PEMBAHASAN Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental Dalam Melakukan Perawatan Gigi

BAB 5 PEMBAHASAN

Radiografi dental didefenisikan sebagai alat yang digunakan dalam menegakkan diagnosa dan pengobatan penyakitmulut seperti karies, periodontal penyakit dan patologi oral. Radiologi ini merupakan langkah awal pendeteksi keparahan penyakit.Dalam tindakan perawatan gigi sangat baik jika dilakukan radiologi dental sebagai penunjang dari pemeriksaan klinis sehingga tahapan atau langkah dalam pengobatan bisa sebaik mungkin. 4 Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Untuk memperoleh data responden dilakukan wawancara dengan bantuan kuesioner. Seleksi juga dilakukan dengan pengambilan hanya sampel pada mahasiswa kepaniteraan klinik yang berada pada 7 departemen saja. Yaitu Departemen Periodonsia, Pedodonsia, Penyakit Mulut, Konservasi, Prostodonsia, Bedah Mulut dan Orthodonsia. Peneliti mengambil 7 departemen ini karena pada ke 7 departemen ini dalam perawatan gigi menggunakan radiografi, sedangkan 1 departemen lagi yaitu departemen publik health tidak menggunakan radiografi sebagai alat penunjang menegakkan diagnosa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dikategorikan 61,3 responden cukup tinggi pada rentangan umur 23-25 tahun. Hal ini disebabkan karena pada saat penelitian dilakukan, yang sedang menjalani kepaniteraan klinik rata-rata mahasiswa angkatan 2006 dan 2007. Masih terdapat 2,5 responden yang berada pada rentangan umur 26-28 tahun. Hal ini disebabkan oleh faktor keterlambatan dalam penyelesaian pendidikan sarjana dan keterlambatan dalam penyelesaian kasus pada departemen tertentu. Masa pendidikan untuk mencapai gelar sarjana kedokteran gigi dibutuhkan waktu ± 3,5 tahun, sehingga pada usia 20- 22 tahun ini merupakan mahasiswa yang baru memasuki masa kepaniteraan klinik atau yang baru menyelesaikan pendidikan sarjananya. Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 6 dinyatakan 72,5 responden dengan jenis kelamin wanita. Pada data mahasiswa dibagian pendidikan tercatat mahasiswa yang masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara pada tahun 2009 dari 170 orang terdapat wanita 121orang dan laki-laki 49 orang, pada tahun 2010 dari 203 orang terdapat 138 orang wanita dan 65 orang laki-laki, pada tahun 2011 dari 153 orang terdapat Universitas Sumatera Utara 130 orang wanita dan 23 orang laki-laki. Sehingga dapat dinyatakan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara itu lebih banyak wanita dibandingkan laki-laki Lampiran 2. Pengetahuan responden tentang Radiologi Dental dapat Tabel 7 dikategorikan baik karena 78,8 responden mengetahuinya dan memberikan penjelasan mengenai radiologi dental. Mahasiswa kepaniteraan klinik maupun dokter gigi harus mengetahui tentang radiologi dental yang didapat sewaktu menjalani pendidikan program studi S 1 dan juga bisa didapat melalui telaah keperpustakaan. Kurangnya keseriusan dalam mempelajari radiologi dental sewaktu menjalani pendidikan program studi S 1 dan kurangnya minat baca dari mahasiswa sehingga masih ada mahasiswa kepaniteraan klinik yang kurang memahami tentang raiologi dental. Padahal Dibidang kedokteran gigi, pemeriksaan radiografi mempunyai peranan yang sangat penting. Hampir semua perawatan gigi dan mulut membutuhkan data dukungan pemeriksaan radiografi agar perawatan yang dilakukan mencapai hasil yang optimal. 13 Pengetahuan responden tentang kegunaan Radiografi Dental yang sering mereka lakukan Tabel 8 dapat dikategorikan sangat baik karena 83,8 responden mengetahuinya dengan alasan responden bahwa kegunaan Radiografi Dental dalam melakukan perawatan gigi adalah untuk menegakkan diagnosa dan melihat kondisi gigi.Radiografi sangat penting bagi dokter gigi dimana radiografi dental berguna untuk menegakkan diagnosa, perencanaan perawatan dan evaluasi terhadap perawatan yang dilakukan. 8 Pengetahuan responden mengenai melakukan tindakan radiografi dental terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan gigi Tabel 9 dapat dikategorikan baik karena 60,0 responden melakukan radiografi dental sebelum perawatan gigi, sebab radiografi dental merupakan tindakan penunjang untuk menegakkan diagnosa. Dengan adanya gambaran radiografi dental dapat melihat keadaan gigi yang tidak dapat dilihat secara kasat mata.Dalam tindakan perawatan gigi sangat baik jika dilakukan radiologi dental sebagai penunjang dari pemeriksaan klinis sehingga tahapan atau langkah dalam pengobatan bisa sebaik mungkin. 