengan lancar, diantaranya : instrumen penelitian, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kamera untuk mendokumentasikan penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap pekerjaan lapangan peneliti melakukan pendekatan dengan seluruh pihak di Bank Sampah Sabilulungan, sehingga dapat terjalin keakraban yang nantinya memudahkan dalam pengambilan informasi. Selain itu, dalam pengambilan data dari informan peneliti melakukannya melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.

3. Tahap Analisis Data

Data yang di peroleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian diolah dan dianalisis menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Sugiono (2014, hlm. 337) mengungkapkan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.

Langkah-langkah untuk menganalisis data yang diperoleh di bagi dalam tiga tahapan, yaitu Reduksi data (data reduction), Penyajian data ( data display), dan verifikasi (conclusion drawing/verification). Untuk mengecek kebenaran data tersebut dilakukan dengan cara triangulasi sumber data. Triangulasi sumber data merupakan suatu teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data. Tujuan triangulasi adalah untuk mengecek kebenaran data dengan


(7)

31

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan data dari sumber data yang ada. Untuk membandingkan data, maka diperlukan informan di luar subjek penelitian, yaitu seseorang yang diduga kuat dapat memberikan informasi tambahan mengenai penelitian.

4. Tahap Penulisan Laporan

Tahap penulisan laporan merupakan tahap akhir dalam penelitian. Pada tahap ini peneliti menyajikan data secara menyeluruh dalam penelitian. Setelah melakukan bimbingan dan konsultasi kemudian laporan tersebut disajikan sesuai dengan pedoman penulisan yang berlaku.

Metode penelitian deskriptif dipilih peneliti karena dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini peneliti memperoleh data dan dapat menggambarkan secara keseluruhan data yang diperoleh saat penelitian berlangsung.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan atau sering disebut subjek penelitian adalah seseorang yang dapat memberikan data atau informasi dalam penelitian. Dalam menentukan subjek atau informan dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara purposive sampling. Menurut Sugiono (2014, hlm. 300) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Maksud dari pertimbangan tertentu adalah pemilihan informan di sini dapat mewakili dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data.

Penelitian ini di lakukan di koperasi milik bank sampah Sabilulungan yang terletak di Jalan Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01 RW 16 kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.

Dengan sasaran partisipan berupa enam orang yaitu, dua orang pengelola koperasi milik bank sampah Sabilulungan, satu orang tokoh masyarakat dan tiga orang anggota koperasi.

C. Pengumpul Data

Teknik yang di gunakan untuk memperoleh data oleh peneliti adalah teknis sebagai berikut:


(8)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Wawancara

Menurut Sugiono (2009, hlm. 317) : “Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi”.

Wawancara di lakukan oleh peneliti kepada pengelola koperasi milik bank sampah yang mengelola dan menjalankan koperasi milik bank sampah.

Peneliti menanyakan kepada tokoh masyarakat, pengelola koperasi dan anggota koperasi mengenai program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah, langkah-langkah implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah termasuk komunikasi yang dilakukan antara pihak pengelola koperasi dengan anggotanya, dan dampak adanya program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah terhadap perekonomian lingkungan sekitar.

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Wawancara di Lapangan No Tanggal Tempat Aspek yang di

Wawancara Partisipan

Alat Pengumpul

Data 1. Sabtu

11 Juli 2015

Bank sampah Sabilulun gan

Peneliti menentukan lokasi dan tempat penelitian, menentukan latar belakang masalah, menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti, dan Instrumen

Pengelola Pedoman wawancara dan perekam

2. Sabtu 8 Agustus 2015

Bank sampah Sabilulun gan

a. Kondisi objektif program koperasi milik bank sampah 1) Strategi Pemberdayaan 2) Pendekatan pemberdayaan masyarakat a) Pengelola b) Anggota Koperasi Pedoman wawancara dan perekam


(9)

33

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agustus 2015

Sampah Sabilulun

gan

bnak sampah wawancara dan perekam suara

4. Sabtu 19 September 2015 Bank sampah Sabilulun gan

1) Sumber daya manusia 2) Strategi dalam proses

Pemberdayaan 3) Pendekatan

pemberdayaan masyarakat

4) Donasi Pembiayaan 5) Perencanaan 6) Pelaksanaan 7) Evaluasi 8) Ekonomi 9) Sosial Pengelola bank sampah a) Pedoman Wawancara b) Perekam Suara

