Kegunaan Radiologi Dental Proteksi Terhadap Radiasi

Bertujuan untuk melihat area yang lebih luas lagi yaitu maksila atau mandibula dalam satu film.Film yang digunakan adalah film khusus. 4 2. Radiografi ekstra oral film di luar mulut Merupakan pemeriksaan radiografi yang lebih luas dari kepala dan rahang.Film berada diluar mulut. 4,9 Tipe radiografi ekstra oral : a. Panoramik b. Lateral jaw c. Lateral cephalometric d. Postero-anterior e. Submentovertec, waters f. dll

2.2.3 Kegunaan Radiologi Dental

Radiografi sangat penting bagi dokter gigi untuk: 1. Diagnosa 2. Perencanaan pengobatan 3. Evaluasi terhadap perawatan yang dilakukan Integral dari radiografi adalah pasien terpaparan sinar-X berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan. Tidak ada paparan sinar-X dapat dianggapsepenuhnya bebas dari risiko,sehingga penggunaan radiasi oleh dokter gigi dengantanggung jawab untuk memastikanperlindungan yang tepat terhadap pasien. 8 Sellulose acetate film base yang dilapisi dengan emulsi dari silver halide biasanya silver bromide.Emulsi ini sensitive terhadap x-ray, cahaya dan listrik statis.Sensitivitas adalah gambaran tentang berapa banyak radiasi pada periode waktu dibutuhkan untuk menghasilkan gambar pada film. Dengan demikian makin sensitive film akan membutuhkan sedikit mAs. Zaman sekarang tidak ada lagi film yang dibuat dalam bentuk slow speed. 7,16

2.2.4 Bahaya Radiasi

Seorang dokter gigi harus mempersiapkan atau mempertimbangkan keuntungan radiasi dan kemungkinan bahaya yang mempengaruhi pasien. 8 Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu paparan. Universitas Sumatera Utara Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama.Orang yang tinggal disekitar instalasi nuklir juga mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam batas aman. batas dosis radiasi 7 : Table 1. Batasan dosis yang berdasarkan ionizing radiations regulation IRR 1999 Batas dosis lama Batas dosis baru IRR 99 Kelompok kerja 50 mSv 20 mSv Bukan pekerja 15 mSv 6 mSv Masyarakat umum 5 mSv 1 mSv Tabel 2. Dosis efektif pada pemeriksaan rutin gigi Jenis foto Dosis efektif mSv Skullkepalaposteroanterior 0,03 Lateral 0,01 Bitewingperiapikal 0,001-0,008 Oklusal 0,008 Panoramic 0,004-0,03 Lateral sefalometri 0,002-0,003 CT mandibula 0,36-1,2 CT maksila 0,1-3,3 Tabel 3. Dosis radiasi pada tubuh yang menimbulkan efek akut Dosis Sv Efek pada tubuh 0,25 - 0,25-1,0 Menurunkan kadar sel darah putih 1-2 Muntah dalam 3 jam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, perubahan darah pemulihan dalam beberapa minggu 2-6 Muntah dalam 2 jam, perubahan darah yang parah, kerontokan rambut dalam 2 minggu, pemulihan dalam 1 bulan sampai satu tahun untuk 70 6-10 Muntah dalam 1 jam, kerusakan lambung, perubahan darah yang parah. Kematian Universitas Sumatera Utara dalam 2 minggu untuk 80-100 10 Kerusakan otak, koma, kematian Adapun berbagai efek dari radiografi adalah sebagai berikut : 1 Efek non stokastik Deterministik Efek non stokastik adalah dimana tingkat keparahan akibat radiasi tergantung pada dosis yang diterima oleh sebab itu diperlukan suatu nilai ambang.Contohnya adalah Erythema, kerontokan rambut, pembentukan katarak dan berkurangnya kesuburan. 7,9 - Efek terhadap struktur intraseluler Efek radiasi pada struktur intraseluler menyebabkan adanya perubahan dalam sel makromolekul. Meskipun perubahan molekul awal diproduksi dalam sepersekian detik setelahterkena, perubahan sel yang dihasilkan dari paparan memerlukan waktu minimaluntukmenjadi berubah. Perubahan ini awalnya sebagai manifestasi perubahan struktural danfungsional dalam organel sel. Perubahan ini dapat menyebabkan kematian sel. 7,9,11 - Efek terhadap nucleus Berbagai macam data radiobiologic menunjukkan bahwa inti lebih radiosensitive dalam halmematikan. Molekul yang sensitif dalaminti adalah DNA yang ada dalam kromosom. 10,6,11 - Penyimpangan kromosom Tingkat kerusakan tergantung dengan kelangsungan keadaan sel. Penyimpangan kromosom dapat dilihat dalam sel iradiasi pada saat mitosis ketika DNA mengembun membentuk kromosom.Jenis kerusakan yang dapat dilihat tergantung pada stadium sel dalam siklus sel pada saatiradiasi.Kelainan kromosom telah terdeteksi dalam limfosit darah perifer. Kelaian ini dapat terlihat dalam pada pemeriksaan medis. 10,6,11 - Efek pada jaringan dan organ Radiosensitivity pada jaringan atau organ tubuh diukur dengan adanya respon terhadap radiasi.Kehilangan moderat sel tidak mempengaruhi fungsi organ tubuh. Namun, dengan hilangnyasejumlah besar sel semua organisme terpengaruh sehingga dapat dilihat. Tingkat keparahanperubahan ini tergantung pada dosis radiasi yang diberikan. 6,11 a. Efek jangka pendek Universitas Sumatera Utara Efek jangka pendek dari radiasi pada jaringan efek terlihat pada hari-hari pertama atau minggu setelah paparan terutama oleh sensitivitas sel parenkimnya. Pengaruh iradiasi pada jaringan tersebut menjadi lebih cepat terlihat. Jaringan terdiri dari sel-sel yang jarang atau tidak pernah membagi menunjukkan sedikit atau tidak ada radiasi hipoplasia dalam jangka pendek. 11,6 b. Efek jangka panjang Efek jangka panjang dari radiasi pada jaringan dan organ terlihat setelah paparan adalah hilangnya sel parenkim dan penggantian dengan jaringan ikat fibrosa. Perubahan ini disebabkan oleh kematian reproduksi sel dan replikasi oleh kerusakan pada pembuluh darah halus. Kerusakan kapiler menyebabkan penyempitan dan obliterasi akhirnya lumen pembuluh darah. Ini merusak pengangkutan produksi oksigen, nutrisi, dan limbah dan mengakibatkan kematian dari semua jenis sel tergantung pada pasokan pembuluh darah. 11,6

2. Efek stokastik

Efek stokastik terjadinya suatu efek karena fungsi dan dosis radiasi yang diterima oleh seseorang tanpa suatu nilai ambang yang termasuk dalam kelompok ini kanker. 8,12 Efek stokastik akibat dari perubahan sel-sel individual subletal dalam DNA. Konsekuensi yang paling penting dari kerusakan tersebut adalah karsinogenesis. Efek yang ditimbulkan meskipun sangat kecil kemungkinannya juga dapat terjadi. - Karsinogenesis Radiasi menyebabkan kanker dengan mengubah DNA. Mekanisme yang paling mungkin adalah radiasi mutasi gen. tindakan radiasi sebagai promotor, merangsang sel untuk berkembang biak sehingga mengubah sel premaligna menjadi lebih ganas. Mutasi gen mungkin juga melibatkan hilangnya fungsi dalam kasus gen supresor tumor. Data tentang radiasi kanker terutama berasal dari populasi orang yang telah terkena radiasi tingkat tinggi, namun, pada prinsipnya, bahkan dosis rendah radiasi dapat memulai pembentukan kanker dalam satu sel. 11,6 - Leukemia Insiden leukemia selain leukemia lumphocytic kronis meningkat setelah terpapar radiasi pada sumsum tulang. Bagi individu yang terpapar di bawah usia 30 tahun, risiko untuk pengembangan leukemia setelah sekitar 30 tahun. Bagi individu terpapar sebagai orang dewasa, risiko tetap ada sepanjang hidup. Leukemia muncul lebih cepat dari kankerkarena semakin tingginya tingkat pembelahan sel dan diferensiasi sel-sel induk hematopoietik Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan jaringan lain. Orang yang lebih muda dari 20 tahun lebih berisiko daripada orang dewasa. 11,6 - Kanker tiroid Insiden karsinoma tiroid muncul dari epitel folikular meningkat pada manusia setelah terpapar. Hanya sekitar 10 atau kurang dari individu yeng terkena kanker dapat menyebabkan kematian. 11,6 - Kanker esophangeal Data yang berkaitan dengan kanker esophangeal relatif jarang. Kanker ini banyak ditemukan di Jepang pada mereka yang selamat dari bom atom dan penderita diobati dengan radiasi x untuk ankylosing spondylitis. 11,6 - Kanker kelenjar ludah Insiden tumor kelenjar saliva meningkat pada pasien yang melakukan terapi radiasi untuk penyakit kepala dan leher. resiko yang tertinggi pada penderita yang melakukan terapi radiasi sebelum usia 20 tahun. 11,6 Radiasi dapat menghentikan pertumbuhan sel dalam jumlah besaratau kerusakan subletal pada sel-sel individu yang menghasilkan pembentukan sel kanker. 7 Efek deterministic dengan efek stokastik dapat dibedakan dengan melihat tabel berikut : Tabel 1. Perbedaan Efek Stokastik dengan non stokastik Efek deterministic Efek stokastik Contoh Mucositis akibatterapiradiasi di rongga mulut radiasidapat membentukkatarak Radiasi dapat menyebabkan kanker Menyebabkan Kematian sel Merusak DNA Batas dosis ambang Ya, Membunuh sel yang cukup di perlukan sehingga menyebabkan respon klinis Tidak, bahkan satufoton dapatmenyebabkan perubahanpada DNAyang memicu kanker Efek klinis dan dosis efek klinissebanding dengandosis. semakin besar dosis maka besarefeknya efek klinistidak tergantungdosis. tidak ada respon;individu memilikiefek baik atautidak Kemungkinan memiliki efek dan dosis semua individumenunjukkan efekketikadosisdi atas ambang frekuensiefeksebanding dengandosis.semakin besar Universitas Sumatera Utara dosissemakin besarefek yang ditimbulkan.

2.2.5 Proteksi Terhadap Radiasi

Untuk menurunkan dosis serap terhadap pasien dan paparan terhadap personil, prinsip proteksi radiasi meliputi waktu, jarak dan perisai radiasi harus diterapkan dengan benar. Paparan radiasi secara langsung dihubungkan dengan waktu paparan sehingga dengan mengurangi waktu paparan separuhnya maka mengurangi dosis separuhnya.Oleh karena berkas sinar-X berbeda setelah melalui bahan, maka intensitas radiasi berkurang. Memantau semua personil dan menggunakan semua peralatan protektif diharuskan untuk menurunkan paparan terhadap kepala dan leher dalam prosedur radiologi intervensional. Adapun peralatan protektif sebagai perisai radiasi yang diperlukan untuk radiologi intervensional meliputi : apron, kaca mata,perisai gonad, perisai tiroid, dan sarung tangan. 12,3,17 Metode yang paling populer pemantauan radiasi adalah film badge sebab alat tersebut sangat praktis dan ekonomis. Biasanya, setiap orang menggunakan satu film badge dibawah apron dan yang lain pada bagian leher baju yang berada di luar apron tersebut. Apabila hanya satu film badge yang tersedia maka dapat digunakan pada lokasi yang lain asalkan semua pihak melakukan hal yang sama dan menjadi suatu kesepakatan. Petugas proteksi radiasi PPR harus diberitahu kesepakatan penggunaan film badge tersebut sehingga laporan paparan radiasi dapat diinterpretasikan secara benar. Pilihan lokasi tersebut bergantung pada apakah paparan tersebut maksimum atau paparan seluruh tubuh lebih penting. 12,3,17 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

3.2 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah mahasiswa kepaniteraan klinik yang melakukan foto radiologi sebelum tindakan perawatan gigi di Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

3.3 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa kepaniteraan klinik yang melakukan foto radiologi sebelum tindakan perawatan gigi. Cara menentukan jumlah sampel menurut lemeshow 1997, sebagai berikut : � = � 2 P1 − PN � 2 N − 1 + � 2 P1 − P keterangan : N : Besar Populasi 168 n : Jumlah Sampel d : Galat Pendugaan 0,1 Z : tingkat kepercayaan 95 = 1,96 P : Proporsi Populasi 0,5 Sehingga didapat hasil : � = 1,96 2 0,51 − 0,5168 0,1 2 168 − 1 + 1,96 2 0,51 − 0,5 � = 3,8442 1,67 + 0,96 � = 161,3 2,63 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

3 8 46

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

3 25 47

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 1 2

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

2 2 18

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 2

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 12

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Radiografi - Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental Dalam Melakukan Perawatan Gigi

0 0 8