Malaria dan vektornya TINJAUAN PUSTAKA

dengan boks yang pertama Clements 1999. Brown dan Bannet 1981 melaporkan bahwa Ae. aegypti mengisap darah lebih banyak pada lengan umpan yang menggunakan kaos hitam jika dibandingkan dengan yang menggunakan kaos dengan warna lain.

2.4 Habitat perkembangbiakan Anopheles spp.

Jenis habitat perkembanganbiakan nyamuk dikelompokkan berdasarkan dua cara yaitu bedasarkan sifat genangan air dan cara terbentukanya habitat. Berdasarkan sifat genangan air, habitat terdiri dari: 1 habitat dengan air yang menggenang permanen atau sementara seperti rawa yang luas, rawa di sekitar danau, kolam, genangan air dan mata air, 2 kumpulan air tawar yang sifatnya sementara seperti genangan air terbuka dan kumpulan bekas tapak kaki hewan, 3 air yang mengalir permanen seperti sungai dan selokan yang mengalir, 4 penampungan air alami seperti lubang di batu, pohon, lubang buatan hewan dan tempat penampungan air seperti kaleng bekas, ban, tempurung kelapa, dan 5 air payau seperti rawa pasang surut. Sedangkan menurut cara terbentuknya, habitat dibagi menjadi dua kelompok yaitu habitat yang bersifat alamiah seperti danau, rawa, genangan air, dan habitat buatan manusia seperti sawah, irigasi dan kolam Rao 1981. Habitat nyamuk dalam pengertian luas didefinisikan sebagai tempat yang cocok untuk istirahat, dimana terdapat inang dan menjadi tempat perkembangbiakan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan nyamuk terhadap habitat utamanya adalah suhu, kelembaban, perlindungan terhadap matahari, angin dan predator WHO 1975. Penyebaran nyamuk sangat dipengaruhi oleh karakteristik lokal, seperti karakteristik inang, lingkungan, dan karakteristik biotik. Letak geografi, lingkungan ekologi dan sosial budaya masyarakat mempengaruhi penyebarannya. Faktor ekologis berpengaruh dominan sebagai penentu prevalensi dan insidensi malaria pada suatu daerah endemis Mardihusodo 2001. Nyamuk merupakan serangga yang sukses dalam memanfaatkan air di lingkungan, termasuk air alami dan air sumber buatan yang sifatnya permanen maupun temporer. Danau, aliran air, kolam, air payau, bendungan, saluran irigasi, air berbatuan, septik teng, selokan, kaleng bekas dan lain-lain dapat berperan sebagai habitat perkembangbiakan larva nyamuk. Nyamuk dewasa bisa tinggal di sekitar habitat perkembangbiakannya, tetapi dapat juga terbang beberapa kilometer, tergantung spesies dan berbagai faktor lain. Perubahan lingkungan dan aktivitas penduduk seperti perkembangan infrastruktur, pertanian, pembuatan tambak dan irigasi, dapat menyediakan tempat perkembangbiakan bagi Anopheles Oaks et al. 1992. Telur nyamuk harus diletakkan di permukaan air yang mengalir lambat atau air yang tenang. Larva mencari makan di bawah permukaan air, dan bernafas dengan udara permukaan Minakawa et al. 1999. Telur nyamuk diletakkan secara berderet-deret seperti rakit di permukaan air Culex dan pada tumbuhan air Mansonia, atau satu per satu dilekatkan pada dinding bejana yang berisi air Aedes. Telur nyamuk Anopheles spp. diletakkan satu-per satu di atas permukaan air, menyerupai perahu dengan pelampung dari khorion yang berlekuk-lekuk di sebelah lateral Hadi Koesharto 2006. Berbagai tipe habitat mempengaruhi perkembangan dan keberhasilan larva Anopheles ssp menjadi nyamuk. Penelitian di Kenya menunjukkan adanya hubungan positif antara stabilitas habitat dan keberadaan pupa. Larva Anopheles gambie terutama terdapat pada lubang tanah, jejak kaki sapi, jalur ban, dan saluran drainase Minakawa et al. 1999. Mikrohabitat ini sangat mendukung perkembangan nyamuk yang bersifat sinantropik karena mikrohabitat tersebut menyatu dengan kehidupan manusia. Oleh karena itu, berbagai jenis ekosistem buatan merupakan sumber ancaman penyakit dari berbagai nyamuk vektor. Hal ini juga terjadi di sepanjang Sungai Santa Ana sampai di lahan basah Prado dan lembah Chino California Selatan yang menunjukkan semakin besarnya ancaman nyamuk vektor dari waktu ke waktu akibat semakin berkembangannya berbagai habitat nyamuk sebagai dampak kegiatan pertanian Mian 2006. Nyamuk yang hidup di alam dapat ditemukan pada berbagai ekosistem di antaranya adalah ekosistem hutan, semak, perkebunan dan permukiman, yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Berikut ini perbedaan dari masing-masing ekosistem tersebut. Ekosistem Hutan merupakan areal lahan yang dihuni oleh vegetasi tingkat tinggi menahun yang didominasi oleh vegetasi tingkat pohon, sedangkan semak