5. Minggu 20 September 2015 Bank sampah Sabilulun gan

1) Sumber daya manusia 2) Strategi dalam proses

Pemberdayaan 3) Pendekatan

pemberdayaan masyarakat

4) Donasi Pembiayaan 5) Perencanaan 6) Pelaksanaan 7) Evaluasi 8) Ekonomi 9) Sosial Anggota Bank Sampah a) Pedoman Wawancara b) Perekam Suara

6 Jum’at 25

September 2015 Rumah Warga 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan 3) Evaluasi 4) Ekonomi 5) Sosial Anggota Bank Sampah a) Pedoman Wawancara b) Perekam Suara 7. Sabtu 26

September 2015 Bank sampah Sabilulun gan

1) Sumber daya manusia 2) Strategi dalam proses

Pemberdayaan 3) Pendekatan

pemberdayaan masyarakat

4) Donasi Pembiayaan 5) Perencanaan 6) Pelaksanaan 7) Evaluasi 8) Ekonomi Sosial Tokoh Masyarakat a) Pedoman Wawancara b) Perekam Suara


(10)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Minggu 26 September 2015 Bank Sampah Sabilulun gan

1)Sumber daya manusia 2)Strategi dalam proses

Pemberdayaan 3)Pendekatan

pemberdayaan masyarakat

4)Donasi Pembiayaan 5)Perencanaan 6)Pelaksanaan 7)Evaluasi 8)Ekonomi 9)Sosial Anggota Bank Sampah a)Pedoman Wawancara b)Perekam Suara

2. Observasi

Menurut Supardi (2006, hlm. 88), “Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”.

Metode observasi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran awal mengenai koperasi milik bank sampah, gambaran awal yang terjadi (komunikasi) antara pengelola dan anggota koperasi, mengamati pendampingan yang pengelola lakukan dalam membina kelompok koperasi.

Tabel 3.2

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Observasi di Lapangan

No Tanggal Tempat Aspek yang di

Observasi Partisipan

Alat Pengumpul

Data 1. Sabtu

11 Juli 2015

Bank sampah Sabilulungan

Peneliti menentukan lokasi dan tempat penelitian,

menentukan latar belakang masalah, menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti, dan Instrumen

Pengelola Pedoman Observasi

2. Sabtu 10 Agustus 2015

Bank sampah Sabilulungan

b. Kondisi objektif program koprasi milik bank sampah 3) Strategi Pemberdayaan 4) Pendekatan pemberdayaan c) Pengelola d) Anggota Koperasi Pedoman Observasi


(11)

35

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masyarakat 3. Sabtu

19

September 2015

Bank Sampah Sabilulungan

c. Langkah-langkah penguatan

manajemen 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan 3) Evaluasi

a) Pengelola b) Anggota

Koperasi

Pedoman Observasi

4 Sabtu 26 September 2015

Bank Sampah Sabilulungan

a. Dampak program koperasi.

1) Melakukan transaksi

penjualan sampah anorganik

maupun organik. 2) Anggota koperasi

bank sampah mendapat uang dari hasil penjualan sampah tersebut.

a) Pengelola b) Anggota

Koperasi

Pedoman Observasi

3. Dokumentasi

Menurut John Creswell (2015, hlm. 440-441) mengemukakan bahwa dokumen terdiri atas catatan publik dan pribadi yang didapatkan peneliti kualitatif tentang tempat atau partisipan dalam suatu penelitian dapat termasuk surat kabar, notulen tempat, catatan harian pribadi, dan surat. Sumber-sumber ini menyediakan informasi berharga dalam membantu para peneliti memahami fenomena sentral dalam penelitian kualitatif.

Teknik dokumen ini bermanfaat bagi peneliti dalam memahami profil lembaga, dan mengenai pembukuan yang dilakukan koperasi milik bank sampah sehingga dari pembukuan tersebut dapat dilihat kesesuaian antara pelaksanaan koperasi milik bank sampah yang dilakukan, kesesuaian target yang akan di capai sehingga menjadikan program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah ini menjadi salah satu koperasi yang terus berkembang dapat dilihat dari semakin bertambahnya anggota kelompok.

