Deskriptif Frekuensi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi

42 Tabel 4.6 Apakah Tokoh Masyarakat Mempengaruhi Kamu untuk Ikut Dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 8 13,33 Tidak 52 86,67 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 13,33, yang menjawab tidak adalah 86,67. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang dipengaruhi oleh tokoh masyarakat untuk ikut memilih dalam pemilu legislatif hanya 13,33. Tabel 4.7 Apakah Guru di Sekolahmu Mempengaruhi Kamu untuk Ikut Dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 6 10 Tidak 54 90 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 10, yang menjawab tidak adalah 90. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 10 responden yang dipengaruhi guru di sekolah untuk memilih dalam pemilu legislatif. 43 Tabel 4.8 Apakah Partai Politik Mempengaruhi Kamu untuk Ikut Dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 27 45 Tidak 33 55 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 45, yang menjawab tidak 55. Hal ini menunjukkan hanya 45 responden yang dipengaruhi oleh partai politik untuk ikut dalam pemilu legislatif. Tabel 4.9 Apakah Media Mempengaruhi Kamu untuk Tidak Memilih Dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 4 6,6 Tidak 56 93,4 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 6,6, yang menjawab tidak adalah 93,4. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 6,6 responden yang dipengaruhi media untuk tidak memilih dalam pemilu legislatif. 44 Tabel 4.10 Apakah Orang Tua Mempengaruhi Kamu untuk Tidak Memilih Dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 1 1,6 Tidak 59 98,4 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 1,6, yang menjawab tidak adalah 98,4. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 1,6 responden yang dipengaruhi orang tua untuk tidak ikut memilih dalam pemilu legislatif. Tabel 4.11 Apakah Teman Mempengaruhi Kamu untuk Tidak Ikut Memilih Dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 3 5 Tidak 57 95 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 5, yang menjawab tidak adalah 95. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 5 responden yang tidak ikut memilih dalam pemilihan legislatif karena dipengaruhi oleh teman. 45 Tabel 4.12 Apakah Uang Mempengaruhi Kamu untuk Tidak Ikut Memilih Dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 2 3,33 Tidak 58 96,67 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 3,33, yang menjawab tidak adalah 96,67. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 3,33 responden tidak ikut memilih dalam pemilu legislatif karena dipengaruhi oleh uang. Tabel 4.13 Apakah Tokoh Masyarakat Mempengaruhi Kamu untuk Tidak Ikut Memilih dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 1 1,6 Tidak 59 98,4 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 1,6, yang menjawab tidak adalah 98,4. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 1,6 responden yang memilih dipengaruhi oleh tokoh masyarakat dalam pemilu legislatif. 46 Tabel 4.14 Apakah Guru di Sekolahmu Mempengaruhi Kamu untuk Tidak Ikut dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 4 6,6 Tidak 56 93,4 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 6,6, yang menjawab tidak adalah 93,4. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 6,6 responden yang memilih dipengaruhi oleh guru di sekolah. Tabel 4.15 Apakah Partai Politik Mempengaruhi Kamu untuk Tidak Ikut Dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 3 5 Tidak 57 95 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 5, yang menjawab tidak adalah 95. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 5 responden yang tidak memilih dipengaruhi oleh partai politik. 47

