Analisis Perencanaan Biaya Material sebagai Pengawasan Biaya Material pada PT. Manunggal Rezeki Pratama Medan.

(1)

MEDAN

SKRIPSI

ANALISIS ANGGARAN MATERIAL SEBAGAI ALAT

PENGAWASAN BIAYA MATERIAL PROYEK PADA PT.

MANUNGGAL REZEKI PRATAMA.

Oleh :

NAMA : YUNITA ARIATI NINGSIH NIM : 040522113

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

Analisis Anggaran Material sebagai Alat Pengawasan Biaya Material Proyek pada PT. Manunggal Rezeki Pratama

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level program S1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 08 April 2008

Yang membuat pernyataan

Yunita Ariati Ningsih


(4)

berkat dan rahmatNya yang diberikan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “ Analisis Perencanaan Biaya Material sebagai Pengawasan Biaya Material pada PT. Manunggal Rezeki Pratama Medan” guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan baik berupa moril maupun materil serta dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1.Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

2.Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3.Bapak Drs. Syamsul Lubis, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam skripsi ini.

4.Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM, Ak, dan Ibu Dra. Naleni Indra, MM, Ak, selaku Dosen Pembanding/Penguji.

5.Segenap Dosen dan Staf administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan membantu penulis, serta


(5)

telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian serta segenap karyawan PT. Manunggal Rezeki Pratama yang telah membantu selama penulisan skripsi.

7.Keluarga terutama orang tua tercinta : Ayahanda H. Imron Pane dan Ibunda Hj. Siti Amijah Siregar.

8.Serta untuk teman-teman seperjuangan. Terima kasih untuk segalanya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini berguna bagi kita semua, terima kasih.

Medan, April 2008

Penulis

Yunita Ariati Ningsih Nim : 040522113


(6)

karena dalam kenyataannya anggaran memegang peranan lebih dalam memenangkan suatu tender. Anggaran dalam pembangunan konstruksi khususnya anggaran material adalah penentuan dan penaksiran biaya yang akurat yang dibutuhkan untuk sebuah proyek dalam hal ini proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant . Anggaran yang disusun bisa saja berbeda dengan aktualnya dan perbedaan ini bisa menimbulkan varians baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Sebuah anggaran yang telah disusun tidak akan memberikan hasil yang baik tanpa adanya pengawasan yang dilaksanakan dengan baik juga. Pengawasan merupakan usaha untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan. Dalam proyek konstruksi ini pengawasan mencakup pengawasan material. Adapun tujuan utama untuk dalam melaksanakan penelitian terhadap PT. Manunggal Rezeki Pratama adalah untuk mengetahui dengan jelas mengenai metode penyusunan anggaran dan pengawasan yang dilaksanakan terhadap biaya material.

Metode teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, wawancara dan kepustakaan.

Dari hasil penelitian bahwa, anggaran biaya material pada perusahaan telah disusun berdasarkan perkiraan biaya yang wajar yang berlaku dipasaran. Secara umum anggaran biaya material sebagai alat pengawasan material terhadap pembangunan konstruksi dilakukan meliputi pengawasan material (fisik) dan pengawasan akuntansi.


(7)

especially material budgeting is certain and cost estimate more accurate need by a project of Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant. A budgeting arranged as ussual have a different between budgeting report and actual report. And the different always make a favorable variance or unfavorable variance. A budgeting arranged can’t give a good result without a good controller too. In a constraction project the controller consist of material controller.The first goal of research organizer to PT. Manunggal Rezeki Pratama to know more about how to arrange a material budgeting and controlling organize for material cost.

Technic method of collecting data use in research is documentation, interview, and reference.

From the result of research we can conclude that material budget at company has been arranged based on estimate standart cost in a market. In general condition, material cost budgeting as a material controller to construction development include are material (fisic) controller and accountancy controller.


(8)

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Kerangka Konseptual ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Anggaran ... 9

B. Jenis Anggaran ... 10

C. Jenis Biaya Material ... 12


(9)

A. Tempat Penelitian ... 29

B. Jenis Data ... 29

C. Teknik Pengumpulan Data ... 30

D. Metode Analisa Data ... 30

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 31

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 34

3. Penyusunan Anggaran Material Pada PT. Manunggal Rezeki Pratama... 39

B. Analisis Hasil Penelitian ... 44

1. Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Material ... 44

2. Analisis Anggaran Material Sebagai Alat Pengawasan Biaya Material Proyek... 49

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN


(10)

Table 2.1 Anggaran Biaya Material Tower Antene

Pemancar 25

Tabel 4.1 Daftar Penasehat Teknis 36

Table 4.2 Working Procedures for Additional of Piping Accessories in Relation to ABF

Revamving at A2-Baking Plant 38

Tabel 4.3 Material Budgeting Description 40

Tabel 4.4 Actual Price 42


(11)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 34 Gambar 4.2 Structure Organization For Additional

Of Piping Accessories in Relation to ABF


(12)

Lampiran 1 Time Schedule for Additional Of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant


(13)

karena dalam kenyataannya anggaran memegang peranan lebih dalam memenangkan suatu tender. Anggaran dalam pembangunan konstruksi khususnya anggaran material adalah penentuan dan penaksiran biaya yang akurat yang dibutuhkan untuk sebuah proyek dalam hal ini proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant . Anggaran yang disusun bisa saja berbeda dengan aktualnya dan perbedaan ini bisa menimbulkan varians baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Sebuah anggaran yang telah disusun tidak akan memberikan hasil yang baik tanpa adanya pengawasan yang dilaksanakan dengan baik juga. Pengawasan merupakan usaha untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan. Dalam proyek konstruksi ini pengawasan mencakup pengawasan material. Adapun tujuan utama untuk dalam melaksanakan penelitian terhadap PT. Manunggal Rezeki Pratama adalah untuk mengetahui dengan jelas mengenai metode penyusunan anggaran dan pengawasan yang dilaksanakan terhadap biaya material.

Metode teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, wawancara dan kepustakaan.

Dari hasil penelitian bahwa, anggaran biaya material pada perusahaan telah disusun berdasarkan perkiraan biaya yang wajar yang berlaku dipasaran. Secara umum anggaran biaya material sebagai alat pengawasan material terhadap pembangunan konstruksi dilakukan meliputi pengawasan material (fisik) dan pengawasan akuntansi.


(14)

especially material budgeting is certain and cost estimate more accurate need by a project of Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant. A budgeting arranged as ussual have a different between budgeting report and actual report. And the different always make a favorable variance or unfavorable variance. A budgeting arranged can’t give a good result without a good controller too. In a constraction project the controller consist of material controller.The first goal of research organizer to PT. Manunggal Rezeki Pratama to know more about how to arrange a material budgeting and controlling organize for material cost.

Technic method of collecting data use in research is documentation, interview, and reference.

From the result of research we can conclude that material budget at company has been arranged based on estimate standart cost in a market. In general condition, material cost budgeting as a material controller to construction development include are material (fisic) controller and accountancy controller.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu proyek atau juga pengerjaan proyek ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai laba yang maksimal. Dan antara lainnya adalah seperti berapa banyak material yang diperlukan/dihabiskan dalam pengerjaan suatu proyek, berapa tenaga kerja yang harus diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut dan biaya-biaya lain yang secara tidak langsung dikeluarkan dalam suatu pengerjaan proyek tersebut.

Material merupakan suatu bahan yang menjadi pemeran utama dalam menyelesaikan suatu pengerjaan proyek. Jadi sebelum seorang kontraktor mengambil suatu proyek sebaiknya menganalisis terlebih dahulu biaya-biaya yang akan dikeluarkan dan mengestimasi seberapa banyak material yang akan dipakai sehingga dapat meningkatkan efesiensi dan dan meramalkan laba yang akan dicapai.

Dalam sebuah pengerjaan proyek material juga merupakan bahan yang paling mudah diselewengkan baik dalam penentuan kuantitasnya ataupun kualitasnya. Oleh karena itu sebelum sebuah proyek dikerjakan hendaknya kontraktor membuat estimasi seberapa banyak material yang dibutuhkan dan baiknya untuk estimasi ini dibuat dalam bentuk anggaran sehingga mempermudah dalam membuat perbandingan antara anggaran yang di buat


(16)

dengan realisainya atau aktualnya, dan mempermudah juga menghitung seberapa besar selisih (varians) yang timbul dari biaya yang dianggarkan dengan aktualnya. Dan bisa juga di jadikan panduan terhadap proyek yang akan datang.

Informasi biaya yang sistematis dan komparatif diperlukan oleh pihak manajemen dalam pengelolaan perusahaannya. Hal ini menjadikan akuntansi semakin memegang peranan penting bagi manajemen untuk perencanaan dan pengawasan biaya serta analisis atas varians-varians yang terjadi. Dalam hal ini varians yang ditimbulkan dari material dalam pengerjaan suatu proyek dapat mempengaruhi tingkat efesiensi biaya proyek. Dan varians ini bisa saja berupa varians yang menguntungkan (favorable variance) atau bisa juga varians yang tidak meguntungkan (unfavorable variance) dan varians ini akan mempengaruhi tingkat laba yang akan dicapai.

Demi terdapatnya jaminan yang memadai atas keamanan material perusahaan perlu melakukan suatu sistem pengawasan yang baik yang meliputi pengawasan fisik dan akuntansi. Pada pengawasan fisik lebih diutamakan pada kualitas material dan penyimpangannya dan pengawasan akuntansi adalah dilaksanakan melalui sistem pengawasan interen dengan cara membandingkan kuantitas material yang ada dengan catatan akuntansi. Dalam dunia konstruksi dewasa ini, dimana pengembangan proyek semakin maju dengan berbagai peralatan yang modern, maka pengelolahan biaya-biaya untuk mendanai suatu proyek harus akurat sehingga penyimpangan-penyimapangan dapat diperkecil sedikit mungkin. Dari kenyataan-kenyataan ini akuntansi biaya semakin


(17)

memegang peranan penting sebagai bagian suatu informasi dalam melakukan pengawasan.

