PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARANNHT DAN JIGSAW DILENGKAPI LKS.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN YANG DIAJAR DENGAN MODEL

PEMBELAJARANNHT DAN JIGSAW DILENGKAPI LKS

Oleh Siska Ranti NIM 4122131027

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017


(2)

(3)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN YANG DIAJAR DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN NHT DAN JIGSAW DILENGKAPI LKS Siska Ranti (NIM 4122131027)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang diajar dengan model pembelajaran NHT dilengkapi LKS dan yang diajar dengan model pembelajaran Jigsaw dilengkapi LKS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel penelitian adalah kelas XI-IPA 1 dan XI-IPA 2 SMA Negeri 2 Perbaungan. Kelas eksperimen I diterapkan model pembelajaran NHT dilengkapi LKS dan kelas eksperimen II diterapkan model pembelajaran Jigsaw dilengkapi LKS. Instrument yang digunakan sebanyak 20 soal yang valid dan reliable (0,8666). Uji hipotesis yang dilakukan melalui uji-t dua pihak. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar pada kelas yang diterapkan model pembelajaran NHT dilengkapi LKS sebesar 56,67 % dan kelas yang diterapkan model pembelajaran Jigsaw dilengkapi LKS sebesar 72,73 %. Sehingga selisih peningkatan hasil belajar siswa antara kedua model tersebut sebesar 16,06%. Jadi terdapat perbedaan hasil belajar dari kedua kelas eksperimen.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang Diajar dengan Model Pembelajaran NHT dan Jigsaw Dilengkapi LKS”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Ibu Dr. Destria Roza, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini.Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sahono, S.PdI selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Perbaungan, Ibu Murnihayati Purba, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Maizal Efeni dan ibunda tersayang Aideni. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Adinda Lindo Fernando yang selalu memberikan motivasi dan do’anya untuk kelancaran penyusunan skripsi penulis. Terima kasih sebesar-besarnya untuk keluarga besar


(5)

v

penulis yang telah memberikan do’a dan dukungannya baik moril maupun materil Ntepa, Deden, Makdang dan Mektek.

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni mahasiswa Pendidikan Kimia Dik C 2012, teristimewah untuk sahabat-sahabat terbaik penulis Rinna, Rafika, Rafidah dan Noviarta. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada keluarga besar Griya Pendopo Putri Muslimat, dek Nisa, Kak Aini dan buat Ibu Lipa yang dan memberikan motivasi yang tiada henti dan mendoakan penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2016 Penulis

Siska Ranti NIM 4122131027


(6)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Ruang Lingkup 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5 1.7 Definisi Operasional 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Belajar Dan Hasil Belajar 7

2.2.Model Pembelajaran Kooperatif 8

2.3.Model Pembelajaran NHT 10

2.4.Model Pembelajaran Jigsaw 13

2.5.Media Pembelajaran 16

2.6.Media LKS 16

2.7.Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 17

2.7.1 Kelarutan (s) 17

2.7.2 Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 18

2.7.3 Hubungan Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) 19 2.7.4 Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan 20

2.7.5 Pengaruh pH Terhadap Kelarutan 21


(7)

vii

2.8. Kerangka Berpikir 25

2.9. Hipotesis Penelitian 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.3 Variabel Penelitian 27

3.4 Instrumen Dan Analisis Data 28

3.4.1 Instrumen Penelitian 28

3.4.2 Validitas Tes 28

3.4.3 Reabilitas Tes 29

3.4.4 Indeks Kesukaran Tes 29

3.4.5 Daya Pembeda Soal 30

3.5 Rancangan/Desain Penelitian 30

3.6 Teknik Pengumpulan Data 31

3.7 Teknik Analisis Data 33

3.7.1 Uji Normalitas 33

3.7.2 Uji Homogenitas Data 34

3.7.3 Peningkatan Hasil Belajar 34

3.7.4 Uji Hipotesis 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 36

4.1.1. Analisis Data Instrumen Tes 36

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 37

4.3. Uji Persyaratan Analisa Data 38

4.3.1. Uji Normalitas Data 39

4.3.2. Uji Homogenitas Data 39

4.4. Uji Hipotesis 40

4.5. Peningkatan Hasil Belajar 41


(8)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 44

5.2. Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Alir Model Pembelajaran NHT 12

2.2. Dinamika Pembagian Kelompok dalam Pembelajaran Jigsaw 14

3.1. Skema Alur Penelitian 32


(10)

x

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif 9 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 10

3.1. Matriks Rancangan Penelitian 30

4.2.1. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varian Pretes-Posttest 38

