Formulasi Masalah Penentuan Koridor Bus dalam Meminimumkan Biaya Operasional

Tabel 2 Banyaknya penumpang per koridor Pasangan terminal l Koridor ke- Ruas jalan Banyaknya ruas jalan Banyaknya penumpang Biaya operasional A-B 1 1 1 – 9 – 2 3 5786 1497891 2 1 – 12 – 11 – 10 – 2 5 19411 2764665 B-C 2 1 2 – 9 – 12 – 3 4 11525 2496522 2 2 – 10 – 11 – 3 4 11879 2347872 C-D 3 1 3 – 11 – 4 3 4967 1555893 2 3 – 12 – 9 – 10 – 4 5 18233 2995175 D-E 4 1 4 – 10 – 9 – 5 4 10367 2169776 2 4 – 11 – 12 – 5 4 10967 2145918 E-F 5 1 5 – 12 – 6 3 5386 1783469 2 5 – 9 – 10 – 11 – 6 5 18134 2550697 F-G 6 1 6 – 11 – 10 – 7 4 10909 1842102 2 6 – 12 – 9 – 7 4 10831 1990752 G-H 7 1 7 – 10 – 8 3 4573 1483459 2 7 – 9 – 12 – 11 – 8 5 18804 2375479 A-H 8 1 1 – 12 – 11 – 8 4 11561 1994964 2 1 – 9 – 10 – 8 4 10745 2018822

