PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA EKSTENSIF BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP HARAPAN STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ)

TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA EKSTENSIF BERITA

OLEH SISWA KELAS VIII SMP HARAPAN STABAT

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Tengku Syarifah Ulfa Chaerrani

NIM 2123311085

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FALKUTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2016

Tengku Syarifah Ulfa Chaerrani NIM 2123311085


(3)

i

ABSTRAK

Tengku Syarifah Ulfa Chaerrani NIM 2123311085. Pengaruh Model Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Kemampuan Membaca Ekstensif Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Learning Start With A Question (LSQ) terhadap kemampuan membaca ekstensif berita oleh siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP Harapan Stabat yang berjumlah 149 orang. Dari populasi ini diambil sampel yang terdiri dari 30 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas VIII SMP Harapan Stabat, diperoleh sampel yaitu kelas VIII-2. Metode penelitian yang digunakan adalah model desain penelitian one group pre-test post-test design yang hanya dilakukan pada satu kelas saja. Sebelum uji hipotesis, dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Distribusi data yang diperoleh: rata-rata pre-test sebesar 62,93 dengan standar deviasi 10,98, sedangkan rata-rata post-test sebesar 79,9 dengan standar deviasi 92,4. Hasil perhitungan uji normalitas: data pre-test diperoleh harga Lhitung = -0,115067 dan Ltabel=0,161. Ternyata

(-0,115067 0,161). Hal ini menunjukkan bahwa data pre-test berdistribusi normal. Data post-test diperoleh harga Lhitung = -0115067 dan Ltabel =0,161. Ternyata (-0,115067 0,161). Hal ini menunjukkan bahwa data post-test berdistribusi normal. Untuk menguji homogenitas data dilakukan uji F. Hasil perhitungan homogenitas diperoleh Fhitung = 1,306 sedangkan Ftabel = 1,84 untuk = 0,05, dk= 30orang. Ternyata, Fhitung Ftabel yakni 1,306 1,84. Hal ini membuktikan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Hasil perhitungan uji “t” diperoleh thitung = 6,2, sedangkan ttabel = 2,045. Karena thitung yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 6,2 2,045. Hal ini membuktikan bahwa model learning start with a question berpengaruh positif terhadap kemampuan membaca ekstensif berita oleh siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.

Kata Kunci: Model learning start with a question, Membaca Ekstensif Berita.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Kemampuan Membaca Ekstensif Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Semoga Skripsi ini mampu memberikan kontribusi khasanah pengetahuan dan juga dapat membantu kegiatan penelitian berikutnya. Disamping itu, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga Skripsi ini tersusun. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd. Seketaris Jurusan Bahasa Dan

Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom. Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum. Dosen Pembimbing Akademik. 8. Hendra Kurnia Pulungan, S.Sos., M.I.Kom. Dosen Penguji I. 9. Drs. Azhar Umar, M.Pd. Dosen Penguji II.

10.Seluruh Bapak/Ibu dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Staf Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.


(5)

ii

11. Ayahanda Tengku Sayed Hamzah Djaafar dan Ibunda Syarifah Sadriah atas segala kasih sayang serta limpahan perhatian dan doa yang begitu ikhlas untuk keselamatan dan keberhasilan penulis. Adik Tengku Syarifah Nadhira dan Tengku Sayed Muammar Khadafi yang selalu memberikan semangat beserta dukungan kepada penulis, serta seluruh sanak saudara, Atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril.

12.Bayu Pancarani Kesuma Negara Daily, SE. Kepala Sekolah SMP Harapan Stabat dan Staf Tata Usaha SMP Harapan Stabat.

13.Bapak dan Ibu guru, khususnya Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII, serta siswa-siswi SMP Harapan Stabat.

14.Teman seperjuangan Ekestensi C 2012.

15.Teman terdekat Penulis Muhammad Iqbal serta sahabat penulis Ismi Aulia Rizki Hutasuhut, Desi Kurnia Sari, Yuslia Hendrayani dan Nurizqi Syahfitri yang telah mendukung dan memberi saran kepada penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan doa dan semangat kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu. Semoga Allah memberikan rahmat dan karunia kepada kita semua, dan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca guna menambah wawasan pengetahuan. Amin.

Medan, Juni 2016 Penulis

Tengku Syarifah Ulfa Chaerrani 2123311085


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Pembelajaran ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A.Kerangka Teoretis ... 10

1. Model Learning Start With A Question ... 10

a. Langkah-Langkah Model LSQ ... 11

b. Kelebihan Dan Kelemahan Model LSQ ... 11

2. Membaca ... 12

a. Faktor-Faktor Kemampuan Membaca ... 13

1) Pengertian Membaca Ekstensif ... 14

2) Tujuan Membaca Ektensif ... 18

3) Manfaat Membaca Ekstensif... 19

4) Unsur-Unsur Membaca Ekstensif ... 19

a) Gerakan Membaca ... 19

b) Ketepatan Gagasan/Pemahaman ... 20

5) Kriteria Penilaian Membaca Ekstensif ... 20

3. Inteferensi Bacaan ... 21

4. Berita ... 21

a) Jenis Berita ... 22

b) Unsur Berita ... 24

B. KERANGKA KONSEPTUAL ... 25

C. HIPOTESIS PENELITIAN ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

C. Variabel dan Operasional Penelitian ... 30


(7)

v

E. Jalannya Eksperimen ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 34

G.Indikator Penilaian Membaca Ekstensif Berita... 35

H.Teknik Analisis Data... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A.Hasil penelitian ... 50

1.Uji Persyaratan Analisis Data ... 50

2.Uji Normalitas Hasil Kemampuan Membaca Ekstensif Berita ... 50

3.Uji Normalitas Hasil Kemampuan Membaca Ekstensif Berita Sesudah Menggunakan Model LSQ... 52

4.Uji Homogenitas ... 53

5.Uji Hipotesis ... 54

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

1. Kemampuan Membaca Ekstensif Berita Sebelum Menggunakan Model Learning Start With A Question ... 55

2. Kemampuan Membaca Ekstensif Berita Sesudah Menggunakan Model Learning Start With A Question ... 56

3. Pengaruh Model Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Kemampuan Membaca Ekstensif Berita Kelas VIII SMP Harapan Stabat... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Simpulan ... 59

B. Saran ... 60


(8)

DAFTAR TABEL

3.1 Tabel Jumlah Siswa ... 29

3.2 Tabel Desain Eksperimen One Group Pre-Test And Post-Test Design 32 3.3 Tabel Indikator Penilaian Kemampuan Membaca Ekstensif ... 33

3.4 Tabel Nilai Kumulatif Interval Skor Membaca Ekstensif Berita ... 35

3.5 Tabel Data Kemampuan Membaca Ekstensif……… 36

3.6 Tabel Distribusi Frekuensi Pre-Test……… . 40

3.7 Tabel Identifikasi Sebelum Menggunakan Model LSQ………... 43

3.8 Tabel Hasil Penelitian Data Post-Test……….. 44

4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Post-Test……….… 45

4.2 Tabel Identifikasi Kecendurangan Sesudah Menggunakan Model LSQ. 47 4.2 Tabel Analisis Data Pre-Test Dan Post-Test………. 49

4.3 Tabel Uji Normalitas Data Pre-Test………. 50


(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus... 62

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 63

Lampiran 3 Soal Pre-Test Kemampuan membaca ekstensif Berita... 68

Lampiran 4 Soal Post-Test Kemampuan membaca ekstensif Berita... 69

Lampiran 5 Nilai Krisis L Uji Liliefors... 71

Lampiran 6 Tabel Z Normalitas ... 72

Lampiran 7 Tabel Harga Distribusi F ... 75

Lampiran 8 Tabel Distribusi t ... 77

Lampiran 9 Hasil Pre-test ... 78

Lampiran 10 Hasil Post-test ... 81


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Seseorang dapat menyampaikan perasaanya kepada orang lain dengan bahasa. Bahasa harus disusun dengan baik dan benar agar dapat dipahami oleh penutur maupun pendengar sehingga muncul sebuah respon yang sesuai dengan harapan. Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu materi pembelajaran pada pengajar di sekolah-sekolah.

Keterampilan berbahasa berhubungan erat dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin trampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Kegiatan manusia tidak lepas dari kekurangan atau kesalahan, baik dalam sikap maupun berinteraksi, berkomunikasi dengan sesama. Manusia dalam berbahasa masih terjadi kesalahan-kesalahan sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan. Kesalahan berbahasa berada dalam wilayah kompetensi atau dalam wilayah pengetahuan. Artinya, peserta didik belum memahami benar bahasa yang dipelajarinya.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Sekarang ini banyak siswa yang kurang minatnya akan membaca ekstensif berita, apalagi membaca media masa seperti membaca berita dari koran. Walaupun di sekolah banyak sarana yang


(11)

2

2

dapat menunjang dalan kegiatan membaca, seperti perpustakaan, tetapi banyak siswa yang belum bisa memanfaatkan perpustakaan.

Hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP Harapan Stabat, ternyata didalam kelas kemampuan membaca ekstensif siswa kelas VIII masih rendah, nilai yang dipeloreh siswa dalam membaca ekstensif hanya sebesar 57,75 belum memenuhi (KKM). karena kurangnya latihan membaca ekstensif. Siswa juga kurang tertarik dalam membaca berita karena menurut mereka membaca berita membosankan. Dalam hal ini siswa juga sulit mencari jawaban dan memberi pertanyaan kepada guru. Dengan demikian, keterampilan siswa membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat perlu ditingkatkan.

Dalam pembalajaran bahasa Indonesia seorang guru harus menciptakan situasi belajar mengajar yang memungkinkan siswa melakukan katifitas membaca ekstensif serta mencari informasi secara kritis. Kegiatan membaca di sekolah sering mengalami hambatan, jika siswa kurang terbiasa melihat huruf terangkai dalam bentuk kelompok kata atau kalimat panjang, dan kata-kata asing yang jarang dilihat atau didengar akan menjadi sebuah hambatan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang saat ini berlaku menutut siswa berperan aktif dalam proses belajar sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang mendukung untuk tercapainya tujuan tersebut. Siswa sebagai subjek belajar harus berperan aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dinilai dari perananya dalam pembelajaran. Seperti bertanya, menjawab pertanyaan, dan membari tanggapan. Disamping itu, keaktifan siswa


(12)

3

merupakan bentuk pembelajaran mandiri. Kompetensi yang diharapkan untuk siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat semester II, KD 11.1, yaitu menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif.

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa materi membaca berita salah satu kompetensi yang harus dicapai dalam proses belajar mengajar disekolah. Agar tercapai kompetensi yang tertuang pada kurikulum 2006, tentu tidak terlepas dari peranan guru pengampuh mata pelajaran yang sebagai fasilitator dalam menciptakan teknik, metode maupun media.

Dari hasil penelitian sebelumnya Imam Setyawan (2011) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Untuk Menemukan Masalah Utama Dengan Menggunakan Metode P2R Siswa Kelas VIII 3 SMP Muhamadiyah Semarang, menyatakan bahwa pada saat siswa membaca ekstensif banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam tulisan yang mereka baca. Hal ini terjadi karena siswa tidak mengetahui tujuan dan manfaat dari apa yang telah mereka baca sehingga terkesan siswa hanya asal membaca dan mencari jawaban dari soal yang diberikan. Selain itu masalah yang dihadapi iswa adalah keterbatasan waktu, hal ini terjadi karena siswa hanya terpaku untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang diberikan tanpa memperhatikan isi bacaan sehingga siswa menghabiskan waktu untuk membaca berulang-ulang. Setelah menggunakan model pembelajaran P2R dalam membaca berita hasil


(13)

4

4

tes membaca ekstensif siklus 1 secara klasikal nilai 2305, dengan rata-rata 65.86 dari 35 siswa, siklus II 78,41 terjadi peningkatan dari silus I dan II.

Oktarina (2009) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Berita Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Critical Discouser Analysis Kelas VIII SMP, dalam penelitian ini Okataria mengunakan model pembelajaran (CDA) untuk meningkatkan keterampilan membaca ekstensif. Hasil tes pra siklus I dan II meningkat hasil membaca ekstensif pada pra tindakan 61,3 setelah mengunakan (CDA) meningkat menjadi 68,8 mengalami peningkatan 6,1%. Pada siklus II meningkat 71,8 mengalami peningkatan 15,6% terjadi peningkatan dari siklus I dan II.

Dengan membaca berita, siswa dapat memperoleh informasi unsur-unsur berita dan masalah utama dari berbagai berita yang memiliki topik yang sama. Siswa juga harus mampu bertanya atau memberikan pertanyaan. Hal ini dapat diketahui oleh guru pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII. Kurangnya minat baca siswa apalagi membaca berita sangat membosankan dan tidak sangat terhibur.

Dalam hal ini peneliti menggunakan model Pembalajaran Learning Start With A Question (LSQ). Tiambun, Roawati (2014) Dalam Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Oktober 2014, yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Learning Start With A Question Kompetensi Dasar Analisis Vektor Untuk Gerak Mata Pelajaran Visika Dikelas XI IPA SMA Negari 3 Medan, mengatakan model pembalajaran Learning Start With A Question adalah suatu


(14)

5

model pembalajaran aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih dahulu, dengan membaca maka siswa memiliki gambaran tetang materi yang akan dipelajarinya sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersamaan.

Eko Budi Susatyo, dkk (2009) Dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3, No. 1, 2009, Hlm 406-412, yang berjudul Penggunaan Model Learning Start With A Question Dan Selft Regulated Pada Pembelajaran Kimia, mengatakan model pembelajaran Learning Start With A Question adalah merupakan suatu model pembelajaran aktif dalam bertanya, dimana agar siswa aktif dalam bertanya maka siswa diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajari yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Dengan membaca maka maka siswa memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajarinya sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas secara bersama-sama didalam kelas.

Kelebihan model Learning Start With A Question adalah siswa menjadi siap mulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih dahulu sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah mendapatkan tambahan pelajaran dari guru, siswa akan lebih aktif membaca, materi akan dapat diinggat lebih lama, kecerdasan siswa diasah pada saat siswa mencari informasi tentang materi tanpa bantuan guru, mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan memperluas wawasan


(15)

6

6

melalui bertukar pendapat secara kelompok. Adapun kelemahan model Learning Start With A Question adalah ada beberapa siswa yang malu bertanya, sehingga guru tidak mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa, tidak semua siswa membaca materi pelajaran di rumah sehingga siswa sulit untuk memahami konsep materi pelajaran Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Model Learning Starts With A Question (LSQ) Terhadap Kemampuan Membaca Ekstensif Berita Kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2016-2017.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah muncul untuk memperkuat alasan mengapa permasalahan dalam penelitian harus dianggkat.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa membaca ekstensif masih kurang dari yang diharapkan.

2. Keterampilan dalam menemukan informasi siswa masih rendah. 3. Pengunaan media pembelajaran yang digunakan kurang efektif. 4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan uraian di atas masalah yang muncul sangat kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar pembahasan masalah tidak telalu luas. Pada umumnya membaca


(16)

7

ekstensif ini menuntut pembaca agar mereka memahami isi bacaan yang dianggap penting, dengan demikian kita dapat melaksanakan membaca secara efisien.

Pembatas masalah perlu dilakukan dalam suatu penelitian untuk menciptakan hasil yang lebih baik dapat dipertanggung jawabkan. Melihat begitu luasnya ruang lingkup masalah yang teridentifikasi serta keterbatasan kemampuan untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada kemampuan siswa membaca ekstensif berita masih kurang dan pengunaan model Learning Start With A Question dalam pembalajaran membaca ekstensif berita. Dalam hal ini penelitian ini dilakukan hanya di kelas VIII SMP Harapan Stabat.

D. Rumusan Masalah

Sesuai masalah yang dibatasi pada bagian pembatas masalah, peneliti merumuskan masalah ini menjadi beberapa bagian.

1. Bagaimana kemampuan membaca ektensif berita siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum mengunakan model Learning Start With A Question?

2. Bagaimana kemampuan membaca ekstensif berita siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016 sesudah menggunakan Learning Start With A Question?

3. Adakah pengaruh model Learning Start With A Question terhadap kemampuan membaca ekstensif berita pada siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016?


(17)

8

8 E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah diuraikan seperti diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model Learning Start With A Question.

2. Untuk mengetahui bagaimana kemepuan membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model Learning Start With A Question.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh model Learning Start With A Question terhadap kemampuan membaca ekstensif berita pada siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan nantinya memberikan manfaat. Manfaat penelitian terdiri dari dua bagian yaitu, manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam pembelajaran membaca ekstensif dengan model Learning Start With A Question.


(18)

9

2. Manfaat Praktis a. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia dalam merencakan pembelajaran

b. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa menambah motofasi dalam membaca berita

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalam dalam pembelajaran membaca, khususnya membaca ekstensif barita dengan model Learning Start With A Question.


(19)

59

59 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh model Learning Start With A Queation terhadap kemampuan membaca ekstensif berita oleh siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1. Kemampuan membaca ekstensif berita oleh siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menerapkan model LSQ pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 62,33 dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 40 serta standar deviasi 10,98.

2. Kemampuan membaca ekstensif berita oleh siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 setelah menerapkan model LSQ berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 79,7 dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 55 serta standar deviasi 9,5.

3. Penerapan model Learning Strat With A Question memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan membaca ekstensif berita siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 dengan hasil hipotesis, yaitu dan (6,3 2,045) yang berarti Ha diterima.


(20)

60

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa menggunakan model LSQ memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam meningkatkan kemampuan membaca ekstensif berita. Oleh karena itu, model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam belajar mengajar di kelas, khusunya materi tersebut. 2. Sebaiknya dalam menggunakan model LSQ, guru bahasa Indonesia

memiliki pemahaman yang baik dari segi persiapan, agar guru dapat membuat siswa aktif bertanya dengan membaca ekstensif berita.

3. Penerapan model LSQ menempatkan guru sebagai motivator dan pemerhati proses belajar siswa. Oleh karena itu, guru tetap menjaga agar siswa tetap memandirikan siswa dalam proses mengerjakan proyek.


(21)

61


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Kurikulum Standar Kompetensi Matapelajaran Bahasa Indonesia SD, SMP, SMA, SMK. Badan Standar Nasional Pendidikan.

Chaer. 2010. Berita. Jakarta: Anggakasa Bandung.

Djiwando, Soenardi. 2008. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks.

Eko Budi Susatyo, dkk (2009) Dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3, No. 1, 2009, Hlm 406-412, yang berjudul Penggunaan Model Learning Start With A Question Dan Selft Regulated Pada Pembelajaran Kimia. El Fanany, Burhan. 2012. Teknik Baca Cepat: Trik Efektif Membaca.

Yogjakarta:Araska

Imam Setyawan (2011) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Untuk Menemukan Masalah Utama Dengan Menggunakan Metode P2R Siswa Kelas VIII 3 SMP Muhamadiyah Semarang.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan:Media Persada.

Oktarina (2009) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Berita Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Critical Discouser Analysis Kelas VIII SMP.

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Ikapi

Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca Efektif dan Efesien. Bandung: Anggkasa Bandung.

Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Bandung: Angkasa Bandung.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa Bandung.

Tiambun, Roawati (2014) Dalam Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Oktober 2014, yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Learning Start With A Question Kompetensi Dasar Analisis Vektor Untuk Gerak Mata Pelajaran Visika Dikelas XI IPA SMA Negari 3 Medan.


(23)

(1)

2. Manfaat Praktis a. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia dalam merencakan pembelajaran

b. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa menambah motofasi dalam membaca berita

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalam dalam pembelajaran membaca, khususnya membaca ekstensif barita dengan model Learning Start With A Question.


(2)

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh model Learning Start With A Queation terhadap kemampuan membaca ekstensif berita oleh siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1. Kemampuan membaca ekstensif berita oleh siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menerapkan model LSQ pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 62,33 dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 40 serta standar deviasi 10,98.

2. Kemampuan membaca ekstensif berita oleh siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 setelah menerapkan model LSQ berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 79,7 dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 55 serta standar deviasi 9,5.

3. Penerapan model Learning Strat With A Question memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan membaca ekstensif berita siswa kelas VIII SMP Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 dengan hasil hipotesis, yaitu dan (6,3 2,045) yang berarti Ha diterima.


(3)

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa menggunakan model LSQ memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam meningkatkan kemampuan membaca ekstensif berita. Oleh karena itu, model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam belajar mengajar di kelas, khusunya materi tersebut. 2. Sebaiknya dalam menggunakan model LSQ, guru bahasa Indonesia

memiliki pemahaman yang baik dari segi persiapan, agar guru dapat membuat siswa aktif bertanya dengan membaca ekstensif berita.

3. Penerapan model LSQ menempatkan guru sebagai motivator dan pemerhati proses belajar siswa. Oleh karena itu, guru tetap menjaga agar siswa tetap memandirikan siswa dalam proses mengerjakan proyek.


(4)

(5)

Arikunto, Suharsimin. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Kurikulum Standar Kompetensi Matapelajaran Bahasa Indonesia SD, SMP, SMA, SMK. Badan Standar Nasional Pendidikan.

Chaer. 2010. Berita. Jakarta: Anggakasa Bandung.

Djiwando, Soenardi. 2008. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks.

Eko Budi Susatyo, dkk (2009) Dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3, No. 1, 2009, Hlm 406-412, yang berjudul Penggunaan Model Learning Start With A Question Dan Selft Regulated Pada Pembelajaran Kimia. El Fanany, Burhan. 2012. Teknik Baca Cepat: Trik Efektif Membaca.

Yogjakarta:Araska

Imam Setyawan (2011) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Untuk Menemukan Masalah Utama Dengan Menggunakan Metode P2R Siswa Kelas VIII 3 SMP Muhamadiyah Semarang.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan:Media Persada.

Oktarina (2009) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Ekstensif Berita Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Critical Discouser Analysis Kelas VIII SMP.

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Ikapi

Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca Efektif dan Efesien. Bandung: Anggkasa Bandung.

Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Bandung: Angkasa Bandung.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa Bandung.


(6)

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PADANGRATU KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 51

PENGARUH STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP IT Baitul Muslim Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 37

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 26 57

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IX SMP TUNAS HARAPAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 66

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAIN-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH RAMBAH

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP N 2 RAMBAH HILIR

0 30 6

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII SMP

0 0 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-6 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 0 12