4.3.1. Uji Normalitas Data Sampel 39

4.3.2. Uji Homogenitas Data 40

4.4. Uji Hipotesis Penelitian 40


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran 1. Daftar Nilai Ujian Tengah Semester Siswa 48

Lampiran 2. Silabus Mata Pelajaran Kimia 50

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 52

Lampiran 4a. Kisi- Kisi Soal (Sebelum Divalidasi) 70

Lampiran 4a. Kisi- Kisi Soal (Setelah Divalidasi) 71

Lampiran 5a. Instrumen Tes (Soal Sebelum Divalidasi) 72 Lampiran 5b. Instrumen Tes (Soal Setelah Divalidasi) 78

Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Tes 81

Lampiran 7. Format Lembar Jawaban 82

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 83

Lampiran 9. Jawaban Lembar Kerja Siswa 86

Lampiran 10. Demonstrasi 89

Lampiran 11. Data validitas 90

Lampiran 12 Perhitungan Validalitas 91

Lampiran 13. Data Realibilitas 92

Lampiran 14. Perhitungan Realibilitas 94

Lampiran 15. Data Tingkat Kesukaran 95

Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran 96

Lampiran 17. Data Daya Beda 97

Lampiran 18. Perhitungan Daya Beda 98

Lampiran 19. Data Nilai Siswa 100

Lampiran 20. Perhitungan Standar Deviasi 102

Lampiran 21. Uji Normalitas 104

Lampiran 22. Uji Homogenitas 109

Lampiran 23. Uji Hipotesis 111


(12)

xii

Lampiran 25. Peningkatan Hasil Belajar 117

Lampiran 26. Tabel r-product Moment 119

Lampiran 27. Tabel chi kuadrat 120

Lampiran 28. Tabel Distribusi-t Tabel 121

Lampiran 29. Jadwal Penelitian 122

Lampiran 30. Dokumentasi 123


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kualitas dan keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kualitas pendidikan adalah bagaimana sistem pendidikan tersebut dikelola oleh bangsa itu sendiri (Diana, 2013). Pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis karena selalu menuntut adanya perbaikan yang terus menerus. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari beberapa perbaikan, pendekatan dan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan materi ajar dan kemampuan siswa. Siswa dituntut untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sedangkan guru sebagai fasilitator sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan (Eralita, 2012).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia yang dilakukan di SMA Negeri 2 Perbaungan, diperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian tengah semester siswa dimana tingkat ketuntasan siswa hanya sebesar 22,95% sedangkan yang tidak tuntas sebesar 77,05%. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh berbagai hal, yaitu: (1) Peserta didik kurang memperhatikan materi yang disampaikan karena merasa bosan dengan model atau metode pembelajaran yang monoton (konvensional) yang lebih banyak didominasi oleh guru, sehingga siswa menjadi kurang aktif dan hasil belajar rendah, (2) Dalam proses belajar mengajar selama ini hanya sebatas upaya menjadikan siswa mampu dan terampil mengerjakan soal-soal yang ada, sehingga pembelajaran kurang bermakna dan terasa membosankan serta siswa kesulitan dalam menghubungkan materi dengan peristiwa sehari-hari, (3) Suasana pembelajaran yang hanya terfokus menghadap ke papan tulis saja tanpa menggunakan bantuan media pembelajaran, sehingga proses pembelajaran terkesan kaku, (4) Ketakutan siswa dalam menyampaikan gagasan atau persoalan yang dia peroleh karena takut salah. Hal ini apabila dibiarkan terus menerus akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.


(14)

2 Pelajaran kimia merupakan disiplin ilmu yang bersifat khas oleh siswa. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep kimia dari pada konsep pelajaran yang lain, hal ini disebabkan karena karakteristik ilmu kimia bersifat abstrak. Selain itu, pada umumnya siswa sudah menganggap bahwa mata pelajaran kimia menakutkan dan membosankan, akibatnya tidak sedikit siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai konsep-konsep dasar materi kimia. Salah satu materi pelajaran kimia yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Dimana didalamnya banyak materi hitungan sehingga dibutuhkan pemahaman yang lebih untuk mempelajari konsepnya.

Untuk mencapai proses belajar mengajar yang tepat, efektif dan efisien, tidak mungkin dicapai dengan metode yang bersifat “teacher centred” atau komunikasi satu arah, akan tetapi harus dengan metode multi arah. Salah satu metode multi arah yang cocok diterapkan adalah pembelajaran kooperatif. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini tidak hanya kemampuan akademik tetapi juga adanya unsur kerjasama untuk penguasaan materi tersebut. Pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dapat membuat setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Pembelajaran kooperatif juga melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam bentuk diskusi, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna membuat siswa dapat menemukan sendiri fakta dan konsep.