4. Triangulasi

Triangulasi adalah mengecek sebuah kebenaran data yang diperoleh serta untuk meningkatkan pemahaman penelitian mengenai apa yang telah peneliti peroleh kemudian peneliti dapat membandingkannya baik dari sumber maupun


(12)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tekniknya. Mathinson (1998) dalam Sugiyono, (2009, hlm. 332) mengemukakan bahwa nilai dari teknik triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Penelitian ini menggunakan data dengan triangulasi, peneliti mengumpulkan data yang menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber data sehingga data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas, dan pasti.

Dalam penelitian yang dilakukan ini yaitu peneliti membandingkan data yang diperoleh dari informan yang satu dengan informan yang lainnya, di mana informan dalam penelitian ini yaitu pengelola bank sampah, tokoh masyarakat, dan anggota koperasi milik bank sampah. Serta peneliti menggabungkan tiga teknik lainnya yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sehingga peneliti mengecek kebenaran data dengan membandingkan hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi dari sumber yang berbeda-beda.

D. Analis Data

Peneliti menggunakan analisis data untuk memahami data yang diperoleh dalam penelitian melalui berbagai cara atau pengolahan tertentu. Dalam analis data kualitatif, menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 334) menjelaskan bahwa :

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan apa yang dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Selanjutnya, menurut Sugiyono (2014, hlm. 335) menjelaskan bahwa :

Analisis data adalah proses mencari dam menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data menurut Miles dan Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 338-345)


(13)

37

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyatakan ada tiga tahap dalam menganalisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles an Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 341) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dalam penelitian ini, peneliti mendisplaykan data dengan cara deskriptif, yaitu data dari rangkuman diolah, kemudian disajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif.

3. Conclusion Drawing/verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

E. Isu Etik

Dalam penulisan skripsi ini penelitian dilakukan di wilayah Linggawastu dengan partisipan pengelola bank sampah Sabilulungan dan anggota koperasi milik bank sampah Sabilulungan yang sebelumnya sudah bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian dan


(14)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak menimbulkan dampak negatif baik secara fisik maupun non fisik. Penelitian dilakukan dengan memperhatikan tahapan-tahapan penyusunan skripsi yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing skripsi dengan memegang prinsip-prinsip berikut:

1. Menghormati martabat manusia, tidak diperkenankan mengabaikan keselamatan, kesejahteraan, keamanan atau keberhasilan pribadi subjek. 2. Kepedulian yang bertanggung jawab, menekankan tanggung jawab pada

kesejahteraan individu, keluarga dan kelompok yang terkait dengan penelitian.

3. Integritas dalam hubungan-hubungan yang dijalani, menuntut kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan yang dijalankan selama penelitian.

4. Tanggung jawab pada masyarakat, bila temuan penelitian berdampak negatif bagi masyarakat maka dengan cara-cara tertentu peneliti dapat menginformasikannya. Namun secara umum, poin ini diposisikan lebih rendah dari kesejahteraan subjek.


(15)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

96 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini, peneliti akan menyajikan simpulan dari teori-teori yang sebelumnya dan temuan hasil lapangan. Pada bab ini peneliti juga akan memberikan saran kepada pembaca serta peneliti yang akan mengadakan penelitian yang sama namun dengan fokus yang berbeda.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, bahwa dapat ditarik simpulan yang dibagi menjadi tiga sesuai dengan rumusan masalah penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi Milik Bank Sampah Sabilulungan

Dalam melakukan kualifikasi pegawai program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah memiliki persyaratan untuk menjadi pengelola program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah yaitu harus keinginan memberdayakan masyarakat, bersabar dalam menjalankan tugas, jujur mampu melakukan pembukuan dan bertempat tinggal di sekitar bank sampah. Dalam penyusunan struktur organisai dilakukan secara musyawarah bersama anggota tokoh masyarakat, dan pengelola. Strategi yang dilakukan pengeloa dalam proses pemberdayaan yaitu menggunakan strategi aras mikrro dan mezzo. Strategi aras mikro yaitu strategi yang digunakan secara langsung kepada individu hal tersebut di gunakan kepada anggota koperasi dalam membimbing anggota koperasi dalam pelaksanaan program. Sedangkan aras mezzo lebih menekankan pada strategi secara kelompok. Strategi ini digunakan untuk mempermudah komunikasi antara pengelola dengan kelompok masyarakat.

