A. Pengantar Auditing Kontemporer
1. Definisi Auditing “Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American
Accounting Association” Accounting Review, vol. 47 dalam Boynton 2003:5 memberikan definisi auditing sebagai: “suatu proses sistematis untuk memperoleh
serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuanmenetapkan derajat kesesuaian antara asersi-
asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.” Definisi ini
juga serupa dengan definisi yang disampaikan oleh Mulyadi 1998:7 yang mengemukakan bahwa “auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”
Definisi auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting yang diuraikan sebagai berikut.
a. Suatu proses sistematik. Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu
berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur dan terorganisir. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang
direncanakan, terorganisasi dan bertujuan. Auditing Standards Board ASB=Dewan Standar Auditing menerbitkan Generally Accepted Auditing
Standards GAAP=Standar Auditing yang Berlaku Umum yang digunakan sebagai pedoman profesional berkaitan dengan proses audit.
b. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif. Maksudnya ialah
memeriksa dasar asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksaan tersebut tanpa memihak dan berprasangka, baik kepada pemberi kerja manajemen atau
pihak ketiga pemakai hasil audit
c. Asersipernyataan tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi. Yang
dimaksud dengan peristiwa ekonomi disini adalah hasil proses akuntansi, dimana akuntansi sendiri merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran
dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini menghasilkan suatu pernyataan atau asersi yang dimuat
dalam laoporan keuangan, laporan operasi intern, dan surat pemberitahuan pajak SPT.
d. Derajad kesesuaian. Yaitu menunjuk pada kedekatan dimana
asersipernyataan dapat diidentifikasi dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ekspresi kesesuaian ini dapat berbentuk kuantitas, seperti
jumlah kekurangan dana kas kecil, atau dapat juga berbentuk kualitatif, seperti kewajaran keabsahan laporan keuangan.
e. Kriteria yang telah ditetapkan. Yaitu standar-standar yang digunakan sebagai
dasar untuk menilai asersi pernyataan, dimana hal ini dapat berupa:
i. Peraturan-peraturan spesifik yang ditetapkan atau dibuat oleh badan