Model pembelajaran NHT adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). NHT merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang dapat membantu siswa untuk bekerjasama dan saling membantu dalam pemahaman materi pelajaran. Model pembelajaran NHT, memungkinkan siswa untuk lebih aktif dan bertanggung jawab penuh untuk memahami materi pelajaran baik secara berkelompok maupun individual. Model pembelajaran NHT secara signifikan dapat meningkatkan prestasi belajar, aktifitas dan sikap siswa terhadap pembelajaran kimia (Baskoro,2013).


(15)

3 Hal ini dapat dilihat dari penelitian sebelumnya oleh Murti, dkk (2014) di mana penggunaan model pembelajaran kooperatif Number Head Together pada materi pokok larutan penyangga dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa sebesar 76,36. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari, dkk (2014) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together disertai dengan media LKS dapat meningkatkan prestasi belajar aspek kognitif dari 28,57% pada siklus I meningkat menjadi 82,86% pada siklus II pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian lain juga dilakukan oleh Baskoro, dkk (2013) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Number Head Together dilengkapi LKS pada materi Termokimia dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa dimana pada siklus I sebesar 46,42% dan meningkatkan pada siklus II 71,42%.

Model Pembelajaran Jigsaw merupakan suatu model pembelajaran yang bersifat kontruktivis, dimana siswa dituntut untuk membangun pengetahuan sendiri sehingga aktivitas dalam pembelajaran menjadi student centered learning. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila siswa mempelajari materi secara individual. Siswa yang kemampuannya lemah akan terbantu dengan adanya model pembelajaran ini karena dalam pembentukan kelompok belajar setiap siswa akan berada dalam kelompok heterogen. Model pembelajaran Jigsaw akan membantu siswa yang memiliki kemampuan lebih untuk berkreasi namun tidak meninggalkan siswa yang memiliki kemampuan kurang pada pemahamannya sendiri melainkan siswa yang memiliki kemampuam kurang akan terbantu untuk meningkatkan kemampuannya. . Model pembelajaran Jigsaw secara signifikan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia (Ginting, 2010).

Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Diana, dkk (2013) yang menyatakan bahwa metode Jigsaw disertai media LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon dengan rata-rata prestasi belajar kognitifnya sebesar 76,813. Selanjutnya penelitian yang dilakukan


(16)

4 oleh Agustina, dkk (2013) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Jigsaw yang dilengkapi media handout pada materi hidrokarbon dapat meningkatkan prestasi belajar skognitif siswa dari 27,78% pada siklus I menjadi 77,78% pada siklus II. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Sukarini, dkk (2013) membuktikan bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dari 36,41 menjadi 83,20 pada materi koloid.

Bertolak dari karakteristik masalah dan akar masalah yang perlu diatasi dapat dilihat bahwa penetapan model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan pemahaman konsep, pengembangan interaksi kelompok dengan kerjasama, dan latihan memecahkan masalah merupakan pilihan yang terbaik untuk meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa. Model pembelajaran NHT dan Jigsaw merupakan model yang menekankan pada keaktifan belajar siswa dalam bentuk kelompok, adanya penghargaan kelompok dan tanggung jawab individual. Bahkan berdasarkan data diatas diperoleh bahwa NHT dan Jigsaw selalu memberikan dampak yang meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan model NHT dapat memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan model Jigsaw atau sebaliknya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran NHT Dan Jigsaw Dilengkapi LKS.”

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dan tipe Jigsaw dilengkapi LKS serta pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi masalahnya yaitu pada:

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model NHT dan Jigsaw dilengkapi LKS.


(17)

5 2. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui tes

berupa pre-test dan post-test.

3. Materi yang diajarkan adalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di kelas XI SMA Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2015-2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 2 Perbaungan yang diajar dengan model pembelajaran NHT dan Jigsaw dilengkapi LKS pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 2 Perbaungan yang diajar dengan model pembelajaran NHT dan Jigsaw dilengkapi LKS pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan .

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan kimia di SMA/MA kelas XI-IPA Semester II.

2. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi koloid dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

3. Bagi Guru, untuk menjadi bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran yang tepat.

4. Bagi Sekolah, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa dan kinerja guru serta menumbuhkan karakter siswa. 5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Lanjut, menjadi referensi untuk penelitian


(18)

6 1.7. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran NHT (Number Head Together) adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.