Pengawasan yang baik terhadap material yang dilakukan perusahaan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu dan akurat pada manajemen. Informasi ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan periode berikutnya. Dalam hal ini yang menjadi kendala adalah apakah teknik pengawasan yang dilakukan sudah dapat memberikan jaminan bahwa pengawasan fisik dan akuntansi material dapat diyakini kebenarannya seperti material yang ada dan sesuai dengan catatan manjemen.

Adapun perusahaan jasa konstruksi yang menjadi objek penelitian adalah PT. Manunggal Rezeki Pratama, yang beralamat di Jl. Orde Baru No. 15 Km 12,5 Medan-Binjai, adalah perusahan swasta yang bergerak dibidang jasa pengembangan konstruksi, jasa pembuatan peralatan, penginstalasian, perbaikan dan pemeliharaan peralatan yang ada disebuah perusahaan klien. Pada kilang minyak sawit misalnya : alat sterillisasi (sterilizer), screw conveyor, tangki penyimpanan (storage tank), dan lain-lain.

PT. Manunggal Rezeki Pratama dalam melakukan kegiatannya harus membuat suatu anggaran proyek konstruksi, hal ini diperlukan perusahaan untuk memenangkan suatu tender pelanggan. Selanjutnya apabila suatu tender sudah dimenangkan upaya manajemen adalah bagaimana melaksanakan konstruksi yang sesuai dengan perencanaan biaya yang seminimal mungkin. Untuk itu dibuat anggaran pelaksanaan yang bersifat lebih detail yang bertujuan untuk kelancaran proses konstruksi, antara lain adalah pengalokasian sumber daya yang dibutuhkan


(18)

sesuai dengan tahapan pengerjaan baik yang menyangkut jenis material, peralatan, tenaga kerja, serta penyediaan dana yang memadai.

Bedasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menganalisis anggaran yang dibuat dalam suatu proyek dan bagaimana cara perusahaan merencanakan anggaran tersebut khususnya anggaran materialnya dan untuk mengetahui seberapa besar varians antara anggaran material dengan realisasinya dalam menyelesaikan suatu proyek, maka penulis tertarik untuk membahasnya didalam suatu skripsi yang berjudul “ANALISIS ANGGARAN MATERIAL SEBAGAI ALAT PENGAWASAN BIAYA MATERIAL PROYEK PADA PT. MANUNGGAL REZEKI PRATAMA”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka penulis membatasi penelitian hanya pada penyusunan anggaran material dan varians yang ditimbulkan antara anggaran yang dibuat dengan aktulanya pada proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah anggaran biaya material dapat berfungsi sebagai alat pengawasan biaya material bagi proyek ?


(19)

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai cara penyusunan anggaran biaya khususnya biaya material dalam pengerjaan sebuah proyek pada PT. Manunggal Rezeki Pratama.

2. Untuk mengetahui apakah anggaran biaya material dapat digunakan sebagai alat pengawasan biaya proyek

Manfaat penelitian ini adalah ;

1. Bagi penulis, untuk mengembangkan wawasan pengetahuan yang telah diperoleh penulis selama perkuliahan, khususnya mengenai cara menentukan anggaran dalam suatu proyek.

2. Bagi perusahaan, memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi manajemen PT. Manunggal Rezeki Pratama, khususnya dalam perencanaan anggaran proyek.

3. Sebagai acuan bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam bidang pengawasan.


(20)

D. Kerangka Konseptual

PT. Manunggal Rezeki Pratama

Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant

Anggaran Biaya Pada Proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF

Revamving at A2-Baking Plant

Anggaran Material

Taksiran Harga Material Taksiran Kuantitas Material

Harga Material Aktual Pemakaian Material Aktual


(21)

E. Metode Penelitian

Dalam usaha pengumpulan data yang diperlukan guna menyelesaikan skripsi ini, maka penulis mempergunakan metode penelitian sebagai berikut ;

1. Tempat Penelitian.

Penelitian dilakukan di PT. Manunggal Rezeki Pratama yang berada di Jl. Orde Baru No. 15 Km 12,5 Medan-Binjai

2. Jenis data

Jenis data yang diperoleh penulis dalam penyusunan skripsi terdiri dari :

a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan khusus untuk riset yang sedang dilaksanakan. Data yang langsung dari objeknya melalui wawancara dengan pihak manajemen PT. Manunggal Rezeki Pratama. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk dokumen.

Dalam hal ini data sekunder yang diperoleh dari PT. Manunggal Rezeki Pratama, yang terdiri dari :

a. Sejarah perusahaan.

b. Struktur organisasi perusahaan. c. Anggaran proyek perusahaan.

c. Data supporting, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku litelatur dan dari mata kuliah yang berhubungan dengan anggaran dan pengawasan biaya.


(22)

3. Teknik Pengumpulan Data.

a. Dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap dokumen-dokumen yang ada pada PT. Manunggal Rezeki Pratama.

b. Wawancara. Penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten sehubungan anggaran material.

c. Teknik kepustakaan. Mengumpulkan teori-teori melalui buku-buku literatur-litelatur, artikel-artikel dan lain-lain yang ada kaitanya dengan masalah yang dibahas.

4. Metode Analisa Data.

Untuk menganalisi data yang diperoleh, maka penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dimana data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dilapangan kemudian dikumpulkan, diklasifikasikan serta diolah dan dianalisis untuk kemudian dibandingkan berdasarkan landasan teori yang berhubungan.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anggaran

Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk mendapatkan laba, dalam jumlah yang direncanakan. Bertitik tolak dari tujuan yang direncanakan dapat dimengerti bahwa laba bukanlah suatu hal yang kebetulan saja melainkan melalui rencana kerja yang teliti. Perencanaan adalah fungsi utama dari seorang pemimpin perusahaan. Perencanaan tersebut disusun dalam bentuk uang. Fungsi anggaran dalam perusahaan semakin lama semakin penting karena semua orang menyadari bahwa perencanaan tanpa diikuti pengawasan tidak akan berhasil atau sia-sia saja.

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun secara teliti yang didasarkan atas pengalaman dimasa yang akan lalu dan ramalan yang masa akan datang. Sedemikian teliti dan terperincinya angaran tersebut sehingga merupakan petunjuk bagi staff dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Anggaran merupakan alat koordinasi yang cepat karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bahagian dengan bahagian yang lain yang sudah diatur dengan baik.

Mulyadi (2001:488) menyatakan bahwa “ Anggaran adalah suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program”.


(24)

Sedangkan menurut Nafarin (2004:12)

Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Kieso & Weygandt (2002:230) menyatakan “ A budget is formal written statement of management plans for a specified future time period, expressed in financial term.”

Defenisi diatas menyatakan bahwa anggaran merupakan pernyataan tertulis dari neraca manajemen untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang yang diekspresitkan dalam istilah keuangan.

Menurut Joe K. Shim & Joel G. Siegel (2003:342)

Anggaran merupakan rencana kuantitatif dari kegiatan maupun program yang dinyatakan menurut nilai aktiva, modal, pendapatan, biaya yang dibutuhkan untum melakasankan rencana tersebut ataupun dalam istilah kuantitatif lainnya seperti unit barang dan jasa.

B. Jenis Anggaran

Nafarin (2004:22) mengelompokkan anggaran dari beberapa sudut pandang yaitu :

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran variabel atau anggaran flexibel adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu dan merupakan suatu seri anggaran yang disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas yang berbeda.

b. Anggaran tetap

Anggaran tetap atau anggaran statis adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran periodik


(25)

Adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. b. Anggaran kontiniu

Anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat. Misalnya, setiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang telah dibuat dalam setahun mengalami perubahan. 3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis)

Yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai 1 tahun. Misalnya, anggaran untuk keperluan modal kerja. b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis)

Yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya, anggaran untuk keperluan investasi modal atau capital budget.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran operasional

Yaitu anggaran untuk menyusun laporan laba/rugi, terdiri dari ; 1) Anggaran penjualan.

2) Anggaran biaya pabrik, yang terdiri dari : a) Anggaran biaya material.

b) Anggaran biaya tenaga kerja langsung. c) Anggaran biaya overhead pabrik. 3) Anggaran beban usaha.

4) Anggaran laporan laba/rugi. b. Anggaran keuangan

Adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca yang terdiri dari ;

1) Anggaran kas 2) Anggaran piutang 3) Anggaran persediaan 4) Anggaran utang 5) Anggaran neraca

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari : a. Anggaran komprehensif

Yaitu rangkaian anggaran dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.

b. Anggaran parsial.

Yaitu anggaran yang tidak disusun secara lengkap, hanya bagian tertentu saja. Misalnya, hanya anggaran operasional saja.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari ;

a. Anggaran yang secara khusus dibentuk untuk tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.


(26)

b. Anggaran kinerja (performance budget)

Yaitu anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan. Misalnya untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing aktvitas tidak melampaui batas.

C. Jenis Biaya Material

Penggolongan jenis material dapat dibedakan menjadi tiga kategori;

1. Engineered Materials, yaitu produk khusus yang dibuat berdasarkan perhitungan teknis dan perencanaan. Material ini dijelaskan dengan gambar dan digunakan sepanjang masa pelaksanaan proyek tersebut. Apabila terjadi penundaan akan berakibat mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek.

2. Bulk material, yaitu produk yang dibuat berdasarkan standar industri tertentu. Material jenis ini seringkali sulit diperkiraan karena beraneka macam jenisnya seperti kabel dan pipa.

3. Fabricated material, yaitu produk yang dirakit tidak pada tempat material tersebut akan digunakan diluar lokasi proyek seperti kusen dan rangka baja.

Material konstruksi di sebuah proyek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu material yang kelak akan menjadi bagian tetap dari struktur (material permanen) dan material yang dibutuhkan kontraktor dalam membangun proyek. Tetapi, tidak akan menjadi bagian tetap dari struktur (material sementara).

