Analisis Kinerja Waktu dan Pemodelan 3D menggunakan Software Tekla Structures17 Pada Proyek Pabrik Astra Honda Motor, Cikampek.

ANALISIS KINERJA WAKTU DAN PEMODELAN 3D
MENGGUNAKAN SOFTWARE TEKLA STRUCTURES17
PADA PROYEK PABRIK ASTRA HONDA MOTOR,
CIKAMPEK

RISDA GUSTRIANI RAHAYU

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kinerja
Waktu dan Pemodelan 3D menggunakan Software Tekla Structures17 Pada
Proyek Pabrik Astra Honda Motor, Cikampek adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2015

Risda Gustriani Rahayu
NIM F44110031

ABSTRAK
RISDA GUSTRIANI RAHAYU. Analisis Kinerja Waktu dan Pemodelan 3D
menggunakan Software Tekla Structures17 Pada Proyek Pabrik Astra Honda
Motor, Cikampek. Dibimbing oleh MACHMUD ARIFIN RAIMADOYA.
Pada umumnya proyek konstruksi mempunyai rencana pelaksanaan dan
jadwal pelaksanaan tertentu. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, maka
tingkat kesulitan untuk mengelola dan menjalankan proyek semakin tinggi.
Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin
dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang
telah ditentukan. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2015 ini
berlokasi di kawasan industri Bukit Indah City, Cikampek, Karawang. Analisis

kinerja waktu pada pembangunan Pabrik Astra Honda Motor menggunakan
metode jalur kritis dilakukan dengan bantuan program Microsoft Project 2013.
Dengan beberapa tambahan informasi-informasi yang diperlukan, pemodelan 3D
dilakukan berdasarkan data Detail Engineering Design dari proyek pembangunan
Pabrik Astra Honda Motor. Kemudian kinerja waktu dianalisis menggunakan task
manager pada Tekla Structure 17 dalam bentuk barchart. Analisis pada kurva S
pembangunan bulan November sampai dengan bulan April di atas dapat dilihat
bahwa deviasi yang dihasilkan bernilai nol. Deviasi yang bernilai nol adalah target
yang diinginkan oleh kontraktor. Adapun salah satu masalah yang terjadi
diantaranya keterlambatan pada proyek pembangunan yang disebabkan oleh cuaca
yang tidak menentu, kurangnya tenaga kerja, dan finansial.
Kata Kunci: barchart, Cikampek, deviasi, kontraktor, Tekla Structure 17

ABSTRACT
RISDA GUSTRIANI RAHAYU. Analysis of Time Performance and 3D
Modeling of Astra Honda Motor Factory Project, Cikampek using Tekla
Structures17. Supervised by MACHMUD ARIFIN RAIMADOYA.
In general, the construction project has an implementation plan and
specific implementation schedule. However, along with the times, the level of
difficulty to manage and run the project higher. Construction project management

is planning, organizing, directing and controlling resources to achieve short-term
goals that have been determined. The research, conducted in March-May 2015 is
located in the industrial area of Bukit Indah City, Cikampek, Karawang. Time
performance analysis on the development of Astra Honda Motor factory using
critical path method is done with the help of Microsoft Project 2013 program.
With some additional information that is required, 3D modeling is done based on
the Detail Engineering Design data of plant development project Astra Honda
Motor. Then the time performance is analyzed using the task manager at Tekla
Structure 17 in the form of barchart. Analysis of the S curve construction
November to April in the above it can be seen that the resulting zero deviation.
Deviation of zero is the desired target by the contractor. As one of the problems
that occur include delays in development caused by erratic weather, lack of
manpower, and financially.
Keywords: barchart, Cikampek, contractor, deviation, Tekla Structure 17

ANALISIS KINERJA WAKTU DAN PEMODELAN 3D
MENGGUNAKAN SOFTWARE TEKLA STRUCTURES17
PADA PROYEK PABRIK ASTRA HONDA MOTOR,
CIKAMPEK


RISDA GUSTRIANI RAHAYU
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian yang
dilaksanakan sejak bulanMaret sampai dengan Mei 2015 ini berjudul Analisis
Kinerja Waktu dan Pemodelan 3D menggunakan Software Tekla Structures17
pada Proyek Pabrik Astra Honda Motor, Cikampek.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang membantu

dalam penyusunan skripsi ini, yaitu:
1. Ir. Machmud Arifin Raimadoya, Msc, sebagai dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan yang bermanfaat.
2. Dr. Ir. Meiske Widyarti, M.Eng dan Dr. Ir. Moh. Yanuar Jarwadi Purwanto,
MS, sebagai dosen penguji dalam ujian skripsi.
3. PT Adhi Karya Tbk atas bantuannya selama penelitian berlangsung.
4. Mamah, Ayah, A Yuldan, Teh Asih, dan Mama Iyang yang selalu memberikan
dukungan, baik dukungan moral hingga dukungan material, sehingga kegiatan
penelitian dapat terlaksana dengan baik.
5. Raudhotul Jannah, Anugrah Susilowati, Fachru Bahari Jasman, dan Haspan
Limrah sebagai mahasiswa satu pembimbing selama penelitian berlangsung.
6. Seluruh teman-teman SIL angkatan 48 atas segala kebersamaannya.
7. Nadira Tizani, Luni Aulia Safwani dan Zefika Zahlinar yang selalu
memberikan semangat dan dukungannya.
8. Teman-teman tujuhbelas (Ulya, Citra, Marin Briza, Sisca, Aul, Aad, Agy,
Sukma, Jundi, Mora, Ryan, Hafiz) juga selalu memberikan semangat dan
dukungannya.
Disadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran demi perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Juni 2015

Risda Gustriani Rahayu

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tekla Structures
Kelebihan Tekla Structures
Manajemen Proyek
Manajemen dan Kinerja Waktu Proyek
Microsoft Project

Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek
METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Bahan
Alat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengolahan Jadwal Rencana Menggunakan Microsoft Project 2013
Pemodelan 3D Menggunakan Tekla Structures 17
Analisis Kinerja Waktu Pembangunan Proyek
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Kinerja Waktu Proyek
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vii
viii
viii

1
1
2
2
2
3
3
3
4
5
6
7
8
8
8
8
15
16
17
20

29
30
30
30
30
303
43

DAFTAR TABEL
1 Perkembangan pembangunan Pabrik Astra Honda Motor tahun 2014
2 SNI Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Tahun 2013 pekerjaan 1
m3 galian tanah pile cap
3 Kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan galian tanah pile cap
4 SNI Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Tahun 2013 bekisting
fondasi dan sloof beton
5 Kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan bekisting fondasi dan sloof beton
6 SNI Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Tahun 2013 pengecoran
kolom beton biasa Lantai 1
7 Kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan pengecoran kolom beton biasa
Lantai 1

