Komposisi Mineral Mikro (Fe, Cu, Zn, I) dan Cemaran Logam Berat Pada Berbagai Ukuran Ikan Bandeng di Tambak Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang

KOMPOSISI MINERAL MIKRO (Fe, Zn, Cu, I) DAN CEMARAN
LOGAM BERAT PADA BERBAGAI UKURAN IKAN BANDENG
DI TAMBAK TANJUNG PASIR KABUPATEN TANGERANG

ALFI HAMDAN ZAMZAMI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Komposisi Mineral
Mikro (Fe, Zn, Cu, I) dan Cemaran Logam Berat Pada Berbagai Ukuran Ikan
Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
Alfi Hamdan Zamzami
NIM C34080015

iii

ABSTRAK
ALFI HAMDAN ZAMZAMI. Komposisi Mineral Mikro (Fe, Cu, Zn, I) dan
Cemaran Logam Berat Pada Berbagai Ukuran Ikan Bandeng di Tambak Tanjung
Pasir Kabupaten Tangerang. Dibimbing oleh TATI NURHAYATI dan
NURJANAH.
Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini
adalah menentukan rendemen, komposisi mineral mikro (besi, seng, tembaga, dan
iodium) dan cemaran logam berat (timbal, kadmium, merkuri) terhadap perbedaan
bobot tubuh ikan bandeng. Analisis mineral mikro dan logam berat keduanya
menggunakan spektrofotometrik serapan atom. Rendemen rata-rata dari

keseluruhan ikan bandeng sebesar 46,37% dari berat total ikan bandeng. Kadar
mineral mikro tertinggi pada ikan bandeng ±150 g, yaitu seng 6,95±0,16 mg/kg
bk, tembaga 0,55±0,01 mg/kg bk, dan besi 12,14±0,06 mg/kg bk. Iodium tertinggi
ikan bandeng ±102 g 76,33±0,01 µg/100g bk. Kadar logam berat rata-rata pada
ikan bandeng, yaitu merkuri 0,143±0,0057 mg/kg bk, kadmium 0,0433±0,011
mg/kg bk, dan timbal 0,083±0,0057 mg/kg bk. Kadar logam berat ikan bandeng
yang di dapatkan dari Tambak Bandeng Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang
masih dibawah standar keamanan BPOM RI, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Kata kunci: ikan bandeng, logam berat, mineral mikro, ukuran tubuh

ABSTRACT
ALFI HAMDAN ZAMZAMI. The Composition of Micro Mineral (Fe, Cu, Zn, I)
and Heavy Metals Accumulation on Various Sizes Milkfish in Farmed Tanjung
Pasir Kabupaten Tangerang. Supervised by TATI NURHAYATI and
NURJANAH.
Milkfish (Chanos chanos), it has high economically value and more
people consume it. The purpose of this study was to determine the yields of meat
milkfish, micro minerals such as iron, zinc, copper, and iodine and heavy metals
such as lead, cadmium, and mercury at veriety of weight. Micro minerals and
heavy metals analysis both of them using atomic absorption spectrofotometric

(AAS). The average analysis of meat were 46,37% of total weight. The highest
micro mineral concentration obtained are ±150 g of total weight, iron 6,95±0,16
mg/kg, zinc 0,55±0,01 mg/kg and copper 12,14±0,06 mg/kg. The highest iodine
concentration obtained is ±102 g of total weight, 76,33±0,01 µg/100g of dry
weight. The concentrations which obtained are lead 0,143±0,0057 mg/kg,
cadmium 0,0433±0,011 mg/kg, and mercury 0,143±0,0057 mg/kg of dryweight,
respectively. The heavy metals degree from Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang
are safe consumption still below the limit for food savety, so can consume it.
Keywords:Chanos chanos, heavy metal, micro mineral, weight

v

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa seizin IPB

i

KOMPOSISI MINERAL MIKRO (Fe, Zn, Cu, I) DAN CEMARAN
LOGAM BERAT PADA BERBAGAI UKURAN IKAN BANDENG
DI TAMBAK TANJUNG PASIR KABUPATEN TANGERANG