4.2 Formulasi

Model Matematika Masalah Pengoperasian BRT Berdasarkan permasalahan dalam studi kasus dalam subbab 4.1, dapat dimodelkan permasalahannya sebagai berikut: Indeks Dalam studi kasus ini, banyaknya terminal yang digunakan sebanyak 8 buah terminal dan 8 buah pasangan terminal yang ditetapkan di awal seperti pada subbab 4.1. Banyaknya koridor yaitu 2 buah koridor dari setiap pasangan terminal yang telah ditetapkan. Ruas jalan yang digunakan sebanyak 12 ruas jalan dengan 3 buah shelter di setiap ruas jalan. i, j = terminal; i, j = 1,2,...,8 k = koridor; k = 1,2 l = pasangan terminal; l = 1,2,...,8 m, n = ruas jalan; m, n = 1,2,...,12 Himpunan A = himpunan pasangan terminal i,j yang telah ditentukan atau didefinisikan di awal, B = himpunan koridor yang melewati ruas jalan ke n. C = himpunan ruas jalan yang dilewati untuk setiap koridor ke k. Parameter Berdasarkan data pada pada subbab 4.1, asumsi yang digunakan, dan parameter yang diujikan, maka:  biaya tetap FC sama dengan 100.000.000 untuk setiap ruas jalan,    1 ; jika pasangan terminal ke digunakan 0;lainnya, l y l        kapasitas bus C adalah 85 penumpang dengan rincian 30 penumpang duduk dan 55 penumpang berdiri,  tingkat pelayanan penumpang yang digunakan adalah sebesar 90, yang berarti minimal 90 dari total penumpang akan diangkut oleh bus. Fungsi Objektif Fungsi objektif dari masalah ini adalah meminimumkan biaya operasional dengan mengatur frekuensi bus yang dikalikan biaya operasional bus ditambah dengan biaya tetap pada setiap koridor jika koridor tersebut digunakan. Secara matematis, fungsi objektif dari masalah pengoperasian BRT ini adalah:       , , min , , , , , . i j k m OC i j k F i j k FC m U m i j                A Kendala Kendala pada permasalahan ini adalah sebagai berikut: 1. Kendala ini menjelaskan bahwa:  Kapasitas bus yang digunakan haruslah lebih besar atau sama dengan banyaknya penumpang yang diangkut.  Banyaknya penumpang yang diangkut adalah banyaknya penumpang keseluruhan dikalikan dengan tingkat pelayanan penumpang dan pergerakan bus dari terminal i ke terminal j di koridor k.       , , , , , , , ; 1, 2 s X i j k DK i j k Kap F i j k i j k         A 2. Frekuensi perjalanan bus yang berangkat dari terminal i ke terminal j koridor k sama dengan frekuensi perjalanan bus yang kembali dari terminal j ke terminal i koridor k.     , , , , , , 1, 2 F i j k F j i k i j k      A 3. Dipilih maksimal 1 koridor, untuk setiap pasangan terminal.   2 1 , , 1, , k X i j k i j      A 4. Tidak ada bus yang bergerak dari terminal i ke terminal i di koridor k.   , , 0 , 1, 2,...,8; 1, 2 X i i k i k      5. Bus yang berangkat dari terminal i ke terminal j koridor k harus kembali melalui koridor yang sama dari terminal j ke terminal i koridor k.     , , , , , , 1, 2 X i j k X j i k i j k      A 6. Jika pasangan terminal ke l digunakan maka akan dipilih koridor dari terminal i ke terminal j di koridor k untuk pasangan terminal ke l.                               2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1, 2, 1 1 1 2,3, 1 1 2 3, 4, 1 1 3 4,5, 1 1 4 5,6, 1 1 5 k k k k k X k y X k y X k y X k y X k y                                            2 1 2 1 2 1 6,7, 1 1 6 7,8, 1 1 7 1,8, 1 1 8 k k k X k y X k y X k y                7. Jika koridor k dari terminal i ke terminal j digunakan maka ruas jalan yang dilewati oleh koridor tersebut digunakan. , , , , , , ; m n i j k X i j k U m i j k         C A 8. Banyaknya penumpang yang diangkut dari ruas jalan m ke ruas jalan n tidak melebihi total kapasitas bus yang bergerak dari ruas jalan m ke ruas jalan n untuk tingkat pelayanan penumpang tertentu.     , , 1, 2,...,12 1, 2,...,12 s DJ m n Kap FJ m n m n        9. Frekuensi perjalanan bus yang bergerak di ruas jalan n tidak lebih dari frekuensi perjalanan bus dari seluruh koridor yang bergerak melewati ruas jalan tersebut.       12 8 8 1 1 1 , , , , , m i j FJ m n X i j k F i j k              12 8 8 1 1 1 , , , , , 1, 2,...,12 m i j FJ n m X i j k F i j k n          , ; i j k     A B 10. Banyaknya penumpang di ruas jalan tertentu tidak melebihi kapasitas bus yang melewati ruas jalan tersebut.       , , , , , 1, 2,...,8 1, 2,...,8 , 1, 2 s DJ m n Kap X i j k F i j k m n i j k             A 11. Frekuensi perjalanan bus yang bergerak dari ruas jalan m ke ruas jalan n sama dengan frekuensi perjalanan bus yang bergerak dari ruas jalan n ke ruas jalan m.     , , 1, 2,...,12 1, 2,...,12 FJ m n FJ n m m n      12. Kendala ini menjelaskan bahwa:  Jika banyaknya penumpang di ruas jalan m sedikitnya dua kali kapasitas bus dikalikan dengan tingkat pelayanan penumpang, maka ruas jalan m digunakan, Jika , , 2 , maka 1; n DJ m n DJ n m Kap s U m m          Jika banyaknya penumpang di ruas jalan m tidak melebihi dua kali kapasitas bus dikalikan dengan tingkat pelayanan penumpang, maka ruas jalan tersebut tidak digunakan. , , 2 n DJ m n DJ n m U m Kap s m         13. Kendala ketaknegatifan, memastikan bahwa:  Banyaknya penumpang dari ruas jalan m ke ruas jalan n, lebih besar atau sama dengan nol.   , 1, 2,...,8 1, 2,...,8 DJ m n m n       Banyaknya penumpang dari terminal i ke terminal j di koridor ke k, lebih besar atau sama dengan nol.   , , , 1, 2 DK i j k i j k      A  Frekuensi perjalanan bus dari ruas jalan m ke ruas jalan n, lebih besar atau sama dengan nol.   , 1, 2,...,8 1, 2,...,8 FJ m n m n       Frekuensi perjalanan bus dari terminal i ke terminal j di koridor ke k, lebih besar atau sama dengan nol.   , , , 1, 2 F i j k i j k      A

4.3 Pengujian Model