Selain strategi dalam proses pemberdayaan pengelola juga menggunakan pendekatan pemberdayaan kepada masyarakat, pengekatan yang digunakan pada pemberdayaan ini yaitu pendektan pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan. Sedangkan dalam donasi pembiayaan di dapat dari hasil swadaya masyarakat.


(16)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Langkah-langkah Implementasi Program Program pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi Milik Bank Sampah

Implementasi program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah dilakukan berdasarkan pada tiga tahapan yaitu tapah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan yang pertama dilakukan oleh pengelola yaitu dengan melakukan identifikasi kebutuhan terlebih dahulu kepada masyarakat hal tersebut bertujuan agar program berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Setelah itu baru menentuka kelompok sasaran yaitu sasarannya masyarakat Tamansari. Dalam menetapkan tujuan pembelajaran dilakukan dengan cara komunikasi antara ketua bank sampah dengan masyarakat sekitar. Penyusunan dan mengembangkan rencana program pengelola melakukan mitra dengan mahasiswa ITB dengan dilakukan perijinan kepada tokoh masyaraka. Penggunaan metode dan teknik yang digunakan saat pembelajaran yaitu ceramah dan praktek. Penggunaan metode tersebut disesuaikan dengan kondisi anggota bank sampah. Penentuan waktu dan tempat berdasarkan hasil kesepakatan antara pengelola dan anggota bank sampah berdasarkan hasil ijin dari tokoh masyarakat.

Pada tahap pelaksanaan ada empat tahapan yang dilakukan oleh pengelola, pertama yaitu dengan menggunakan melakukan konsultasi kepada pemuka masyarakat, pengelola melakukan konsultasi dengan tokoh masyarakat mengenai akan dibuatnya program bank sampah. Kedua pengelola melakukan komunikasi dengan masyarakat, komunikasi dilakukan hanya berupa pemberitahuan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain yang saling komunikasi, melihat hasil dari anggota koprasi sehingga masyarakat yang belum berpartisipasi menjadi anggota ikut berpartisipasi, setelah ada tayangkan di tv kompas dan net tv sehingga masyarakat semakin ingin mengikuti program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah. Ketiga pengelola menjelaskan manfaat dari program koperasi, dalam menjelaskan program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah pengelola melakukan dengan cara komunikasi dari satu anggota ke anggota lain. Pengelola menjelaskan manfaat dari program program pemberdayaan masyarakat melalui


(17)

98

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

koperasi milik bank sampah terutama sebagai pengelolaan keuangan, mengelola sampah, meningkatkan keterapilan dan menambah penghasilan. Keempat dilakukan pengelola yaitu mencatat sasaran dan pesan dari masyarakat. Dalam pelaksanaan program pengelola selalu mendegarkan masukan dari anggota. Saran tersebut dapat berupa masukan dari masyarakat, praktisi maupun anggota koperasi Pada tahap evaluasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan dan evaluasi yang digunakan. Identifikasi tingkat pencapaian tujuan di lakukan dengan cara di lihat dari hasil akhir program sesuai dengan tujuan di buatnya program dan evaluasi yang digunakan dalam mengevaluasi program simpan pinjam dilakukan setiap program selesai untuk program simpan pinjam pembukuan di lakukan tiap enam bulan sekali.

3. Dampak Program Pemberdayaan Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi Milik Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Dampak program pemberdayaan masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah terhadap kesejahteraan masyarakat yaitu dilihat dari aspek ekonomi dan sosial. Menurut Schuler, Hashemi dan Riley mengembangkan delapan indikator pemberdayaan, yang mereka sebut sebagai empowerment index atau indeks pemberdayaan (Suharto, 2004) dalam Suharto (2009, hlm. 63-66) yang terdiri dari kemampuan membeli komoditas kecil, kemampuan membeli komoditas besar, terlibat dalam pembuatan keputusan-keputusan rumah tangga, kebebasan relatif dari dominasi keluarga, kesadaran hukum dan politik, keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes, dan jaminan ekonomi.