8 SNI Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Tahun 2013 pekerjaan
pembesian 100 kg dengan besi polos atau ulir
9 Kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan pembesian 100 kg dengan besi
polos atau ulir Lantai 1
10 SNI Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Tahun 2013 rangka baja
11 Kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan rangka baja
12 SNI Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Tahun 2013 bekisting
kolom beton biasa
13 Kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan bekisting kolom beton biasa
Lantai 1

21
24
25
25
26
26
26
27
27

27
28
28
28

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kolaborasi pihak yang terlibat dalam proyek
Variabel utama dalam sebuah manajemen proyek
Sistem Manajemen Waktu
Lokasi proyek pembangunan Pabrik Astra Hona Motor
Diagram Alir Prosedur Penelitian
Grid Pabrik Astra Honda Motor
Permodelan pile cap Pabrik Astra Honda Motor
Permodelan kolom Pabrik Astra Honda Motor
Permodelan balok Pabrik Astra Honda Motor
Permodelan slab Pabrik Astra Honda Motor
Pengaturan sambungan pada tekla structures
Permodelan atap baja Pabrik Astra Honda Motor
Model organizer pemodelan Pabrik Astra Honda Motor
Task manager pemodelan Pabrik Astra Honda Motor
Tampilan hubungan pemodelan, Model Organizer, dan Task Manager

3
5
6
8
9
10
11
11
12
12
13
13
14
15
20

DAFTAR LAMPIRAN
1 Kurva S Proyek Pembangunan Pabrik Astra Honda Motor pada Tahun
2014

33

2 Kurva S yang telah di update pada Proyek Pembangunan Pabrik Astra
Honda Motor pada Tahun 2015
3 Perkembangan Pembangunan Pabrik Astra Honda Motor Tahun 2015dari
Kurva S yang telah diperbaiki
4 Kinerja Waktu pada Task Manager
5 Permodelan 3D Pabrik Astra Honda Motor pada Tekla Structure 17
6 Hasil Pengolahan Jadwal Rencana Menggunakan Microsoft Project 2013

34
35
36
37
38

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap proyek konstruksi lazimnya mempunyai rencana pelaksanaan dan
jadwal pelaksanaan yang tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai,
kapan harus diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan, serta
bagaimana penyediaan sumber dayanya. Seiring dengan perkembangan dunia
industri yang semakin pesat, maka tingkat kesulitan untuk mengelola dan
menjalankan sebuah proyek semakin tinggi. Semakin tinggi tingkat kesulitannya,
berarti semakin panjang durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
proyek. Perkembangan pembangunan, seperti bangunan gedung, menara, jembatan,
perkantoran, hotel, dan bangunan lainnya. Menghadapi keadaan demikian, langkah
yang umumnya ditempuh di samping mempertajam prioritas juga mengusahakan
peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan agar dicapai hasil guna yang
maksimal dari sumber daya yang tersedia. Pengelolaan yang dikenal sebagai
manajemen proyek adalah salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud tersebut.
Proyek merupakan suatu aktivitas yang baru sehingga tingkat ketidakpastian
dan risikonya juga sangat tinggi. Karena tingginya ketidakpastian tersebut, akan
lebih sulit untuk memperkirakan tingkat sumber tenaga dan mempersulit perkiraan
waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Salah satu cara agar proyek berjalan
dengan baik, yaitu dengan adanya manajemen proyek. Manajemen proyek konstruksi
adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya
untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan (Suharto, 1999).
Berkaitan dengan masalah proyek ini maka keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek
tepat pada waktunya merupakan tujuan yang penting baik bagi pemilik proyek
maupun kontraktor.
Seringkali dalam pelaksanaan suatu pekerjaan timbul keterlambatan waktu,
baik dalam penggunaan tenaga kerja maupun faktor cuaca atau lainnya yang
disebabkan kurang matangnya perencanaan. Dengan demikian suatu perencanaan
yang baik dan matang adalah salah satu langkah awal yang sangat penting dan
diperlukan dalam setiap kegiatan usaha, karena dapat menunjang tercapainya tujuan
proyek.
Ketepatan waktu penyelesaian suatu proyek merupakan salah satu aspek yang
dinilai owner atau pelanggan. Oleh karena itu, sebaiknya diperlukan perhatian
khusus pada masalah perencanaan, dan pengendalian suatu proyek, agar dapat
mencapai target waktu penyelesaian tanpa mengurangi kualitas pengerjaannya.
Melalui perencanaan yang baik diharapkan waktu penyelesaian suatu proyek dapat
sesuai dengan target waktu yang diharapkan konsumen.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, permodelan tiga dimensi
(3D) dapat dilakukan dengan menggunakan program Tekla Structures. tekla
structures merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk membangun model
informasi (Building Information Modeling) yang memiliki banyak kelebihan.
Pengaplikasian tekla structures akan mendukung perkembangan perencanaan

2
bangunan teknik sipil dan akan menciptakan opsi baru dalam penggunaan software
bantu yang tepat guna khususnya perencanaan sistem precast bangunan gedung.
Menurut Hergunsel Mehmet (2011), Prinsip dasar dari pemodelan tekla structures
adalah dapat menggunakan model bangunan 3D untuk mendapatkan semua gambar
proyek yang diperlukan, termasuk tampak, potongan, gambar presentasi, gambar
detail konstruksi, perhitungan kuantitas, estimasi harga, dan kinerja waktu.
Memasukan data bangunan ke dalam model 3D tekla structures dapat mempermudah
pekerjaan dalam bidang arsitektur, struktur, dan mekanik elektrikal. Seperti
memasukan jadwal rencana pembangunan suatu bangunan ke dalam task manager
dalam model tekla structures untuk membuat manajemen kinerja waktu pelaksanaan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan yang
merupakan objek dari penelitian ini, yaitu:
1. Apakah pelaksana menggunakan manajemen proyek yang efisien.
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keterlambatan pada suatu
proyek pembangunan.
3. Tindakan apa yang perlu diperhitungkan terhadap faktor-faktor risiko yang
dominan mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi.
4. Bagaimana bentuk dari komponen struktur tersebut tanpa perhitungan analisis
pembebenan.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat pemodelan 3D menggunakan Program Tekla Stuctures17 untuk
menampilkan tahap pelaksanaan dan bentuk komponen struktur, serta menentukan
kinerja waktu pada suatu proyek pembangunan dengan menggunakan task
manager pada Program tekla structures 17.
2. Menganalisis Kurva S dan faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan atau
kemajuan pada suatu proyek serta melakukan tindakan perbaikan jika terjadi
keterlambatan
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup atau batasan masalah penelitian ini yaitu:
1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap manajemen kinerja waktu dan pemodelan
3D pada proyek pembangunan Pabrik Astra Honda Motor, Cikampek.
2. Kinerja waktu dianalisis menggunakan Metode Jalur Kritis melalui program
Microsoft Project 2013.
3. Pemodelan 3D dilakukan menggunakan program tekla structures 17.

