BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1. Konsep Lansia 2.1.1. Definisi lansia
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan Nugroho, 2006. Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan
merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari.
Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu dekade Notoatmodjo, 2007.
Batasan usia lanjut menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO meliputi Notoatmodjo, 2007 :
1 Usia pertengahan middle age adalah kelompok usia 45-59 tahun. 2 Usia lanjut elderly adalah kelompok usia antara 60-74 tahun.
3 Usia lanjut tua old adalah kelompok usia antara 75-90 tahun. 4 Usia sangat tua very old adalah kelompok usia diatas 90 tahun.
2.1.2. Teori proses menua
Menurut Maryam 2008 ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori biologi, teori psikologis, teori sosial, dan teori spiritual.
1 Teori biologi Teori biologi mencakup teori genetik dan mutasi, immunology slow
theory, teori radikal bebas, dan teori rantai silang.
2 Teori psikologi Pada usia lanjut, proses penuaan terjadi secara alamiah seiring dengan
penambahan usia. Perubahan psikologis yang terjadi dapat dihubungkan pula dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif.
3 Teori sosial Ada beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu
teori interaksi sosial social excange theory, theori penarikan diri disengagement theory, teori aktivitas activity theory, teori kesinambungan
continuity theory, teori perkembangan development theory, dan teori stratifikasi usia age stratification theory.
4 Teori spiritual Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada pengertian
hubungan individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti kehidupan.
2.1.3. Gangguan tidur pada lansia
Sebagian besar lansia berisiko tinggi mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor. Proses patologis terkait usia dapat menyebabkan perubahan pola
tidur, gangguan tidur mempengaruhi kualitas hidup. Selama penuaan, pola tidur mengalami perubahan-perubahan yang khas yang membedakannya dengan
orang-orang yang lebih muda. Perubahan-perubahan tersebut mencakup kelatenan tidur, terbangun pada dini hari, dan peningkatan jumlah tidur siang.
Jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur yang lebih dalam juga menurun Stanley Beare, 2006.
Jumlah tidur total tidak berubah sesuai pertambahan usia. Akan tetapi, kualitas tidur kelihatan menjadi berubah pada kebanyakan lansia. Episode tidur
REM cenderung memendek. Terdapat penurunan yang progresif pada tahap tidur NREM 3 dan 4, beberapa lansia hampir tidak memiliki tahap 4 atau tidur yang
dalam. Seorang lansia yang terbangun lebih sering di malam hari dan membutuhkan banyak waktu untuk jatuh tertidur. Akan tetapi, pada lansia yang
berhasil beradaptasi terhadap perubahan fisiologis dan psikologis dalam penuaan lebih mudah memelihara tidur REM dan keberlangsungan dalam siklus tidur
yang mirip dengan dewasa muda Reynolds dalam Perry dan Potter, 2005
2.2. Kecemasan Anxiety 2.2.1. Definsi