Berdasarkan kedelapan indikator tersebut dan disesuaikan dengan data yang diperoleh oleh peneliti, dengan adanya program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah berdampak pada peningkatan tingkat kesejahteraan anggota program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah Sabilulungan menjadi meningkat hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperkuat dengan indikator keberdayaan yang sesuai dengan data di lapangan.


(18)

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian dilihat dari aspek sosial dan ekonomi. Dalam aspek ekonomi peningkatan terjadi terhadap peningkatan pendapatan dan kemampuan anggota dalam membeli komoditas kecil dan besar dengan adanya program koperasi ini berdampak pada penambahan penghasilan yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Adanya program pemberdayaan masyarakat koperasi milik bank sampah juga berdampak pada banyak masyarakat yang berpartisipasi menjadi anggota dan memiliki tabungan karena koperasi ini memfasilitasi masyarakat dalam menabung yang di dapat dari hasil penjualan kerajinan dan limbah.

Dalam aspek sosial yang dapat dilihat dari meningkatnya keinginan untuk menyekolahkan anak, masyarakat jadi lebih mengenal satu sama lain menjadi mengenal lingkungan sekitar, struktur organisasi masyarakat, muspika kecamatan, peningkatan kepercayaan diri masyarakat dalam berpartisipasi dengan kegiatan ke masyarakat dan tumbuhnya sifat gotong royong antar sesama masyarakat.

B. Saran

Setalah menganalisis data dari hasil lapangan dengan teori-teori yang ada, maka berikut diungkapkan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait yang diharapkan dapat berguna bagi setiap pihak.

1. Bagi Pengelola

Saran bagi pengelola yaitu agar tetap menjaga tali silaturahmi antara pengelola dengan anggota program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah agar koperasi tersebut dapat terus berjalan dan harusnya ada keterbukaan dengan anggota koperasi mengenai bantuan dana baik dari pemerintah atupun dana CSR.

2. Bagi Anggota Koperasi

Diharapkan anggota koperasi terus memiliki motivasi yang tinggi terhadap keberlangsungan program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah dan diharapkan dari hasil kegiatan program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah mengenai


(19)

100

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan pengetahuan dan skill ilmu-ilmu yang sudah didapat dari program tersebut dapat diaplikasikan dan bermanfaat bagi anggota koperasi.

3. Bagi Tokoh Masyarakat

Saran bagi tokoh masyarakat, diharapkan tokoh masayarakat lebih dekat degan pengelola program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah hal tersebut bertujuan agar tokoh masyarakat mengetahui lebih jauh mengenai program yang memberdayakan masyarakatnya dan mengenai program pemberdayaan masyarakat yang berada di wilayahnya.

4. Bagi Peneliti

Saran bagi peneliti diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengungkap masalah lain yang berhubungan dengan program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah.


(1)

38

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak menimbulkan dampak negatif baik secara fisik maupun non fisik. Penelitian dilakukan dengan memperhatikan tahapan-tahapan penyusunan skripsi yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing skripsi dengan memegang prinsip-prinsip berikut:

1. Menghormati martabat manusia, tidak diperkenankan mengabaikan

keselamatan, kesejahteraan, keamanan atau keberhasilan pribadi subjek.

2. Kepedulian yang bertanggung jawab, menekankan tanggung jawab pada

kesejahteraan individu, keluarga dan kelompok yang terkait dengan penelitian.

3. Integritas dalam hubungan-hubungan yang dijalani, menuntut kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan yang dijalankan selama penelitian.