ALFI HAMDAN ZAMZAMI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Departemen Teknologi Hasil Perairan

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014


i

Judul Skripsi : Komposisi Mineral Mikro (Fe, Cu, Zn, I) dan Cemaran Logam
Berat Pada Berbagai Ukuran Ikan Bandeng di Tambak Tanjung
Pasir Kabupaten Tangerang
Nama
: Alfi Hamdan Zamzami
NIM
: C34080015
Program Studi : Teknologi Hasil Perairan

Disetujui oleh

Dr Tati Nurhayati SPi MSi
Pembimbing I

Prof Dr Ir Nurjanah MS
Pembimbing II


Diketahui oleh

Prof Dr Ir Joko Santoso MSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus: ..............................

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September hingga
Nopember 2012 dengan judul Komposisi Mineral Mikro (Fe, Zn, Cu, I) dan
Cemaran Logam Berat Pada Berbagai Ukuran Ikan Bandeng di Tambak Tanjung
Pasir Kabupaten Tangerang.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Tati Nurhayati SPi MSi dan
Ibu Prof Dr Ir Nurjanah MS selaku pembimbing atas segala bimbingan,
pengarahan, kesabaran dan pengingatan tiada henti-hentinya yang diberikan
kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini. Terima kasih juga turut penulis
ucapkan kepada Ibu Dra Ella Salamah Msi dan Ibu Dr Desniar Spi Msi selaku
penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukannya. Penghargaan

penulis juga disampaikan kepada Ibu Emma Masruroh, Mas Saeful Bahri, dan
Mbak Lastri selaku laboran Laboratorium Bahan Baku, serta Ibu Dian dan Bapak
Iwan selaku laboran Labortorium Nutrisi Ternak Perah yang telah membantu
penulis selama proses pengujian analisis mineral mikro dan logam berat ikan
bandeng. Bapak Maat dan sekeluarga yang telah membantu dalam mencari bahan
baku penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu, serta
seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Kepada teman-teman
seperjuangan thp 45 yang selalu menyemangati penulis, serta adik-adik kosan AlQuds.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat untuk bangsa, dunia, dan agama.

Bogor, Juli 2014
Alfi Hamdan Zamzami

vii

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2
Manfaat Penelitian............................................................................................ 2
Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 2
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 3
Bahan ............................................................................................................... 3
Alat .................................................................................................................. 3
Pengambilan dan Preparasi Ikan Bandeng ..................................................... 4
Pengujian Mineral Fe, Cu, Zn (BSN 1998).................................................... 5
Pengujian Iodium (AOAC 2005) .................................................................. 5
Analisis Logam Berat Pb, Hg, Cd (AOAC 2002) .......................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 6
Morfometrik Ikan Bandeng .............................................................................. 6
Komposisi Mineral Mikro Ikan Bandeng .......................................................... 7
Cemaran Logam Berat Pada Ikan Bandeng ....................................................... 9
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 10
Kesimpulan .................................................................................................... 10
Saran .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11
LAMPIRAN ...................................................................................................... 15
LAMPIRAN ...................................................................................................... 14
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 17

DAFTAR TABEL
1 Berat, panjang dan berat daging ikan bandeng (Chanos chanos) ...................... 6
2 Komposisi mineral mikro ikan bandeng pada berbagai ukuran berat ................ 7
3 Komposisi logam berat ikan bandeng (Chanos chanos) ................................. 10

DAFTAR GAMBAR
1 Diagram alir prosedur penelitian ...................................................................... 3

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6


Data mentah panjang dan berat total rata-rata ikan bandeng ..................... 15
Rendemen ikan bandeng .......................................................................... 15
Rekapitulasi data profil mineral mikro ikan bandeng (mg/1000g) ............ 15
Contoh perhitungan analisis kadar mineral mikro ikan bandeng ............... 15
Rekapitulasi data profil logam berat ikan bandeng (mg/1000 g) bk .......... 16
Hasil analisis statistik mineral mikro ........................................................ 16

