Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan review Kajian Terdahulu

9 1. Bagaimana pertimbangan hakim dalam memberi putusan Nomor 27PUU- XI2013 tentang Seleksi Hakim Agung di DPR tersebut? 2. Bagaimana kewenangan Komisi Yudisial dan DPR dalam pengangkatan Hakim Agung Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27PUU- XI2013 tentang Seleksi Hakim Agung di DPR? 3. Apa saja yang menjadi kendala Komisi Yudisial dan DPR dalam proses seleksi Hakim Agung secara keseluruhan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pertimbangan Hakim Konstitusi dalam memberi putusan Nomor 27PUU-XI2013 tentang Seleksi Hakim Agung di DPR. 2. Untuk mengetahui kewenangan Komisi Yudisial dan DPR dalam pengangkatan Hakim Agung Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27PUU-XI2013 tentang Seleksi Hakim Agung di DPR. 3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Komisi Yudisial dan DPR terhadap proses seleksi Hakim Agung secara keseluruhan. 10 Manfaat Penelitian Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa manfaat yang ingin diperoleh oleh penulis. Manfaat tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1 Manfaat Teoritis a. Untuk lebih memperkaya khasanah ilmu pengetahuan baik di bidang hukum pada umumnya maupun di bidang Hukum Kelembagaan Negara pada khususnya. b. Untuk dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan hukum secara teoritis, khususnya bagi Hukum Tata Negara mengenai Kewenangan Komisi Yudisial dan DPR dalam Pengangkatan Hakim Agung. c. Untuk menjadi pedoman bagi pihak yang ingin mengetahui dan mendalami tentang Kewenangan Komisi Yudisial dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI dalam Pengangkatan Hakim Agung. 2 Manfaat Praktis a. Penulis mengharapkan agar memberikan sumbangan pemikiran mengenai aspek Hukum Tata Negara khususnya mengenai Kewenangan Komisi Yudisial dan DPR dalam Pengangkatan Hakim Agung. b. Agar hasil penelitian ini menjadi perhatian dan dapat digunakan oleh semua pihak baik itu pemerintah, masyarakat umum maupun 11 semua pihak yang bekerja di bidang hukum, khususnya bidang Hukum Tata Negara.

D. Tinjauan review Kajian Terdahulu

Dalam sebuah penelitian atau pembuatan skripsi, terkadang terdapat tema yang berkaitan dengan tema yang kita ambil meskipun arah dan tujuan penelitian tersebut berbeda. Dari penelitian ini, penulis menemukan beberapa sumber kajian lain yang telah lebih dahulu membahas terkait dengan Kewenangan Komisi Yudisial dan Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pengangkatan Hakim Agung. Diantaranya adalah: 1. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Disusun oleh Ariawan Zaki Fandira, dengan judul skripsi “Analisis Yuridis Kewenangan Komisi Yudisial Dalam Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung”. Skripsi tersebut hanya membahas tentang kewenangan Komisi Yudisial dan sangat sedikit mrmbahas keterlibatan DPR dalam pengangkatan hakim agung, sedangkan penulis membahas lebih rinci sinergitas Komisi Yudisial dan DPR RI dalam proses pengangkatan Hakim Agung dan analisis putusan Mahkamah Agung terbaru tentang penghapusan kewenangan DPR RI dalam pengangkatan hakim agung. 2. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, disusun oleh Muhamad Athoilah. Dengan judul “Kewenangan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial Terhadap 12 Pengangkatan Hakim Peradilan Agama Analisis Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.” Skripsi tersebut membahas pengangkatan hakim di lingkungan Peradilan Agama saja. Sedangkan penulis membahas pengangkatan hakim agung di lingkungan Mahkamah Agung. 3. Skripsi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, disusun oleh Dwi Wijonarko. Dengan judul “Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 Tentang Komisi Yudisial Mengenai Mekanisme Perekrutan Hakim Agung Oleh Komisi Yudisial.” Skripsi tersebut hanya membahas berkaitan dengan kewenangan Komisi Yudisial dalam perekrutan hakim agung berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004, sedangkan penulis melakukan analisis terhadap putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27PUU-XI2013. 4. Buku tentang Komisi Yudisial yang ditulis oleh A. Ahsin Thohari dengan judul “Komisi Yudisial dan Reformasi Peradilan”. Perbedaannya dengan penulis, penulis buku tersebut mengkaji maksud dibentuknya Komisi Yudisial dalam struktur kekuasaan kehakiman Indonesia, serta pentingnya menjaga kekuasaan kehakiman dari intervensi kekuasaan lain. Kesimpulannya, penulis mencoba memberikan deskriptif analisis yang lebih komperhensif dan aktual pada kajian penelitian Kewenangan Komisi Yudisial dan Dewan Perwakilan dalam Pengangkatan Hakim 13 Agung dengan dikeluarkannya putusan mahkamah Konstitusi Nomor 27PUU-XI2013.

E. Metode Penelitian