3

TINJAUAN PUSTAKA
Tekla Structures
Tekla Corporation didirikan di Finlandia pada tahun 1966 dan memiliki kantor
pusat di Espoo, Finlandia, sedangkan kantor cabang dari Tekla Corporation berada di
Swedia, Denmark, Jerman dan Amerika Serikat. Tekla memiliki penjualan bersih
sebesar hampir 58 juta euro pada tahun 2010. Perusahaan ini mempekerjakan lebih
dari 500 orang dan memiliki pelanggan di sekitar 100 negara (Tekla, 2011). Tekla
corporation memiliki empat jenis software berdasarkan fungsi pekerjaan yang
dihadapi, diantaranya Tekla Stuctures untuk pekerjaan struktur, Tekla XCity untuk
arsitektur, Tekla XPipe untuk perpipaan, dan Tekla XPower untuk bagian elektrikal.
Tekla structures awalnya dikenal sebagai Tekla X-Steel di pertengahan tahun
1990 (Jiang Xinan, 2011). Tekla adalah aplikasi Building Information Modelling
yang dikembangkan oleh Tekla Corporation untuk keperluan perhitungan dan
rekayasa struktur termasuk juga fitur-fitur komprehensif yang bisa digunakan bagi
para detailer, fabricator, manufaktur dan constructor. Modul untuk keperluan
manajemen konstruksi juga sudah ditambahkan pada software ini (Khemlani, 2008).

Sumber: Tekla, 2011

Gambar 1 Kolaborasi pihak yang terlibat dalam proyek
Software ini merupakan program bantu yang sangat canggih dan mampu
mempersingkat proses pendetailan, proses manufaktur atau fabrikasi dan manjemen
konstruksi, dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa Tekla merupakan program yang dapat
membantu penyelesaian suatu proyek mulai dari proses perencanaan (pemodelan,
analisa struktur, pendetailan), hingga proses pelaksanaan (fabrikasi, dan manajemen
kontruksi) (Yanuari, 2011).
Kelebihan Tekla Structures
Tekla structures merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk membangun
model informasi Building Information Modeling (BIM). tekla structures yang

4
berbasis BIM memiliki kelebihan dibandingkan dengan program sejenis. Kelebihankelebihan tekla structures dintaranya yaitu kualitas dan detailing gambar yang
presisi, mengurangi kesalahan dalam fabrikasi dan ereksi, gambar yang dihasilkan
selalu up to date karena terintegrasi dengan analisis perencanaan, dan mengurangi
pekerjaan yang berulang (Tekla, 2011).
Manajemen Proyek
Manajemen merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai
sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan (Soeharto, 2001). Proyek
merupakan suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau
layanan yang unik (Schwalbe, 2006). Sedangkan manajemen proyek muncul
dikarenakan penggunaan manajemen itu sendiri yang telah berhasil mengelola
kegiatan operasional rutin dengan lingkungan yang stabil, dirasakan kurang mampu
dan tidak cukup efisien untuk mengelola kegiatan proyek konstruksi yang sejatinya
penuh dengan dinamika dan perubahan cepat, sehingga hasilnya pun tidak bisa
optimal.
Sedangkan pengertian manajemen proyek muncul dikarenakan penggunaan
manajemen itu sendiri yang telah berhasil mengelola kegiatan operasional rutin
dengan lingkungan yang stabil, dirasakan kurang mampu dan tidak cukup efisien
untuk mengelola kegiatan proyek konstruksi yang sejatinya penuh dengan dinamika
dan perubahan cepat, sehingga hasilnyapun tidak bisa optimal.
Sehubungan dengan itu, dilihat dari wawasan manajemen berdasarkan fungsi
dan digabungkan dengan pendekatan sistem, maka yang dimaksud dengan
manajemen proyek yaitu merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang
telah ditentukan, serta menggunakan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan)
vertikal dan horizontal (Kerzner, 1982).
Handoko (1999) menyatakan tujuan manajemen proyek adalah sebagai berikut:
a. Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan salah satu sasaran
utama proyek, keterlambatan akan mengakibatkan kerugian, seperti penambahan
biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasar.
b. Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan.
c. Tepat spesifikasi (on specification) dimana proyek harus sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan.
Pada manajemen proyek sangat dibutuhkan “triple constraiint”, yaitu scope,
time, dan cost dari sebuah proyek dalam mengatur sebuah proyek. Quality dari
proyek akan berpengaruh terhadap keseimbangan ketiga faktor tersebut. Proyek yang
dikatakan berkualitas apabila mampu menyelesaikan proyek dengan memberikan
produk, jasa ataupun hasil sesuai scope, time , dan cost. Hal ini dapat terlihat pada
Gambar 2.

5

Ruang
Lingkup
Kualitas

Kualitas

Waktu

Biaya

Kualitas

Gambar 2 Variabel utama dalam sebuah manajemen proyek
Manajemen dan Kinerja Waktu Proyek
Pengendalian menurut R. J. Mockler sebagaimana dikutip Soeharto (2001)
adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran
perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan
standar menganalisa kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan
standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber
daya digunakan efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Proses
pengendalian berjalan sepanjang daur hidup proyek guna mewujudkan performa
yang baik di dalam setiap tahap. Perencanaan dibuat sebagai bahan acuan bagi
pelaksanaan pekerjaan. Bahan acuan tersebut selanjutnya akan menjadi standar
pelaksanaan pada proyek yang bersangkutan, meliputi spesifikasi teknik, jadwal, dan
anggaran. Maka untuk dapat melakukan pengendalian perlu adanya perencanaan
pekerjaan konstruksi, diantaranya adalah:
1. Kurva S
Kurva S adalah gambaran yang menjelaskan tentang seluruh jenis
pekerjaan, volume pekerjaan dalam satuan waktu dan ordinatnya adalah jumlah
presentasse (%) kegiatan pada garis waktu. Kurva S dapat menunjukkan kemajuan
proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan
sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S
dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan
membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada
keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi
informasi awal guna melakukan tindakan koreksi dalam proses.
Kurva kemajuan yang disebut kurva "S", secara grafis menyajikan beberapa
ukuran kemajuan kumulatif pada sumbu tegak dan terhadap waktu pada sumbu
mendatar. Kemajuan ini dapat diukur menurut jumlah nilai uang yang telah
dikeluarkan, survei kuantitas dari pekerjaan di proyek, jumlah tenaga kerja yang
dipakai. Jadi kurva "S" itu adalah salah satu bentuk pengendalian waktu terhadap
sesuatu yang dibandingkan (Tolangi, dkk, 2012). Fungsi kurva S:
1. Menentukan penyelesaian bagian proyek
2. Menentukan besarnya biaya pelaksanaan proyek

6
3. Menentukan waktu pendatangan material, alat dan pekerja yang akan dipakai
untuk pekerjaan tertentu
2. CPM (Critical Path Method)
CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan
biaya total proyek melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total
proyek yang bersangkutan. Manajemen waktu proyek adalah proses
merencanakan, menyusun dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek.
Manajemen waktu termasuk ke dalam proses yang akan diperlukan untuk
memastikan waktu penyelesaian suatu proyek. Sistem manajemen waktu (Gambar
3) berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek,
dimana dalam perencanaan dan penjadwalan tersebut telah disediakan pedoman
yang spesifik untuk menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih cepat dan efisien
(Clough dan Scars, 1991). Adapun aspek-aspek manajemen waktu merupakan
proses yang saling berurutan satu dengan yang lainnya.
Menentukan penjadwalan

Mengukur dan membuat laporan kemajuan

Membandingkan kemajuan di lapangan dengan penjadwalan
Menentukan
penyelesaian

akibat

yang

ditimbulkan

pada

akhir

Merencanakan penanganan untuk mengatasi akibat tersebut
Memperbaharui
proyek

penjadwalan

Gambar 3 Sistem Manajemen Waktu
Lamanya waktu penyelesaian proyek berpengaruh besar dengan pertambahan
biaya proyek secara keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan laporan progress harian/
mingguan/ bulanan untuk melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian untuk
setiap item pekerjaan proyek. Dan dibandingkan dengan waktu penyelesaian rencana
agar waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya.
Microsoft Project
Microsoft Project adalah suatu paket program komputer yang membantu
penyusunan perencanaan dan pemantauan jadwal suatu proyek. Program tersebut
sangat membantu dalam perhitungan jadwal suatu proyek secara terperinci kegiatan

7
demi kegiatan dan merupakan program buatan Microsoft, yaitu salah satu perusahaan
software terbesar. Microsoft menyatakan bahwa program tersebut merupakan
scheduling terbaik saat ini yang beroperasi di bawah sistem operasinya sendiri yaitu
Microsoft Windows. Microsoft Project membantu melakukan pencatatan dan
pemantauan terhadap penggunaan sumber daya, baik yang berupa sumber daya
manusia, peralatan, maupun bahan. Aplikasi tersebut juga dapat mencatat kebutuhan
tenaga kerja pada beberapa kegiatan. Program tersebut juga dapat menyajikan
laporan pada setiap posisi sesuai perkembangan yang terjadi pada proyek (Lynna et
al, 2006).
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek
Menurut Callahan (1992), keterlambatan (delay) adalah apabila suatu aktifitas
atau kegiatan proyek konstruksi mengalami penambahan waktu, atau tidak
diselenggarakan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Keterlambatan proyek
dapat diidentifikasi dengan jelas melalui schedule. Dengan melihat schedule, akibat
keterlambatan suatu kegiatan terhadap kegiatan lain dapat terlihat dan diharapkan
dapat segera diantisipasi.
Menurut Kraiem dan Dickmann, penyebab-penyebab keterlambatan waktu
pelaksanaan proyek dapat dikatagorikan dalam 3 kelompok besar yakni:
a. Keterlambatan yang layak mendapatkan ganti rugi (Compensable Delay), yakni
keterlambatan yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian atau kesalahan pemilik
proyek.
b. Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan (Non- Excusable Delay), yakni
keterlambatan yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian atau kesalahan pemilik
proyek.
c. Keterlambatan yang dapat dimaafkan (Excusable Delay), yakni keterlambatan
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian diluar kendali baik pemilik maupun
kontraktor.
Menurut (Astina dkk, 2000), bahwa dampak dari keterlambatan proyek ini
menimbulkan kerugian pada pihak kontraktor, konsultan, dan owner. Kerugian
tersebut antaralain :
1. Pihak Kontraktor
Keterlambatan penyelesaian proyek berakibat naiknya overhead, karena
bertambah panjangnya waktu pelaksanaan. Biaya overhead meliputi biaya untuk
perusahaan secara keseluruhan, terlepas ada tidaknya kontrak yang sedang
ditangani.
2. Pihak Konsultan
Konsultan akan mengalami kerugian waktu, serta akan terlambat dalam
mengerjakan proyek yang lainnya, jika pelaksanan proyek mengalami
keterlambatan penyelesaian.
3. Pihak Owner
Keterlambatan proyek pada pihak pemilik/Owner, berarti kehilangan
penghasilan dari bangunan yang seharusnya sudah dapat digunakan atau
disewakan. Apabila pemilik adalah pemerintah, untuk fasilitas umum misalnya
rumah sakit tentunya keterlambatan akan merugikan pelayanan kesehatan
masyarakat, atau merugikan program pelayanan yang telah disusun. Kerugian ini
tidak dapat dinilai dengan uang tidak dapat dibayar kembali, sedangkan apabila

8
pihak pemilik adalah non pemerintah, misalnya pembangunan gedung, pertokoan
atau hotel, tentu jadwal pemakaian gedung tersebut akan mundur dari waktu yang
direncanakan, sehingga ada waktu kosong tanpa mendapatkan uang.

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015. Proyek
Pembangunan Pabrik Astra Honda Motor di daerah Kawasan Bukit Indah City,
Cikampek. Pengolahan dan analisis data dilakukan di lingkungan kampus Institut
Pertanian Bogor.

Sumber: Google Map 2015

Gambar 4 Lokasi proyek pembangunan Pabrik Astra Hona Motor
Bahan
Bahan penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari kontraktor PT.
Adhi Karya (Persero) Tbk, konsultan perencana PT. Penta Rekayasa, dan konsultan
pengawas PT. Deserco, pada proyek Pabrik Astra Honda Motor di daerah Cikampek,
yaitu berupa data jadwal perencanaan dan jadwal realisasi kegiatan proyek
pembangunan, kurva S, serta data Detail Engineering Design.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Program Microsoft Excel 2010
2. Program Tekla Structures 17
3. Program Microsoft Project 2013

9
Diagram alir tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 5.
Mulai

Pengolahan data
sekunder

Pemodelan 3D (Tekla
Structures17)

Jadwal Rencana
(Ms. Project 2013)

Membandingkan
kesesuaian
tahapan kegiatan

Tidak

Menganalisis faktor
keterlambatan

sesuai

Menentukan
tindakan perbaikan

Sesuai

Selesai

Gambar 5 Diagram alir prosedur penelitian
Prosedur Analisis Data
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain:
1. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian pertama yang dilakukan adalah penentuan lokasi
penelitian dan data-data yang dibutuhkan agar mempermudah dalam pelaksanaan
penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan penginstalan tekla structures 17.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah kedua setelah tahap persiapan dalam
pemodelan pabrik Astra Honda Motor. Dalam pengumpulan data peranan instansi
yang terkait sangat diperlukan sebagai pendukung dalam memperoleh data-data
yang diperlukan.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa
jadwal kegiatan proyek pembangunan dan data detail engineering design. Data ini
diperoleh dari PT. Adhi Karya pada proyek pembangunan Pabrik Astra Honda
Motor di daerah kawasan industri Bukit Indah City, Cikampek, Karawang.

10
3. Pengolahan Data menggunakan Microsoft Project 2013
Pengolahan data dilakukan dengan menginput jadwal rencana menggunakan
Microsoft Project 2013 dan menentukan pekerjaan yang berada pada jalur kritis.
4. Pemodelan 3D menggunakan Tekla Structures
a. Pembuatan grid
Sebelum dilakukan pemodelan objek kolom, balok, dan objek struktur
lainnya di Tekla Structure, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah
pembuatan garis grid. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
 Pada tab modeling, kemudian dipilih create grid.
 Diklik dua kali pada grid untuk memunculkan kotak dialog properties yang
berfungsi untuk memodifikasi karakteristik grid.
 Definisikan koordinat X, Y,dan Z sesuai shop drawing. Perlu diketahui
bahwa koordinat X dan Y bersifat relatif dan Z bersifat mutlak. Gambar grid
Pabrik Astra Honda Motor disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6 Grid Pabrik Astra Honda Motor
b. Permodelan pile cap
Tahap-tahap pemodelan pile cap yaitu :
 Pada tab modeling, kemudian dipilih create pad footing.
 Ditentukan pad footing pada posisi yang sesuai dengan shop drawing.
 Kemudian dirubah karakteristik kolom dengan cara klik 2 kali pada kolom
agar muncul kotak dialog pad footing properties. Gambar permodelan pile
cap Pabrik Astra Honda Motor disajikan pada Gambar 7.

11

Gambar 7 Permodelan pile cap Pabrik Astra Honda Motor
c. Pemodelan kolom
Tahap-tahap pemodelan kolom beton yaitu :
 Pada tab modeling, kemudian dipilih create concrete column.
 Ditentukan column pada posisi yang diinginkan.
 Kemudian dirubah karakteristik kolom dengan cara klik 2 kali pada kolom
agar muncul kotak dialog concrete column properties. Gambar permodelan
kolom beton Pabrik Astra Honda Motor disajikan pada Gambar 8.

Gambar 8 Permodelan kolom Pabrik Astra Honda Motor
d. Pemodelan balok
Tahap-tahap pemodelan balok beton yaitu:
 Pada tab modeling, kemudian dipilih create concrete beam.
 Pada grid ditentukan titik awal dan titik akhir.
 Kemudian dirubah karakteristik balok dengan cara klik 2 kali pada balok
agar muncul kotak dialog concrete beam properties. Gambar permodelan
balok beton Pabrik Astra Honda Motor disajikan pada Gambar 9.

12

Gambar 9 Permodelan balok Pabrik Astra Honda Motor
e. Pemodelan slab
Tahap-tahap pemodelan balok beton yaitu:
 Pada tab modeling, kemudian dipilih create concrete slab.
 Dilakukan pemilihan titik awal slab.
 Ditentukan titik-titik pojok slab.
 Setelah itu dipilih titik awal lagi, atau diklik tombol tengah mouse untuk
menyelesaikannya.
 Kemudian dirubah karakteristik slab, klik 2 kali pada slab agar muncul
kotak dialog concrete slab properties. Gambar permodelan slab Pabrik
Astra Honda Motor disajikan pada Gambar 10.

Gambar 10 Permodelan slab Pabrik Astra Honda Motor
f. Permodelan atap baja
Atap yang terdapat dalam pembangunan Pabrik Astra Honda Motor adalah atap
baja. Tahap-tahap pemodelan kolom baja yaitu :
 Pada tab modeling, kemudian dipilih create column.
 Ditentukan column pada posisi yang diinginkan.

13
 Kemudian dirubah karakteristik kolom, klik 2 kali pada kolom agar muncul kotak
dialog column properties, lalu profile diubah sesuai dengan DED. Pengaturan
sambungan pada tekla structures disajikan pada Gambar 11.

Gambar 11 Pengaturan sambungan pada tekla structures






Selanjutnya untuk tahap-tahap pemodelan balok baja yaitu:
Pada tab modeling, kemudian dipilih create beam.
Pada grid ditentukan titik awal dan titik akhir. Kemudian dirubah karakteristik
balok baja dengan cara klik 2 kali pada balok agar muncul kotak dialog beam
properties.
Setelah pembuatan kolom baja dan balok baja yang sesuai dengan DED,
kemudian pada keyboard ditekan Ctrl+F untuk pemasangan sambungannya, lalu
dipilih steel yang sesuai.
Ditentukan bagian kolom dan balok yang akan disambung.
Diklik tombol tengah dari mouse untuk menyelesaikannya. Contoh gambar atap
baja disajikan pada Gambar 12.

Gambar 12 Permodelan atap baja Pabrik Astra Honda Motor

14
5. Permodelan 4D menggunakan tekla structures
a. Model organizer
 Pada tab tools, kemudian dipilih model organizer.
 Kemudian terdapat menu object types dan dipilih new object types.
 Dibuat kategori tiap objek dengan memilih pada object types.
 Dikelompokkan semua objek berdasarkan kategori yang sama seperti
komponen kolom pada satu kategori yang sama. Model organizer pada
Pabrik Astra Honda Motor disajikan pada Gambar 13.

Gambar 13 Model organizer pemodelan Pabrik Astra Honda Motor
b. Penjadwalan pada task manager
Berikut merupakan langkah-langkah menghubungkan jadwal kegiatan dengan
objek model masing-masing:
 Langkah pertama diklik model organizer pada menu tools.
 Dilakukan pemilihan salah satu objek atau komponen seperti column pada
zona 1 dan diubah tampilan objek dengan menekan tombol Ctrl+5.
 Diklik kanan dan tekan shift pada objek tersebut dan pilih show only
selected agar ditampilkan hanya komponen column.
 Selanjutnya pada task manager diklik kanan pada column dan dipilih add
selected object. Jadwal kegiatan dan objek model terhubung.
 Tampilan hubungan antara pemodelan, model oganizer dan task manager
disajikan pada Gambar 14.

15

Gambar 14 Task manager pemodelan Pabrik Astra Honda Motor
6. Menganalisis jadwal rencana dan realisasi proyek
Untuk kesesuaian kegiatan pembangunan yang dilakukan, jadwal rencana
pembangunan dibandingkan dengan jadwal realisasi proyek pembangunan yang
dilakukan selama proyek berlangsung.
7. Menganalisis Kinerja Waktu
Analisis yang dilakukan yaitu menentukan kesesuaian atau ketidaksesuaian
tahapan kegiatan proyek yang dilakukan dilapangan dengan tahapan kegiatan
proyek berdasarkan jadwal rencana dan jadwal pelaksanaan pada kurva S, serta
menentukan apakah terjadi keterlambatan dalam kinerja waktu pada suatu proyek
pembangunan.
8. Menentukan Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Kinerja Waktu
Pada tahapan ini, penelitian difokuskan untuk mengetahui faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pada proyek pembangunan serta
tindakan perbaikan yang dilakukan untuk menanggulangi keterlambatan yang
terjadi.
9. Penyusunan Laporan Akhir
Pada tahapan ini dilakukan penyusunan laporan akhir yang berisi
keseluruhan proses yang sudah dikerjakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembangunan Pabrik Astra Honda Motor bertempat di kawasan industri Bukit
Indah City, Cikampek, Karawang. Pada pembangunan ini memiliki luas area sekitar
3 ha, yang terdiri dari lantai 1, lantai mezanine, dan lantai 2. Setiap proyek dalam

16
usaha mencapai tujuan pasti dihadapkan pada kendala-kendala yang dihadapi, oleh
karena itu setiap proyek dalam menciptakan suatu kerjasama yang baik guna
mencapai tujuannya membutuhkan suatu sistem yang disebut manajemen.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus
diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan, oleh karena itu
dibutuhkan suatu manajemen waktu. Dengan manajemen waktu dan pelaksanaan
yang baik, maka resiko sebuah proyek akan mengalami keterlambatan menjadi kecil.
Salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen proyek yang sangat
mempengaruhi hasil akhir proyek adalah pengendalian yang mempunyai tujuan
utama meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama
berlangsungnya proyek.
Jadwal pekerjaan pembangunan dari proyek Pabrik Astra Honda Motor ini
berupa jadwal rencana dan jadwal realisasi kegiatan pembangunan. Jadwal
perencanaan ditampilkan dalam bentuk barchart dan kurva S, sedangkan jadwal
realisasi kegiatan pembangunan ditampilkan dalam bentuk kurva S. Jadwal pekerjaan
menjelaskan beberapa informasi yaitu pekerjaan yang dilakukan, durasi pekerjaan,
bobot total pekerjaan, rencana bobot pekerjaan mingguan, realisasi bobot pekerjaan
mingguan dan deviasi bobot pekerjaan mingguan. Jadwal pekerjaan pembangunan
Pabrik Astra Honda Motor dapat dilihat pada Lampiran 1.
Suatu penjadwalan proyek dibuat untuk menentukan jangka waktu suatu
proyek, dari mulainya suatu proyek sampai proyek tersebut selesai. Penjadwalan
proyek menyediakan beberapa kegunaan, yaitu menunjukkan hubungan tiap aktivitas
kepada yang lainnya dan kepada seluruh proyek, menunjukkan hubungan utama
diantara kegiatan-kegiatan, mendorong penentuan waktu yang diperlukan dan
perkiraan biaya untuk setiap kegiatan, dan membantu meningkatkan kegunaan
sumber daya manusia, uang, dan material dengan identifikasi hambatan krtis dalam
proyek.
Pengolahan Jadwal Rencana Menggunakan Microsoft Project 2013
Analisis kenerja waktu pada pembangunan Pabrik Astra Honda Motor
menggunakan metode jalur kritis dilakukan dengan bantuan program Microsoft
Project 2013. Program Microsoft Project merupakan sistem perencanaan yang dapat
membantu dalam penyusunan jadwal (scheduling) suatu proyek atau rangkaian
pekerjaan, dengan program ini suatu proyek dapat direncanakan secara terperinci
pekerjaan demi pekerjaan dan dapat menghubungkan antara satu sub proyek dengan
sub proyek lain yang saling berkaitan. Program ini dapat menampilkan pekerjaanpekerjaan yang berada pada jalur kritis. Proyek pembangunan Pabrik Astra Honda
Motor dimulai pada 7 November 2014. Pengaturan kalender kerja dilakukan untuk
mengatur hari kerja, hari libur, dan lama waktu bekerja. Pada pembangunan Pabrik
Astra Honda Motor, kegiatan pembangunan dilakukan setiap hari tanpa hari libur
selama 350 hari, dengan waktu kerja selama 8 jam per hari, 08.00-12.00 WIB dan
13.00-17.00 WIB.

17
Data yang digunakan untuk mengolah pada program Microsoft Project adalah
data nama pekerjaan, durasi pekerjaan, tanggal mulai pekerjaan, dan tanggal selesai
pekerjaan. Kemudian terakhir menampilkan pekerjaan kritis dan jalur kritis.
Pekerjaan kritis merupakan pekerjaan yang berpengaruh terhadap tanggal selesai
proyek. Jika pekerjaan ini terlambat maka akan mempengaruhi pekerjaan lainnya
yang saling berhubungan dan tanggal selesai proyek secara keseluruhan. Tahapan
menampilkan pekerjaan kritis dan jalur kritis dilakukan untuk mengetahui kegiatankegiatan pembangunan yang bersifat kritis sehingga mempermudah dalam
melakukan analisis kinerja waktu.
Berikut daftar kegiatan yang berada pada jalur kritis:
Pekerjaan Sub Struktur
1. Pondasi dan Pile cap
2. Balok beton dan plat lantai 1
Pekerjaan Upper Struktur
1. Lantai 1
 Kolom beton di bawah mezanine
 Zone 2
 Zone 3
2. Lantai mezanine
 Balok dan plat beton
 Zone 2
3. Lantai 2
 Balok dan plat beton
 Zone 1 : area void
 Zone 2 : area mezanine dan area void
 Zone 3 : area mezanine dan area void
 Zone 4 : area mezanine dan area void
 Zone 5 : area mezanine
 Kolom beton
 Zone 3 area void
 Zone 4 area void
4. Lantai atap dan dak atap
 Balok dan plat atap
 Zone 1 area mezanine
5. Pekerjaan struktur tangga
Pemodelan 3D Menggunakan Tekla Structures 17
Tekla structures 17 merupakan perangakat lunak yang dikembangkan oleh
Tekla Corporation di Finlandia pada tahun 1966 dengan kantor pusat di Espoo,
Finlandia. Program ini dapat menjadi solusi untuk informasi model pada manajemen
konstruksi. Tekla dapat digunakan oleh kontraktor, subkontraktor, dan para
profesional manajemen proyek yang membantu dalam pelaksanaan dan pemeriksaan
data proyek. Perangkat lunak ini mampu memproses sejumlah besar data model dan
non-model terlepas dari sumber.

18
Program tekla structures 17 digunakan untuk melakukan pemodelan 3D dari
Pabrik Astra Honda Motor dengan beberapa tambahan informasi-informasi yang
diperlukan. Pemodelan dilakukan berdasarkan data detail engineering design dari
proyek pembangunan ini. Pemodelan ini dilakukan tanpa menampilkan spesifikasi
teknis secara detail dan analisis pembebanan pada komponen-komponen tersebut.
Pada software ini telah disiapkan menu-menu dasar untuk membuat desain bentuk
bagian-bagian struktur bangunan, diantaranya yaitu pondasi telapak (pad footing),
pondasi menerus (strip footing), balok, kolom, dan slab dengan material beton atau
baja serta beberapa menu tambahan lainnya. Pada menu-menu tersebut, dapat
dimodifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi struktur yang sesuai dengan data DED
dan shop drawing. Pemodelan pada penelitian ini dilakukan secara 3D dan 4D.
Pemodelan secara 3D pada bangunan gedung Pabrik Astra Honda Motor dilakukan
dengan menggambar grid, pile cap, kolom, balok, slab, dan atap baja. Pemodelan
secara 4D terjadi dengan menambahkan schedulling dari gambar 3D yang telah
dibuat. Grid adalah pemodelan bantuan model tiga dimensi dari bidang horisontal
dan vertikal. Grid ini berfungsi untuk mempermudah proses pembuatan model
seperti slab, pile cap, kolom, dan balok. Pengaturan grid dilakukan berdasarkan
koordinat x, y dan z melalui menu Modeling à Create Grid dan masukan ukuran
koordinat yang diinginkan. Pengaturan grid dan hasil pengaturan grid yang
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.
Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat pondasi sebelum didirikan
kolom di bagian atasnya. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada
dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat
menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom,
pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada.. Pile
cap pada proyek ini terdapat beberapa ukuran yang berbeda, yaitu Tipe P-1
berukuran 850 x 850 mm dengan bentuk persegi, Tipe P-2 berukuran 850 x 2200 mm
dengan bentuk persegi panjang, Tipe P-3 berukuran 2200 x 2019 mm dengan bentuk
segienam, Tipe P-4 berukuran 2200 x 2200 mm dengan bentuk persegi, Tipe P-6
berukuran 2200 x 3550 mm dengan bentuk persegi panjang, Tipe P-8 berukuran
3188 x 3550 mm dengan bentuk persegi panjang, Tipe P-9 berukuran 3550 x 3550
mm dengan bentuk persegi, Tipe P-9a berukuran 3188 x 4530 mm dengan bentuk
segienam, Tipe P-12 berukuran 4900 x 3550 mm dengan bentuk persegi panjang,
Tipe P-14 berukuran 4900 x 4900 mm dengan bentuk persegi, dan Tipe P-14a
berukuran 6250 x 4900 mm memiliki bentuk segienam.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan
dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur. Kolom berfungsi meneruskan
beban dari elevasi atas ke elevasi bawahnya hingga sampai tanah melalui pondasi.
Kolom pada proyek ini setiap lantai terdiri dari 301 kolom, yang memiliki 11 ukuran
yang berbeda-beda, yaitu Tipe K-1 untuk semua lantai berukuran 1300 x 1300 mm,
untuk atapnya berukuran 1100 x 1100 mm, Tipe K-2 untuk semua lantai berukuran
1100 x 1100 mm, Tipe K-3 untuk semua lantai berukuran 1100 x 1100 mm, Tipe K-4
untuk semua lantai berukuran 1300 x 1300 mm, Tipe K-5 untuk semua lantai
berukuran 1100 x 1100 mm, Tipe K-6 untuk semua lantai berukuran 1100 x 1100
mm, Tipe K-7 untuk semua lantai berukuran 600 x 600 mm, Tipe K-8 berukuran 600
x 600 mm yang hanya berada di lantai 1, Tipe K-8A berukuran 600 x 600 mm (ramp)

19
yang juga hanya berada di lantai 1, Tipe K-9 untuk semua lantai berukuran 700 x 700
mm, dan Tipe K-10 berukuran 300 x 300 mm yang hanya berada pada atap.
Slab merupakan alas dari suatu ruangan atau bangunan yang diperkuat oleh
tulangan sehingga dapat meneruskan beban secara langsung ke kolom. Pada
pembuatan slab terdapat 6 tipe, yaitu tipe S1 mempunyai tebal 120 mm, tipe S2
ketebalannya sebesar 150 mm, tipe S3 ketebalannya sebesar 170 mm, tipe S4
ketebalannya sebesar 200 mm, tipe S5 ketebalannya sebesar 220 mm, dan tipe S5A
ketebalannya sebesar 220 mm.
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan
pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal
bangunan akan beban-beban. Pada proyek ini terdapat beberapa tipe balok, yaitu tipe
B24 berukuran 200 x 400 mm, B34 berukuran 300 x 400 mm, tipe B35 berukura 300
x 500 mm, tipe B37 berukuran 300 x 700 mm, tipe B39 berukuraan 300 x 900 mm,
tipe B310 berukuran 300 x 1000 mm, tipe B410 berukuran 400 x 1000 mm, tipe
B510 berukuran 500 x 1000 mm, tipe B610 berukuran 600 x 1000 mm, dan tipe
B710 berukuran 700 x 1000 mm.
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin
atau untuk keperluan perlindungan. Atap pada pabrik ini menggunakan baja. Baja
strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas.
Kelebihan dari material baja struktur adalah kemudahan penyambungan baik dengan
baut, paku keling maupun las, cepat dalam pemasangan, dapat dibentuk menjadi
profil yang diinginkan, kekuatan terhadap fatik, kemungkinan untuk penggunaan
kembali setelah pembongkaran, masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali
sebagai elemen struktur, adaptif terhadap prefabrikasi.
Setelah dilakukan pemodelan 3D dari Pabrik Astra Honda Motor, selanjutnya
dilakukan pengelolaan pemodelan dan melihat jenis objek dalam model objek atau
jenis klasifikasi lainnya. Pengelompokan model pada tiap lantai dikelompokan
berdasarkan pembagian zona, dalam setiap zona dikelompokkan kembali
berdasarkan jenis yaitu pile cap, kolom, slab, balok, dan atap baja, seperti disajikan
pada Gambar 13. Hal ini difungsikan untuk membagi model besar menjadi bagianbagian kecil yang dikategorikan berdasarkan jenis objek yang nantinya
mempermudah dalam melakukan penjadwalan pembangunan Pabrik Astra Honda
Motor.
Kemudian menganalisis kinerja waktu dengan menggunakan task manager
pada Tekla Structure 17 dalam bentuk barchart. Task manager berfungsi
menggabungkan data time schedule pelaksanaan ke dalam struktur 3D dan untuk
mengontrol jadwal pelaksanaan seluruh proyek. Task manager dapat menghasilkan
output schedule pelaksanaan proyek. Selain itu, fungsi task manager adalah
membuat, menyimpan, dan mengelola tugas-tugas yang dijadwalkan pada proyek,
selanjutnya dihubungkan ke objek model sehingga dihasilkan permodelan 4D.
Penjadwalan ini dilakukan untuk keperluan manajemen proyek, khususnya
manajemen kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan struktur. Data yang dibutuhkan
pada bagian task manager ini hanya jadwal kegiatan pekerjaan struktur yang terdiri
dari nama pekerjaan, waktu mulai pekerjaan dan waktu berkahir pekerjaan. Tampilan
hubungan pemodelan, Model Organizer, dan Task Manager disajikan pada Gambar
15.

20

Gambar 15 Tampilan hubungan pemodelan, Model Organizer, dan Task Manager
Analisis Kinerja Waktu Pembangunan Proyek
Kinerja waktu adalah proses yang diperlukan untuk memastikan waktu
penyelesaian proyek yang berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan
penjadwalan proyek (Ardani, 2009). Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan
perencanaan dalam skala waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas dimulai,
ditunda, dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya akan
disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang akan ditentukan. Lamanya waktu
penyelesaian proyek berpengaruh besar dengan pertambahan biaya proyek secara
keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan laporan progress harian/ mingguan/ bulanan
untuk melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian untuk setiap item
pekerjaan proyek. Kemudian, dibandingkan dengan waktu penyelesaian rencana agar
waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya.
Menurut Tan dan Dissanayake (1998) kurva S adalah jadwal (Schedule)
tahapan pekerjaan berdasarkan waktu. Kurva S dipakai untuk melihat progress
kinerja waktu baik pekerjaan harian, mingguan, ataupun bulan. Dengan melihat
deviasi pada kurva S dapat diketahui suatu pekerjaan terlambat atau mendahului dari
jadwal rencana pekerjaan. Dalam pembuatan schedule, schedule dibagi menjadi dua
yaitu master schedule dan detailed schedule. Master schedule berisikan kegiatankegiatan utama dari suatu proyek yang dibuat untuk level executive management,
sedangkan detailed schedule merupakan bagian dari master schedule yang berisikan
detail dari kegiatan-kegiatan utama yang dibuat untuk membantu para pelaksana
dalam pekerjaan dilapangan (Mertha, 2007). Kurva S dapat dilihat pada Lampiran 1.
Selanjutnya, untuk kinerja waktu pada pembangunan Pabrik Astra Honda
Motor dianalisis berdasarkan data jadwal kegiatan bulanan. Analisis ini dilakukan

21
dengan membandingkan jadwal rencana kegiatan dan jadwal realisasi kegiatan.
Berikut analisis kinerja waktu selama 7 bulan pelaksanaan pembangunan yang
dimulai pada tanggal 18 November 2014.
Kinerja Waktu Proyek Pabrik Astra Honda Motor selama 7 Bulan
Tabel 1 Perkembangan pembangunan Pabrik Astra Honda Motor tahun 2014
No

Bulan

1
2
3
4
5
6
7

November
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei

Bobot
Akumulasi
Rencana (%)
(%)
0.401
0.401
3.788
4.189
11.428
15.617
16.433
32.049
18.265
50.315
19.803
70.118
5.718
75.836

Bobot
Akumulasi
Realisasi (%)
(%)
0.272
0.272
3.460
3.731
9.052
12.783
11.728
24.565
12.149
36.714
16.949
53.663
4.963
58.626

Deviasi
-0.129
-0.458
-2.834
-7.484
-13.601
-16.455
-17.210

Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa bobot rencana pada bulan
November sebesar 0.401% dan bobot realisasinya sebesar 0.272%, sehingga pada
bulan ini terjadi deviasi sebesar -0.129%. Deviasi merupakan selisih antara bobot
rencana dan bobot realisasi, apabila deviasi ini bernilai negatif berarti terjadi
keterlambatan dalam pekerjaan. Sebaliknya apabila deviasi bernilai positif maka ini
berarti bahwa realisasi pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan rencana.
Pekerjaan diatas tidak semua dapat diselesaikan, karena ada beberapa kemunduran
pada pelaksanaan baik pekerjaan mobilisasi dan galian tanah pile cap. Nilai deviasi
yang negatif pada bulan November menunjukan keterlambatan -0.129% pekerjaan
dari bobot rencana keseluruhan. Adapun pekerjaan rencana bulan November yaitu:
1. Mobilisasi
2. Pekerjaan Engineering
Pada bulan Desember total jumlah bobot rencana dan bobot realisai dengan
bulan sebelumnya sebesar 4.189% dan 3.731%, s