2.7.3 Sistem Penomoran Alumunium
Alumunium dapat diklasifikasikan kepada tiga bagian besar yaitu: alumunium komersial murni paduan alumunium mampu tempa, dan alumunium
cor. Asosiasi alumunium membuat sistem 4 angka mengidentifikasikan alumunium. Di bawah ini ada tabel 2.2. yang dibuat Asosiasi Alumunium untuk
mengidentifikasikan alumunium ini Rahmat Saptono, 2008.
Tabel 2.2 Aluminium Assosiasi Index System
Sumber : Rahmat Saptono , 2008
Sistem ini menunjukkan nomor indeks dari paduan alumunium termasuk seperti paduan 99 alumunium murni, coper, mangan, silicon magnesium. Sistem
ini tidak menunjukkan paduan terbesar dari elemen alumunium. Angka kedua mempunyai batas 0 sampai dengan 9. Angka nol menunjukkan tidak ada kontrol
khusus pada pembuatan alumunium. Angka setelah angka kedua menunjukkan kuantitas minimum dari unsur lain yang tidak dalam control Rahmat saptono,
2008. Sebagai contoh alumunium dengan nomor seri 1075. Ini berarti
alumunium mempunyai 99,75 yang terkontrol atau alumunium murni. Sedangkan 0,25 paduan tanpa kontrol. Nomor 1180 diidentifikasikan sebagai
paduan dimana 99,80 alumunium murni dengan 0,20 berbagai macam campuran tambahan Rahmat Saptono, 2008.
Paduan Alumunium Nomor
Alumunium 99,5 murni Alumunium 99,5 murni
Al-Cu merupakan unsur paduan utama Al-Mn merupakan unsur paduan utama
Al-Si merupakan unsur paduan utama Al-Mg merupakan unsur paduan utama
Al-Mg dan Si merupakan unsur paduan utama Al-Zn merupakan unsur paduan utama
1001 1100
2010 – 2029 3033 – 3009
4030 – 4039 5050 – 5086
6061 – 6069 7070 – 7079
Universitas Sumatera Utara
Pada seri 2010 sampai 7079 setelah angka kedua tidak mempunyai arti khusus hanya menunjukkan pabrikasi. Angka ketiga dan terakhir memperlihatkan
berapa paduan yang terkandung pada saat proses pembuatan. Sebagai contoh alumunium seri 3003 adalah alumunium mangan alloy yang mrngandung sekitar
1,2 mangan dan minimum 90 alumunium. Contoh lain misalkan 6151 alumunium, adalah paduan alumunium dengan silicon-magnesium-chromium.
Disini angka 6 menunjukkan bahwa paduan adalah magnesium silicon, dan angka 151 sebagai identitas paduan khusus dan persentase dari paduan. Jika angka 1
pada digit kedua menunjukkan bahwa paduan itu adalah chromium dan kandungannya adalah 0,49. Berarti paduan itu adalah 99,51 terdiri dari
alumunium magnesium dan silicon Rahmat Saptono, 2008. Alumunium juga dapat digolongkan apakah bias di heat-treatment atau
tidak. Alumunium yang tidak dapat dilakukan perlakuan panas termasuk alumunium murni atau seri 1000, mangan atau seri 3000 dan magnesium seri
5000. Alumunium dapat di heat-treatment jika mengandung satu dari copper, magnesium, silicon ataupun zinc. Seri 4000 adalah seri silicon dari paduan
alumunium yang sebagian besar dapat dilas dan untuk bahan pengisi pada proses pangelasan Rahmat Saptono, 2008.
2.7.3 Paduan-Paduan Alumunium yang Utama