4. Tanggung jawab pada masyarakat, bila temuan penelitian berdampak negatif

bagi masyarakat maka dengan cara-cara tertentu peneliti dapat

menginformasikannya. Namun secara umum, poin ini diposisikan lebih rendah dari kesejahteraan subjek.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini, peneliti akan menyajikan simpulan dari teori-teori yang sebelumnya dan temuan hasil lapangan. Pada bab ini peneliti juga akan memberikan saran kepada pembaca serta peneliti yang akan mengadakan penelitian yang sama namun dengan fokus yang berbeda.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, bahwa dapat ditarik simpulan yang dibagi menjadi tiga sesuai dengan rumusan masalah penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi Milik Bank

Sampah Sabilulungan

Dalam melakukan kualifikasi pegawai program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah memiliki persyaratan untuk menjadi pengelola program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah yaitu harus keinginan memberdayakan masyarakat, bersabar dalam menjalankan tugas, jujur mampu melakukan pembukuan dan bertempat tinggal di sekitar bank sampah. Dalam penyusunan struktur organisai dilakukan secara musyawarah bersama anggota tokoh masyarakat, dan pengelola. Strategi yang dilakukan pengeloa dalam proses pemberdayaan yaitu menggunakan strategi aras mikrro dan mezzo. Strategi aras mikro yaitu strategi yang digunakan secara langsung kepada individu hal tersebut di gunakan kepada anggota koperasi dalam membimbing anggota koperasi dalam pelaksanaan program. Sedangkan aras mezzo lebih menekankan pada strategi secara kelompok. Strategi ini digunakan untuk mempermudah komunikasi antara pengelola dengan kelompok masyarakat.

Selain strategi dalam proses pemberdayaan pengelola juga menggunakan pendekatan pemberdayaan kepada masyarakat, pengekatan yang digunakan pada pemberdayaan ini yaitu pendektan pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan. Sedangkan dalam donasi pembiayaan di dapat dari hasil swadaya masyarakat.


(3)

97

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Langkah-langkah Implementasi Program Program pemberdayaan

Masyarakat Melalui Koperasi Milik Bank Sampah

Implementasi program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah dilakukan berdasarkan pada tiga tahapan yaitu tapah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan yang pertama dilakukan oleh pengelola yaitu dengan melakukan identifikasi kebutuhan terlebih dahulu kepada masyarakat hal tersebut bertujuan agar program berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Setelah itu baru menentuka kelompok sasaran yaitu sasarannya masyarakat Tamansari. Dalam menetapkan tujuan pembelajaran dilakukan dengan cara komunikasi antara ketua bank sampah dengan masyarakat sekitar. Penyusunan dan mengembangkan rencana program pengelola melakukan mitra dengan mahasiswa ITB dengan dilakukan perijinan kepada tokoh masyaraka. Penggunaan metode dan teknik yang digunakan saat pembelajaran yaitu ceramah dan praktek. Penggunaan metode tersebut disesuaikan dengan kondisi anggota bank sampah. Penentuan waktu dan tempat berdasarkan hasil kesepakatan antara pengelola dan anggota bank sampah berdasarkan hasil ijin dari tokoh masyarakat.

Pada tahap pelaksanaan ada empat tahapan yang dilakukan oleh pengelola, pertama yaitu dengan menggunakan melakukan konsultasi kepada pemuka masyarakat, pengelola melakukan konsultasi dengan tokoh masyarakat mengenai akan dibuatnya program bank sampah. Kedua pengelola melakukan komunikasi dengan masyarakat, komunikasi dilakukan hanya berupa pemberitahuan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain yang saling komunikasi, melihat hasil dari anggota koprasi sehingga masyarakat yang belum berpartisipasi menjadi anggota ikut berpartisipasi, setelah ada tayangkan di tv kompas dan net tv sehingga masyarakat semakin ingin mengikuti program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah. Ketiga pengelola menjelaskan manfaat dari program koperasi, dalam menjelaskan program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah pengelola melakukan dengan cara komunikasi dari satu anggota ke anggota lain. Pengelola menjelaskan manfaat dari program program pemberdayaan masyarakat melalui


(4)

koperasi milik bank sampah terutama sebagai pengelolaan keuangan, mengelola sampah, meningkatkan keterapilan dan menambah penghasilan. Keempat dilakukan pengelola yaitu mencatat sasaran dan pesan dari masyarakat. Dalam pelaksanaan program pengelola selalu mendegarkan masukan dari anggota. Saran tersebut dapat berupa masukan dari masyarakat, praktisi maupun anggota koperasi Pada tahap evaluasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan dan evaluasi yang digunakan. Identifikasi tingkat pencapaian tujuan di lakukan dengan cara di lihat dari hasil akhir program sesuai dengan tujuan di buatnya program dan evaluasi yang digunakan dalam mengevaluasi program simpan pinjam dilakukan setiap program selesai untuk program simpan pinjam pembukuan di lakukan tiap enam bulan sekali.

