Formulasi Masalah dalam Model

4. bus selalu terisi penuh sesuai dengan tingkat kenyamanan penumpang yang telah ditentukan, 5. jenis bus yang digunakan homogen, sehingga kapasitas bus sama, 6. ruas jalan yang digunakan adalah ruas jalan 2 arah, 7. pasangan terminal sudah ditetapkan, sehingga analisis hanya dibatasi untuk pemilihan koridornya saja, 8. satu frekuensi perjalanan bus adalah perjalanan dari terminal awal ke terminal akhir dalam satu periode waktu tertentu, 9. pemilihan koridor dibatasi untuk koridor- koridor yang ada dalam pasangan terminal yang telah ditetapkan, 10. setiap koridor dalam suatu pasangan terminal melewati ruas-ruas jalan yang berbeda.

3.2 Formulasi Masalah dalam Model

Matematika Berdasarkan data dan analisis yang didapatkan, maka dapat dibuat formulasi masalah tersebut ke dalam bentuk integer nonlinear programming INLP. Bentuk formulasi masalah tersebut adalah sebagai berikut: Indeks i, j = terminal; i, j = 1,2,...,R k = koridor; k = 1,2,...,N l = pasangan terminal; l = 1,2,...,O m, n = ruas jalan; m, n = 1,2,...,P Himpunan A = himpunan pasangan terminal i,j yang telah ditentukan atau didefinisikan di awal, B = himpunan koridor yang melewati ruas jalan n, C = himpunan ruas jalan yang dilewati di koridor k. Parameter , , OC i j k = biaya operasional dalam satu kali perjalanan dari terminal i ke terminal j di koridor k,   1 ; jika pasangan terminal ke digunakan 0; lainnya l y l       Kap = kapasitas bus, s = tingkat pelayanan penumpang, , , n i j k  banyaknya ruas jalan yang digunakan pada koridor k dari terminal i ke terminal j,   = FC m biaya tetap untuk ruas jalan m,   , = DJ m n banyaknya penumpang dari ruas jalan m ke ruas jalan n,   , , = DK i j k banyaknya penumpang dari terminal i ke terminal j untuk koridor k. Variabel Keputusan   , , = F i j k frekuensi perjalanan bus yang digunakan dari terminal i ke terminal j di koridor k,   , FJ m n  frekuensi perjalanan bus yang digunakan dari ruas jalan m ke ruas jalan n,   1 ; jika bus bergerak dari terminal , , ke terminal di koridor 0 ; lainnya. X i j k i j k       1; jika ruas jalan digunakan 0;lainnya m U m     Fungsi Objektif Fungsi objektif dari masalah ini adalah meminimumkan biaya operasional dengan mengatur frekuensi bus yang dikalikan dengan biaya operasional bus ditambah dengan biaya tetap pada setiap ruas jalan jika ruas jalan tersebut digunakan. Secara matematis, fungsi objektif dari masalah ini adalah:       , , min , , , , i j k m OC i j k F i j k FC m U m              dengan , . i j A Kendala Kendala pada permasalahan ini adalah sebagai berikut: 1. Kendala ini menjelaskan bahwa:  Kapasitas bus yang digunakan haruslah lebih besar atau sama dengan banyaknya penumpang yang diangkut.  Banyaknya penumpang yang diangkut adalah banyaknya penumpang keseluruhan dari terminal i ke terminal j di koridor k dikalikan dengan tingkat pelayanan penumpang dan pergerakan bus.       , , , , , , , s X i j k DK i j k Kap F i j k k i j        A 2. Frekuensi perjalanan bus yang berangkat dari terminal i ke terminal j di koridor k sama dengan frekuensi perjalanan bus yang kembali dari terminal j ke terminal i di koridor k.     , , , , , , F i j k F j i k k i j     A 3. Dipilih maksimal 1 koridor, untuk setiap pasangan terminal.   , , 1, , k X i j k i j      A 4. Tidak ada bus yang bergerak dari terminal i ke terminal i di koridor k.   , , 0, , X i i k i k   5. Bus yang berangkat dari terminal i ke terminal j di koridor k harus kembali melalui koridor yang sama dari terminal j ke terminal i di koridor k.     , , , , , , X i j k X j i k k i j     A 6. Jika pasangan terminal ke l digunakan, maka akan dipilih koridor dari terminal i ke terminal j di koridor k untuk pasangan terminal ke l.       , , 1 1 , , k X i j k y l l i j         A 7. Jika koridor k dari terminal i ke terminal j digunakan maka ruas jalan yang dilewati oleh koridor tersebut digunakan. , , , , , , ; m n i j k X i j k U m i j k         C A 8. Banyaknya penumpang yang diangkut dari ruas jalan m ke ruas jalan n tidak melebihi total kapasitas bus yang bergerak dari ruas jalan m ke ruas jalan n untuk tingkat pelayanan penumpang tertentu.     , , , , s DJ m n Kap FJ m n m n     9. Frekuensi perjalanan bus yang bergerak di ruas jalan n tidak lebih dari frekuensi perjalanan bus dari seluruh koridor yang bergerak melewati ruas jalan tersebut.             , , , , , , , , , , , , , , , , ; m i j k m i j k FJ m n X i j k F i j k FJ n m X i j k F i j k n i j k                  A B 10. Banyaknya penumpang yang diangkut pada setiap ruas jalan tidak melebihi kapasitas bus yang melewati ruas jalan tersebut untuk tingkat pelayanan penumpang tertentu.       , , , , , , , ; , s DJ m n Kap X i j k F i j k k m n i j        A 11. Frekuensi perjalanan bus yang bergerak dari ruas jalan m ke ruas jalan n sama dengan frekuensi perjalanan bus yang berangkat dari ruas jalan n ke ruas jalan m.     , , , , FJ m n FJ n m m n   12. Kendala ini menjelaskan bahwa:  Jika banyaknya penumpang di ruas jalan m sedikitnya dua kali kapasitas bus dikalikan dengan tingkat pelayanan penumpang, maka ruas jalan m digunakan, Jika , , 2 , maka 1; n DJ m n DJ n m Kap s U m m          Jika banyaknya penumpang di ruas jalan m tidak melebihi dua kali kapasitas bus dikalikan dengan tingkat pelayanan penumpang, maka ruas jalan tersebut tidak digunakan. , , 2 n DJ m n DJ n m U m Kap s m         13. Kendala ketaknegatifan, memastikan bahwa:  Banyaknya penumpang dari ruas jalan m ke ruas jalan n dan dari terminal i ke terminal j di koridor ke k, lebih besar atau sama dengan nol.   , , DJ m n m n     , , , DK i j k i j    A  Frekuensi perjalanan bus dari ruas jalan m ke ruas jalan n dan dari terminal i ke terminal j di koridor ke k, lebih besar atau sama dengan nol.   , , FJ m n m n     , , , F i j k i j    A IV STUDI KASUS PENGOPERASIAN BRT

4.1 Deskripsi Masalah Pengoperasian