4 Pengetahuan responden mengenai dilakukannya radiografi dental berdasarkan hasil pemeriksaan klinis yang diperlukan untuk menunjang diagnosa, Tabel 10 dapat dikategorikan rendah karena hanya 36,3 responden mengetahuinya dan 63,8 dari total sampel 80 orang tidak mengetahui bahwa radiografi dental dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis. Hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian dari mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap pentingnya radiografi dalam menunjang pemeriksaan dalam menegakkan diagnosa. Dokter gigi disarankan untuk melakukan pemeriksaan klinis, mempertimbangkan Universitas Sumatera Utara tanda-tanda pasien, geala medis, serta mempertimbangkan kerentanan pasien untuk faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut. Radiografi harus diambil bila menurut dokter gigi hasil diagnosa kurang yakin dalam menentukan perawatan. 18 Penelitian iniberbanding terbalik dengan penelitian sebelumnya oleh Anne Agustina Suwargiani di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran yaitu dari total 40 sampel diperoleh 99,0 responden mengetahui bahwa radiografi dental dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis. Pengetahuan responden terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh radiasi dalam melakukan radiografi dental Tabel 11 dapat dikategorikan sangat baik karena 88,8 responden mengetahuinya. Dengan berbagai contoh yang diberikan oleh responden yaitu dapat menimbulkan adanya kanker, mandul, kematian sel dan xerostomia. Ha ini dikarenakan Dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya oleh Muhammad Iswanto Sabirin di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin yaitu dari total 50 responden diperoleh 100 responden mengetahui bahwa ada efek negatif dari radiasi kepada pasien. Jadi dapat dilihat masih rendah pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dibanding mahasiswa kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Hal ini dikarenakan adanya mahasiswa yang kurang peduli terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan radiasi. Radiografi ini selain mempunyai manfaat bagi dunia kedokteran dalam diagnosa dan pencegahan penyakit.Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius.Hal ini karena sinar radioaktif dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau membentuk radikal bebas yang reaktif.Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama.Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf yang palingringan hingga fatal. Derajat taraf ini tergantung pada beberapa factor yaitu jenis radiasi, lamanya penyinaran, jarak sumber dengan tubuh, ada atau tidaknya penghalang sumber pada tubuh. 14 Pengetahuan responden mengenai perlunya izin dokter jaga untuk melakukan radiografi dental dapat dikategorikan baik karena 66,3 reponden mengetahui bahwa izin dari dokter jaga itu perlu untuk melakukan radiografi dentalTabel 9. Dengan alasan yang diberikan responden adalah sesuai SOP standart operational prosedur dan demi keselamatan pasien. Pengetahuan responden mengenai pernah melakukan tindakan radiografi dental tanpa izin dokter jaga dapat dikategorikan baik karena 86,3 responden tidak pernah melakukan radiografi dental tanpa izin dokter jagaTabel 10. Jadi dapat dilihat mahasiswa kepaniteraan klinik FKG USU masih mematuhi aturan yang semestinya. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan responden mengenai melakukan radiografi dental secara berulang dapat dikategorikan tinggi karena 30,0 responden melakukan radiografi dental secara berulang dengan alasan radiografi yang dihasilkan tidak jelas dan salah foto. Sementara 36,3 responden melakukan radiografi dental secara berulang dengan alasan bahwa radiografi dental yang dilakukan secara berulang merupakan prosedur dalam perawatan gigi misalnya pada PSA Perawatan Saluran Akar Tabel 11.Integral dari radiografi adalah pasien terpaparan sinar-X berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan. Tidak ada paparan sinar-X dapat dianggapsepenuhnya bebas dari risikosehingga membahayakan buat pasien. 8,9 Pengetahuan responden mengenai kendala yang timbul dalam mendapatkan izin dokter jaga untuk melakukan radiografi dental dapat diaktegorikan rendah karena 25,0 responden yang mengatakan ada kendala dalam mendapatkan izin dokter jaga untuk melakukan radiografi dental. Adapun kendalanya adalah dimana dokter jaga tidak berada ditempatTabel 12. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

3 8 46

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

3 25 47

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 1 2

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

2 2 18

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 2

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 12

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Radiografi - Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental Dalam Melakukan Perawatan Gigi

0 0 8