3. Dampak Program Pemberdayaan Program Pemberdayaan Masyarakat

Melalui Koperasi Milik Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Dampak program pemberdayaan masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah terhadap kesejahteraan masyarakat yaitu dilihat dari aspek ekonomi dan sosial. Menurut Schuler, Hashemi dan Riley mengembangkan delapan indikator pemberdayaan, yang mereka sebut sebagai empowerment index atau indeks pemberdayaan (Suharto, 2004) dalam Suharto (2009, hlm. 63-66) yang terdiri dari kemampuan membeli komoditas kecil, kemampuan membeli komoditas besar, terlibat dalam pembuatan keputusan-keputusan rumah tangga, kebebasan relatif dari dominasi keluarga, kesadaran hukum dan politik, keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes, dan jaminan ekonomi.

Berdasarkan kedelapan indikator tersebut dan disesuaikan dengan data yang diperoleh oleh peneliti, dengan adanya program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah berdampak pada peningkatan tingkat kesejahteraan anggota program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah Sabilulungan menjadi meningkat hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperkuat dengan indikator keberdayaan yang sesuai dengan data di lapangan.


(5)

99

Tita Royani, 2015

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KOPERASI MILIK BANK SAMPAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian dilihat dari aspek sosial dan ekonomi. Dalam aspek ekonomi peningkatan terjadi terhadap peningkatan pendapatan dan kemampuan anggota dalam membeli komoditas kecil dan besar dengan adanya program koperasi ini berdampak pada penambahan penghasilan yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Adanya program pemberdayaan masyarakat koperasi milik bank sampah juga berdampak pada banyak masyarakat yang berpartisipasi menjadi anggota dan memiliki tabungan karena koperasi ini memfasilitasi masyarakat dalam menabung yang di dapat dari hasil penjualan kerajinan dan limbah.

Dalam aspek sosial yang dapat dilihat dari meningkatnya keinginan untuk menyekolahkan anak, masyarakat jadi lebih mengenal satu sama lain menjadi mengenal lingkungan sekitar, struktur organisasi masyarakat, muspika kecamatan, peningkatan kepercayaan diri masyarakat dalam berpartisipasi dengan kegiatan ke masyarakat dan tumbuhnya sifat gotong royong antar sesama masyarakat.

B. Saran

Setalah menganalisis data dari hasil lapangan dengan teori-teori yang ada, maka berikut diungkapkan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait yang diharapkan dapat berguna bagi setiap pihak.

1. Bagi Pengelola

Saran bagi pengelola yaitu agar tetap menjaga tali silaturahmi antara pengelola dengan anggota program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah agar koperasi tersebut dapat terus berjalan dan harusnya ada keterbukaan dengan anggota koperasi mengenai bantuan dana baik dari pemerintah atupun dana CSR.

2. Bagi Anggota Koperasi

Diharapkan anggota koperasi terus memiliki motivasi yang tinggi terhadap keberlangsungan program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah dan diharapkan dari hasil kegiatan program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah mengenai


(6)

peningkatan pengetahuan dan skill ilmu-ilmu yang sudah didapat dari program tersebut dapat diaplikasikan dan bermanfaat bagi anggota koperasi.

3. Bagi Tokoh Masyarakat

Saran bagi tokoh masyarakat, diharapkan tokoh masayarakat lebih dekat degan pengelola program program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah hal tersebut bertujuan agar tokoh masyarakat mengetahui lebih jauh mengenai program yang memberdayakan masyarakatnya dan mengenai program pemberdayaan masyarakat yang berada di wilayahnya.

4. Bagi Peneliti

Saran bagi peneliti diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengungkap masalah lain yang berhubungan dengan program pemberdayaan masyarakat melalui koperasi milik bank sampah.