ORGANISASI PENERBITAN MEDIA ALTERNATIF (Studi pada Media Alternatif Commonground Zine)

(1)

ORGANISASI PENERBITAN MEDIA ALTERNATIF (Studi pada Media Alternatif Commonground Zine)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

Kurniawan Adhi Nugroho NIM: 08220411

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Kurniawan Adhi Nugroho NIM : 08220411

Konsentrasi : Jurnalistik dan Studi Media

Judul Skripsi : ORGANISASI PENERBITAN MEDIA ALTERNATIF (Studi pada Media Alternatif Commonground Zine)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Sabtu

Tanggal : 18 Januari 2014 Tempat : Ruang 609

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji:

1. Jamroji, M.Comm Penguji I ( ) 2. Arief Hidayatullah, M.Si Penguji II ( ) 3. Frida Kusumastuti, M.Si Penguji III ( ) 4. Dr. Vina Salviana DS, M.Si Penguji IV ( )


(3)

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil’alamiin.

Segala puji saya haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan nikmat yang tiada hentinya. Shalawat serta salam tak pernah lupa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan dan membawakan pelita ilmunya kepada kita semua. Berkat karunia itu semua, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang berjudul: ORGANISASI PENERBITAN MEDIA ALTERNATIF (Studi pada Media Alternatif Commonground Zine).

Penelitian ini mengangkat tentang organisasi penerbitan yang terdapat pada sebuah media alternatif yang studinya dilakukan pada Commonground Zine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui bentuk/karakter organisasi Commonground Zine, untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dalam pengontrolan organisasi Commonground Zine, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keberlangsungan hidup Commonground Zine.

Tidak sedikit kendala yang dihadapi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, antara lain:


(4)

1. Kedua orang tua, Ayahanda Nasiran dan Ibunda Sumartini sebagai motivator terbesar dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Ibu Frida Kusumastuti, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Vina Salviana DS, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Seluruh kerabat Commonground Zine, terutama untuk Mba Uci, Mas Ogive,

Mas Rino, Mas Hendy dan Mas Antok. Mohon maaf, bila penulis merepotkan dalam proses penelitiannya.

4. Ummu Aiman Fikriani, yang telah menjadi supporter terbaik dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Keluarga besar DIMPA UMM, yang telah menemani dalam mengenali dan menggali potensi diri penulis.

6. Kawan-kawan IKOM F 2008, yang telah menjadi teman seperjuangan semasa kuliah di UMM.

7. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda.

Penulis menyadari, penelitian ini tak lepas dari kelalaian dan kelemahan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 1 Januari 2014


(5)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL / i

LEMBAR PERSETUJUAN / ii LEMBAR PENGESAHAN / iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS / iv BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI / v ABSTRAKSI / vi

KATA PENGANTAR / x DAFTAR ISI / xii

DAFTAR TABEL / xx DAFTAR GAMBAR /xvi BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang / 1 B. Rumusan Masalah / 4 C. Tujuan / 5

D. Manfaat / 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Organisasi / 6

B. Teori Pengawasan Organisasi / 7 C. Budaya Organisasi / 10

D. Teori Ekologi Media / 12

E. Zine Sebagai Media Alternatif / 13 BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian / 17 B. Sumber Penelitian / 17

C. Metode Pengumpulan Data / 18 D. Uji Keabsahan Data / 19


(6)

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN / 22 1. Sejarah Commonground Zine / 23

2. Personil Commonground Zine / 25 3. Isi Commonground Zine / 29

B. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

1. Commonground Zine sebagai Sebuah Organisasi / 30

a. Organisasi diciptakan melalui komunikasi / 31

b. Kegiatan organisasi berfungsi untuk mencapai tujuan individu dan tujuan bersama / 33

c. Kegiatan komunikasi dalam organisasi menciptakan pola-pola yang memengaruhi kehidupan organisasi / 37

d. Proses komunikasi menciptakan karakter dan budaya organisasi / 39

e. Pola kekuasaan dan pengawasan dalam komunikasi organisasi menghilangkan dan menciptakan hambatan / 41

2. Teori Pengawasan Organisasi: Commonground Zine Sebagai Wadah Kreatifitas / 42

a. Cara Tersamar / 44 b. Cara Kerja Sama / 45 c. Hubungan Sosial / 45 d. Motivasi / 46


(7)

3. Budaya Organisasi Sebagai Nafas dari Commonground Zine / 46 a. Ritual / 47

b. Passion / 49 c. Sosial / 50 d. Politik / 52 e. Enkulturasi / 53

4. Commonground Zine dari Sudut Pandang Teori Ekologi Media / 54 1. Pemasukan Iklan / 54

2. Audiens / 56 3. Isi Media / 58 BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN / 61

1. Bentuk/karakter Organisasi Commonground Zine / 61

2. Upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dalam pengontrolan organisasi Commonground Zine / 64

3. Faktor-faktor yang memengaruhi keberlangsungan hidup Commonground Zine / 66

B. SARAN / 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Huraerah, Abu dan Purwanto. 2006. Dinamika Kelompok (Konsep dan Aplikasi). Bandung: PT Refika Aditama.

Maryani, Eni. 2011. Media dan Perubahan Sosial (Suara Perlawanan Melalui Radio Komunitas).Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Masmuh, Abdullah. 2010. Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang: UMM Press.

McQuail, Denis. 1987. Mass Communication Theory (Teori Komunikasi Massa). Jakarta: Erlangga.

Moleong, L. J. 1998. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana. Muhadjir, Noeng. 1985. Metodelogi Penelitian Ilmiah (dasar metode teknik).

Bandung: Tarsito.

Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi: Dari Konseptual-Teoritis ke Empirik. Yogyakarta: Pustaka Fajar.

Reksohadiprodjo, Sukanto dan T. Hani Handoko. 1992. Organisasi Perusahaan Teori, Struktur dan Perilaku. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Jurnal

Schieck, F. W. 2003. Peran Media Independen Dalam Membangun Demokrasi. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.


(9)

Skripsi

Hidayati, Novi. 2010. Analisis Teori Niche Berdasarkan Program Acara Radio pada 21 Radio di Kota Malang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Sadewa. 2006. Citra Perempuan dalam Majalah Alternatif (Analisis Semiotika pada Ilustrasi Majalah Outmagz Edisi 2-5). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Internet


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Keberadaan media massa menjadi hal yang sangat dekat dengan kehidupan manusia saat ini. Media massa menjadi santapan sehari-hari masyarakat yang hidup di era informasi seperti sekarang. Media massa sebagai alat penghubung antar manusia, tidak bisa dipisahkan dalam masyarakat itu sendiri. Karena kedekatannya dengan kehidupan manusia, peranan dan fungsi media massa menjadi penting di dalam ruang gerak kehidupan manusia. Media massa merupakan sumber kekuatan atau alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya (McQuail, 1987).

Berbagai jenis media saat ini sudah sangat beragam. Mulai dari media cetak, televisi, radio, film ataupun online. Dalam satu jenis media terbagi lagi menjadi bermacam-macam variasinya. Sebagai contoh, di dalam media cetak terdapat surat kabar, majalah, buku, buletin, sampai selebaran-selebaran yang isinya berupa isu-isu terkini ataupun kampanye terselubung calon kepala daerah. Ada media yang dikelola secara profesional ataupun secara amatir berbekal semangat untuk berkreasi.

Media massa yang banyak dijumpai masyarakat saat ini (RCTI, MetroTV, Kompas, Media Indonesia, Tempo, dll) dapat dogolongkan pada media massa mainstream. Hal-hal yang cenderung melekat pada media mainstream yaitu


(11)

publikasi berskala besar, kontennya merupakan budaya dominan atau polpuler, sistem yang kapitalis atau orientasi pada bisnis, menyebarkan pesan seluas-luasnya ke semua khalayak (Eni Maryani, 2011:68).

Berbeda dengan media alternatif atau non-mainstream, cirinya seperti kebalikan dari media mainstream. Diantara ciri-ciri itu antara lain: organisasi bersifat kolektif/komunitas, publikasi bersakala kecil, mengangkat budaya minoritas, hidupnya tak tergantung pada iklan, orientasi bukan kepada profit melainkan untuk membentuk ruang publik.

Salah satu fenomena yang ingin penulis angkat adalah kekhasan sebuah media alternatif zine. Dibentuk oleh sejarah panjang media alternatif di Amerika, zine sebagai sebuah bentuk media lahir pada tahun 1930-an. Pada saat itu para penggemar fiksi-fiksi ilmiah, melalui perkumpulan-perkumpulan yang mereka buat membuat media yang mereka sebut fanzine sebagai cara untuk berbagi cerita-cerita fiksi ilmiah, opini serta berkomunikasi di antara mereka.Selanjutnya, pada tahun 1970-an, fenomena zine muncul saat penggemar musik punkrock membuat media sendiri dan itu merupakan rekasi perlawanan terhadap media-media musik popular pada umumnya (Stephen Duncombe dalam Sadewa, 2006).

Zine, atau sebutan dari fanmagazine memang pada sejarahnya tersebut diciptakan sebagai respon atau perlawanan dari media massa mainstream yang isinya cenderung sama satu dengan yang lain. Sebab itu, biasanya zine berisi hal-hal yang bersifat menggugah atau provokatif dengan konten yang tidak dimiliki oleh media mainstream. Oleh karenanya, zine dipandang sebagai salah satu genre media alternatif (Atton dalam Maryani, 2011).


(12)

Hal lain yang cukup melekat erat pada zine adalah proses pembuatannya yang dikenal dengan istilah DIY (do it yourself). Istilah itu mengandung arti segala sesuatu yang kita ciptakan berasal dari kemampuan diri sendiri, mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki diri sendiri untuk menciptakan sebuah karya. Bagi mereka (penggiat zine), istilah DIY menjelma menjadi semangat yang siap untuk diaplikasikan. Mulai dari pencarian sebuah gagasan, penulisan informasi, mendesain layout, mencetak zine sampai pada pendistribusiannya. Itu dilakukan oleh si pembuat zine. Ada yang bekerja secara kolektif dan banyak pula pembuat zine yang bekerja seorang diri.

Fenomena keberadaan zine menunjukkan indikasi perkembangan sebuah masyarakat. Mengingat media alternatif bisa menyumbang pada kemajuan negara dan masyarakat. Tetapi untuk melakukan ini mereka harus melewati proses perbaikan di dalam dirinya sendiri (Frederick W. Schieck, 2003). Untuk itu, zine juga memerlukan sebuah pengelolaan yang efektif di dalamnya. Agar produk yang dihasilkan dapat diterima khalayak sesuai visi dan misi media itu sendiri.

Salah satu media alternatif zine yang cukup lama hadir di tengah-tengah masyarakat adalah Commonground Zine. Zine ini mengangkat tema musik independent, khususnya yang ada di Kota Malang-Jawa Timur, yang juga merupakan kota asalnya. Zine yang bersifat gratis ini dikelola secara kolektif, dan telah mengeluarkan dua puluh enam edisi dengan usia yang mampu bertahan selama empat tahun (2008-2012).


(13)

Secara tampilan, Commonground Zine tak kalah dengan majalah-majalah mainstream yang ada, good looking dan terkesan bermodal. Secara isipun hampir sama, penuturan bahasa, grafis dan iklan yang ada dikemas dengan apik. Soal pendistribuasian, Commonground Zine sudah menyebar ke beberapa kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Samarinda, Mataram, dan kota-kota lainnya.

Sebagai sebuah organisasi, hal menarik dan menjadi pertanyaan dalam media alternatif Commonground Zine adalah: bagaimana bentuk/karakter organisasi yang ada di dalamnya, upaya apa yang dilakukan anggota organisasi dalam pengontrolan organisasi Commonground Zine, serta faktor apa saja yang memengaruhi keberlangsungan hidup Commonground Zine. Dari fenomena itu, penulis mengemasnya dalam sebuah skripsi yang berjudul: ORGANISASI PENERBITAN MEDIA ALTERNATIF (Studi pada Media Alternatif Commonground Zine).

B.RUMUSAN MASALAH

Dari paparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana bentuk/karakter organisasi Commonground Zine?

2. Upaya apa yang dilakukan anggota organisasi dalam pengontrolan organisasi Commonground Zine?

3. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keberlangsungan hidup Commonground Zine?


(14)

C.TUJUAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk/karakter organisasi Commonground Zine

2. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dalam pengontrolan organisasi Commonground Zine

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keberlangsungan hidup Commonground Zine

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi bagi insan akademis di dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan media alternatif.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat sebagai penambah wawasan bagi pegiat media alternatif. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan evaluasi Commonground Zine.


(1)

Skripsi

Hidayati, Novi. 2010. Analisis Teori Niche Berdasarkan Program Acara Radio pada 21 Radio di Kota Malang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Sadewa. 2006. Citra Perempuan dalam Majalah Alternatif (Analisis Semiotika pada Ilustrasi Majalah Outmagz Edisi 2-5). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Internet


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Keberadaan media massa menjadi hal yang sangat dekat dengan kehidupan manusia saat ini. Media massa menjadi santapan sehari-hari masyarakat yang hidup di era informasi seperti sekarang. Media massa sebagai alat penghubung antar manusia, tidak bisa dipisahkan dalam masyarakat itu sendiri. Karena kedekatannya dengan kehidupan manusia, peranan dan fungsi media massa menjadi penting di dalam ruang gerak kehidupan manusia. Media massa merupakan sumber kekuatan atau alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya (McQuail, 1987).

Berbagai jenis media saat ini sudah sangat beragam. Mulai dari media cetak, televisi, radio, film ataupun online. Dalam satu jenis media terbagi lagi menjadi bermacam-macam variasinya. Sebagai contoh, di dalam media cetak terdapat surat kabar, majalah, buku, buletin, sampai selebaran-selebaran yang isinya berupa isu-isu terkini ataupun kampanye terselubung calon kepala daerah. Ada media yang dikelola secara profesional ataupun secara amatir berbekal semangat untuk berkreasi.

Media massa yang banyak dijumpai masyarakat saat ini (RCTI, MetroTV, Kompas, Media Indonesia, Tempo, dll) dapat dogolongkan pada media massa mainstream. Hal-hal yang cenderung melekat pada media mainstream yaitu


(3)

publikasi berskala besar, kontennya merupakan budaya dominan atau polpuler, sistem yang kapitalis atau orientasi pada bisnis, menyebarkan pesan seluas-luasnya ke semua khalayak (Eni Maryani, 2011:68).

Berbeda dengan media alternatif atau non-mainstream, cirinya seperti kebalikan dari media mainstream. Diantara ciri-ciri itu antara lain: organisasi bersifat kolektif/komunitas, publikasi bersakala kecil, mengangkat budaya minoritas, hidupnya tak tergantung pada iklan, orientasi bukan kepada profit melainkan untuk membentuk ruang publik.

Salah satu fenomena yang ingin penulis angkat adalah kekhasan sebuah media alternatif zine. Dibentuk oleh sejarah panjang media alternatif di Amerika, zine sebagai sebuah bentuk media lahir pada tahun 1930-an. Pada saat itu para penggemar fiksi-fiksi ilmiah, melalui perkumpulan-perkumpulan yang mereka buat membuat media yang mereka sebut fanzine sebagai cara untuk berbagi cerita-cerita fiksi ilmiah, opini serta berkomunikasi di antara mereka.Selanjutnya, pada tahun 1970-an, fenomena zine muncul saat penggemar musik punkrock membuat media sendiri dan itu merupakan rekasi perlawanan terhadap media-media musik popular pada umumnya (Stephen Duncombe dalam Sadewa, 2006).

Zine, atau sebutan dari fanmagazine memang pada sejarahnya tersebut diciptakan sebagai respon atau perlawanan dari media massa mainstream yang isinya cenderung sama satu dengan yang lain. Sebab itu, biasanya zine berisi hal-hal yang bersifat menggugah atau provokatif dengan konten yang tidak dimiliki oleh media mainstream. Oleh karenanya, zine dipandang sebagai salah satu genre media alternatif (Atton dalam Maryani, 2011).


(4)

Hal lain yang cukup melekat erat pada zine adalah proses pembuatannya yang dikenal dengan istilah DIY (do it yourself). Istilah itu mengandung arti segala sesuatu yang kita ciptakan berasal dari kemampuan diri sendiri, mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki diri sendiri untuk menciptakan sebuah karya. Bagi mereka (penggiat zine), istilah DIY menjelma menjadi semangat yang siap untuk diaplikasikan. Mulai dari pencarian sebuah gagasan, penulisan informasi, mendesain layout, mencetak zine sampai pada pendistribusiannya. Itu dilakukan oleh si pembuat zine. Ada yang bekerja secara kolektif dan banyak pula pembuat zine yang bekerja seorang diri.

Fenomena keberadaan zine menunjukkan indikasi perkembangan sebuah masyarakat. Mengingat media alternatif bisa menyumbang pada kemajuan negara dan masyarakat. Tetapi untuk melakukan ini mereka harus melewati proses perbaikan di dalam dirinya sendiri (Frederick W. Schieck, 2003). Untuk itu, zine juga memerlukan sebuah pengelolaan yang efektif di dalamnya. Agar produk yang dihasilkan dapat diterima khalayak sesuai visi dan misi media itu sendiri.

Salah satu media alternatif zine yang cukup lama hadir di tengah-tengah masyarakat adalah Commonground Zine. Zine ini mengangkat tema musik independent, khususnya yang ada di Kota Malang-Jawa Timur, yang juga merupakan kota asalnya. Zine yang bersifat gratis ini dikelola secara kolektif, dan telah mengeluarkan dua puluh enam edisi dengan usia yang mampu bertahan selama empat tahun (2008-2012).


(5)

Secara tampilan, Commonground Zine tak kalah dengan majalah-majalah mainstream yang ada, good looking dan terkesan bermodal. Secara isipun hampir sama, penuturan bahasa, grafis dan iklan yang ada dikemas dengan apik. Soal pendistribuasian, Commonground Zine sudah menyebar ke beberapa kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Samarinda, Mataram, dan kota-kota lainnya.

Sebagai sebuah organisasi, hal menarik dan menjadi pertanyaan dalam media alternatif Commonground Zine adalah: bagaimana bentuk/karakter organisasi yang ada di dalamnya, upaya apa yang dilakukan anggota organisasi dalam pengontrolan organisasi Commonground Zine, serta faktor apa saja yang memengaruhi keberlangsungan hidup Commonground Zine. Dari fenomena itu, penulis mengemasnya dalam sebuah skripsi yang berjudul: ORGANISASI PENERBITAN MEDIA ALTERNATIF (Studi pada Media Alternatif Commonground Zine).

B.RUMUSAN MASALAH

Dari paparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana bentuk/karakter organisasi Commonground Zine?

2. Upaya apa yang dilakukan anggota organisasi dalam pengontrolan organisasi Commonground Zine?

3. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keberlangsungan hidup Commonground Zine?


(6)

C.TUJUAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk/karakter organisasi Commonground Zine

2. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dalam pengontrolan organisasi Commonground Zine

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keberlangsungan hidup Commonground Zine

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi bagi insan akademis di dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan media alternatif.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat sebagai penambah wawasan bagi pegiat media alternatif. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan evaluasi Commonground Zine.