Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

B. Dipertukarkan C. Dihibahkan; atau D. Dijadikan penyertaan modal negaradaerah. Apabila suatu aset tetap tidak dapat digunakan karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang RUTR atau masa kegunaannya telah berakhir, maka aset tetap tersebut hakekatnya tidak lagi memiliki manfaat ekonomi masa depan, sehingga penggunaannya harus dihentikan. Selanjutnya, terhadap aset tersebut secara akuntansi dapat dilepaskan, namun harus melalui proses yang dalam terminologi PMK Nomor 96PMK.082007 tentang pengelolaan BMN disebut penghapusan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa penelitian terdahulu. Berikut adalah rincian dari penelitian terdahulu : A. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Susanti Erni 2010 dengan judul evaluasi pengelolaan aktiva tetap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil penelitian adalah Penerapan SAK No 16 terhadap pengelolaan aktiva tetap RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam kaitannya pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal termasuk penyusutan, dan penghentian pengakuan telah diterapkan sesuai dengan pernyataan SAK No 16 yaitu tentang aktiva tetap, namun masih terdapat beberapa hal yang belum atau tidak sesuai SAK yaitu nilai residu, umur manfaat, dan penyusutan tiap Aktiva Tetap tidak dilakukan review tiap akhir tahun. Dalam pengelolaan aktiva tetap RSUD Dr. Moewardi Surakarta tentunya memiliki beberapa kelebihan maupun kelemahan yaitu: Hal yang menjadi kelebihan dalam pengelolaan aktiva tetap RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah pengelolaan aktiva tetap tersebut dapat dikatakan telah menerapkan SAK No 16 serta metode garis lurus yang digunakan dalam penyusutan seluruh aktiva tetap tentunya dapat mempermudah dan mempercepat penghitungan aktiva tetap milik RSUD Dr Moewardi Surakarta yang berjumlah 25.813. Kelemahan dalam pengelolaan aktiva tetap RSUD Dr. Moewardi Surakarta antara lain nilai residu, umur ekonomis aktiva tetap dan metode penyusutan tiap akhir periodenya tidak dilakukan review, seluruh aktiva tetap yang masuk dalam satu klasifikasi aktiva tetap dianggap memiliki umur ekonomis atau masa manfaat yang sama, serta hampir tidak pernah melakukan pelepasan pada aktiva tetapnya, bahkan terdapat aktiva yang sebenarnya telah berakhir umur ekonomisnya dan tidak memiliki fungsi tetapi masih dicatat. B. Afriyani Desy 2008 meneliti tentang pengawasan intern aktiva tetap pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode komparatif. Hasil penelitian adalah: a. Penggolongan aktiva tetap yang dibuat RSUD dr. Djasamen Saragih pematangsiantar dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu tanah, bangunan dan gedung, peralatan dan mesin. b. Perolehan aktiva tetap RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar memperoleh aktiva tetapnya dengan dua cara yaitu pembelian dan hibahsumbangan. c. Pengeluaran biaya untuk perbaikan aktiva tetap yang kurang dari Rp. 1.000.000 dianggap sebagai revenue expenditure. Pengeluaran lebih dari Rp. 1.000.000 dianggap sebagai capital expenditure. d. Pengadaan aktiva tetap pada RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar harus atas dasar persetujuan dan pembiayaan dari pemerintah kota Pematangsiantar. e. RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar tidak melakukan penyusutan pada pencatatan aktiva tetapnya. C. Penelitian Adriati Alicia 2009 yang berjudul Analisis Atas Manajemen Aset Tetap dan Penerapan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara pada Rumah Sakit Berstatus BLU: Studi Kasus pada RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengungkapan aset tetap belum memenuhi persyaratan pengungkapan aset tetap berdasarkan pada PSAK 16 dan PSAP 07. Aset tetap yang sedang diajukan penghapusannya masih disajikan sebagai komponen aktiva tetap pada neraca. Penerapan penyusutan hanya dilakukan pada laporan keuangan BLU dan tidak dilakukan pada laporan keuangan konsolidasian ke departemen kesehatan. Pada laporan keuangan BLU, penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus dan dilakukan untuk saldo-saldo akun gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, serta jalan, irigasi dan jaringan.

2.3 Kerangka Pemikiran