BAB VIII STUDI PRAFORMULASI
8.1 Keterangan Spesifikasi Bahan 8.1.1 Zat Aktif
a. Klordiazepoksida
Rumus molekul : C
16
H
14
ClN
3
O Bobot molekul : 299,76
Klordiazepoksida mengandung tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari 101,0 C
16
H
14
ClN
3
O, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian: Serbuk hablur; kuning; tidak berbau; peka terhadap cahaya
matahari Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam kloroform P dan
dalam etanol 95P Stabilitas penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Indikasi: derivat benzodiazepin digunakan untuk menimbulkan sedasi, menghilangkan rasa cemas, dan keadaan psikosomatik yang ada hubungan
dengan rasa cemas, hipnotik, antikonvulsi, pelemas otot dan induksi anastesi umum.
Universitas Sumatera Utara
Data farmakologi dan farmakodinamik Klordiazepoksid Mekanisme kerja : Merupakan potensiasi inhibisi neuron dengan GABA
sebagai mediatornya. Dari hasil penelitian ternyata klordiazepoksid bekerja pada system limbic otak yang berhubungan dengan respon emosi.
Farmakodinamik: Bekerja secara sentral tetapi perifer pada susunan secara kolinergik, adrenergic dan triptaminergik. Pemberian oral mencapai kadar
tertinggi dalam 8 jam dan tetap tinggi sampai 24 jam. Ekskresi melalui ginjal lambat; setelah pemberian satu dosis, obat ini masih ditemukan dalam urin
selama beberapa hari.
b. Thyamin Hidroklorida Vitamin B
1
Rumus molekul : C
12
H
17
ClN
4
OS,HCl Bobot molekul : 337,27
Thyamin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0 dan tidak lebih dari 101,0 C
12
H
17
ClN
4
OS,HCl dihitung terhadap zat aktif yang telah dikeringkan.
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur; putih; bau khas lemah mirip ragi; rasa pahit
Kelarutan : Mudah larut dalam air. Sukar larut dalam etanol 95 P; praktis tidak larut dalam eter P dan dalam Benzen P; larut dalam gliserol P
Universitas Sumatera Utara
Susut pengeringan : Tidak lebih dari 5; pengeringan dilakukan pada suhu 105
selama 2 jam, menggunakan 500 mg. Stabilitas penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya
Indikasi: Pencegahan dan pengobatan defisiensi thyamin: dengan dosis 2-5 mg per hari untuk pencegahan defisiensi dan 5-10 mg untuk pengobatan
defisiensi. Berguna untuk pengobatan berbagai neuritis, yang disebabkan oleh defisiensi vitamin.
Data farmakokinetik dan farmakodinamik Thyamin Hidroklorida Farmakokinetik: Absorpsi oral berlangsung dalam usus halus dan duodenum,
maksimal 8-15 mg per hari yang dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satu hari sebanyak 1 mg thyamin mengalami degradasi di jaringan
tubuh. Jika asupan jauh melebihi jumlah tersebut, maka zat ini akan dikeluarkan melalui urin sebagai thyamin atau primidin.
Farmakodinamik: Pada dosis kecil atau dosis terapi thyamin tidak memperlihatkan efek farmakodinamik yang nyata. Meskipun thyamin
berperan dalam metabolisme karbohidrat, pemberian dosis besar tidak mempengaruhi kadar gula darah.
c. Piridoksina Hidroklorida Vitamin B