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan bandeng merupakan salah satu hasil perairan yang prospektif untuk
dikembangkan. Ikan ini menjadi komoditi yang disukai masyarakat dunia,
khususnya di wilayah Asia Tenggara karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi
(Biswas et al. 2011). Catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013)
produksi ikan bandeng di Indonesia Tahun 2012 adalah 522.100 ton atau sekitar
103,71% dari target 513.400 ton. Pemerintah pada tahun 2013 menargetkan
produksi ikan bandeng nasional adalah 604.000 ton. Ikan bandeng merupakan
ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Daerah Tanjung Pasir, Kabupaten

Tangerang merupakan salah satu sentra budidaya ikan bandeng yang cukup besar.
Kondisi kawasan pesisir menjadi daerah yang potensial dalam pengembangan
budidaya tambak ikan. Pengembangan budidaya tambak tersebut diaharapkan
dapat memicu peningkatan produksi perikanan budidaya di Indonesia.
Kandungan gizi yang terdapat pada ikan bandeng salah satunya adalah
mineral. Nurjanah et al. (2007) menyatakan bahwa komoditi ikan bandeng
mempunyai nilai gizi yang tinggi, terutama kandungan mineralnya. Mineral
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh pada tingkat sel,
jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral mikro misalnya
besi, seng, tembaga, molibdenum, selenium, mangan, kobalt, iodin yang
diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil (Arifin 2008). Mineral yang terkandung dalam
daging ikan meliputi kalsium, fosfor, besi, tembaga, dan selenium, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya usia, jenis kelamin, dan musim
(FAO 2010). Faktor lain yang mempangaruhi kandungan mineral dalam ikan
adalah pakan. Kandungan mineral pada pakan merupakan unsur pembentuk
tambahan dari mineral ikan, sehingga hal tersebut dirasa dapat mencukupi
kebutuhan mineral ikan (Dean et al. 2007). Organisme air sebagian besar
mengakumulasi mineral melalui proses makan dan proses metabolisme yang dapat
menyebabkan akumulasi mineral meningkat di jaringan tubuhnya (Sole et al. 2010).
Yuwono et al. (2005) menyatakan bahwa peningkatan konsumsi pakan
memberikan pasokan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
yang meningkat pada periode pertumbuhan yang cepat. Pertumbuhan ikan
merupakan perubahan ikan, baik berat badan, maupun panjang dalam waktu
tertentu. Proses metabolisme sangat mempengaruhi ukuran berat tubuh, yakni proses
pertumbuhan ikan tersebut. Pertumbuhan ikan erat kaitannya dengan ketersediaan
mineral dalam ikan, sehingga perbedaan pertumbuhan ikan menentukan mineral
ikan tersebut.
Lingkungan yang kaya akan unsur hara memberikan dampak positif bagi
tubuh ikan bandeng, sedangkan perairan yang tercemar oleh logam berat
memberikan dampak negatif. Informasi yang terbatas menyebabkan perlu adanya
penelitian tentang kandungan mineral, salah satunya mineral mikro serta cemaran
kandungan logam berat yang terdapat dalam tubuh ikan bandeng tersebut.

2

Perumusan Masalah
Kondisi lingkungan dan kualitas ikan bandeng di tambak bandeng Tanjung
Pasir Kabupaten Tangerang sejauh ini belum banyak diketahui, sehingga
diperlukan informasi nilai gizi ikan bandeng yaitu mineral mikro dan cemaran
logam berat. Kandungan gizi ikan bandeng mineral mikro dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya bobot ikan bandeng. Bobot ikan bandeng
dipengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi, sehingga dapat diasumsikan kebutuhan
pakan dalam pemenuhan mineral mikro sangat berpengaruh.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rendemen, kadar mineral
mikro (Fe, Zn, Cu, I), serta pengaruh lingkungan terhadap cemaran logam berat
(Pb, Cd, Hg) pada perbedaan bobot tubuh ikan bandeng yang terdapat di tambak
bandeng Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai kandungan
mineral mikro (Fe, Cu, Zn, I) dan cemarannya yang terdapat pada daging ikan
bandeng.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah pengambilan sampel, preparasi sampel,
analisis mineral mikro, logam berat, data, serta panulisan laporan.

