PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR BOGA DASAR SISWA KELAS X TATA BOGA SMK NEGERI 8 MEDAN.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

TERHADAP HASIL BELAJAR BOGA DASAR

SISWA KELAS X TATA BOGA

SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Boga

OLEH :

IDA MUTIARA SIAHAAN

NIM. 5123142015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK


(2)

i ABSTRAK

Ida Mutiara Siahaan: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Boga Dasar Siswa Kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan Semester I Tahun Ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 7 kelas sehingga berjumlah 64 orang siswa. Sedangkan sampel penelitian ini diambil secara teknik simple

random sampling dengan mengambil sebanyak 2 kelas yang terpilih dari dari 7

kelas X Boga5 sebagai kelas eksperimen dan X Boga1 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes pilihan berganda sebanyak 37 soal yang telah diuji cobakan dan dianalisis terlebih dahulu. Data hasil belajar dianalisis untuk menguji hipotesis dengan rumus uji-t.

Hasil penelitian menunjukan hasil belajar siswa sesudah diberikan perlakuan pembelajaran kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) hasilnya lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Konvensional. Ditunjukkan dengan perolehan rata-rata nilai posttest dari kelas eksperimen 85,84 dengan kategori cenderung baik sebesar 43,75% dan kelas kontrol sebesar 68,75 dengan kategori cenderung kurang sebesar 62,5%. Dari hasil analisis uji hipotesis dengan taraf signifikan 5% maka nilai posttest dari kedua kelas didapat bahwa harga > (7,733>1,697) maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Boga Dasar Siswa Kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), Hasil Belajar Boga Dasar.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, kemampuan dan kebijaksanaan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul : “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Boga Dasar Siswa

Kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan”.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan rintangan dan hambatan, namun dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan penulis dan bantuan dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikannya. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membantu/membimbing serta memberi saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan selama perkuliahan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.


(4)

iii

5. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dr. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga sekaligus selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan/bimbingan serta arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan/bimbingan serta arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan Bapak Drs. Hidup Simanjuntak, M.Si, Ibu Lena Sumiati Pangaribuan, S.Pd, M.M selaku ketua jurusan Tata Boga SMK Negeri 8 Medan, dan Ibu Saidah Sembiring selaku guru mata pelajaran Boga Dasar yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

10.Teristimewa saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda tercinta Drs. T. Siahaan dan Ibunda tercinta Dra. H. M. Napitupulu yang telah memberikan doa, kasih, dukungan moral dan materil yang sangat berlimpah pada saat perkuliahan hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

11.Terima kasih untuk adikku Rinaldo Roganda Siahaan, adikku Sari Rosanni Siahaan, adikku Elfina Siahaan, dan adikku Murniwati Siahaan yang telah


(5)

memberikan doa, dukungan, dan semangat selama proses perkuliahan hingga saat ini.

12.Terima kasih untuk orang yang terkasih Bripda Agnes Tri Putra Hutabarat yang selalu memberikan kasih, doa, motivasi, dukungan, dan semangat selama perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

13.Teman-teman terbaik Desi Wulandari, Desi Ari Puspita, Marissa Agesima Simanjuntak, Dina Sofiana serta teman-teman mahasiswa seperjuangan Pendidikan Tata Boga 2012 Reguler/Ekstensi yang telah memberikan sumbangan pikiran dan empat tahun lebih menjalani perkuliahan bersama penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan terlibat dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran yang dapat membantu untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga bantuan yang telah diberikan baik secara moril maupun material yang telah saya terima mendapat berkah dari Tuhan. Terima Kasih.

