diperiksa oleh yang bertanggung jawab untuk menjamin material yang diambil dari gudang dibutuhkan dan benar-benar digunakan dalam proyek. Dan
informasi yang terdapat dalam berita acara adalah benar yaitu diperlukan untuk proyek.
Material permanen dan sementara yang dikeluarkan dari gudang akan dipakai, selanjutnya petugas gudang tidak mempunyai kepentingan lagi. Material
sementara akan dikembalikan kembali ke gudang jika sudah digunakan kembali. Contohnya seperti cetakan dan pompa. Tanggung jawab atas
keamanan material konstruksi yang harus dikembali harus tetap atas nama orang yang bertanggung jawab atas dikeluarkannya barang tersebut. Petugas
gudang juga harus menjamin bahwa semua barang yang dipulangkan telah dibersihkan dan dapat beroperasi penuh. Bila dibutuhkan perbaikan petugas
gudang harus memperbaiki secepatnya, sehingga material tersebut tersedia bila dibutuhkan.
E. Anggaran Biaya Material Sebagai Alat Pengawasan Biaya Material.
Anggaran adalah salah satu alat yang sering digunakan sebagai alat pengawasan, karena jika anggaran disusun dengan baik, maka akan memudahkan
penilaian tingkat efesiensi setiap pekerjaan. Pengawasan berdasarkan anggaran dilakukan dengan membandingkan anggaran dengan realisasinya . Dari hasil
analisis tersebut maka akan tampak kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan menjadi masukan pihak manajemen untuk mengambil tindakan
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya yang sekaligus menjadi bahan masukan untuk menyusun anggaran selanjutnya. Dengan terlaksananya pengawasan biaya produksi, maka kegiatan-
kegiatan produksi akan terkoordinasi baik dari kauntitas maupun kualitas produk serta waktu pengerjaan yang ditetapkan untuk dicapai.
Perencanaan tanpa pengawasan akan menjadi sia-sia, sebaliknya suatu pengawasan tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya perencanaan.
Perencanaan dan pengawasan merupakan sebagian dari fungsi-fungsi manajemen serta berperan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Harahap 2001:216 menyatakan bahwa Pengawasan merupakan tugas memeriksa apakah sesuatu terjadi sesuai
dengan rencana yang telah disusun, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang telah ditetapkan. Pengawsan bertujuan untuk melihat kelemahan dan
kesalahan agar diketahui dan dicegah agar tidak terjadi lagi.
Pengawasan biaya material mencakup penyediaan material dengan kualitas dan kuantitas yang diperlukan pada waktu dan tempat yang diperlukan
dalam proses jumlahnya dan ditanggung jawabkan secara penuh serta digunakan sesuai dengan anggaran. Pengawasan biaya material bertujuan untuk :
1 Menghindari pemborosan material
Dengan adanya anggaran material maka dapat diperoleh suatu standar yang kemudian digunakan sebagai suatu acuan dalam penggunaan material dalam
proyek. 2
Mengurangi atau mencegah penundaan pengerjaan proyek karena kekurangan material
3 Mengurangi resiko kerugian atau kecurangan
Universitas Sumatera Utara
Anggaran material sebagai alat pengawasan berperan sebagai acuan benchmark yang dapat mengidentifikasi adanya ketidak beresan yang
mungkin disebabkan oleh kecurangan sehingga dapat meminimalisasi resiko kerugian yang timbul.
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa kegunaan anggaran adalah sebagai pedoman kerja, perencanaan dan pengawasan. Dari
kegunaan anggaran tersebut dapat dilihat kaitan antara rencana dan pengawasan. Rencana dalam hal ini adalah anggaran yang telah disetujui, hal ini berarti bahwa
perusahaan akan berusaha mencapai apa yang telah ditetapkan dalam anggaran tersebut dan sekaligus mengawasi jumlahnya kegiatan dalam mencapai apa yang
telah ditetapkan tersebut. Pengawasan terus dilakukan secara terus menerus, bukan hanya penilaian terhadap hasil kerja, tetapi juga harus dilakukan terhadap
kegiatan yang sedang berjalan. Ada tiga fase yang perlu diperhatikan dalam melakukan fungsi pengawasan suatu anggaran yaitu:
1 Anggaran
Merupakan hal yang diingin, yang menjadi dasar perhitungan-perhitungan. 2
Membandingkan hasil yang dicapai dengan anggaran. Hasil dari perbandingan ini dinilai dan dilaporkan pada orang bertanggung
jawab memberikan penilaian atas hasil yang dicapai. 3
Pelaporan
Universitas Sumatera Utara
TABEL 2.1 ANGGARAN BIAYA MATERIAL TOWER ANTENE PEMANCAR
NO URAIAN BANYAK UNIT
HARGA SATUAN
RP HARGA
RP
1 Pasir 1,2
m
3
700 840
2 Semen 5
zak 700
3.500 3 Koral
1 m
3
2.500 2.500
4 Baja siku 45.45.5
128 m
2.300 294.400
5 Baja siku 50.50.9
330 m
2.300 759.000
6 Baja plat tebal 10 mm
1,25 m
2
7.860 9.825
7 Pipa besi diameter 2½ mm
3 m
250 750
8 Baut penyambung 12 ½ mm
125 buah
100 12.500
9 Baut pondasi 34”
16 buah
300 4.800
10 Kawat pilin arde ½”
32 m
100 3.200
11 Cat meni
35 kg
500 17.500
12 Cat perak
20 kg
750 15.000
Total Sumber : Mukomuko, J.A 1993, hal 328
Analisis Penyimpangan Anggaran. Penyimpangan biaya merupakan hal biasa yang terjadi.
Penyimpangan ini terjadi diakibatkan adanya perbedaan antara angka budget dengan realisasinya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat bahwa sifat anggaran
Universitas Sumatera Utara
hanyalah taksiran sehingga kekuatannya tergantung pada keadaan pada waktu pembuatan taksiran. Dan penyimpangan biaya dianggap bukan hal yang aneh
sejauh perbedaan itu masih berada dalam batas wajar. Penyimpangan yang terjadi harus dianalisis untuk mengetahui sebab-
sebab terjadinya, dan kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasi penyimpangan tersebut. Biasanya perusahaan harus menetapkan ukuran mana
yang mesti dilakukan investigasi dan mana yang tidak perlu dilakukan investigasi. Standar penentuan ini biasanya melihat benefit costnya. Jika biaya investigasi
atas penyimpangan ini lebih besar dari pada taksiran yang dihemat maka biasanya tidak perlu dilakukan investigasi. Sebaliknya jika yang dihemat jauh lebih besar
dari biaya investigasi maka harus dilakukan investigasi penyebab penyimpangan tadi, kecuali dalam hal tertentu yang sifatnya material atau berpotensi resiko besar
maka kendatipun ukurannya kecil namun harus menjadi bahan investigasi. Kegunaannya adalah agar menjadi bahan pelajaran untuk kegiatan operasi dimasa
yang akan mendatang. Penyimpangan biaya dibagi atas dua bagian, yaitu ;
1 Favorable Cost Variance, yaitu penyimpangan yang bersifat menguntungkan.
Hal ini terjadi apabila biaya standar lebih besar dari biaya aktual. 2
Unfavorable Cost Variance, yaitu penyimpangan yang sifatnya merugikan. Ini terjadi jika biaya aktual lebih besar dari biaya standar.
Semua penyimpangan biaya baik yang menguntungkan atau merugikan perlu dianalisis dalam rangka pengambilan tindakan perbaikan dalam
masa yang akan datang. Tindakan perbaikan ini dapat berupa perbaikan atau
Universitas Sumatera Utara
revisi terhadap biaya standar dan perbaikan terhadap cara atau sistem kerja dan sebagainya.
Sumber penyimpangan biaya material biasanya terjadi karena ; 1
Penyimpangan harga material material price variance Varians harga material :
harga material aktual – harga material standar x kuantitas material aktual. Contoh.
Data berikut sebagai ilustrasi kalkulasi varians material ; 300 kg cat Rp. 4.000,- kg = Rp. 120.000,-
Berat cat aktual yang dibeli 322 kg Rp. 3.100,- kg Berat cat aktual yang dipergunakan dalam proyek 295 kg
Di asumsikan perusahan membeli 322 kg cat seharga Rp. 3100,-kg, tetapi yang digunakan hanya 295 kg dalam proyek, maka varian harga material
sebesar : harga material aktual – harga material standar x kuantitas material aktual
Rp. 3.100,- – Rp. 4.000,- x 322 = Rp. 289.800,- varians harga material yang menguntungkan.
2 Penyimpangan pemakaian material material quantity variance.
Varians pemakain material atau varians kuantitas atau varians efesiensi adalah:
kuantitas material aktual – kuantitas material standar x harga material standar.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Berdasarkan contoh kasus yang pertama maka varians pemakaian material
dapat di hitung dengan cara : kuantitas material aktual – kuantitas material standar x harga material
standar Rp. 3.100,- – Rp. 4.000,- x Rp. 295 = Rp. 265.500,- varians harga
pemakaian material yang menguntungkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN