Analisis Inventarisasi Pemodelan Komponen Superstructures Jembatan Cikujang Menggunakan BIM Tekla Structures

ANALISIS INVENTARISASI PEMODELAN KOMPONEN
SUPERSTRUCTURES JEMBATAN CIKUJANG
MENGGUNAKAN BIM TEKLA STRUCTURES

DHIMAS BAGUS NUGRAHA
F44090038

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Inventarisasi
Pemodelan Komponen Superstructures Jembatan Cikujang Menggunakan BIM
Tekla Structures adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2013

Dhimas Bagus Nugraha
NIM F44090038

ABSTRAK
DHIMAS BAGUS NUGRAHA. Analisis Inventarisasi Pemodelan Komponen
Superstructures Jembatan Cikujang Menggunakan BIM Tekla Structures.
Dibimbing oleh Ir. MACHMUD ARIFIN RAIMADOYA M.Sc.
Pemodelan adalah rencana yang menjelaskan suatu objek, sistem, konsep
berupa idealisasi. Pemodelan pada konstruksi dilakukan pada fase perencanaan
sehingga dihasilkan DED dan As Built Drawing. Inventarisasi merupakan proses
pengelolaan terhadap barang dan material agar dapat tersususun dan terorganisasi
(Basri 2004). Inventarisasi terhadap konstruksi merupakan hal utama dalam
melakukan pengelolaan terutama pada konstruksi milik negara seperti jalan dan
jembatan karena sangat mempengaruhi pembiayaan infrastruktur. Inventarisasi
yang dilakukan terhadap konstruksi yaitu dengan mengkaji pemodelan komponen

struktural secara rinci. Dalam penelitian ini dilakukan inventarisasi terhadap
penggunaan komponen struktur bagian atas (superstructures) jembatan Cikujang
di Kabupaten Tasikmalaya menggunakan aplikasi Tekla Structures yang berbasis
BIM (Building Information Modeling). Tujuan penelitian ini yaitu melakukan
pemodelan dan inventarisasi untuk mendapatkan suatu BIM superstructures
jembatan Cikujang dengan metode PID atau pengelolaan proyek terintegrasi. Hal
ini dilakukan karena belum ada informasi pemodelan komponen superstructures
jembatan Cikujang yang rinci. Hasil yang diperoleh yaitu berupa BIM pemodelan
3D dan detail komponen superstructures yang rinci, dan total penggunaan
komponen superstructures mencapai 618 unit terinventarisasi. Efisiensi
penggunaan material komponen berdasarkan jenisnya disajikan dalam bentuk
persentase. Material baja merupakan material terbanyak, yaitu mencapai
87.540%. Dengan inventarisasi dan penyajian BIM diperoleh informasi
superstructures jembatan Cikujang yang detail dan proporsional.
Kata kunci: pemodelan, inventarisasi, superstructures, Tekla Structures, BIM

ABSTRACT
DHIMAS BAGUS NUGRAHA. Analysis of The Cikujang Bridge
Superstructures Component Modeling Inventory by Using Tekla Structures BIM.
Supervised by Ir. MACHMUD ARIFIN RAIMADOYA M.Sc.

Modeling is a plan that describes an object, a system, a concept of
idealization. Modeling in the planning phase of construction was carried on to
produce DED and As Built Drawing. Inventory management is a process for
goods and materials in order to arranged and organized (Basri 2004). Inventory of
the construction is the main thing, especially in managing the state owned
construction such as roads and bridges, because it affects to the financing of
infrastructure. Inventory conducted on the construction is to examine in detail the
modeling of structural components. In this research, the component inventory is
done to upper structure (superstructures) Cikujang bridge in Tasikmalaya regency
using application based Tekla Structures BIM (Building Information Modeling).
The purpose of this research is to do modeling and inventory of Cikujang bridge

superstructures to get a BIM with PID method or integrated project management.
This is done because there is unavailable of modeling information Cikujang
bridge superstructures components are detailed. The results obtained in the form
of 3D BIM modeling and detail superstructure components are detailed, and the
total use of superstructures components inventory reached 618 units. Efficient use
of material components by type is presented in the form of a percentage. The steel
material is the most numbers of material, reaching 87.540%. With BIM inventory
and presentation obtained information of Cikujang bridge superstructures are

detailed and proportioned.
Keywords: modeling, inventory, superstructures, BIM, Tekla Structures

ANALISIS INVENTARISASI PERMODELAN KOMPONEN
SUPERSTRUCTURES JEMBATAN CIKUJANG
MENGGUNAKAN BIM TEKLA STRUCTURES

DHIMAS BAGUS NUGRAHA
F44090038
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


Judul Skripsi: Analisis Inventarisasi Pemodelan Komponen Superstructures
Jembatan Cikujang Menggunakan BIM Tekla Structures
: Dhimas Bagus Nugraha
Nama
: F44090038
NIM

Disetujui oleh,
Pembimbing Akademik,

Ir Machmud Arifin Raimadoya, M.Sc
NIP. 19510604 197703 1 002

Dr.
di Chadirin, S.TP., M.Agr
NIP. 19740926 199903 1 004

Tanggal LuluF. l Ju1i 2013


Judul Skripsi : Analisis Inventarisasi Pemodelan Komponen Superstructures
Jembatan Cikujang Menggunakan BIM Tekla Structures
Nama
: Dhimas Bagus Nugraha
NIM
: F44090038

Disetujui oleh,
Pembimbing Akademik,

Ir Machmud Arifin Raimadoya, M.Sc
NIP. 19510604 197703 1 002

Diketahui oleh,
Plh. Ketua Departemen
Teknik Sipil dan Lingkungan

Dr. Yudi Chadirin, S.TP., M.Agr
NIP. 19740926 199903 1 004


Tanggal Lulus :

Juli 2013

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah
analisis pemodelan struktur bangunan, dengan judul Analisis Inventarisasi
Pemodelan Komponen Superstructures Jembatan Cikujang Menggunakan BIM
Tekla Structures.
Terima kasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang telah
memberikan dorongan dan bantuan berupa doa, jasa, maupun saran dalam
peneltian ini, yaitu :
1. Allah SWT, atas berkat, rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya skripsi ini
dapat diselesaikan.
2. Bapak Ir. Machmud Arifin Raimadoya, M.Sc selaku dosen pembimbing
program studi dan tugas akhir (skripsi).
3. Bapak Risnandar Nurdianto, ST dan Bapak Muhammad Ichwan
Hardijanto, ST selaku pembimbing lapang dalam peneltian ini.

4. Bapak, Ibu, Kakak, Adik dan seluruh kerabat penulis di Tasikmalaya,
Bandung dan Bogor yang telah memberikan semangat, doa dan dukungan
kepada penulis.
5. Rekan-rekan SIL (Sipil dan Lingkungan) 46 yang selalu memberi
semangat dan bantuan dalam kelas perkuliahan selama tiga tahun dan
pengerjaan skripsi ini.
6. Rekan-rekan kost Jalan Raya Dramaga No. 10 (Radar 10), Dramaga Bogor
yang telah memberi motivasi dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan digunakan sebagaimana
mestinya.

Bogor, Juni 2013

Dhimas Bagus Nugraha

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi


DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

2

1.2 Perumusan Masalah

2


1.3 Tujuan Penelitian

2

1.4 Manfaat Penelitian

2

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

2

TINJAUAN PUSTAKA

2

2.1 Definisi Jembatan

2


2.2 BIM (Building Information Modeling)

5

2.3 Tekla Structures

5

2.4 Inventarisasi Material Konstruksi

4

METODE

5

3.1 Bahan

5

3.2 Alat

5

3.3 Prosedur Penelitian

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

7

4.1 Deskripsi Umum Pemodelan Superstructures Jembatan Cikujang

7

4.2 Pemodelan Superstructures Jembatan

8

4.3 Inventarisasi Pemodelan Komponen Superstructures Jembatan

17

4.4 Interpretasi BIM Superstructures Jembatan

23

4.5 Manfaat BIM dan Inventarisasi dalam Pemodelan Konstruksi

24

SIMPULAN DAN SARAN

26

5.1 Simpulan

26

5.2 Saran

26

DAFTAR PUSTAKA

27

LAMPIRAN

28

RIWAYAT HIDUP

62

DAFTAR TABEL
1 Hasil inventarisasi komponen berdasarkan hasil perencanaan
2 Inventarisasi komponen berdasarkan dimensi struktural
3 Inventarisasi komponen menggunakan Model Organizer berdasarkan
penggunaan jenis material
4 Persentase jumlah penggunaan material per unit
5 Inventarisasi komponen berdasarkan spesifikasi teknis komponen (I)
6 Inventarisasi komponen berdasarkan spesifikasi teknis komponen (II)

17
18
19
20
21
22

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Bagian dan komponen struktural jembatan
Komponen superstructures jembatan
Integrasi pekerjaan dalam Tekla Structures (www.tekla.com)
Diagram alir prosedur penelitian
Tahapan Login pada Tekla Structures
Pembuatan project baru pada Tekla
Beberapa Subfolder dalam project folder
Tahap awal pemodelan pada Tekla
Tahap pembuatan Grid pemodelan superstructures jembatan Cikujang
pada Tekla Structures
Tahap Create Concrete Beam
Tahap pembuatan bentuk balok beton
Spesifikasi bentuk abutment dan pierhead pada Concrete Beam
Properties
Contoh Select Profile untuk menentukan spesifikasi teknis abutment
dan pierhead
Tahap Create Pad Footing
Tahap pembuatan bearing/elastromer pad
Tahap pemilihan material dan spesifikasi teknis komponen bearing pad
Tahap pemilihan material dan spesifikasi teknis komponen
elastromer pad
Tahap modifikasi girder pada Properties
Tahap pemilihan profil girder pada Select Profile
Pembuatan bentuk slab dan plat deck
Tahap pemilihan komponen yang akan dilakukan detailing
Tahap penentuan reinforcement (tulangan) pada Component Catalog
Properties
Tahap penentuan tendon dan layout tulangan girder
Tahap detailing penulangan dan tendon komponen girder
Pemilihan polystirene untuk elastromer pad
Persentase jumlah penggunaan material per unit
Klasifikasi warna komponen dalam Class
Contoh spesifikasi material girder pada Inquire Object
Tampilan 3D hasil pemodelan berdasarkan BIM

2
3
4
7
8
9
9
10
10
11
11
11
12
12
13
13
13
14
14
14
15
15
16
16
19
20
21
22
23

DAFTAR LAMPIRAN
1 Peta citera satelit proyek jalan dan jembatan Ciawi-Singaparna (Proyek
Jembatan Cikujang).
2 Layout jembatan Cikujang. (Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Tasikmalaya)
3 Denah konfigurasi struktur girder jembatan Cikujang. (Sumber:
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tasikmalaya)
4 Daftar kuantitas material, spesifikasi dan volume pekerjaan
divisi struktur jembatan Cikujang
5 DED komponen struktur Girder hasil perencanaan konsultan
(PT. Tri Mantra)
6 DED detail penulangan struktur Girder hasil perencanaan konsultan
(PT. Tri Mantra)
7 DED struktur Pierhead hasil perencanaan konsultan (PT. Tri Mantra)
8 DED potongan melintang superstructures jembatan hasil
perencanaan konsultan (PT. Tri Mantra)
9 DED detail penulangan komponen struktur Parapet hasil
perencanaan konsultan (PT. Tri Mantra)
10 DED detail penulangan Plat Lantai hasil perencanaan konsultan
(PT. Tri Mantra)
11 DED detail penulangan Plat Trotoar hasil perencanaan konsultan
(PT. Tri Mantra)
12 DED komponen struktur Bearing hasil perencanaan konsultan
(PT. Tri Mantra)
13 Hasil pemodelan 3D general arrangement drawing komponen
superstructures jembatan Cikujang secara multiview
14 Gambar BIM sectional drawing dari superstructures jembatan
Cikujang hasil detailing dengan proyeksi view Grid C
15 Gambar hasil potongan melintang surpertstructures jembatan
Cikujang berdasarkan elevasi
16 Gambar posisi superstructures secara 3D berdasarkan
letak Grid
17 Gambar 3D BIM detailed engineering drawing dari
superstructures jembatan Cikujang
18 Gambar BIM assembly drawing dari superstructures jembatan
Cikujang
19 Gambar BIM single-part drawing dari komponen beam
parapet superstructures jembatan Cikujang
20 Gambar detail BIM single-part drawing dari komponen bearing pad
dan anchor (angkur) superstructures jembatan Cikujang
21 Hasil inventarisasi pemodelan komponen menggunakan
Model Organizer pada Tekla Structures 17.0
22 Hasil inventarisasi menggunakan Model Organizer untuk setiap
komponen
23 Laporan minggu terakhir realisasi progres pekerjaan jembatan Cikujang
divisi struktur beserta volume pekerjaan

28
29
30
31
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
53

24 Tabel hasil inventarisasi komponen berdasarkan spesifikasi teknis
komponen (III)
25 Tampilan interpretasi BIM pada Tekla BIM Sight 17.0 dan hasil Export
pada AutoCAD 2010
26 Gambar hasil plot pada aplikasi AutoCAD 2010
27 Tampilan interpretasi BIM pada Tekla BIM Sight 17.0 dan hasil Export
pada AutoCAD 2010
28 Contoh tabel himpunan inventarisasi jembatan di wilayah kota/kabupaten
29 Contoh formulir pengawasan dan pemeliharaan konstruksi jembatan
30 Contoh formulir laporan inspeksi jembatan

54
56
57
58
59
60
61

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemodelan adalah rencana atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek,
sistem, konsep yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Model
yang akan dibuat dapat digolongkan menjadi: pemodelan dua dimensi (2D),
pemodelan tiga dimensi (3D), dan pemodelan empat dimensi (4D). Pemodelan
dalam konstruksi bangunan merupakan hal utama yang dilakukan ketika akan
merancang suatu struktur konstruksi bangunan. Pemodelan suatu konstruksi
bangunan dilakukan pada fase perencanaan sehingga pada fase ini dihasilkan
suatu produk perencanaan yaitu DED (Detailed Engineering Design) dan As Built
Drawing sebagai shop drawing sebelum melaksanakan konstruksi. Dalam
beberapa hal, pemodelan dilakukan saat pascakonstruksi yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang kelayakan suatu struktur konstruksi bangunan dari
segi efisiensi dan efektifitas terhadap pengerjaan, pemilihan material, dan
penggunaan. Pemodelan ketika pascakonstruksi dapat dilakukan dengan
melakukan rekayasa terhadap material struktur, formasi dan bentuk, serta
manajemen kinerja dan waktu. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
pemodelan konstruksi bangunan yang lebih proporsional daripada konstruksi yang
telah terealisasi pada pemodelan sebelumnya.
Pada penelitian ini dilakukan inventarisasi terhadap komponen-komponen
struktur bagian atas (superstructures) jembatan Cikujang di jalan raya CiawiSingaparna Kabupaten Tasikmalaya. Hal yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu analisis inventarisasi pemodelan jembatan dalam hal efektifitas dan efisiensi
penggunaan material serta pengerjaan konstruksi jembatan, menggunakan
software Tekla Structures versi 17.0 . Keluaran yang diharapkan dari penelitian ini
yaitu dihasilkannya manajemen inventarisasi penggunaan komponen
superstructures jembatan Cikujang yang efektif dan efisisen, serta informasi
pemodelan komponen superstructures jembatan secara rinci berupa suatu BIM
(Building Information Modeling) superstructures jembatan Cikujang.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu belum tersedia
informasi yang rinci dalam pemodelan komponen superstructures jembatan
Cikujang meskipun telah dirancang DED dan As Built Drawing pada perencanaan.
Kemudian, tidak adanya manajemen inventarisasi penggunaan jumlah material
komponen superstructures jembatan Cikujang pada proses perencanaan maupun
pelaksanaan konstruksi.
1.3 Tujuan Penelitian
1.
2.

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
Melakukan pemodelan komponen superstructures jembatan Cikujang untuk
mendapatkan BIM superstructures yang detail menggunakan software
Tekla Structures.
Inventarisasi terhadap komponen superstructures jembatan Cikujang dalam
hal penggunaan komponen dan material struktural secara proporsional.

2
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu mendapatkan
pengetahuan tentang informasi pemodelan konstruksi bangunan atau BIM dan
manajemen inventarisai komponen struktur bangunan yang baik, dalam hal ini
komponen superstructures jembatan Cikujang. Selanjutnya, memudahkan
pengorganisasian struktural komoponen dalam hal pengelolaan, perawatan, dan
perbaikan konstrusi superstructures jembatan Cikujang apabila diperlukan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Hal yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pembuatan desain model
superstructures jembatan secara umum dan rinci (detail), pengelompokan
komponen, identifikasi material komponen, inventarisasi komponen dan analisis
pemodelan komponen superstructures jembatan Cikujang.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Jembatan
Jembatan merupakan struktur konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan
seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta
api, jalan raya yang melintang tidak sebidang (Ilham 2010). Jembatan dibangun
menggunakan rangka struktural yang dapat disusun dari baja, besi, bambu, balok
kayu, dan bahan material lainnya yang memiliki kekuatan untuk menopang beban
yang besar. Struktur jembatan dibagi atas tiga struktur bagian utama, yaitu
struktur atas (superstructures), struktur bawah (substructures), dan struktur
fondasi (foundation). Struktur atas terdiri dari gelagar (girder), slab, balok
diafragma, tumpuan (bearing), trotoar untuk pedestrian, dan steel frame truss
untuk jembatan rangka baja. Struktur bawah terdiri dari abutmen dan pilar (pier)
utama jembatan. Sedangkan struktur fondasi terdiri dari tiang pancang (pile),
kaison (caisson), dan telapak, sesuai keadaan tanah dan konfigurasi lahan untuk
dibangunnya jembatan (Irianto dkk 2008). Berikut ini merupakan contoh gambar
pembagian struktur jembatan.

Gambar 1. Bagian dan komponen struktural jembatan

3

Gelagar

Gambar 2. Komponen supertructures jembatan
2.2 BIM (Building Information Modeling)
BIM (Building information Modeling) adalah suatu informasi pemodelan
untuk desain, pelaksanaan dan penyampaian desain bangunan dengan kolaborasi,
penyatuan dan pengorganisasian tim yang produktif dari suatu sistem
pengendalian pelaksanaan proyek. Tujuan dari diciptakannya suatu BIM adalah
untuk mengurangi kesalahan, kerusakan dan biaya saat keseluruhan pelaksanaan
desain, konstruksi dan proses pelaksanaan (Aniendhita 2010). Menurut Eastman
et al (2008), menjelaskan BIM sebagai salah satu perkembangan paling
menjanjikan dalam arsitektur, industri teknik dan konstruksi. Dengan teknologi
BIM, sebuah model virtual akurat bangunan akan dibangun secara digital. Ketika
selesai, model yang dihasilkan mengandung geometri yang tepat dan data relevan
yang diperlukan untuk mendukung kegiatan konstruksi, fabrikasi dan pengadaan
yang diperlukan untuk mewujudkan bangunan.
2.3 Tekla Structures
Tekla Structures BIM (Building Information Modeling) merupakan software
yang dapat membantu kontraktor untuk mengelola resiko dari biaya-biaya yang
tidak terduga dan hilangnya waktu, terutama pada fase pelaksanaan proyek
(Saputri 2012). Data penting untuk pekerjaan proyek seperti desain untuk supply
dan instalasi dapat dimasukkan kedalam software Tekla Structures. Software
Tekla Structures merupakan perangkat lunak yang berbasis ensiklopedi proyek
mengenai Building Information Modeling (BIM) yang memungkinkan untuk
membuat dan mengelola data secara akurat dan rinci, serta dapat membuat model
struktur 3D tanpa melupakan material dan struktur yang kompleks. Model Tekla
Structures ini dapat mencakup seluruh proses konstruksi bangunan dari konsep
desain untuk fabrikasi, erection, dan manajemen konstruksi. Format yang
didukung oleh Tekla Structures adalah IFC, DWG, CIS/2, DSTV, SNDF, DGN
dan DXF, sehingga Tekla Structures dapat digabungkan dengan aplikasi-aplikasi
yang sudah ada. Software ini terhubung dengan berbagai jenis sistem melewati
Tekla Open API. IFC, CIS/2, DSTV dan SDNF merupakan contoh format biasa
yang didukung oleh Tekla Structures, sedangkan DWG, DGN dan DXF
merupakan contoh dari format yang sudah jadi hak milik yang didukung oleh
Tekla Structures (Ramadiaprani 2012).

4

Gambar 3. Integrasi pekerjaan dalam Tekla Structures
(www.tekla.com)
2.4 Inventarisasi Material Konstruksi
Inventarisasi merupakan proses pengelolaan terhadap barang atau jasa
dalam jumlah yang sangat besar dengan pengelompokan dan pengklasifikasiaan
sehingga dapat tersususun dan terorganisasi secara rapih dan sesuai kategori
(Basri 2004). Inventarisasi material dalam proses konstruksi dibutuhkan agar
mendapatkan organisasi dan hirarki dalam pengelompokan komponen struktural
berdasarkan material yang digunakan. Hal ini dapat memudahkan dan
mempercepat proses pengerjaan struktural dalam konstruksi apabila seluruh
komponen dan material telah terorganisasi serta memiliki klasifikasi dan kategori
masing-masing.
Dalam setiap proyek konstruksi pemakaian material merupakan bagian
terpenting yang mempunyai persentase cukup besar dari total biaya proyek. Dari
beberapa penelitian menyatakan bahwa biaya material menyerap 50 % - 70 % dari
biaya proyek. Oleh karena itu penggunaan teknik manajemen yang sangat baik
dan tepat untuk membeli, menyimpan, mengirim dan menghitung material
konstruksi menjadi sangat penting (Stukhart 1995).
Menurut Stukhart (1995), terdapat tiga kategori material :
1.

2.

3.

Engineered materials
Produk khusus yang dibuat berdasarkan perhitungan teknis dan perencanaan.
Material ini secara khusus didetil dalam gambar dan digunakan sepanjang
masa pelaksanaan proyek tersebut, apabila terjadi penundaan akan berakibat
mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek.
Bulk materials
Produk yang dibuat berdasarkan standar industri tertentu. Material jenis ini
seringkali sulit diperkirakan karena beraneka macam jenisnya, seperti kabel
dan pipa.
Fabricated materials
Produk yang dirakit tidak pada tempat material tersebut akan digunakan atau
di luar lokasi proyek, diantaranya kusen, rangka baja, dan rangka almunium.

5

METODE
Penelitian ini menggunakan metode IPD (Intregrated Project Delivery)
yaitu metode penyajian pemodelan suatu proyek konstruksi untuk menghasilkan
informasi mengenai pemodelan struktur beserta manajemen konstruksi secara
rinci yang terintegrasi. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data sekunder
berdasarkan analisis metode kualitatif, berupa softcopy dokumen DED (Detailed
Engineering Design) dan As Built Drawing proyek jembatan Cikujang, Jalan Raya
Ciawi-Singaparna Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2012 oleh Dinas Bina
Marga dan Pengairan Departemen Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya.
Pengolahan data penelitian dan pemodelan dilakukan di sekitar kampus IPB
Dramaga, pada bulan Maret sampai Juni 2013.
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu softcopy dokumen
perencanaan proyek jembatan Cikujang berupa DED dan As Built Drawing dalam
format .dwg dan .pdf hasil rancangan software AutoCAD dari konsultan
perencana PT. Tri Mantra, serta hardcopy dokumen laporan pekerjaan mingguan
pembangunan superstructures jembatan Cikujang dari Dinas Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Tasikmalaya.
3.2 Alat
Beberapa peralatan dan fasilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
seperangkat laptop Acer seri ASPIRE 4736 dengan spesifikasi: Windows 7, 32
Byte OS (Operational System), 2 Gigabyte RAM (Read Access Memory), Intel
Core 2 Duo T6500 Processor, 400 Gigabyte Hardisk, dan mouse. Kemudian
software yang digunakan yaitu Tekla Structures versi 17.0 sebagai aplikasi utama
dan Tekla BIM Sight versi 17.0 debagai aplikasi pelengkap. Kemudian, software
AutoCAD versi 2010 untuk mengakses softcopy DED dan As Built Drawing
dengan format .dwg, dan Adobe Reader versi XI untuk membaca data dengan
format .pdf. Selain itu, fasilitas pengolah data dalam penelitian ini yaitu
menggunakan software Microsoft Excel 2007 untuk mengumpulkan data hasil
analisis, mengolah hasil inventarisasi, mengelompokan dan mengurutkan data.
3.3 Prosedur Penelitian
1.

2.

Berikut ini merupakan prosedur penelitian yang disusun secara berurutan :
Pengumpulan data teknis
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data teknis berupa DED dan As Built
Drawing jembatan Cikujang dari Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Tasikmalaya, serta dokumen penawaran yang berisi spesifikasi
teknis material. Pengumpulan data dan informasi ini dimulai dari bulan
Maret sampai Mei 2013.
Pemodelan komponen dan material
Pada tahap ini, dilakukan pemodelan menggunakan software Tekla
Structures 17.0 dengan membagi dua subbagian tahap, yaitu :

6

3.

4.

5.

6.

A. Pemodelan umum
Pada tahap ini dirancang pemodelan tiga dimensi (3D) komponenkomponen superstructures jembatan Cikujang yaitu girder, slab, plat,
parapet, bearing, beserta komponen tambahan non-superstructures yaitu
abutment dan pier head sebagai model dudukan atau deck bagi bearing.
Pada tahap ini dihasilkan general arrangement drawing atau gambar
rancangan umum.
B. Pemodelan detail
Selanjutnya, tahap ini dilakukan pemodelan detail atau detailing terhadap
komponen-komponen superstructures dan komponen tambahan nonsuperstructures jembatan Cikujang. Pada tahap ini dilakukan juga
pemilihan material, penentuan spesifikasi material, dan penentuan
tulangan komponen. Hasil dari tahap ini yaitu BIM dan gambar rinci
komponen-komponen superstructures jembatan Cikujang.
Inventarisasi komponen dan material
Tahap ini dilakukan inventarisasi, pengelompokan, dan sorting komponen,
berdasarkan, ukuran, jenis material, standarisasi material dan bentuk utama
komponen. Pada tahap ini juga dilakukan klasifikasi dan pembuatan katalog
komponen menggunakan software Tekla Structures 17.0 pada menu Model
Organizer dan dilakukan sorting data menggunakan Microsoft Excel 2007.
Pada tahapan ini dihasilkan klasifikasi dan kategori komponen-komponen
superstructures, jumlah efektif komponen keseluruhan, dan efisiensi jumlah
penggunaan material. Hasil tersebut dikolaborasikan dengan hasil pada
tahap sebelumnya sehingga menjadi BIM yang terintegrasi.
Analisis inventarisasi model
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap klasifikasi dan inventarisasi
komponen beserta materialnya yang terintegrasi dalam BIM. Hal yang
dianalisis yaitu jumlah efektif dan efisien komponen beserta material yang
digunakan, proporsionalitas ukuran dan dimensi pemodelan komponen,
serta penggunaan dan pengerjaan komponen pada superstructures jembatan
Cikujang.
Interpretasi BIM
Pada tahap ini dilakukan interpretasi BIM yang dihasilkan dengan
melakukan komparasi terhadap DED dan As Built Drawing hasil
perencanaan konsultan sebagai acuan awal perancangan desain jembatan.
Hal yang dibandingkan yaitu dari segi kemudahan interpretasi dan
penafsiran model beserta gambar detail. Aplikasi yang digunakan dalam
tahap ini yaitu Tekla Structures 17.0 dan AutoCAD 2010.
Penyajian BIM dan inventarisasi
Tahap ini merupakan proses akhir penelitian yaitu peyajian dan
penyampaian BIM dan hasil inventarisasi pemodelan komponen
superstructures jembatan Cikujang. Aplikasi yang digunakan pada tahap ini
yaitu Tekla BIM Sight 17.0 , merupakan aplikasi pendukung Tekla
Structures 17.0 untuk menyajikan dan menampilkan BIM secara detail
beserta dimensi dan katalog hasil inventarisasi pemodelan.

7
Pengumpulan data teknis perencanaan
jembatan Cikujang
(DED dan As Built Drawing)

Pemodelan dengan
Tekla Structures

Desain umum superstructures
jembatan (3D Modeling)

General Arrangement Design

Detailing komponen
superstructures jembatan

Identifikasi dan standarisasi
material dan komponen

Inventarisasi jumlah komponen dan
material superstructures jembatan

Analisis inventarisasi pemodelan
dengan Tekla Structures dan BIMSight

Interpretasi BIM pemodelan komponen
superstructures jembatan

Penyajian BIM dan hasil inventarisasi

Pemodelan selesai

Gambar 4. Diagram alir prosedur penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Umum Pemodelan Superstructures Jembatan Cikujang
Penelitian ini dilaksanakan pada proyek pembangunan jembatan Cikujang di
Jalan Raya Ciawi–Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Proyek ini berlangsung
selama 210 hari kalender yang dikerjakan pada bulan Maret sampai Desember
2013. Hasil perencanaan gambar detil berupa DED dan As Built Drawing
dirancang oleh PT. Tri Mantra sebagai konsultan perencana. Pihak-pihak yang
terlibat dalam proyek ini yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan Departemen
Pekerjaan Umum sebagai pemilik atau owner proyek, PT. Purna Graha Abadi
sebagai pelaksana atau kontraktor, PT. Tri Mantra sebagai konsultan perencana,
dan PT. Dellasonta Moulding Internasional sebagai konsultan pengawas. Peta

8
proyek, layout jembatan, dan denah konfigurasi girder terdapat pada lampiran 1, 2
dan 3. Kemudian spesifikasi teknis komponen superstructures jembatan Cikujang
hasil perencanaan beserta DED terdapat pada lampiran 4 sampai 12.
Pemodelan dalam penelitian ini difokuskan pada desain model konstruksi
komponen superstructures jembatan Cikujang dengan tambahan beberapa
komponen struktur bawah (substructures) yaitu pier head dan abutment sebagai
struktur pembantu atau tumpuan perletakan. Data yang digunakan untuk
pembuatan model yaitu desain model jembatan Cikujang dalam DED dan As Built
Drawing. Pembuatan model dilakukan menggunakan Tekla Structures 17.0
dengan memasukan beberapa parameter teknis yang dibutuhkan untuk pemodelan
suatu konstruksi yaitu komponen struktural, material beserta spersifikasi dan
standarisasi, perletakan, posisi letak berdasarkan grid, dan jenis pengerjaan
struktural, yang keseluruhan dilakukan pemodelan secara umum maupun detail.
4.2 Pemodelan Superstructures Jembatan
Pemodelan menggunakan Tekla Structures dibagi menjadi dua bagian tahap
yaitu tahap pemodelan umum secara tiga dimensi dan tahap pemodelan rinci atau
detailing. Pada tahap pemodelan umum dihasilkan gambar rancangan umum atau
general arrangement drawing. Hasil ini merupakan interpretasi secara garis bersar
bentuk, maksud, dan tujuan pemodelan yang dirancang. Selanjutnya, tahap
pemodelan rinci atau detailing merupakan tahap lanjutan pemodelan umum.
Detailing dilakukan untuk memperoleh desain secara rinci dan teknis dari struktur
konstruksi yang dimodelkan. Hasil yang didapatkan dari pemodelan rinci yaitu
DED dan As Built Drawing. Akan tetapi dalam Tekla Structures, hasil ini dikenal
dengan berbagai macam nama dan jenis untuk pemodelan rinci, diantaranya
assembly drawing, multi-drawing, single-part drawing, cast unit drawing dan
sebagainya.
Tahap awal pemodelan dalam Tekla Structures yaitu Login dengan memilih
konfigurasi Environment yaitu pengaturan umum pengguna Tekla, Role yaitu
pemilihan user yang akan melakukan pemodelan dengan Tekla, dan License yaitu
pemilihan viewer atau pihak yang memanfaatkan proyek desain dalam Tekla
Structures.

Gambar 5. Tahap Login pada Tekla Structures

9
Setelah Login pada Tekla Structures, selanjutnya dibuat suatu project baru
yang dirangkum dalam satu folder dalam disk drive komputer. Dalam satu project
folder terdapat beberapa subfolder, yaitu Analysis, Drawing, Attributes, Layout,
Screenshots, Clashes, Report, Plotfiles, Tekla BIM Sight Models. Analysis
merupakan subfolder untuk menyimpan data hasil desain dan analisis struktural.
Drawing merupakan subfolder untuk output dari hasil pemodelan berupa general
arrangement drawing, multi-drawing, dan lainnya. Attributes merupakan
subfolder untuk menyimpan data-data pemilihan model komponen dan material
hasil detailing, component catalog, dan penulangan. Layout merupakan subfolder
untuk menyimpan lembaran kerja suatu project. Screenshots merupakan subfolder
untuk menyimpan hasil capture pada lembar kerja. Clashes merupakan subfolder
untuk menyimpan hasil clash and check pada komponen struktural dalam
pemodelan. Report merupakan subfolder untuk menyimpan laporan hasil clash
and check, analysis, component catalog dan lainnya. Plotfiles merupakan
subfolder untuk menyimpan hasil plot gambar. Tekla BIM Sight Models
merupakan subfolder untuk output dari hasil pemodelan yang akan ditampilkan
kepada pemanfaat pemodelan dalam Tekla BIM Sight.

Gambar 6. Pembuatan project baru pada Tekla

Gambar 7. Beberapa Subfolder dalam project folder

10
Tahap awal pemodelan menggunakan Tekla Structures 17.0, dimulai dengan
membuat Grid berdasarakan luasan planimetris bangunan atau konstruksi yang
akan dimodelkan sesuai dengan luasan area real yang ada di proyek pembangunan.
Nilai yang dimasukan sebagai data input dalam membuat Grid didasarkan pada
letak koordinat X,Y,Z dalam pemetaan planimetris. Interpretasi koordinat X,Y,Z
pada letak koordinat, yaitu X,Y sebagai daerah dalam satu bidang datar dengan
arah horisontal untuk X dan vertikal untuk Y, sedangkan Z tegak lurus dengan
bidang datar X,Y. Koordinat X dan Y digunakan sebagai acuan plan atau areal,
sedangkan Z sebagai acuan elevasi atau datum. Tujuan dibuatnya Grid dalam
setiap pemodelan konstruksi pada Tekla Structures 17.0, agar didapatkan posisi
struktur konstruksi bangunan yang tepat, teliti, dan proporsional sesuai area kerja
atau work plane. Tahapan pembuatan Grid pada Tekla Structures 17.0 yaitu pilih
menu Modeling  klik Create Grid  Input data Grid  klik Create

Gambar 8. Tahap awal pemodelan pada Tekla

Gambar 9. Tahap pembuatan Grid pemodelan superstructures
jembatan Cikujang pada Tekla Structures

11
Selanjutnya setelah Grid dibuat, dirancang bentuk komponen atau elemen
superstructures berdasarkan hirarki dan organisasi. Hirarki yang digunakan dalam
pemodelan ini yaitu dari komponen dengan elevasi terbawah sampai teratas.
Komponen yang dirancang pada elevasi terbawah merupakan komponen
substructures sebagai additional element/component pada pemodelan
superstructures ini yaitu pierhead, abutment 1 dan 2. Komponen-komponen
tersebut dimaksudkan untuk landasan perletakan atau deck bagi komponen
bearing dan pad bagian superstructures. Tahapan pembuatan model komponen
pierhead dan abutment (1,2) yaitu pilih bentuk atau shape balok material beton
pada express toolbar (Create Concrete Beam)  pilih Grid yang akan diletakan
komponen  klik kanan pointer atau mouse pada komponen  Properties 
pilih dan tentukan bentuk, material, dan spesifikasi teknis (profil, dimensi, posisi,
proses pengerjaan), class (warna)  klik Modify  klik Apply / OK. Ilustrasi
tahapan pemodelan komponen pierhead dan abutment (A,B) pada gambar berikut.

Gambar 10. Tahap Create Concrete Beam

Gambar 11. Tahap pembuatan bentuk balok beton

Gambar 12. Spesifikasi bentuk abutment dan pierhead
pada Concrete Beam Properties

12

Gambar 13. Contoh Select Profile untuk menentukan spesifikasi
teknis abutment dan pierhead
Tahap pemodelan selanjutnya, dilakukan rancangan pada komponen
superstructures jembatan dengan elevasi terendah yaitu bearing dan pad.
Komponen ini merupakan elemen superstructures yang berfungsi sebagai
tumpuan dan penentu perletakan elemen girder pada struktur jembatan.
Komponen ini tersusun atas dua lapis. Lapisan dasar sebagai bearing pad
berukuran p x l x t : 600 x 500 x 75 mm (milimeter), dan lapisan atas sebagai
Elastromer pad berukuran 550 x 450 x 45 mm. Material yang digunakan untuk
bearing pad yaitu beton mutu K-200 atau setara dengan C20/25 pada standarisasi
ASTM (American Standard for Testing and Material) dalam Tekla Structures
17.0 dan tulangan reinforcement_undefined. Kemudian material yang digunakan
untuk elastromer pad yaitu polystirene karena komponen ini berfungsi seperti
tumpuan karet elastis. Tahapan pemodelan bearing pad dan elastromer pad yaitu
pilih icon atau express toolbar Create Pad Footing  pilih Grid yang akan
diletakan komponen  klik kanan pointer atau mouse pada komponen  klik
Properties  klik Select Material untuk menentukan material kedua komponen
(polystirene dan concrete C20)  klik OK  klik Modify  klik Apply / OK.
Berikut gambar ilustrasi tahapan pemodelan bearing pad dan elastromer pad.

Gambar 14. Tahap Create Pad Footing

13

Gambar 15. Tahap pembuatan bearing/
elastromer pad

Gambar 16. Tahap pemilihan material dan spesifikasi teknis
komponen bearing pad

Gambar 17. Tahap pemilihan material dan spesifikasi
teknis komponen elastromer pad
Tahap pemodelan selanjutnya dirancang komponen-komponen utama
superstructures jembatan yaitu girder, slab, plat deck, dan parapet. Langkahlangkah yang dilakukan sama dengan pembuatan model komponen-komponen
sebelumnya. Pemodelan girder dilakukan sama dengan pemodelan abutment dan
pierhead yaitu dengan memilih bentuk beam dan dimodifikasi pada Properties.
Perbedaan pemodelan setiap komponen struktural terdapat pada Properties.
Dalam menu Properties terdapat banyak bentuk-bentuk komponen dan elemen

14
untuk struktur konstruksi. Modifikasi pemodelan girder pada Properties terdapat
pada gambar ilustrasi berikut ini.

Gambar 18. Tahap modifikasi girder pada Properties

Gambar 19. Tahap pemilihan profil girder pada Select Profile
Pemodelan komponen slab dan plat deck jembatan dilakukan dengan
memilih icon Create Concrete Slab dan dilanjutkan dengan modifikasi pada
Properties seperti pemodelan komponen lainnya.

Gambar 20. Pembuatan bentuk slab dan
plat deck

15
Prinsip pembuatan model dalam Tekla Structures yaitu sesuai titik-titik
posisi (dot) pada grid yang telah dibuat dan ditentukan secara planimetris pada
tahap awal. Hasil rancangan model 3D general arrangement drawing komponen
superstructures jembatan Cikujang secara multiview terdapat pada lampiran 4.
Setelah pemodelan umum berupa model 3D superstructures jembatan
Cikujang terbentuk, selanjutnya dirancang pemodelan rinci atau detailing. Proses
detailing ini dirancang untuk memberikan tulangan, dimensi, material komponen,
serta spesifikasi teknis lainnya apabila diperlukan. Beberapa ilustrasi proses
detailing komponen superstructures jembatan Cikujang terdapat pada gambar
berikut ini.

Gambar 21. Tahap pemilihan komponen yang akan dilakukan detailing

Gambar 22. Tahap penentuan reinforcement (tulangan)
pada Component Catalog Properties

16

Gambar 23. Tahap penentuan tendon dan layout
tulangan girder

Gambar 24. Tahap detailing penulangan dan
tendon komponen girder
Pada tahapan detailing, keseluruhan komponen dimodifikasi dan dilengkapi
dengan penulangan, material struktural, dan beberapa parameter teknis lainnya
apabila diperlukan. Inti dari pemodelan rinci atau detailing, yaitu didapatkan suatu
model komponen yang memiliki informasi teknis yang rinci untuk
diinterpretasikan sebagai BIM komponen atau elemen. Proses detailing untuk
komponen yang lain (bearing, slab, plat deck, parapet) dari superstructures
jembatan Cikujang ini, memiliki alur tahapan yang sama. Secara umum alur
proses pemodelan umum (3D) hingga detailing dilakukan dengan tahapan
pembuatan bentuk dasar model (beam, column, slab, wall, footing)  pemilihan
komponen dan tulangan  detailing  pengaturan Properties setiap komponen.
Hasil yang diperoleh dari tahapan detailing komponen-komponen
superstructures jembatan Cikujang, yaitu informasi teknis secara rinci yang
disebut BIM (Building information Modeling). BIM ini dapat disajikan berupa
gambar detail seperti D.E.D, gambar rancangan detail atau assembly drawing,

17
gambar potongan atau single part and multi-part drawing, dan juga dijelaskan
menggunakan aplikasi Tekla BIM Sight. Pemodelan BIM harus dapat
menjelaskan ukuran atau dimensi, bentuk, dan spesifikasi teknis suatu model
komponen struktural konstruksi secara rinci. Beberapa gambar hasil detailing dan
BIM komponen superstructures jembatan Cikujang ini, terdapat pada lampiran 13
sampai 20.
4.3 Inventarisasi Pemodelan Komponen Superstructures Jembatan
Inventarisasi pada penelitian ini terdiri atas proses penyusunan,
pengelompokan, pendataan dan klasifikasi terhadap setiap komponen atau elemen
superstructures jembatan Cikujang yang telah dimodelkan. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas penggunaaan struktur dan material
komponen dalam proses pemodelan konstruksi superstructures jembatan
Cikujang. Proses inventarisasi ini menggunakan aplikasi Tekla Structures 17.0
dengan memanfaatkan fasilitas Model Organizer. Fasilitas ini membuat
penyusunan, pengelompokan, dan sorting beberapa objek, komponen, serta
material struktur konstruksi menjadi mudah, rapih, dan terorganisasi berdasarkan
kelas dan hirarki. Kelas dan hirarki dalam hal ini yaitu proses pengerjaan
struktural komponen dan elemen, jenis material yang digunakan, serta spesifikasi
teknis dari material dan komponen tersebut.
Berikut ini hasil inventarisasi pemodel superstructures jembatan Cikujang
berdasarkan hasil perencanaan pada lampiran 4 sampai 12.
Tabel 1. Hasil inventarisasi komponen berdasarkan hasil perencanaan
Jenis
komponen
struktural
Girder
RC Plat

Mutu
material
(Beton/Baja)
K-500
K-350

Tipe
tulangan
DØ (mm)
D13; D16
D13; D16

K-125

159.96/
469.68
- / 311.06

5.42

Parapet

K-250

- / 422.30

-

D13

Abutment*

K-250

-

Pierhead*

K-350

157.31/
422.30
63.44/469.68

-

D13; D16;
D19
D16; D19

Trotoar

K-250

- / 422.30

-

D13

ASTM A416

-

63637.60

fy 400 Mpa

-

-

Slab

K-350

Volume struktural
Beton
Baja
3
(m / Kg)
(Kg)
114.20/
4087.36
595.34
20.08/469.68
-

D9; D11

Bearing Pad

Tulangan U39
dan tendon
Anchor U40
(angkur)

D13; D16;
D19; D25
D25

Komponen
Gaya
F(H,V); T;
D(P,q);
F (H,V) ; T
D(P,q)
F(H,V); T;
F(H,V); ɵ
M; D(P,q);
T;
F(H,V); ɵ
M; D(P,q);
F(H,V); ɵ
M; D(P,q);
F(H,V); ɵ
M; D(P,q);
F(H,V); ɵ
M; T
σ;ε;ɵ

σ;ε;ɵ

*Komponen non-superstructures; F(H,V): gaya horisontal,vertikal; T: beban transportasi;
M: momen; D(P,q): beban struktural terpusat,distributif; σ;ε;ɵ : tegangan, regangan, torsi

18
Berdasarkan tabel 1, diperoleh inventarisasi hasil perencanaan
superstructures jembatan Cikujang secara realisasi. Berdasarkan data, volume
material baja lebih besar dari volume beton yang digunakan. Total berat baja yang
digunakan dalam pekerjaan superstructures jembatan Cikujang yaitu 67730.38 Kg,
sedangkan total berat beton yang digunakan yaitu 2690.36 Kg.
Kemudian total volume beton superstructures yang digunakan pada
pembangunan jembatan Cikujang ini yaitu 514.99 m3. Diameter tulangan yang
digunakan secara umum menggunakan tulangan D(Ø) 13, 16, 19 mm. Berbeda
untuk komponen struktur Bearing pad tulangan yang digunakan yaitu D(Ø) 9 dan
11 mm. Mutu beton yang digunakan dalam komponen superstructures jembatan
ini yaitu K-125, K-250, K350, dan K-500. Beton dengan mutu rendah K-125
digunakan untuk Bearing pad dan lantai kerja. Beton dengan mutu sedang K-250
dan K-350 digunakan untuk komponen Slab, RC-Plat, Abutment, Pierhead,
Trotoar, Parapet. Sedangkan beton dengan mutu tinggi K-500 digunakan pada
komponen Girder.
Selanjutnya, hasil inventarisasi pemodelan dari setiap komponen dan
material superstructures jembatan Cikujang dalam tampilan Model Organizer
terdapat pada lampiran 21 dan hasil inventarisasi secara teknis dirangkum pada
tabel 2.
Tabel 2. Inventarisasi komponen berdasarkan dimensi struktural
Jenis komponen
strutural

p (l)
25000

Girder

Dimensi (mm)
l (b)
t (h)
s: 200
h: 1600
b1: 550 ht1:124
b2: 650 ht2: 225
9600
300
7400
400
500
75
450
45

RC Plat / Plat Deck
Slab
Bearing Pad
Elastromer Pad
Parapet:
A. beam
B. barier

25000
25000
600
550
25000
25000

1057
b: 500
s: 250

Abutment*

4400

b: 9600
s: 1700

Pierhead*

2000

Trotoar

25000

b: 9600
bt: 500
1200

200
h: 1250
t: 200
ht1: 520
ht2 : 200
h: 3860
t: 1840
ht1: 1530
ht2: 930
h: 2500
ht: 500
320

D (Ø)

c (