Medan, Februari 2017 Penulis,

IDA MUTIARA SIAHAAN NIM. 5123142015


(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 10

1. Model Pembelajaran CTL ... 10

2. Model Pembelajaran Konvensional ... 16

3. Hasil Belajar Boga Dasar ... 23

B. Penelitian yang Relevan ... 47

C. Kerangka Berpikir ... 49

D. Hipotesis Penelitian ... 51

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 52

B. Defenisi Operasional Variabel dan Variabel Penelitian... 53

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 54


(7)

E. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 59

F. Teknik Analisis Data………... ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 67

1. Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran CTL ... 67

2. Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Konvensional ... 68

B. Uji Persyaratan Analisis ... 69

1. Uji Normalitas Data ... 70

2. Uji Homogenitas ... 70

C. Pengujian Hipotesis ... 71

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Keunggulan dan Kelemahan CTL ... 14

2. Kegiatan PBM dengan strategi pembelajaran CTL ... 14

3. Perbedaan Model Pembelajaran CTL dengan Model Konvensional ... 22

4. Contoh Bumbu Basah ... 28

5. Contoh Bumbu Kering ... 32

6. Contoh Bumbu Tambahan ... 35

7. Rancangan Penelitian ... 52

8. Populasi Penelitian ... 54

9. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 56

10. Klasifikasi Daya Beda Soal ... 58

11. Kategori Nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ... 62

12. Distribusi Hasil Belajar Boga Dasar Menggunakan Model Pembelajaran CTL ... 67

13. Tingkat Kecendrungan Kelas Eksperimen ... 68

14. Distribusi Hasil Belajar Boga Dasar Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional ... 69

15. Tingkat Kecendrungan Kelas Kontrol ... 69

16. Ringkasan Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 70

17. Uji Homogenitas Variabel Penelitian... 71


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bumbu Dasar Putih ... 36

2. Masakan Opor Ayam ... 37

3. Bumbu Dasar Merah ... 38

4. Masakan Rendang ... 39

5. Bumbu Dasar Kuning ... 40

6. Masakan Pepes ... 41

7. Bumbu Dasar Orange ... 42

8. Masakan Kari ... 43

9. Bumbu Dasar Hitam ... 44


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol Lampiran 4. Kuisener

Lampiran 5. Tabulasi Validitas dan Reliabilitas Uji Instrument Lampiran 6. Perhitungan Validitas Uji Instrument

Lampiran 7. Perhitungan Daya Beda Soal

Lampiran 8. Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes

Lampiran 10. Tabulasi Pretest Kelas Kontrol Lampiran 11. Data Pretest Kelas Kontrol

Lampiran 12. Tabulasi Pretest Kelas Eksperimen Lampiran 13. Data Pretest Kelas Eksperimen Lampiran 14. Tabulasi Postest Kelas Kontrol Lampiran 15. Tabulasi Postest Kelas Eksperimen Lampiran 16. Data Hasil Penelitian Kelas Kontrol Lampiran 17. Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen Lampiran 18. Perhitungan Distribusi Frekuensi

Lampiran 19. Perhitungan Tingkat Kecendrungan Variabel Lampiran 20. Perhitungan Uji Normalitas Data

Lampiran 21. Perhitungan Uji Homogenitas Data Lampiran 22. Perhitungan Uji Hipotesis


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata boga adalah pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang mencakup ruang lingkup makanan, mulai dari persiapan pengolahan sampai dengan menghidangkan makanan itu sendiri yang bersifat tradisional maupun Internasional. Memperkenalkan dan mengajarkan pengetahuan bahan dasar/utama, nutrisi dan gizi, teknik pembuatan dan pengolahan berbagai jenis masakan dari seluruh dunia secara benar dan higienis sampai menjadi produk bercitarasa tinggi, serta teknik penyajiannya yang benar. Dan Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

Mata Pelajaran yang diteliti dalam penelitian ini adalah mata pelajaran Boga Dasar dengan kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia. Boga dasar merupakan mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013. Dalam boga dasar siswa dapat mempelajari mengenai berbagai jenis bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia, sehingga dapat mencapai kompetensi dasar yang terdapat dalam boga dasar yang dimana setiap siswa diharapkan mampu membedakan berbagai jenis bumbu dan rempah yang


(12)

2

melakukan berbagai keterampilan mengolah dan menyajikan masakan Indonesia melalui berbagai jenis bumbu dasar dan turunannya, menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap kerja.

Materi ini dipilih karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran boga dasar, siswa cenderung menjadi pasif saat pelajaran teori dikarenakan kurangnya pengetahuan siswa mengenai jenis-jenis bumbu dan rempah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan baik nama maupun bentuknya serta bumbu dasar dan turunannya dalam mengolah masakan Indonesia. Guru yang mengajar menggunakan model konvensional dan ceramah saat mengajar mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia membuat guru lebih aktif dari pada siswa karena guru yang menjelaskan tetapi siswa hanya diam, duduk dan mendengarkan sehingga hasil belajar siswa kurang baik. Sementara kita tahu bahwa mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia mempunyai penjabaran yang sangat luas pada setiap materinya. Sebaiknya siswa harus lebih aktif dari pada guru, siswa juga harus lebih semangat dalam belajar.

SMK Negeri 8 Medan yang berada dijalan Dr. Mansyur Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki Visi dan Misi yang berisikan : Visi : mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat yang unggul dalam menghasilkan tamatan di bidang keahlian Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, dan Akomodasi Perhotelan berstandar Internasional dan mampu bersaing di pasar global, selanjutnya dengan Misi : menyiapkan SDM yang terampil, kreatif, bertanggung jawab dan berwawasan luas sesuai bidang


(13)

3

keahliannya dan berorientasi mutu disegala bidangnya, mengembangkan iklim belajar yang kondusif, kompetitif dengan memberdayakan potensi sekolah, guru, siswa dan masyarakat yang dilandasi oleh keimanan dan kedisiplinan. Program studi Tata Boga memiliki mata pelajaran yang harus dicapai, diantaranya adalah mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia yang hanya dipelajari pada kelas X. Proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah ini masih sangat monoton yaitu guru hanya memberikan model konvensional (ceramah) dan mencatat dipapan tulis serta mendiktekan. Dalam proses belajar mengajar dikelas masih berpusat kepada guru dimana murid hanya menulis dan mendengarkan, guru menjelaskan berdasarkan buku panduan dan menjelaskan secara teori, dalam hal ini guru tidak menghubungkan pelajarannya dengan kehidupan sehari-hari yang sering dialami oleh siswa sehingga materi kurang dipahami oleh siswa. Penggunaan fasilitas media pembelajaran seperti infokus tidak digunakan oleh guru mata pelajaran boga dasar. Hal ini sungguh disayangkan karena membuat siswa kurang mengerti dalam mengenal berbagai nama dan bentuk bumbu dan rempah serta bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia. Siswa hanya mengetahui materi dari penjelasan yang diberikan kepada siswa dengan metode ceramah, selebihnya siswa mencari tahu sendiri tentu hal ini tidak efektif karena tidak semua siswa mempunyai keinginan untuk mencari tahu jenis-jenis bumbu dan rempah serta bumbu dasar dan turunannya yang tidak pernah didengar maupun dilihatnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran boga dasar di SMK Negeri 8 Medan pada tanggal 28 Maret 2016, diperoleh


(14)

4

bervariasi, hasil data menunjukkan bahwa dengan melihat daftar nilai siswa setahun terakhir yaitu pada Tahun Ajaran 2015/2016 semester I dari 36 siswa sebanyak 6 siswa memperoleh rentang nilai antara 90-100 dengan kategori sangat baik (16,67%), 6 siswa memperoleh rentang nilai antara 80-89 dengan kategori baik (16,67%), 14 siswa memperoleh rentang nilai antara 75-79 dengan kategori cukup (38,89%), 10 siswa memperoleh rentang nilai <75 dengan kategori kurang (27,78%). Dari hasil data tersebut dapat diketahui masih banyak siswa yang berada pada nilai C (cukup). Hal ini terjadi karena kurangnnya pengetahuan siswa terhadap kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia dan membuat siswa kurang mampu menampilkan hasil akhir yang baik dalam mata pelajaran Boga Dasar, kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang, oleh karena itu peneliti melihat cara belajar yang kurang efektif dan ingin memberikan suatu model pembelajaran yang sesuai yaitu model pembelajaran Contextual Teaching

And Learning (CTL) agar proses belajar mengajar lebih efektif.

Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, pengajaran yang kreatif dan pemeliharaan suasana belajar yang menyenangkan. Model pembelajaran yang tepat pada prinsipnya dapat membantu siswa untuk


(15)

5

membangun pengetahuannya melalui interaksinya dengan lingkungan masyarakat dan juga guru. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih dan menentukan langkah-langkah yang tepat dalam memperbaiki pembelajaran khususnya memilih model pembelajaran yang digunakan agar siswa lebih mudah memahaminya serta lebih aktif dan kreatif.

Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL) merupakan konsep belajar yang membatu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru dikelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual. Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada metode pengajaran dan penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.


(16)

6

berorientasi standar proses pendidikan harus diterapkan oleh guru. Guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi kata kunci dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa. Sehinggga pembelajaran tidak bersifat monoton.

Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh gabungan model pembelajaran konvensional (ceramah) dengan model pembelajaran kontekstual (sumbang saran) terhadap hasil belajar siswa dengan mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Boga Dasar

Siswa Kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka identifikasikan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Desain model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan masih bersifat konvensional.

2. Perbedaan Hasil Belajar boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan yang diajar menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) dengan yang menggunakan model pembelajaran

konvensional (ceramah).

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia siswa kelas X Tata Boga SMK


(17)

7

Negeri 8 Medan menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning (CTL) lebih tinggi dari hasil belajar menggunakan model

pembelajaran konvensional (ceramah).

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dalam penelitian ini agar dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, penulis melakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran yang digunakan Contextual Teaching and Learning

(CTL).

2. Materi yang dijadikan bahan penelitian ini adalah boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia.

3. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2016/2017 sebanyak dua kelas, yakni kelas X Boga5 sebanyak 32 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X Boga1 sebanyak 32 siswa sebagai kelas kontrol.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8


(18)

8

2. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan ?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sesuai dengan perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran boga dasar dengan kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)


(19)

9

dengan yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional dengan pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan.

F. Kegunaan/Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Sebagai bahan masukkan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru dalam membimbing siswa untuk memunculkan ide-ide kreatif sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik

2. Sebagai bahan bagi siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan guna meningkatkan hasil belajar khususnya bidang studi boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia sehingga dapat meraih prestasi yang maksimal dan juga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang telah disampaikan oleh guru.

3. Sebagai media untuk memperluas wawasan peneliti sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya dalam lapangan terkhususnya di bidang pendidikan serta bahan referensi atau masukan untuk memberikan informasi yang positif bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.


(20)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan dikategorikan cenderung baik sebesar 43,75% dengan nilai rata-rata 85,84. 2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan di kategorikan kurang sebesar 62,5% dengan nilai rata-rata 68,75.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis, diketahui bahwa ttabel = 1,697.

Selanjutnya thitung = 7,733 maka dengan demikian dapat disimpulkan hasil

belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning (CTL) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar


(21)

76

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam mengadakan penelitian dan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian selanjutnya, khususnya mahasiswa jurusan PKK Program studi Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Medan.

2. Diharapkan guru SMK terhususnya guru bidang studi tata boga dapat menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran boga dasar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa hendaknya mampu menerima pembelajaran dengan baik sesuai dengan apa yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar dan dengan pengunaan model ini diharapkan pada siswa lebih kreatif untuk belajar mandiri dan menambah pengetahuannya.


(22)

77

DAFTAR PUSTAKA

Alex, Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Anonim. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

A. Ruhiat, dkk. 2014. Model Pembelajaran Efektif Bagi Guru Kreatif. Bandung: CV. Gaza Publishing.

B. Jhonson, Elaine. 2014. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Kaifa

Learning.

Chaedar, A. (2007), Terjemahan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna (Elaine B. Johnson). Bandung: Mizan Learning Center (MLC). Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching

and Learning)–CTL, (2003) . Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah

Umum

Dharmayanti, Laksmi. 2013. Pengetahuan Bahan Makanan 2. Jakarta: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan..

Femina Magazine, wikipedia, http://www.Rahasiadapur.com

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Marwanti. 2000. Pengetahuan Masakan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya

Nusa.

Nasution. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual. Malang: UM Press. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta:Kencana.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta. Lembaga Penelitian, Pendidikan Dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES).

Siregar, Dewi Lestari. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran


(23)

78

Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Abstrak Hasil Srkipsi Universitas Negeri Medan.

Siti, Masruroh. 2010. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VIII SMPI Al-Ishlah Trowulan Mojokerto. Abstrak Hasil Skripsi Universitas Negeri Malang. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Peneltian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Fakultas Teknik. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi.Universitas Negeri Medan.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Wahab, Abdul Azis. 2009. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung.

Alfabeta.

Winneke, Odilia. 2001. Kamus Lengkap Bumbu Indonesia. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.


(1)

2. Bagaimana hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan ?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sesuai dengan perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran boga dasar dengan kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mata pelajaran boga dasar pada kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)


(2)

9

dengan yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional dengan pada siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan.

F. Kegunaan/Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Sebagai bahan masukkan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru dalam membimbing siswa untuk memunculkan ide-ide kreatif sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik

2. Sebagai bahan bagi siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan guna meningkatkan hasil belajar khususnya bidang studi boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia sehingga dapat meraih prestasi yang maksimal dan juga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi yang telah disampaikan oleh guru.

3. Sebagai media untuk memperluas wawasan peneliti sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya dalam lapangan terkhususnya di bidang pendidikan serta bahan referensi atau masukan untuk memberikan informasi yang positif bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.


(3)

75

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan dikategorikan cenderung baik sebesar 43,75% dengan nilai rata-rata 85,84. 2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran boga dasar kompetensi bumbu dasar dan turunannya pada masakan Indonesia siswa kelas X Tata Boga SMK Negeri 8 Medan di kategorikan kurang sebesar 62,5% dengan nilai rata-rata 68,75.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis, diketahui bahwa ttabel = 1,697.

Selanjutnya thitung = 7,733 maka dengan demikian dapat disimpulkan hasil

belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan yang menggunakan model pembelajaran Konvensional.


(4)

76

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam mengadakan penelitian dan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian selanjutnya, khususnya mahasiswa jurusan PKK Program studi Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Medan.

2. Diharapkan guru SMK terhususnya guru bidang studi tata boga dapat menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran boga dasar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa hendaknya mampu menerima pembelajaran dengan baik sesuai dengan apa yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar dan dengan pengunaan model ini diharapkan pada siswa lebih kreatif untuk belajar mandiri dan menambah pengetahuannya.


(5)

77

Alex, Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Anonim. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

A. Ruhiat, dkk. 2014. Model Pembelajaran Efektif Bagi Guru Kreatif. Bandung: CV. Gaza Publishing.

B. Jhonson, Elaine. 2014. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Kaifa Learning.

Chaedar, A. (2007), Terjemahan Contextual Teaching and Learning (CTL) Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna (Elaine B. Johnson). Bandung: Mizan Learning Center (MLC). Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching

and Learning)–CTL, (2003) . Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum

Dharmayanti, Laksmi. 2013. Pengetahuan Bahan Makanan 2. Jakarta: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan..

Femina Magazine, wikipedia, http://www.Rahasiadapur.com

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Marwanti. 2000. Pengetahuan Masakan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya

Nusa.

Nasution. 2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual. Malang: UM Press. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta. Lembaga Penelitian, Pendidikan Dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES).

Siregar, Dewi Lestari. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran


(6)

78

Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Abstrak Hasil Srkipsi Universitas Negeri Medan.

Siti, Masruroh. 2010. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VIII SMPI Al-Ishlah Trowulan Mojokerto. Abstrak Hasil Skripsi Universitas Negeri Malang. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Peneltian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Fakultas Teknik. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi.Universitas Negeri Medan.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Wahab, Abdul Azis. 2009. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung.

Alfabeta.

Winneke, Odilia. 2001. Kamus Lengkap Bumbu Indonesia. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.