Material permanen adalah material yang dibutuhkan oleh kontraktor untuk membentuk bangunan dan sifatnya melekat tetap sebagai elemen bagunan. Jenis material ini akan dijelaskan lebih rinci dalam dokumen kontrak (gambar kerja dan spesifikasi). Rincian material permanen mencakup antara lain;


(27)

1. Spesifikasi material yang digunakan. 2. Kwantitas material yang diperlukan

3. Uji coba harus dilakukan terhadap setiap material yang diperlukan sebelum material diterima.

Dengan menggunakan rincian yang tercantum dalam dokumen kontrak, kontraktor harus menentukan pemasok material yang akan digunakan.

Material sementara adalah material yang dibutuhkan oleh kontraktor dalam membangun proyek, tetapi tidak akan menjadi bagian dari bangunan setelah digunakan (material ini akan disingkirkan). Jenis material ini tidak dicantumkan dalam kontrak, sehingga kontraktor bebas menentukan sendiri material yang dibutuhkan beserta pemasoknya. Dalam kontrak, kontraktor tidak akan mendapat pembayaran eksplisit untuk jenis material ini. Sehingga, pelaksana harus memasukkan biaya material ini kedalam biaya pelaksanaan berbagai pekerjaan yang termasuk dalam kontrak.

D. Penyusunan Anggaran Meterial Proyek

Kegiatan estimasi dalam proyek konstruksi dilakukan dengan tujuan tertentu, tergantung pada siapa yang membuatnya. Pihak owner membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang biaya yang harus disediakan untuk merealisasikan proyeknya. Hasil estimasi ini disebut dengan OE (Owner Estimate) atau EE (Engineer Estimate). Pihak kontraktor membuat estimasi dengan tujuan untuk kegiatan penawaran terhadap proyek konstruksi.


(28)

Kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran yang diajukan mendekati OE/EE. Dalam menentukan harga penawaran, kontraktor harus memasukkan aspek-aspek lain yang sekiranya berpengaruh terhadap biaya proyek nantinya

Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk menyusun anggaran biaya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar menyediakan bahan/material konstruksi secara kontiniu.

2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku didaerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek.

3. Melakukan perhitungan analisis material dan upah dengan menggunakan analisis yang diyakini baik oleh sipembuat anggaran.

4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan.

5. Membuat rekapitulasi.

Pada perusahaan berskala kecil, dimana permasalahan yang dihadapi belum begitu kompleks, pekerjaan penyusunan anggaran dapat dikerjakan sendiri oleh pemimpin perusahaan. Namun perusahaan yang berskala besar diperlukan suatu bagian khusus yang menangani anggaran yang meliputi pembentukan panitia anggaran. Dalam fungsi pimpinan keuangan biasanya kita menjumpai seorang direktur budget atau seorang direktur perencanaan dan pengendalian yang dibebani dengan tanggung jawab pengawasan staf.


(29)

Pimpinan perusahaan jelas mempunyai tanggung jawab terakhir atas penyusunan anggaran akan tetapi harus ada pembebanan tanggung jawab yang sejajar pada pimpinan lini dan staf.

Pimpinan-pimpinan lini pada dasarnya dibebani dengan tanggung jawab ;

1. Memasukkan input keputusan operasional kedalam sistem perencanaan. 2. Memenuhi dan melaksanakan pengendalian.

Pada penyusunan anggaran pimpinan-pimpinan lini diikut sertakan, karena pada dasarnya anggaran adalah sebagai suatu rancangan untuk membantu manajer-manajer pada posisi lini dalam melaksanakan tanggung jawab dasar mereka dan mereka harus memikul tanggung jawab penuh atas rencana tersebut.

Sebaikanya pemimpin staf harus dibebani dengan tanggung jawab untuk ;

1 Merancang dan memperbaiki sistem (sebagai lawan dari memberikan input keputusan operasional).

2 Mengawasi dan mengkordinasi jalannya sistem.

3 Memberikan bantuan teknis, analisa dan saran kepada manajer lini. 4 Mengembangkan dan membagikan laporan pelaksanaan.

Kecendrungan yang timbul belakangan ini menunjukkan, bahwa sebagian besar dari perusahaan yang dikelola dengan baik, memakai secara luas suatu panitia anggaran atau komisi anggaran. Panitia anggaran ini terdiri dari direktur utama dan direktur lainnya termasuk pimpinan keuangan.


(30)

Dengan terbentukntya panitia anggaran maka akan terbentuk suatu hubungan dan kerjasama antara bagian-bagian dalam perusahaan. Selain itu setiap bagian akan merasa turut serta dalam menetapkan tujuan yang dicapai perusahaan, sehingga dalam pelaksanaannya masing-masing bagian merasa bahwa mereka bertanggung jawab atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun tugas utama dari panitia anggaran adalah :

1 Menetapkan pedoman atau kebijaksanaan umum penyusunan angaran tersebut.

2 Menerima dan mempelajari rencana-rencana anggaran dari setiap bagian. 3 Menyerahkan perbaikan anggaran bila ada.

4 Memberikan saran-saran bila ada pertentangan, kurang kordinasi antara tiap-tiap bagian

5 Memberikan penjelasan bila terjadi perubahan anggaran 6 Menyetujui rencana anggaran tiap-tiap bagian

7 Menerima dan mempelajari serta menganalisa laporan pelaksanan anggaran secara berkala

8 Meneyerahkan kebijaksanaan mengenai tindakan perbaikan atas penyimpangan anggaran yang terjadi.

Komisi anggaran umunya bukan merupakan organ tetap, melainkan hanya dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu saja yakni pada setiap akhir tahun dalam rangka penyusunan anggaran untuk tahun berikutnya. Dan sesungguhnya pekerjaan yang sebenarnya didalam menyusun anggaran biasanya dilakukan masing-masing bagian, rapat komisi anggaran lebih banyak bersifat rapat


(31)

koordinatif yang berfungsi membentuk keserasian pendapat agar penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik perlu di tetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran secara terperinci dan jelas agar setiap bagian dalam pelaksanaan dapat mengikuti pedoman tersebut.

Ditinjau dari siapa yang membuat, maka penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara :

1. Top Down

Dalam metode ini, anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pemimpin dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya, bawahan tidak diminta keikutsertaannya dalam menyusun anggaran. Metode ini ada baiknya jika karyawan tidak mampu menyusun anggaran atau dianggap akan terlalu lama dan tidak tepat jika diserahkan ke bawahan.

2. Bottom Up

Anggaran ini disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan dicapainya dimasa yang akan datang. Metode ini tepat digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama.

3. Campuran

Metode ini adalah gabungan antara top down dan bottom up. Melalui metode ini perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilakukan oleh karyawan


(32)

bawahan. Jadi ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarahan atasan

Pemakaian material merupakan bagian terpenting yang mempunyai persentase cukup besar dari total biaya proyek. Dari beberapa penelitian menyatakan bahwa biaya material menyerap 50-70% dari biaya proyek, biaya ini belum termaksud biaya penyimpanan material. Oleh karena itu, penggunaan teknik manajemen yang baik dan tepat untuk membeli, menyimpan, mendistribusikan, dan menghitung material konstruksi menjadi sangat penting.

Kegagalan menggunakan dan menjaga sistem manajemen yang sesuai untuk material konstruksi akan berakibat buruk bagi kemajuan dan segi finansial pelaksanaan pekerjaan yang antara lain mencakup ;

1. Tidak tersedianya material pada saat diperlukan. 2. Material yang akan digunakan rusak.

3. Material yang tersedia tidak memenuhi persyaratan sesuia dengan spesifikasi.

Untuk menjamin manajemen material yang benar, setiap proses manajemen material harus benar-benar dilaksanakan secara efektif. Kegagalan dalam menjalankan suatu proses atau lebih akan meyebabkan kegagalan menyeluruh dari proyek material dan akan menghasilkan proyek konstruksi yang mahal. Adapun proses yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Pemilihan material

Pemilihan material dalam suatu proyek sangat ditentukan oleh rincian yang tertera dalam gambar kerja dan spesifikasi. Beberapa material permanen


(33)

dalam proyek tidak memiliki spesifikasi yang tepat, tetapi hanya ditentukan kinerja yang harus diberikannya.

2. Pemilihan pemasok material

Pemilihan pemasok material bagi kontraktor berdasarkan harga terendah, namun faktor lain yang harus dipertimbangkana sebelum memutuskan adalah : a. Keandalan pemasok

b. Ukuran pemasok

c. Layanan purna jual yang ditawarkan pemasok d. Syarat pembayaran yang diminta pemasok e. Kualitas material yang dipasok

f. Kemampuan pemasok untuk menyediakan material dalam keadaan tidak terjadwal.

3. Pembelian material.

Pembelian material dimulai dari seorang membutuhkan material tertentu untuk melaksanakan kegiatan tertentu yang berhubungan dengan proyek. Kemudian, seseorang yang berwenang menyiapkan sebuah surat permintaan material yang diperlukan dan menyampaikan surat permintaan tersebut kepada petugas pembelian..pendelegasian kepada orang-orang yang diizinkan untuk membuat surat permintaan harus deberikan sesudah penilaian secara berhati-hati dari orang yang terlibat.

Persiapan membuat surat permintaan harus memperhatikan waktu yang dibutuhkan antara persiapan surat permintaan dan penyerahan material yang


(34)

siap pakai. Surat permintaan yang lengkap ditujukan kepada petugas pembelian yang akan memeriksa surat permintaan tersebut.

Pengendalian pembelian dicapai oleh petugas pembelian dengan menggunakan sebuah buku pesanan pembelian. Buku pesanan pembelian terdiri dari sejumlah set lembar kertas. Tiap set dari buku tersebut diberi nomor secara berturut sebagai referensi. Tiap set terdiri dari yang asli dan sejumlah gandaannya(copy). Yang asli dan gandaan dari set yang sama mempunyai nomor yang sama.

Dalam melaksanakan manajemen material konstruksi yang baik, buku pesanan pembelian disimpan pada tepat yang aman. Hanya petugas pembelian saja yang dapat mengambil buku dengan tujuan supaya lebih mudah untuk melakukan control khususnya pihak yang diberi tanggung jawab penuh. Dan rincian sehubungan dengan pembelian material harus dimasukkan pada buku pesanan pembelian oleh petugas pembelian.

4. Pengiriman material

Tugas bagian pengiriman adalah memeriksa pemasok material untuk menjamin pemasok mampu memasok material yang dibutuhkan dan penyerahan material dapat dilakukan pada tempat dan waktu yang benar. Tugas bagian pengiriman sangat penting, sehingga kontraktor membutuhkan satu bagian pengiriman untuk menjamin bahwa material yang benar diserahkan pada waktu dan tempat yang sesuai. Karena kegagalan dalam hal tersebut menyebabkan keterlambatan pekerjaan yang pada akhirnya menyebabkan pembangunan yang tidak efesien dan tidak ekonomis. Dalam


(35)

hal ini bagian pengiriman bertindak seperti sejenis perundingan atau agen untuk kontraktor dan pemasok secara bersama - sama.

5. Penerimaan material

Sebelum material dibongkar petugas gudang harus memeriksa bahwa material-material yang diserahkan benar-benar dipesan yang merupakan bagian dari proyek. Hal yang perlu diperiksa oleh petugas gudang adalah : a. Metrial yang diserahkan telah diuji coba dan disetujui sesuai dengan

spesifikasi.

b. Kuantitas material harus sama dan sesuai dalam penyerahan dan permintaan.

c. Kualitas material (merk) harus sama dalam catatan penyerahan. d. Material yang diserahkan dalam urutan yang baik.

6. Penyimpanan material

Petugas gudang bertanggung jawab menjaga penyimpanan semua material antara waktu diserahkan kepada pihak proyek sampai dengan material dikeluarkan dari gudang untuk digunakan dalam proyek. Pemeriksaan secara periodik terhadap material yang disimpan harus diadakan untuk memperkuat catatan petugas gudang dan tindakan yang tepat dilakukan bila jumlah material yang disimpan tidak sesuai dengan catatan.

7. Pengeluaran material

Petugas harus menjamin bahwa barang yang dikeluarkan dari gudang digunakan untuk kepentingan pelaksanaan proyek dan sesuai dengan daftar rincian dalam berita acara. Berita acara pengeluaran dari gudang harus


(36)

diperiksa oleh yang bertanggung jawab untuk menjamin material yang diambil dari gudang dibutuhkan dan benar-benar digunakan dalam proyek. Dan informasi yang terdapat dalam berita acara adalah benar yaitu diperlukan untuk proyek.

Material permanen dan sementara yang dikeluarkan dari gudang akan dipakai, selanjutnya petugas gudang tidak mempunyai kepentingan lagi. Material sementara akan dikembalikan kembali ke gudang jika sudah digunakan kembali. Contohnya seperti cetakan dan pompa. Tanggung jawab atas keamanan material konstruksi yang harus dikembali harus tetap atas nama orang yang bertanggung jawab atas dikeluarkannya barang tersebut. Petugas gudang juga harus menjamin bahwa semua barang yang dipulangkan telah dibersihkan dan dapat beroperasi penuh. Bila dibutuhkan perbaikan petugas gudang harus memperbaiki secepatnya, sehingga material tersebut tersedia bila dibutuhkan.

E. Anggaran Biaya Material Sebagai Alat Pengawasan Biaya Material. Anggaran adalah salah satu alat yang sering digunakan sebagai alat pengawasan, karena jika anggaran disusun dengan baik, maka akan memudahkan penilaian tingkat efesiensi setiap pekerjaan. Pengawasan berdasarkan anggaran dilakukan dengan membandingkan anggaran dengan realisasinya . Dari hasil analisis tersebut maka akan tampak kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan menjadi masukan pihak manajemen untuk mengambil tindakan


(37)

selanjutnya yang sekaligus menjadi bahan masukan untuk menyusun anggaran selanjutnya. Dengan terlaksananya pengawasan biaya produksi, maka kegiatan-kegiatan produksi akan terkoordinasi baik dari kauntitas maupun kualitas produk serta waktu pengerjaan yang ditetapkan untuk dicapai.

Perencanaan tanpa pengawasan akan menjadi sia-sia, sebaliknya suatu pengawasan tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya perencanaan. Perencanaan dan pengawasan merupakan sebagian dari fungsi-fungsi manajemen serta berperan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Harahap (2001:216) menyatakan bahwa

Pengawasan merupakan tugas memeriksa apakah sesuatu terjadi sesuai dengan rencana yang telah disusun, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang telah ditetapkan. Pengawsan bertujuan untuk melihat kelemahan dan kesalahan agar diketahui dan dicegah agar tidak terjadi lagi.

Pengawasan biaya material mencakup penyediaan material dengan kualitas dan kuantitas yang diperlukan pada waktu dan tempat yang diperlukan dalam proses jumlahnya dan ditanggung jawabkan secara penuh serta digunakan sesuai dengan anggaran. Pengawasan biaya material bertujuan untuk :

1 Menghindari pemborosan material

Dengan adanya anggaran material maka dapat diperoleh suatu standar yang kemudian digunakan sebagai suatu acuan dalam penggunaan material dalam proyek.

2 Mengurangi atau mencegah penundaan pengerjaan proyek karena kekurangan material


(38)

Anggaran material sebagai alat pengawasan berperan sebagai acuan (benchmark) yang dapat mengidentifikasi adanya ketidak beresan yang mungkin disebabkan oleh kecurangan sehingga dapat meminimalisasi resiko kerugian yang timbul.

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa kegunaan anggaran adalah sebagai pedoman kerja, perencanaan dan pengawasan. Dari kegunaan anggaran tersebut dapat dilihat kaitan antara rencana dan pengawasan. Rencana dalam hal ini adalah anggaran yang telah disetujui, hal ini berarti bahwa perusahaan akan berusaha mencapai apa yang telah ditetapkan dalam anggaran tersebut dan sekaligus mengawasi jumlahnya kegiatan dalam mencapai apa yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan terus dilakukan secara terus menerus, bukan hanya penilaian terhadap hasil kerja, tetapi juga harus dilakukan terhadap kegiatan yang sedang berjalan. Ada tiga fase yang perlu diperhatikan dalam melakukan fungsi pengawasan suatu anggaran yaitu:

1 Anggaran

Merupakan hal yang diingin, yang menjadi dasar perhitungan-perhitungan. 2 Membandingkan hasil yang dicapai dengan anggaran.

Hasil dari perbandingan ini dinilai dan dilaporkan pada orang bertanggung jawab memberikan penilaian atas hasil yang dicapai.


(39)

TABEL 2.1

ANGGARAN BIAYA MATERIAL TOWER ANTENE PEMANCAR

NO URAIAN BANYAK UNIT HARGA

SATUAN (RP)

HARGA (RP)

1 Pasir 1,2 m3 700 840

2 Semen 5 zak 700 3.500

3 Koral 1 m3 2.500 2.500

4 Baja siku 45.45.5 128 m 2.300 294.400

5 Baja siku 50.50.9 330 m 2.300 759.000

6 Baja plat tebal 10 mm 1,25 m2 7.860 9.825

7 Pipa besi diameter 2½ mm 3 m 250 750

8 Baut penyambung 12 ½ mm 125 buah 100 12.500

9 Baut pondasi 3/4'” 16 buah 300 4.800

10 Kawat pilin arde ½” 32 m 100 3.200

11 Cat meni 35 kg 500 17.500

12 Cat perak 20 kg 750 15.000

Total

Sumber : Mukomuko, J.A (1993, hal 328)

Analisis Penyimpangan Anggaran.

Penyimpangan biaya merupakan hal biasa yang terjadi. Penyimpangan ini terjadi diakibatkan adanya perbedaan antara angka budget dengan realisasinya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat bahwa sifat anggaran


(40)

hanyalah taksiran sehingga kekuatannya tergantung pada keadaan pada waktu pembuatan taksiran. Dan penyimpangan biaya dianggap bukan hal yang aneh sejauh perbedaan itu masih berada dalam batas wajar.

Penyimpangan yang terjadi harus dianalisis untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya, dan kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasi penyimpangan tersebut. Biasanya perusahaan harus menetapkan ukuran mana yang mesti dilakukan investigasi dan mana yang tidak perlu dilakukan investigasi. Standar penentuan ini biasanya melihat benefit costnya. Jika biaya investigasi atas penyimpangan ini lebih besar dari pada taksiran yang dihemat maka biasanya tidak perlu dilakukan investigasi. Sebaliknya jika yang dihemat jauh lebih besar dari biaya investigasi maka harus dilakukan investigasi penyebab penyimpangan tadi, kecuali dalam hal tertentu yang sifatnya material atau berpotensi resiko besar maka kendatipun ukurannya kecil namun harus menjadi bahan investigasi. Kegunaannya adalah agar menjadi bahan pelajaran untuk kegiatan operasi dimasa yang akan mendatang.

Penyimpangan biaya dibagi atas dua bagian, yaitu ;

1 Favorable Cost Variance, yaitu penyimpangan yang bersifat menguntungkan. Hal ini terjadi apabila biaya standar lebih besar dari biaya aktual.

2 Unfavorable Cost Variance, yaitu penyimpangan yang sifatnya merugikan. Ini terjadi jika biaya aktual lebih besar dari biaya standar.

Semua penyimpangan biaya baik yang menguntungkan atau merugikan perlu dianalisis dalam rangka pengambilan tindakan perbaikan dalam masa yang akan datang. Tindakan perbaikan ini dapat berupa perbaikan atau


(41)

revisi terhadap biaya standar dan perbaikan terhadap cara atau sistem kerja dan sebagainya.

Sumber penyimpangan biaya material biasanya terjadi karena ; 1 Penyimpangan harga material (material price variance)

Varians harga material :

(harga material aktual – harga material standar) x kuantitas material aktual. Contoh.

Data berikut sebagai ilustrasi kalkulasi varians material ; 300 kg cat @ Rp. 4.000,- /kg = Rp. 120.000,-

Berat cat aktual yang dibeli 322 kg @ Rp. 3.100,- / kg Berat cat aktual yang dipergunakan dalam proyek 295 kg

Di asumsikan perusahan membeli 322 kg cat seharga Rp. 3100,-/kg, tetapi yang digunakan hanya 295 kg dalam proyek, maka varian harga material sebesar :

(harga material aktual – harga material standar) x kuantitas material aktual ( Rp. 3.100,- – Rp. 4.000,- ) x 322 = Rp. 289.800,- varians harga material yang menguntungkan.

2 Penyimpangan pemakaian material (material quantity variance).

Varians pemakain material atau varians kuantitas atau varians efesiensi adalah:

(kuantitas material aktual – kuantitas material standar ) x harga material standar.


(42)

Contoh :

Berdasarkan contoh kasus yang pertama maka varians pemakaian material dapat di hitung dengan cara :

(kuantitas material aktual – kuantitas material standar ) x harga material standar

(Rp. 3.100,- – Rp. 4.000,-) x Rp. 295 = Rp. 265.500,- varians harga pemakaian material yang menguntungkan.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian ini penulis melakukan penelitian pada PT. Manunggal Rezeki Pratama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang engineering dan konstruksi industri. Dan penelitian yang dilakukan dikhususkan pada proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant.

Dalam usaha pengumpulan data yang diperlukan guna menyelesaikan skripsi ini, maka penulis mempergunakan metode penelitian sebagai berikut ;

A Tempat Penelitian.

Penelitian dilakukan di PT. Manunggal Rezeki Pratama yang berada di Jl. Orde Baru No. 15 Km 12,5 Medan-Binjai

B Jenis data

Jenis data yang diperoleh penulis dalam penyusunan skripsi terdiri dari : 1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan khusus untuk riset yang sedang

dilaksanakan. Data yang langsung dari objeknya melalui wawancara dengan pihak manajemen PT. Manunggal Rezeki Pratama.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk dokumen. Dalam hal ini data sekunder yang diperoleh dari PT. Manunggal Rezeki Pratama, yang terdiri dari :


(44)

b. Struktur organisasi perusahaan. c. Anggaran proyek perusahaan.

b. Data supporting, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku litelatur dan dari mata kuliah yang berhubungan dengan anggaran dan pengawasan biaya.

C Teknik Pengumpulan Data.

1. Dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap dokumen-dokumen yang ada pada PT. Manunggal Rezeki Pratama.

2. Wawancara. Penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten sehubungan anggaran material.

3. Teknik kepustakaan. Mengumpulkan teori-teori melalui buku-buku literatur-litelatur, artikel-artikel dan lain-lain yang ada kaitanya dengan masalah yang dibahas.

D Metode Analisa Data.

Untuk menganalisis data yang diperoleh, maka penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dimana data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dilapangan kemudian dikumpulkan, diklasifikasikan serta diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan informasi yang lengkap guna pemecahan masalah yang dihadapi.


(45)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A DATA PENELITIAN

1Sejarah Singkat Perusahaan.

PT. Manunggal Rezeki Pratama (MRP) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang engineering dan konstruksi industri. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 05 Januari 2004 dengan dukungan penuh dari PT. Mekar Karya Mas dimana perusahaan tersebut telah banyak pengalaman dibidang mekanikal engineering terutama dibidang pabrikasi, instalasi dan struktur pabrik kelapa sawit.

PT. Manunggal Rezeki Pratama pada dasarnya dapat melayani berbagai jenis proyek dengan dasar kebutuhan yang ditentukan, baik dibidang operasional maupun maintenance (reparasi/pemeliharaan). Dalam menghadapi era globalisasi yang akan datang mereka juga telah mempersiapkan diri dari segi ekonomi, sosial dan budaya dengan memberikan up grading/training kepada karyawan. PT. Manunggal Rezeki Pratama mempunyai komitmen yang teguh dan berorientasi untuk menghasilkan proyek dengan kualitas yang tinggi dan harga yang ekonomis.

PT. Manunggal Rezeki Pratama mempunyai workshop dengan luas 2000m2 yang dilengkapi dengan peralatan kerja dan mesin-mesin yang


(46)

operasikan oleh tenaga kerja yang mempunyai skill dan pengalaman dibidangnya masing-masing.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero) tanggal 17 Januari 1998 pasal 4 ayat 1 adapun maksud dan tujuan pendirian persero adalah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat baik dipasaran dalam negeri maupun luar negeri dan memupuk keuntungan gunakan meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Akte Pendirian No.1 tanggal 05 Januari 2004 yang disahkan oleh Menteri Kehakiman No. C-04191 HT.01.01.TH.2004 tanggal 20 Februari 2004 menyatakan bahwa maksud dan tujuan perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya disektor industri, konstruksi besi dan baja dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat, berlandaskan kepada azas;

a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang engineering, mekanikal, sipil dan konstruksi bagi pembagunan nasional.

b. Memperluas lapangan kerja

c. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air dan udara. Sedangkan untuk Misi yang di emban PT. Manunggal Rezeki Pratama di bidang engineering, mekanikal, sipil dan konstruksi yaitu;


(47)

a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan pada sektor engineering bagi pembangunan nasional.

b. Menyediakan lapangan kerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta karyawan pada khususnya.

c. Memelihara kekayaan alam khususnya menjaga kelestarian alam dan meningkatkan sumber daya manusia di bidang teknologi.

Dan untuk Visi perusahaan adalah mewujudkan PT. Manunggal Rezeki Pratama menjadi suatu perusahaan yang bergerak dibidang engineering, mekanikal, sipil dan konstruksi yang maju dan sehat serta memiliki daya saing yang kuat melalui upaya meningkatkan sumber daya manusianya.


(48)

2Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.1

STRUKTUR ORGANISASI PT. MANUGGAL REZEKI PRATAMA

Sumber : PT. Manunggal Rezeki Pratama, 2007

Berikut ini adalah uraian pekerjaan dan tanggung jawab untuk setiap unit departemen yang ada pada PT. Manunggal Rezeki Pratama.

Tugas dan tanggung jawab Direktur ; a. Menyusun program secara teknis.

b. Memimpin dan memotivasi bawahannya. c. Mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan.

Direktur Ir. Suhadi

Penasehat Teknis Sekretaris & Administrasi

Nicki Andriani

Estimasi & Perencanaan Jefri Himawan, ST

Pengawasan Lapangan Andriansah, ST Manajer Teknik

Febriansyah Putra, ST

Personalia Dr.Drs.Dede Ruslan, Msi

Keuangan Andy Martin, SE

Quality Control Legino Kepala Bengkel


(49)

d. Memberikan saran-saran dan penyempurnaan sistem, prosedur dan uraian pekerjaan.

e. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak luar perusahaan dan membina hubungan baik dengan mereka.

f. Membantu mengoalkan sebuah proyek. g. Membantu menyusun tender.

Tugas dan tanggung jawab Manajer Bagian Teknik ;

a. Merumuskan metode konstruksi yang hemat dan akurat untuk pelaksanaan proyek.

b. Menyusun rencana pelaksanaan proyek berikut rencana biaya pelaksanaan proyek.

c. Mengusahakan tersedianya penyaluran bahan-bahan dan menyelenggarakan pencatatan, penyimpanan, pemeliharaan, serta perbaikan pengamanan barang-barang dikompleks pergudangan proyek.

d. Membantu perhitungan anggaran untuk tender. e. Menyiapkan gambar-gambar kerja proyek.

Tugas dan tanggung jawab bagian Personalia ; a. Menangani bidang personalia.

b. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas bagian dalam bidang informasi dan operasional.

c. Menangani kontrak kerja dan berita acara realisasi fisik dan finansial pekerjaan konstruksi.


(50)

Tugas dan tanggung jawab bagian Keuangan ; a. Mengelolah keuangan dan pembukuan.

b. Membuat daftar upah staf dan karyawan.

c. Mengurus asuransi dan melakukan perhitungan pajak.

d. Bersama direktur menyusun rencana atau budget biaya proyek perusahaan. Tugas dan tanggung jawab bagian estimasi perencanaan dan pengawasan lapangan ;

a. Membantu direktur dalam menyusun laporan, perencanaan dan pengawasan. b. Memantau pelaksanaan proyek yang mencakup jadwal, waktu, kualitas dan

biaya proyek.

c. Melakukan pengawasan pelaksanaan teknis konstruksi. Dalam hal tugas bagian ini dibantu dengan ;

Kepala bengkel yakni membantu mengawasi dan membuat bahan-bahan yang dipakai dalam proyek konstruksi.

Quality control yakni membantu dalam pengawasan kualitas dan bahan-bahan konstruksi.

Tabel 4.1

DAFTAR PENASEHAT TEKNIS

No Nama Spesialisasi

1. H. Muchsin

(PT. Mekar Karya Mas, Medan)

Pabrikasi

2. Dr. Ir. Khairul Fuad, M. Eng Kekuatan Material

3. Dr. Ing. Ikhwansyah Isranuri Pengendalian Kebisingan & Knowledge Based In Engineering


(51)

4. Ir. Tugiman Karmani, MT Analisis & Pengendalian Getaran 5. Dr. Ir. Haftirman, M. Eng Korosi

6. Dr.Ir. Armansyah Ginting, M, Eng Proses Pemotongan Logam & Pemrograman NC

7. Ir. Jaya Arjuna Lingkungan Hidup/AMDAL

Sumber : PT. Manunggal Rezeki Pratama, 2007

Gambar 4.2

Structure Organization For

Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant

Sumber : PT. Manunggal Rezeki Pratama, 2007

Project Manager Febriansyah Putra

Supervisor Zaini Khalis

Foremen Sutrisno

Skilled Labor

1. Ilhamsyah 2. Irwanto 3. Nazaruddin 4. Suriaman

Common Labor

1. Andi S 2. JA Siahaan

Administration Sri Wahyuni


(52)

Tabel 4.2

1. Pengecekan dan pengukuran ulang terhadap dimensi dan konstruksi aktual dari instalasi pipa yang terpasang di lapangan.

2. Membuat sket konstruksi instalasi pipa yang akan dipabrikasi.

3. Pabrikasi pipa yang baru dengan cara pengelasan dan screwing serta penyetingan fitting-fitting dan valve yang diperlukan.

4. Pengetesan sambungan pipa terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pada saat pabrikasi.

5. Pabrikasi support pipa yang baru.

6. Pengecatan pipa-pipa yang akan dan yang telah dipabrikasi untuk menghindari terjadinya korosi dengan terlebih dahulu dilakukan pembersihan permukaan pipa yang akan dicat menggunakan wire cup brush.

7. Pemeriksaan kualitas dan ketebalan pengecatan.

8. Pemasangan pipa baru yang telah selesai dipabrikasi dan dicat pada posisinya. 9. Inspeksi dan pengetesan instalasi pipa yang telah terpasang.

10.Pembersihan dan perapian daerah kerja. 11.Taking over.

Sumber : PT. Manunggal Rezeki Pratama, 2007 Working Procedure

For

Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at


(53)

3Penyusunan Anggaran Material Pada PT. Manunggal Rezeki Pratama. Pada skripsi ini proyek yang akan dibahas adalah proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A1-Baking Plant. Dalam proyek ini kegiatan estimasi biaya anggaran dibuat oleh pihak kontraktor yaitu PT. Manunggal Rezeki Pratama dan hasil estimasi ini disebut EE (Engineer Estimate). Dalam penyusunan anggaran perusahan menggunakan metode bottom up yaitu anggaran di buat oleh bagian estimasi dan perencanaan yang kemudian di ajukan ke manajer teknik. Dan dalam menentukan harga penawaran PT. Manunggal Rezeki Pratama menyusun anggaran material dengan beberapa tahap ; a. Melakukan pengumpulan data mengenai jenis material, harga material,

kualitas material dan pemilihan pemasok material serta ketersediaan material di pasar.

b. Membuat rekapitulasi anggaran yang kemudian di ajukan ke manajer teknik untuk di setujui.

Sedangkan mengenai material yang paling utama di gunakan dalam proyek ini salah satunya adalah pipa ditambah dengan material pendukung lainnya atau material yang hanya satu kali pemakaian saja seperti thinner, seal tape dan lainnya.

Setelah disetujuinya anggaran maka di lakukan pembelian material dan pelaksanaan proyek. Dalam hal ini pengawasan dalam proyek dilakukan oleh bagian pengawasan lapangan yang dibantu oleh kepala bengkel serta quality control. Pengawasan ini mencakup pengawasan terhadap qualitas material seperti spesifikasi material apakah sudah sesuai dengan yang dianggarkan serta


(54)

pemakaiannya apakah ada terjadi kehilangan dan kerusakan material selama proyek berjalan atau apakah ada sisa material.

Tabel 4.3

MATERIAL BUDGET DESCRIPTION

Subject : Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A1-Baking Plant

No. Description Specification Unit Q'ty Unit Price (Rp)

Amount (Rp) I Material Cost A Compress Air

Pipe 1 Pipe Seamless 15A x 6000, STPG

Sch. 40 pcs 33 157,200 5,187,600

2 90° Elbow 15A, Welding Type

(Shocket) pcs 120 32,500 3,900,000

3 90° Elbow 15A, Screw Type pcs 30 32,500 975,000

4 Double Nipple 15A, Screw Type pcs 30 16,250 487,500

5 Union 15A, Screw Type pcs 30 58,500 1,755,000

6 Bushing 15A, STPG Socket

Welding Type pcs 30 22,750 682,500

7 U-Bolt 15A pcs 60 1,560 93,600

8 Coupler PMK46-PT 1/2"-CKD pcs 30 618,800 18,564,000

9 Ball Valve 15A x 10 K, Screw,

SUS 304, Kitz pcs 30 195,000 5,850,000

10 Steel Angle 50 x 50 x 5t x 6000 pcs 2 340,200 680,400

B Heavy Oil Pipe 11 Pipe Seamless 40A x 6000, STPG

Sch. 40 pc 62 492,000 30,504,000

12 Pipe Seamless 15A x 6000, STPG

Sch. 40 pc 32 157,200 5,030,400

13 90° Elbow 40A, Welding Type

(Shocket) pc 60 97,500 5,850,000

14 45° Elbow 40A, Welding Type

(Shocket) pc 4 110,500 442,000

15 90° Elbow 15A, Welding Type

(Shocket) pc 120 32,500 3,900,000

16 Flange 40A x 20K pc 4 71,500 286,000

17 Shocket 15A, screw type pc 30 16,250 487,500

19 Tee Reducer

(Socket)

40A x 40A x 15A,


(55)

20 Tee Joint 40A x 40A x 40A,

Welding Type pc 2 143,000 286,000

21 U-Bolt 15A pc 60 1,560 93,600

22 Globe Valve 40A x 10K-FG,

Hitachi pc 2 2,405,000 4,810,000

23 Flange Packing Valqua 1500# 40A pc 4 65,000 260,000

25 Gauge Union 15A pc 60 58,500 3,510,000

26 Plain Washer M36 pc 30 7,800 234,000

27 Nut M36 pc 30 13,000 390,000

29 Dust Cover dwg. 3481868 pc 30 175,000 5,250,000

30 Ball Valve Oil dwg. 3481868 pc 30 700,000 21,000,000

31 Coupling Fixed

Half dwg. 3481868 pc 30 2,500,000 75,000,000

32 Half Union Dia. 18-15A pc 30 58,500 1,755,000

33 Steel Angle 25 x 25 x 3t x 6000 pc 2 119,070 238,140

34 Steel Angle 50 x 50 x 6t x 6000 pc 2 340,200 680,400

35 Steel Flat Bar 75 x 6t x 6000L pc 2 360,315 720,630

36 Steel Flat Bar 100 x 6t x 6000L pc 2 423,900 847,800

37 Steel Channel [ 100 x 50 x 5t x

6000L pc 2 843,000 1,686,000

38 Packing Sheet Tombo 1100 # 1000 x

10000 x 3t sheet 1 550,000 550,000

39 Bolt & Nut M16 x 55 pcs 16 3,000 48,000

40 Paint Carboline GP-62 kg 25 85,000 2,125,000

41 Paint Carboline GP-818 kg 15 65,000 975,000

42 Thinner ltr 10 20,000 200,000

Sub Total (I) 209,820,070

II Consumable Material Cost 1 Welding Rod LB 52 kg 40

20,000 800,000

2 LPG btl 0.5

500,000 250,000

3 Oxygen btl 2

75,000 150,000 4 Waste Cloth kg 5

7,500 37,500 5 Paint Brush 3" pc 4

10,000 40,000 6 Seal Tape pcs 60

2,500 150,000

Sub Total (II) 1,427,500


(56)

Tabel 4.4

ACTUAL PRICE

Subject : Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A1-Baking Plant No. Description Specification Unit Q'ty Unit Price

(Rp)

Amount (Rp) I Material Cost A Compress Air

Pipe

1 Pipe Seamless 15A x 6000, STPG Sch. 40 pcs 33 102,180 3,371,940

2 90° Elbow 15A, Welding Type

(Shocket) pcs 120 25,000 3,000,000

3 90° Elbow 15A, Screw Type pcs 30 25,000 750,000

4 Double Nipple 15A, Screw Type pcs 30 12,500 375,000

5 Union 15A, Screw Type pcs 30 45,000 1,350,000

6 Bushing 15A, STPG Socket Welding

Type pcs 30 17,500 525,000

7 U-Bolt 15A pcs 60 1,000 60,000

8 Coupler PMK46-PT 1/2"-CKD pcs 30 476,000 14,280,000

9 Ball Valve 15A x 10 K, Screw, SUS

304, Kitz pcs 30 150,000 4,500,000

10 Steel Angle 50 x 50 x 5t x 6000 pcs 2 238,140 476,280

B Heavy Oil Pipe

11 Pipe Seamless 40A x 6000, STPG Sch. 40 pc 62 319,800 19,827,600

12 Pipe Seamless 15A x 6000, STPG Sch. 40 pc 32 102,180 3,269,760

13 90° Elbow 40A, Welding Type

(Shocket) pc 60 75,000 4,500,000

14 45° Elbow 40A, Welding Type


(57)

15 90° Elbow 15A, Welding Type

(Shocket) pc 120 25,000 3,000,000

16 Flange 40A x 20K pc 4 55,000 220,000

17 Shocket 15A, screw type pc 30 12,500 375,000

19 Tee Reducer (Socket)

40A x 40A x 15A, Welding

Type pc 30 115,000 3,450,000

20 Tee Joint 40A x 40A x 40A, Welding

Type pc 2 110,000 220,000

21 U-Bolt 15A pc 60 1,000 60,000

22 Globe Valve 40A x 10K-FG, Hitachi pc 2 1,850,000 3,700,000

23 Flange Packing Valqua 1500# 40A pc 4 50,000 200,000

25 Gauge Union 15A pc 60 45,000 2,700,000

26 Plain Washer M36 pc 30 6,000 180,000

27 Nut M36 pc 30 10,000 300,000

29 Dust Cover dwg. 3481868 pc 30 150,000 4,500,000

30 Ball Valve Oil dwg. 3481868 pc 30 500,000 15,000,000

31 Coupling Fixed

Half dwg. 3481868 pc 30 2,000,000 60,000,000

32 Half Union Dia. 18-15A pc 30 45,000 1,350,000

33 Steel Angle 25 x 25 x 3t x 6000 pc 2 83,349 166,698

34 Steel Angle 50 x 50 x 6t x 6000 pc 2 238,140 476,280

35 Steel Flat Bar 75 x 6t x 6000L pc 2 252,221 504,441

36 Steel Flat Bar 100 x 6t x 6000L pc 2 296,730 593,460

37 Steel Channel [ 100 x 50 x 5t x 6000L pc 2 590,100 1,180,200

38 Packing Sheet Tombo 1100 # 1000 x 10000


(58)

39 Bolt & Nut M16 x 55 pcs 16 3,000 48,000

40 Paint Carboline GP-62 kg 25 58,000 1,450,000

41 Paint Carboline GP-818 kg 15 54,000 810,000

42 Thinner ltr 10 20,000 200,000

Sub Total (I)

157,859,659

Sumber : PT. Manunggal Rezeki Pratama, 2007

B ANALISIS HASIL PENELITIAN

1Analisis Penyusunan Anggaran Biaya Material.

Secara garis besarnya proses pembuatan anggaran dilakukan sebelum proyek dikerjakan. Proses dimulai dari departemen estimasi dan perencanaan, yaitu dengan menyusun estimasi anggaran material baik dalam segi kualitas material dan kuantitas material. Setelah estimasi dibuat maka pihak estimator konfirmasi ke pihak pemasok material mengenai harga satuan material. Harga material dianggarkan sesuai dengan harga yang berlaku saat ini dan

II Consumable Material Cost

1 Welding Rod LB 52 kg 40 20,000 800,000 2 LPG btl 0.5 480,000 240,000 3 Oxygen btl 2 65,000 130,000 4 Waste Cloth kg 5 7,500 37,500 5 Paint Brush 3" pc 4 10,000 40,000 6 Seal Tape pcs 60 3,000 180,000

Sub Total (II)


(59)

estimasi harga masa yang akan datang (sesuai jadwal pengerjaan proyek). Setelah estimasi dibuat maka laporan estimasi diajukan ke manajer teknis setelah disetujui oleh menajer teknis maka mulailah dibuat anggaran material proyek. Setelah tender disetujui maka dimulailah proses pengerjaan yang dilakukan sesuai dengan kontrak kerja.

Pada proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A1-Baking Plant penyusunan anggaran material dilakukan pada bagian estimasi dan perencanaan, jadi belum ada komite khusus yang membuat anggaran. Dan untuk cara penyusunan anggaran PT. Manunggal Rezeki Pratama menggunakan metode bottom up yaitu anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan bagian estimasi dan perencanaan kemudian disampaikan ke manajer teknik. Dan sebelum menyusun anggaran bagian estimasi dan perencanaan juga membuat daftar-daftar perlengkapan yang dibutuhkan pada proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A1-Baking Plant :

1 Grinding machine 2 Welding machine 3 Gas Cutting Machine 4 Rolling Machine 5 Tools Box


(60)

(61)

(62)

(63)

2 Analisis Anggaran Material Sebagai Alat Pengawasan Biaya Material Pengawasan dilakukan dengan cara membandingkan hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan yang dianggarakan dalam proyek. Dalam proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant ini pengawasan lapangan melakukan pengawasan material dengan cara memastikan kualitas material yang digunakan sudah sesuai dengan yang dianggarkan yaitu dengan melakukan pengecekan dan pengukuran ulang terhadap dimensi dan konstruksi aktual dari instalasi pipa yang terpasang di lapangan dan pemeriksaan kualitas misalnya memeriksa ketebalan pengecatan. Dan memastikan tidak ada penyelewengan material oleh pekerja dengan hanya memberi wewenang kepada satu pekerja sama dalam pengambilan material digudang serta melakukan pembersihan dan perapian peralat kerja setiap selesai kerja dan menghitung ulang kembali jumlah material yang tersisa, sehingga bila terjadi kelebihan kuantitas material dapat di identifikasi dan kelebihan tersebut bisa langsung dikembalikan kegudang material. Dan dari segi penyimpangan setelah proyek selesai dalam pelaporan ada tampak beberapa penyimpangan dari segi harga satuan material dan baik penyimpangan yang menguntungkan (favorable) dan yang tidak menguntungkan (unfavorable). salah satu contohnya pada material Pipe Seamless unit price di anggarkan Rp.157,200,- sedangkan

aktualnya Rp. 102,180,- terjadi favorable variance sebesar Rp. 1,815,660,-. Dengan perhitungan sebagai berikut :

(harga material aktual – harga material standar) x kuantitas material aktual (Rp. 102,180,- - Rp.157,200,-) x 33 = Rp. 1,815,660,-.


(64)

Dari perhitungan tersebut maka terdapat favorable variance sebesar Rp.1,815,660,-. Sedangkan pada material seal tape unit price di anggarkanRp. 150,000,- sedangkan aktualnya Rp. 180,000,- terjadi unfavorable variance sebesar Rp. 30,000,-. Dengan perhitungan sebagai berikut :

(harga material aktual – harga material standar) x kuantitas material aktual (Rp. 3.000,- - Rp.2.500,-) x 60 = Rp. 30.000,-.

Dari perhitungan tersebut ditemukan unfavorable variance sebesar Rp. 30.000,- Dengan melihat sifat penyimpangan anggaran yang terjadi pada umumnya bersifat favorable dalam jumlah rata-rata cukup signifikan. Hal ini disebabkan dalam menentukan biaya anggaran material per unit di mark up berdasarkan taksiran harga yang sangat tinggi dan taksiran ini perlu di perhatikan kembali. Karena setelah dilakukan pengecekan ulang kembali varians terjadi diakibatkan adanya perubahan harga satuan dari pemasok pada saat dianggarkan dan realisasinya. Sedangkan dalam segi kuantiti materialnya tidak terjadi penyimpangan antara anggaran kuantiti dengan aktualnya dan tidak terjadi kehilangan material ataupun kerusakan material selama proyek.


(65)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan pembahasan secara teoritis dari hasil riset pada PT. Manunggal Rezeki Pratama serta analisis dan evaluasi terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan, maka pada bab akhir ini penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan dan memberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan

A Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari pembahasan pada bab terdahulu antara lain :

1 Penyusunan anggaran material

Dalam proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant anggaran disusun dengan menggunakan metode bottom up.

2 Dasar penyusunan anggaran material untuk proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant menurut penggolongan anggaran, anggaran disusun berdasarkan fungsinya yaitu anggaran secara khusus dibuat untuk tujuan proyek tertentu saja serta berdasarkan pedoman dan pengalaman dari proyek-proyek sebelumnya. 3 Sedangkan untuk anggaran harga satuan di dasarkan kepada harga saat ini dan


(66)

4 Sifat varians atau penyimpangan yang terjadi umumnya bersifat favorable variance.

5 Penyajian dan pelaporan anggaran beserta kelengkapannya disajikan setelah mendapat persetujuan dari pihak manajer teknik yang kemudian diteruskan ke pimpinan perusahaan.

6 Perusahaan telah menggunakan anggaran biaya material sebagai alat pengawasan biaya material Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant dengan menyusun laporan realisasi anggaran setiap akhir proyek atau setelah proyek selesai hanya saja belum maksimal. Laporan ini membuat perbandingan realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya hanya saja belum dijelaskan secara rinci.

B Saran

1 Dalam hal penyusunan anggaran PT. Manunggal Rezeki Pratama belum memiliki panitia anggaran secara khusus sehingga proses penyusunan masih dilakukan pada bagian perencanaan. Oleh karena itu sebaikannya perusahaan membentuk panitia khusus untuk penyusunan anggaran agar kedepannya lebih mudah, sehingga anggaran khususnya anggaran material bisa digunakan sebagai pengawasan biaya secara efektif.

2 Dari segi penyajian laporan pada proyek Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A2-Baking Plant, ditemukan penyimpangan material yang menguntungkan ada penyimpangan material yang tidak menguntungkan hanya saja PT. Manunggal Rezeki Pratama belum


(67)

menginformasikan secara terperinci mengenai penyimpangan yang terjadi. Oleh karena itu untuk kedepannya disarankan perusahaan membuat catatan mengenai penyimpangan baik yang favorable atau unfavorable, memberi kemudahan bagi pihak yang membaca atau yang menggunakan laporan tersebut.

3 Untuk tujuan pengawasan sebaiknya estimasi harga satuan material tidak di mark up terlalu tinggi dari realistisnya, dan diharapkan di susun mendekati realistisnya sehingga tidak menimbulkan penyimpangan yang cukup signifikan.

4 Dan untuk keperluan informasi sebaiknya report of contracted work memuat perbandingan harga satuan biaya material dengan realistisnya.


(68)

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, Wulfram I., 2002. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Yogyakarta.

Ervianto, Wulfram I., 2004. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Salemba Empat, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Budgeting Penganggaran : Perencanaan Lengkap untuk Membantu Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, PT. Indah Karya (Persero) Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Aditya Media, Yogyakarta.

Munandar, M., 2001. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,

Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Mukomuko, J. A., 1993. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Cetakan Kesebelas, Gaya Media Pratama, Jakarta.

Nafarin, M., 2004. Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta.

Rayburn, Gayle L., 2000. Akuntansi Biaya Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Edisi Keenam, Terjemahan Alfonsus Sirait,

Erlangga, Jakarta.

Santoso, Budi, 2003. Manajemen Proyek, Guna Widya, Surabaya.

Soeharto, Iman, 2001. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional), Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta.


(69)

Shim, Joe K. and Joel G. Siegel, 2001. Budgeting : Pedoman Lengkap dan

Langkah-Langkah Penganggaran, Terjemahan Julius Mulyadi, Salemba

Empat, Jakarta.

Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso and Paul D. Kimmel, 2002. Managerial Accounting, Tools For Bussines Decision Making, Second Edition, John Willey ans Sons, Inc, New Jersey.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Departemen Akuntansi, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal, Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan


(70)

M/AM GF/F

Date

1 Plant/Sub-Section Additional of Piping

2 Contract No. SEX-ME-76-0920

3 Name of work

Plant

4 Contractor PT. Manunggal Rezeki Pratama

5 Amount of contract Rp.

261.240.000,-Working Date Start Finish Total Working Day

21-Nop-07 31-des-2007 22 Day

7 Report

Commodity/Specification Unit Remarks Contract Actual

I Man Power Cost

Ass. Supervisor MD 15 15

Foreman MD 30 30

Skill Labour MD 90 90

Common Labour MD 90 90

Operator MD 30 30

II Safety Protector

Safety Shoes MD 240 240

Safety Helmet MD 240 240

Uniform MD 240 240

Towel MD 240 240

Hand Glove Short MD 240 240

Hand Glove Long MD 90 90

Spectacles MD 240 240

Welding Masker MD 90 90

III Material Cost A Compress Air Pipe

Pipe Seamless,15A x 6000, STPG Sch. 40 pcs 33 33

90° Elbow , 15A, Welding Type (Shocket) pcs 120 120

90° Elbow , 15A, Screw Type pcs 30 30

Double Nipple,15A, Screw Type pcs 30 30

Union,15A, Screw Type pcs 30 30

Bushing,15A, STPG Socket Welding Type pcs 30 30

6

No

Additional of Piping Accessories in Relation to ABF Revamving at A1-Baking

Quantity

REPORT OF


(71)

90° Elbow ,40A, Welding Type (Shocket) pc 60 60

45° Elbow,40A, Welding Type (Shocket) pc 4 4

90° Elbow ,15A, Welding Type (Shocket) pc 120 120

Flange,40A x 20K pc 4 4

Shocket,15A, screw type pc 30 30

Tee Reducer (Socket),40A x 40A x 15A, Welding Type pc 30 30

Tee Joint,40A x 40A x 40A, Welding Type pc 2 2

U-Bolt ,15A pc 60 60

Globe Valve,40A x 10K-FG, Hitachi pc 2 2

Flange Packing,Valqua 1500# 40A pc 4 4

Gauge Union,15A pc 60 60

Plain Washer,M36 pc 30 30

Nut,M36 pc 30 30

Dust Cover,dwg. 3481868 pc 30 30

Ball Valve Oil,dwg. 3481868 pc 30 30

Coupling Fixed Half,dwg. 3481868 pc 30 30

Half Union,Dia. 18-15A pc 30 30

Steel Angle,25 x 25 x 3t x 6000 pc 2 2

Steel Angle,50 x 50 x 6t x 6000 pc 2 2

Steel Flat Bar,75 x 6t x 6000L pc 2 2

Steel Flat Bar,100 x 6t x 6000L pc 2 2

Steel Channel,[ 100 x 50 x 5t x 6000L pc 2 2

Packing Sheet,Tombo 1100 # 1000 x 10000 x 3t sheet 1 1

Bolt & Nut,M16 x 55 pcs 16 16

Paint,Carboline GP-62 kg 25 25

Paint,Carboline GP-818 kg 15 15

Thinner ltr 10 10

IV Consumable Material

Welding Rod kg 40 40

LPG btl 0,5 0,5

Oxygen btl 2 2

Waste Cloth kg 5 5

Paint Brush pc 4 4

Seal Tape pcs 60 60

V Tool & Equipment Cost % 3,5 3,5


(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

No. Description Unit Q'ty Unit Price (Rp)

Amount

(Rp) Q'ty

Unit Price (Rp)

Amount (Rp)

I Material Cost

A Compress Air Pipe

1 Pipe Seamless

15A x 6000, STPG Sch. 40 pcs 33 157,200 5,187,600 33

102,180 3,371,940 1,815,660 favorable 2 90° Elbow

15A, Welding Type (Shocket) pcs 120 32,500 3,900,000 120

25,000 3,000,000 900,000 favorable 3 90° Elbow

15A, Screw Type pcs 30 32,500 975,000 30

25,000 750,000 225,000 favorable 4 Double Nipple

15A, Screw Type pcs 30 16,250 487,500 30

12,500 375,000 112,500 favorable 5 Union

15A, Screw Type pcs 30 58,500 1,755,000 30

45,000 1,350,000 405,000 favorable 6 Bushing

15A, STPG Socket Welding Type pcs 30 22,750 682,500 30

17,500 525,000 157,500 favorable 7 U-Bolt

15A pcs 60 1,560 93,600 60

1,000 60,000 33,600 favorable 8 Coupler

PMK46-PT 1/2"-CKD pcs 30 618,800 18,564,000 30

476,000 14,280,000 4,284,000 favorable 9 Ball Valve 15A x 10 K, Screw, SUS 304,

Kitz

pcs 30 195,000 5,850,000

30

150,000 4,500,000 1,350,000 favorable 10 Steel Angle

50 x 50 x 5t x 6000 pcs 2 340,200 680,400 2

238,140 476,280 204,120 favorable

B Heavy Oil Pipe

11 Pipe Seamless

40A x 6000, STPG Sch. 40 pc 62 492,000 30,504,000 62

319,800 19,827,600 10,676,400 favorable 12 Pipe Seamless

15A x 6000, STPG Sch. 40 pc 32 157,200 5,030,400 32


(1)

(2)

(3)

(4)

Table 4.5

Perbandingan Harga Material

BUDGET DESCRIPTION ACTUAL PRICE

selisih keterangan

No. Description Unit Q'ty Unit Price

(Rp)

Amount

(Rp) Q'ty

Unit Price (Rp)

Amount (Rp)

I Material Cost

A Compress Air Pipe

1 Pipe Seamless

15A x 6000, STPG Sch. 40 pcs 33 157,200 5,187,600 33

102,180 3,371,940 1,815,660 favorable

2 90° Elbow

15A, Welding Type (Shocket) pcs 120 32,500 3,900,000 120

25,000 3,000,000 900,000 favorable

3 90° Elbow

15A, Screw Type pcs 30 32,500 975,000 30

25,000 750,000 225,000 favorable

4 Double Nipple

15A, Screw Type pcs 30 16,250 487,500 30

12,500 375,000 112,500 favorable

5 Union

15A, Screw Type pcs 30 58,500 1,755,000 30

45,000 1,350,000 405,000 favorable

6 Bushing

15A, STPG Socket Welding Type pcs 30 22,750 682,500 30

17,500 525,000 157,500 favorable

7 U-Bolt

15A pcs 60 1,560 93,600 60

1,000 60,000 33,600 favorable

8 Coupler

PMK46-PT 1/2"-CKD pcs 30 618,800 18,564,000 30

476,000 14,280,000 4,284,000 favorable

9 Ball Valve 15A x 10 K, Screw, SUS 304,

Kitz

pcs 30 195,000 5,850,000

30

150,000 4,500,000 1,350,000 favorable

10 Steel Angle

50 x 50 x 5t x 6000 pcs 2 340,200 680,400 2

238,140 476,280 204,120 favorable

B Heavy Oil Pipe

11 Pipe Seamless

40A x 6000, STPG Sch. 40 pc 62 492,000 30,504,000 62


(5)

13 90° Elbow

40A, Welding Type (Shocket) pc 60 97,500 5,850,000 60

75,000 4,500,000 1,350,000 favorable

14 45° Elbow

40A, Welding Type (Shocket) pc 4 110,500 442,000 4

85,000 340,000 102,000 favorable

15 90° Elbow

15A, Welding Type (Shocket) pc 120 32,500 3,900,000 120

25,000 3,000,000 900,000 favorable

16 Flange

40A x 20K pc 4 71,500 286,000 4

55,000 220,000 66,000 favorable

17 Shocket

15A, screw type pc 30 16,250 487,500 30

12,500 375,000 112,500 favorable

19 Tee Reducer (Socket)

40A x 40A x 15A, Welding Type pc 30 149,500 4,485,000 30

115,000 3,450,000 1,035,000 favorable

20 Tee Joint

40A x 40A x 40A, Welding Type pc 2 143,000 286,000 2

110,000 220,000 66,000 favorable

21 U-Bolt

15A pc 60 1,560 93,600 60

1,000 60,000 33,600 favorable

22 Globe Valve

40A x 10K-FG, Hitachi pc 2 2,405,000 4,810,000 2

1,850,000 3,700,000 1,110,000 favorable 23 Flange Packing

Valqua 1500# 40A pc 4 65,000 260,000 4

50,000 200,000 60,000 favorable

25 Gauge Union

15A pc 60 58,500 3,510,000 60

45,000 2,700,000 810,000 favorable

26 Plain Washer

M36 pc 30 7,800 234,000 30

6,000 180,000 54,000 favorable

27 Nut

M36 pc 30 13,000 390,000 30

10,000 300,000 90,000 favorable

29 Dust Cover

dwg. 3481868 pc 30 175,000 5,250,000 30

150,000 4,500,000 750,000 favorable

30 Ball Valve Oil

dwg. 3481868 pc 30 700,000 21,000,000 30

500,000 15,000,000 6,000,000 favorable

31 Coupling Fixed Half

dwg. 3481868 pc 30 2,500,000 75,000,000 30

2,000,000 60,000,000 15,000,000 favorable 32 Half Union

Dia. 18-15A pc 30 58,500 1,755,000 30


(6)

34 Steel Angle

50 x 50 x 6t x 6000 pc 2 340,200 680,400 2

238,140 476,280 204,120 favorable

35 Steel Flat Bar

75 x 6t x 6000L pc 2 360,315 720,630 2

252,221 504,441 216,189 favorable

36 Steel Flat Bar

100 x 6t x 6000L pc 2 423,900 847,800 2

296,730 593,460 254,340 favorable

37 Steel Channel

[ 100 x 50 x 5t x 6000L pc 2 843,000 1,686,000 2

590,100 1,180,200 505,800 favorable

38 Packing Sheet

Tombo 1100 # 1000 x 10000 x 3t sheet 1 550,000 550,000 1

550,000 550,000 0

39 Bolt & Nut

M16 x 55 pcs 16 3,000 48,000 16

3,000 48,000 0

40 Paint

Carboline GP-62 kg 25 85,000 2,125,000 25

58,000 1,450,000 675,000 favorable

41 Paint

Carboline GP-818 kg 15 65,000 975,000 15

54,000 810,000 165,000 favorable

42 Thinner

ltr 10 20,000 200,000 10

20,000 200,000 0

Sub Total (I) 209,820,070 157,859,659

II

Consumable Material Cost

1 Welding Rod

LB 52 kg 40 20,000 800,000 40

20,000 800,000 0

2 LPG

btl 0.5 500,000 250,000 0.5

480,000 240,000 10,000 favorable

3 Oxygen

btl 2 75,000 150,000 2

65,000 130,000 20,000 favorable

4 Waste Cloth

kg 5 7,500 37,500 5

7,500 37,500 0

5 Paint Brush

3" pc 4 10,000 40,000 4

10,000 40,000 0