3

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Fakultas
Peternakan-IPB, Laboratorium Karakteristik Bahan Baku, Departemen Teknologi
Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
dan Laboratorium Saraswanti Indo Genetech. Penelitian ini dilakukan dalam
beberapa tahapan, meliputi identifikasi sampel, preparasi daging ikan,
perhitungan rendemen, analisis mineral mikro dan logam berat.
Bahan
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan bandeng
(Chanos chanos) yang diperoleh dari nelayan budidaya Tangerang dengan ukuran
berat yang berebeda. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk analisis logam berat
antara lain larutan asam nitrat pekat (HNO3) Merck dan larutan asam perklorat
70% (HClO4) Merck dengan perbandingan (1:2) dan akuades bebas ion. Bahan
yang dibutuhkan untuk analisis mineral mikro antara lain larutan asam nitrat
pekat (HNO3) Merck dan akuades bebas ion.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pisau, nampan,
timbangan digital METLER PJ360 DeltaRange, penggaris, sudip, pipet, bulb,
hotplate SANYO, labu takar, corong, labu destruksi, shaker, saringan kasar,
saringan Whatman No.1, tabung reaksi, penangas air, autoclave Merck ALP, High
Performance Liquid Chromatography (HPLC) Alliance dan Atomic Absorption
Spectrophotometer (AAS) Shimadzu ASC-7000.

Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel ikan bandeng,
penentuan berat sampel, pengukuran morfometrik, preparasi daging, penghitungan
rendemen serta analisis kimia yang terdiri atas analisis mineral mikro dan analisis
cemaran logam berat. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu preparasi
ikan bandeng untuk diambil dagingnya dengan terlebih dahulu memisahkan berat
sesuai dengan ukurannya, kemudian dilakukan pengujian analisis mineral mikro
dan analisis cemaran logam berat. Diagram alir penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1.

4
Ikan bandeng
Pengukuran morfometrik
Penimbangan dan pemisahan
ukuran berdasarkan berat
Preparasi daging dan perhitungan rendemen

Pemisahan kulit,
kepala, jeroan, tulang
dari daging

Daging
Pencucian
Pencacahan daging

Analisis kimia:
1. Analisis mineral mikro
2. Analisis logam berat
Keterangan:

= Input/output
= Proses

Gambar 1 Diagram alir prosedur penelitian
Pengambilan dan Preparasi Ikan Bandeng
Pengambilan sampel ikan bandeng (Chanos chanos) dilakukan di tambak
Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Sebanyak 8 ekor
sampel di setiap kelompok ukuran berat ikan bandeng. Sampel bahan baku
dengan bobot, yakni ±102 g, ±150 g, dan ±180 g. Bahan baku kemudian
dipisahkan sesuai beratnya dalam suatu tempat yang terpisah dan masingmasing dianalisis morfometriknya meliputi panjang total dan panjang baku.
Bagian kepala, daging, dan jeroan ikan bandeng dipisahkan untuk kemudian
dihitung rendemennya. Daging ikan pada setiap ukuran disatukan, kemudian
dihancurkan, dan dihomogenkan. Daging yang telah dihomogenkan dibagi
menjadi dua bagian untuk analisis mineral mikro dan analisis cemaran logam
berat.
Rendemen (BSN 2000)
Rendemen dihitung sebagai presentase bobot bagian tubuh ikan yang
digunakan dari bobot total ikan. Perhitungan rendemen dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar bahan baku yang dapat dimanfatkan. Bobot bagian
tubuh ikan bandeng diperoleh dengan metode by different, yaitu dengan
menghitung bobot total ikan bandeng, kemudian menghilangkan bagian tubuh
yang ingin diketahui proporsinya, contohnya kepala. Masing-masing bagian