2. Model pembelajaran Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan mengelompokkan siswa dalam tim yang beranggotakan enam siswa, dalam mempelajarai materi pelajaran yang dibagi menjadi sub-bab.

3. Lembar kerja siswa (LKS) adalah media pembelajaran yang berisi catatan soal dan ringkasan materi yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian agar siswa dapat belajar secara mandiri.

4. Hasil belajar adalah akhir dari proses belajar atau hasil yang diperoleh siswa dalam belajar mengajar yang berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan) berupa post-test.


(19)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran NHT dilengkapi LKS dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw dilengkapi LKS pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan sebesar 16,06%

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan,maka disarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran Jigsaw yang dilengkapi dengan media LKS sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan untuk membandingkan model pembelajaran Jigsaw dengan model pembelajaran dan media yang lain, dan diterapkan pada pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.


(20)

45 DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E., Nugroho, A., Mulyani, S., (2013), Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Berbantuan Handout Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X.C SMA Negeri 1 Gubug Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 66

Arikunto, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Azizah, N., (2007), Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT (Numberd Head Together) dengan Pemanfaatan LKS pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007, Skripsi, Unnes, Semarang

Bahriah, E. S., Sofyatiningrum, E., dan Irwandi, D., (2014), Peningkatan Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia dengan Pendekatan Inkuiri Terintegrasi Nilai, Jurnal Edusains, 6: 180-184

Baskoro,F., Saputro,S., dan Hastuti,B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar dengan Model Pembelajaran NHT Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 85-89

Dananjaya, U., (2013), Media Pembelajaran Aktif, Nuansa Cendekia, Bandung Danim, S., ( 2013), Media Komunikasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta Diana, N.R., Sukardjo,J.S., dan Martini,K.S., (2013) Pengaruh Metode Jigsaw Disertai

Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia Ditinjau dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X

Semester Genap di SMA Negeri 1 Ponorogo T.A. 2011/2012, Jurnal Pendidikan

Kimia, 2: 49-55

Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Edisi.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Eralita, N., Redzeki, T., dan Hastuti, B., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran

Kooperatif Metode Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dan Team Assisted Individualization (Tai) Dilengkapi Lks Terhadap Prestasi Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Sma N Kebakkramat Tahun Ajaran 2011/ 2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 1: 60 Ginting, P., (2010), Penerapan Pendekatan Kontruktivisme dengan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Peta Konsep dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Lestari,W.T., Utami, B., dan Masykuri, M., (2014), Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Disertai dengan Media Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa


(21)

46 pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 4 SMA

Negeri 2 Karanganyer Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 28

Murti, M.M.S., Redjeki. T., dan Utomo, S.B., (2014), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Koopewratif NHT dan TPS dengan Memperhatikan Kemampuan Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Larutan

Penyangga di SMA Negeri 1 Jumapolo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal

Pendidikan Kimia, 3: 75

Musfiqon, (2012), Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta

Novida, D., (2015), Pengaruh Jenis Bahan Ajar dan Metode Mengajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hasil Kali Kelarutan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Panjaitan, H., (2014), Perbandingan Hasil Belajar dan Sikap Kerja Keras Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Model Jigsaw Berbantuan Lembar Kerja Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Petrucci, R.A., (1985), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Sani, R.A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,

FMIPA-Unimed, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA- Unimed, Medan.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sukarini, A., Susilowati, E., dan Martini, K.S., (2013), Studi Komparasi Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode Jigsaw dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Koloid Kelas

XI Semester 2 SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal

Pendidikan Kimia, 2: 79

Suryosubroto,B.,(2009),Proses Belajar mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Trianto, (2007), Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Prestasi Pustaka, Jakarta


(22)

47 Uno, H., dan Nurdin, M., (2014), Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, PT

Bumi Aksara, Jakarta

Watu, S.U., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa di SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Wilkinson, G.L., (1984), Media dalam Pembelajaran, CV.Rajawali, Jakarta Wulandari, S., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Number Head Together) dengan Media Video Demonstrasi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Kelas X-8 SMA Negeri 8 Kota Bengkulu, Skripsi, FKIP, Universitas Bengkulu, Bengkulu

Yaumi, M., (2013), Prinsip-Prinsip Desaian Pembelajaran, Penerbit Kencana, Jakarta


(1)

5 2. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui tes

berupa pre-test dan post-test.

3. Materi yang diajarkan adalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di kelas XI SMA Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2015-2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 2 Perbaungan yang diajar dengan model pembelajaran NHT dan Jigsaw dilengkapi LKS pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 2 Perbaungan yang diajar dengan model pembelajaran NHT dan Jigsaw dilengkapi LKS pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan .

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan kimia di SMA/MA kelas XI-IPA Semester II.

2. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi koloid dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

3. Bagi Guru, untuk menjadi bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran yang tepat.

4. Bagi Sekolah, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa dan kinerja guru serta menumbuhkan karakter siswa. 5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Lanjut, menjadi referensi untuk penelitian


(2)

6 1.7. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran NHT (Number Head Together) adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.

2. Model pembelajaran Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan mengelompokkan siswa dalam tim yang beranggotakan enam siswa, dalam mempelajarai materi pelajaran yang dibagi menjadi sub-bab.

3. Lembar kerja siswa (LKS) adalah media pembelajaran yang berisi catatan soal dan ringkasan materi yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian agar siswa dapat belajar secara mandiri.

4. Hasil belajar adalah akhir dari proses belajar atau hasil yang diperoleh siswa dalam belajar mengajar yang berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan) berupa post-test.


(3)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran NHT dilengkapi LKS dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw dilengkapi LKS pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan sebesar 16,06%

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan,maka disarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran Jigsaw yang dilengkapi dengan media LKS sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan untuk membandingkan model pembelajaran Jigsaw dengan model pembelajaran dan media yang lain, dan diterapkan pada pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.


(4)

45 DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E., Nugroho, A., Mulyani, S., (2013), Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Berbantuan Handout Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X.C SMA Negeri 1 Gubug Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 66

Arikunto, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Azizah, N., (2007), Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT (Numberd Head Together) dengan Pemanfaatan LKS pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007, Skripsi, Unnes, Semarang

Bahriah, E. S., Sofyatiningrum, E., dan Irwandi, D., (2014), Peningkatan Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia dengan Pendekatan Inkuiri Terintegrasi Nilai, Jurnal Edusains, 6: 180-184

Baskoro,F., Saputro,S., dan Hastuti,B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar dengan Model Pembelajaran NHT Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 85-89

Dananjaya, U., (2013), Media Pembelajaran Aktif, Nuansa Cendekia, Bandung Danim, S., ( 2013), Media Komunikasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta Diana, N.R., Sukardjo,J.S., dan Martini,K.S., (2013) Pengaruh Metode Jigsaw Disertai

Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia Ditinjau dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap di SMA Negeri 1 Ponorogo T.A. 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 49-55

Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Edisi.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Eralita, N., Redzeki, T., dan Hastuti, B., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran

Kooperatif Metode Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dan Team Assisted Individualization (Tai) Dilengkapi Lks Terhadap Prestasi Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Sma N Kebakkramat Tahun Ajaran 2011/ 2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 1: 60 Ginting, P., (2010), Penerapan Pendekatan Kontruktivisme dengan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Peta Konsep dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Lestari,W.T., Utami, B., dan Masykuri, M., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Disertai dengan Media Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa


(5)

46 pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Karanganyer Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 28 Murti, M.M.S., Redjeki. T., dan Utomo, S.B., (2014), Studi Komparasi Metode

Pembelajaran Koopewratif NHT dan TPS dengan Memperhatikan Kemampuan Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Larutan Penyangga di SMA Negeri 1 Jumapolo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 75

Musfiqon, (2012), Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta

Novida, D., (2015), Pengaruh Jenis Bahan Ajar dan Metode Mengajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hasil Kali Kelarutan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Panjaitan, H., (2014), Perbandingan Hasil Belajar dan Sikap Kerja Keras Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Model Jigsaw Berbantuan Lembar Kerja Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Petrucci, R.A., (1985), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Sani, R.A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,

FMIPA-Unimed, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA- Unimed, Medan.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sukarini, A., Susilowati, E., dan Martini, K.S., (2013), Studi Komparasi Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode Jigsaw dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 79

Suryosubroto,B.,(2009),Proses Belajar mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Trianto, (2007), Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Prestasi Pustaka, Jakarta


(6)

47 Uno, H., dan Nurdin, M., (2014), Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, PT

Bumi Aksara, Jakarta

Watu, S.U., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa di SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Wilkinson, G.L., (1984), Media dalam Pembelajaran, CV.Rajawali, Jakarta Wulandari, S., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Number Head Together) dengan Media Video Demonstrasi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Kelas X-8 SMA Negeri 8 Kota Bengkulu, Skripsi, FKIP, Universitas Bengkulu, Bengkulu

Yaumi, M., (2013), Prinsip-Prinsip Desaian Pembelajaran, Penerbit Kencana, Jakarta