B. Analisis Data Hasil Penelitian

Tabel 4.16 Tingkat Partisipasi Pemilih Pemula No. Tingkat Partisipasi Frekuensi Persentase 1. Memilih 57 90 2. Tidak memilih 3 5 Total 60 100 Jadi dari data di atas tingkat partisipasi politik pemilih pemula Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor adalah tinggi dari 60 responden hanya 4 responden yang tidak ikut memilih pada pemilihan anggota legislatif. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya partisipasi politik pemilih pemula di Kecamatan Tanah Sareal seperti di bawah ini: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilih pemula berpartisipasi politik dalam Pemilu Legislatif Tanah Sareal Kota Bogor 2009 adalah faktor ekonomi, pendidikan politik, intelektual dan faktor nilai budaya remaja, serta faktor media Lebih jelas dijelaskan di bawah ini: a. Faktor ekonomi adalah salah satu bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara merupakan bagian paling vital dalam suatu negara karena tujuan suatu negara adalah mensejahterakan rakyatnya apabila suatu negara dapat melakukan tujuan tersebut maka negara tersebut akan berjalan dengan baik serta terjaga kestabilan suatu negara akan tetapi bila suatu negara tidak bisa mensejahterakan tujuan tersebut maka akan terganggu kestabilan suatu negara dan akan menimbulkan 48 kekacauan dalam negara terutama pada pemerintahan yang menjalankan amanat tersebut maka akan timbul ketidakpercayaan terhadap pemerintahan yang menjalankan hal tersebut bahkan dapat menggulingkan pemerintah secara damai atau dengan cara revolusi. Maka ekonomi merupakan bagian penting bagi timbulnya partisipasi politik bagi warga negara. Begitu pula dengan pemilih pemula maka pemilih memasukan uang sebagai salah satu unsur ekonomi dan di jadikan pertanyaan dalam angket dan di dapatkan hasil seperti tabel di bawah ini. Tabel 4.17 Uang Mempengaruhi Pemilih Pemula untuk Ikut dalam Pemilu Legislatif Alternatif Jawaban Frekuensi Jumlah Ya 4 6,6 Tidak 56 93,4 Total 60 100 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa frekuensi skor jawaban responden yang menjawab ya adalah 6,6, yang menjawab tidak adalah 93,4. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 6,6 responden yang dipengaruhi uang untuk ikut memilih dalam pemilu legislatif. Dari data di atas menunjukkan bahwa faktor ekonomi berpengaruh pada tingkat partisipasi politik pemula di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor tetapi tidak begitu mempengaruhi. 49 b. Faktor pendidikan politik adalah cara bagaimana suatu bangsa mentransfer budaya politiknya yang satu ke generasi kemudian. 1 Sedangkan budaya politik adalah keseluruhan nilai, keyakinan empiric, dan lambang ekspresif yang menentukan terciptanya situasi di tempat kegiatan politik terselenggara. Pendidikan politik sebagai proses penyampaian budaya politik bangsa, mencakup cita-cita politik maupun norma-norma operasional dari sistem perlu ditingkatkan sebagai kesadaran dalam berpolitik akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, sehingga pemilih pemula diharapkan ikut secara aktif dalam kehidupan bernegara dan pembangunan. Pendidikan politik mengupayakan penghayatan atau pemilikan pemilih pemula terhadap nilai-nilai yang meningkat dan akan terwujud dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari dalam hidup kemasyarakatan termasuk hidup kenegaraan serta berpartisipasi dalam usaha-usaha pembangunan sesuai dengan fungsi masing-masing. Dengan kata lain pendidikan politik menginginkan agar pemilih pemula berkembang menjadi warga negara yang baik, yang menghayati nilai-nilai dasar yang luhur dari bangsanya dan sadar akan hak-hak dan kewajibannya di dalam kerangka nilai-nilai tersebut. Pendidikan dalam sistem yang demokratis menempatkan posisi yang sangat netral. Sangat ideal pendidikan dimaksudkan untuk mendidik warga negara tentang kebijakan dan tanggung jawab sebagai anggota civil 1 Pangabean, Pendidikan Politik dan Kaderisasi Bangsa, Jakarta: Sinar Harapan, 1994, hal. 42. 50 society. Pendidikan dalam artian tersebut merupakan suatu proses yang panjang sepanjang usia seseorang untuk mengembangkan diri. Proses tersebut bukan hanya dilakukan dalam lingkungan pendidikan formal seperti sekolah tetapi juga meliputi pendidikan dalam arti yang sangat luas melibatkan keluarga dan juga lingkungan sosial. Lembaga-lembaga pendidikan harus mencerminkan proses untuk mendidik warga negara ke arah suatu masyarakat sipil yang kondusif bagi berlangsungnya demokrasi dan sebaliknya harus dihindarkan sejauh mungkin dari unsur-unsur yang memungkinkan tumbuhnya hambatan- hambatan demokrasi. 2 Namun demikian di samping dibicarakan masalah kesadaran berpolitik, maka perlu pemahaman pula apa yang dimaksud dengan pengertian budaya politik, menurut Meriam Budihardjo konsep budaya politik ini berdasarkan keyakinan, bahwa setiap politik itu didukung oleh suatu kumpulan kaedah, perasaan dan orientasi terhadap tingkah laku politik. 3 peneliti memasukan orang tua,partai politik dan guru sekolah unsur penting dalam pendidikan politik dan mendapatkan hasil seperti yg twerlihat dalam tabel dibawah ini. 2 Rizal Noer Afani, Demokrasi Indonesia Kontemporer, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, hal. 64. 3 Meriam Budihardjo, Dalam Masalah Kenegaraan, Jakarta: PT. Gramedia, 1982, hal. 17.