5

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Pengujian Mineral Fe, Cu, Zn (BSN 1998)
Prinsip penetapan mineral, yaitu sesudah penghilangan bahan-bahan
organik dengan pegabuan basah atau kering, residu dilarutkan dalam asam encer.
Larutan disebarkan dalam nyala api yang ada di dalam alat spektrofotometer
serapan atom (AAS) sehingga absorpsi atau emisi logam dapat dianalisis dan
diukur pada panjang gelombang teretentu.
Sampel diuji kandungan mineral diproses pengabuan basah terlebih dahulu.
Sampel sebanyak 1-5 g dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, ditambahkan
25 mL HNO3 kedalam labu erlenmeyer dan dibiarkan selama 1 jam. Sampel
dipanaskan di atas hotplate selama 5 menit, kemudian didinginkan.
Sampel yang telah didinginkan kemudian diencerkan menjadi 50 mL di
dalam labu takar, kemudian dihomogenkan dan disaring dengan kertas
Whatman no. 1. Sampel yang telah disaring dianalisis mineralnya menggunakan
atomic absorption spectrophotometer (AAS).
Kadar mineral pada sampel dihitung dengan memasukkan nilai absorban
sampel ke dalam persamaan garis standar y = ax ± b, maka akan diperoleh nilai
x yang merupakan konsentrasi sampel. Kadar mineral dalam sampel dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

FP = faktor pengencer

Pengujian Iodium (AOAC 2005)
Prinsip penetapan iodium, yaitu penetapan kuantitatif sejumlah iodin dalam
sampel berdasarkan reduksi katalis ion ceri (Ce4+) menjadi ion cero (Ce3+) oleh
iodin. Daging ikan bandeng sebanyak 4 g ditimbang, kemudian dimasukkan ke
dalam gelas piala 70 mL akuades. Stirer selama 5 menit sampai semua sampel
homogen. Pindahkan secara kuantitatif ke labu takar 100 mL. Sebanyak 1 tetes
amil alkohol ditambahkan untuk menghilangkan busa. Akuades ditambahkan
sampai tanda tera, kemudian dikocok dan dihomogenkan. Sentrifuge dan diambil
supernatannya. Supernatan disaring dengan membran filter dan dimasukkan ke
dalam vial. Kemudian disuntikkan ke HPLC.
Analisis Logam Berat Pb, Hg, Cd (AOAC 2002)
Unsur logam berat total dalam suatu sampel didestruksi dengan cara
pengabuan basah menggunakan campuran asam pekat HNO3 dan HClO4. Kadar
logam berat diukur menggunakan AAS. Penentuan kandungan logam berat
terbagi atas beberapa tahap yaitu destruksi, pembacaan absorbans contoh, dan
perhitungan kandungan logam berat.

6

(a) Tahap destruksi
Sampel ditimbang seberat 11 g, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer
100 mL dan ditambahkan 5 mL HNO3. Sampel di diamkan selama 4-6 jam
diruang asam. Tabung yang yang berisi larutan tersebut ditambahkan 0,8 mL
H2SO4 dan dipanaskan dengan suhu 120 oC. Proses destruksi dilakukan sampai
larutan menjadi kuning tua.
(b) Pembacaan absorban contoh
Pembacaan logam berat merkuri dilakukan dengan spektrofotometer serapan
atom tanpa nyala pada panjang gelombang 253,7 nm. Kadmium dan timbal
ditentuka dengan nyala asetilen pada panjang gelombang 228,8 nm.
(c) Perhitungan kandungan logam berat
Kadar logam berat dalam sampel dihitung dengan memasukkan nilai
absorban contoh ke dalam persamaan garis standar.
Y = a + bx
Dimana nilai absorban sebagai Y sedang a dan b dari persamaan garis standar,
maka diperoleh harga x yang merupakan konsentrasi contoh.
Hasil perhitungan dinyatakan dengan ppm.

Keterangan:
Ac = Absorban contoh
Ab = Absorban blanko
FP = Faktor pengenceran

HASIL DAN PEMBAHASAN
Morfometrik Ikan Bandeng
Ikan bandeng yang digunakan memiliki ciri-ciri badan memanjang, padat,
kepala tanpa sisik, mulut kecil terletak di depan mata (Saanin 1984). Morfometrik
bahan baku merupakan sifat penting untuk mengetahui posisi yang terdapat pada
bahan tersebut. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh data mengenai panjang,
bobot, dan rendemen daging ikan bandeng yang terdiri atas parameter panjang,
berat total, dan berat daging. Rata-rata panjang total dan berat daging ikan
bandeng dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Berat, panjang dan berat daging ikan bandeng (Chanos chanos)
Parameter
Berat total (g)
Panjang (cm)
Rendemen daging ikan
Koefisien korelasi (r)

Kelompok bandeng dengan berat tertentu
A
B
C
102,62±19,95
150,50±8,19
180,37±6,96
22,8±1,53
25,5±0,86
26,6±0,92
44,217%
45,43%
49,48%
0,9597
0,9232
0,9109

Ket: A: ±102 g; B: ±150 g; C: ±180 g;
n=8

7

Berdasarkan data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kisaran panjang total
dan berat total masing-masing ikan bandeng menunjukkan perbedaan yang sangat
signifikan, meskipun masih dalam area tambak yang sama. Perbedaan ini diduga
karena pakan yang tersedia, lingkungan, dan pertumbuhannya. Kelompok
bandeng C memiliki panjang total dan berat total tertinggi secara berurutan yakni
26,6±0,92 cm dan 180,37±6,96 cm. Kelompok bandeng A memiliki panjang total
dan berat total terendah secara berurutan yakni 22,8±1,53 cm dan 102,62±19,95 cm.
Menurut Suwarni (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa apabila suatu
perairan terdapat perbedaan ukuran dan jenis kelamin kemungkinan disebabkan
oleh pola pertumbuhan, lingkungan, ketersediaan makanan, dan perbedaan ukuran
pertama kali matang gonad.
Koefisien korelasi (r) hubungan berat total dan berat daging ikan bandeng
kelompok A 0,9597 dengan presentase berat daging 44,217%, kelompok B 0,9232
dengan presentase berat daging 45,43%, dan kelompok C 0,9109 dengan
presentase berat daging 49,48%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan
berat total-berat daging masing-masing kelompok ikan bandeng memiliki korelasi
yang sangat kuat, ini berarti apabila berat tubuhnya bertambah maka berpengaruh
terhadap pertambahan berat daging yang dihasilkan. Suwarni (2009) menyatakan
bahwa apabila nilai koefisien korelasi 0,90-1,00 menunjukkan korelasi yang
sangat kuat. Hal lain yang dapat diamati bahwa semakin panjang ikan bandeng
tersebut tidak berarti semakin bertambah berat tubuhnya, dikarenakan beberapa
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya.
Penentuan berat ikan bandeng dalam penelitian ini berkisar antara 100-180 g
Hal ini didasarkan pada standar produksi minimal ikan bandeng ukuran konsumsi
secara intensif di tambak sebesar 125 g/ekor (8 ekor/kg) (BSN 2009).
Komposisi Mineral Mikro Ikan Bandeng
Kelompok mineral mikro terdiri atas mineral tembaga (Cu), seng (Zn), besi
(Fe), dan iodium (I). Contoh perhitungan kadar mineral mikro (iodium) disajikan
pada Lampiran 4. Tabel 2 menyajikan informasi kandungan mineral mikro ikan
bandeng pada berbagai ukuran berat.
Tabel 2 Komposisi mineral mikro ikan bandeng pada berbagai ukuran berat
Kelompok
bandeng dengan
berat tertentu
A
B
C
Ikan Gurame*)

Mineral Mikro (mg/kg bb)
Tembaga (Cu)

Seng (Zn)

Besi (Fe)

Tidak terdeteksi
0,55± 0,01
Tidak terdeteksi
18,72

5,20 ± 0,01
6,95 ± 0,16
6,08 ± 0,00
22,45

9,25± 0,10
12,14± 0,06
7,43± 0,28
78,26

Iodium (I)
(µg/100g)
76,33± 0,01
55,18± 0,03
45,72± 0,01
0,0823

Ket: ikan gurame: 300 g; tidak terdeteksi: