Unsur hara perairan Kualitas Perairan Waduk Malahayu .1. Parameter fisika-kimia perairan

dimanfaatkan oleh benih ikan ranching dalam proses respirasi. Nilai pengamatan kandungan konsentrasi fisika –kimia perairan di Waduk Malahayu dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kisaran parameter fisika-kimia perairan pada stasiun penelitian. ST Var I Outlet II Reservat III Inlet Suhu o C Kecerahan cm Kecepata arus PH Desolved Oksigen mgl 27-28 26-27 116-146 91-116 1,5 m7 dt 1,5m8 dt 7,41-7,81 6,95-7,85 5,0-7,26 4,64-6,81 27-29 92-111 1,5m5 dt 5,33-6,97 5,3-6,9

4.2.2. Unsur hara perairan

Unsur hara N dan P merupakan faktor pembatas bagi kehidupan organisme peraiaran plankton. Pengamatan unsur hara di perairan Waduk Malahayu meliputi nitrogen-total, nitrat-nitrogen, ammonium- nitrogen, fosfat-total, ortofosfat. Hasil pengamatan untuk nilai nitrogen-total pada setiap stasiun dan kedalaman rata-rata berkisar 0,1-0,5 mgl. Pengamatan setiap stasiun, diperoleh nilai tertinggi terdapat pada stasiun 3 dengan nilai berkisar 0,1-0,5 mgl dan terendah terdapat pada stasiun 2 dengan nilai berkisar 0,13-0,19 mgl. Hasil pengamatan tersebut diatas, mencirikan kandung nitrogen-total di perairan Waduk Malahayu relatif sedang dan homogen, karena hasilnya ditemukan nitrogen-total terdistribusi merata secara vertikal. Kondisi ini diduga masa air peraiaran Waduk Malahayu mengalami pencampuran yang merata, sehingga setiap lapisan perairan memiliki kandungan konsentarsi nitrogen-total yang hampir sama. Faktor lain adalah kondisi di musim kemarau panjang yang terjadi di bulan agustus, september, november. Musim kemarau yang panjang sehingga terjadi pendangkalan perairan waduk yang diikuti dengan tingginya kecepatan arus 1,5 meter5 dtk yang dapat mengerakan beban limbah organik dan anorganik, limbah pertanian, runn off yang terakumulasi dalam perairan. Kandungan nitrogen-total di perairan Waduk Malahayu, juga diduga berasal dari amonia yang teroksidasi menjadi nitrat karena ditemukan perairan yang dangkal tersedia cukup oksigen, untuk proses oksidasi. Berdasrkan hasil pengamatan kandungan nitrogen-total diperairan, hasilnya menunjukan bahwa kalsifikasi perairan Waduk Malahayu berada dalam kondisi mesotrofik. Pengamatan konsentrasi nitrat yang didapatkan untuk semua stasiun dan kedalaman perairan memperoleh nilai berkisar 0,2-0,8 mgl. Hasil pengamatan nilai konsentarsi nitrat yang dominan untuk tiga stasiun, nilai tertinggi terdapat pada stasiun 30,2-0,8 mgl dan terendah terdapat pada stasiun 10,2-0,3 mgl. Kosentarsi nitrat yang diperoleh, dapat dikelompokan perairan Waduk Malahayu berada pada klasifikasi perairan miskin kandungan nitrat, yang disebut perairan oligotrofik . Pengamatan amonium-nitrogen setiap stasiun dan kedalaman perairan, hasil pengamatan diperoleh nilai konsentarsi amonium di perairan Waduk Malahayu berkisar 0,03-0,31 mgl. Konsentarsi amonium rata-rata untuk tiga stasiun tidak berbeda signifikan, dapat dilihat dengan nilai pengamatan yang diperoleh. Nilai tertinggi terdapat pada stasiun 1 dengan konsentarsi ammonium- nitrogen 0,05-0,31 mgl, dan nilai konsentrasi terendah terdapat pada stasiun 30.086-0,14 mgl. Konsentrasi ammonium-nitrogen yang diperoleh pada tiga stasiun dan lapisan perairan menujukan, nilai konsentrasi ammonium-nitrogen di perairan Waduk Malahayu dikategorikan rendah. Rendahnya kandungan ammonium di perairan tentu dapat mempengaruhi pertumbuhan organisme akuatik ikan, hal ini sesuai dengan kondisi pertumbuhan ikan di peraiaran umum ranching yang relatif berukuran kecil, dengan hasil tangkapan dominan 8 ekorkg. Fosfor digunakan pula sebagai kunci untuk menjelaskan keberadaan plankton sebabagi indikator status suatu perairan seperti oligotrofik, mesotrofik dan eutrofikasi. Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut. Nilai penyebaran kandungan fosfat-total di perairan Waduk Malahayu, dapat dilihat dengan hasil yang ditunjukan pada pengamatan di 3 stasiun dan lapisan perairan. Hasil pengamatan fosfat-total di peraiaran Waduk Malahayu, nilai yang diperoleh berkisar antara 0,01-0,05 mgl dengan rata-rata 0,011 mgl. Kandungan fosfat-total yang diperoleh pada pengamatan setiap stasiun1,2,3 dan lapisan perairan 0 m,2 m dan 3m, maka secara repsentatif dapat diklasifikasikan kondisi perairan Waduk Malahayu berada pada tingkat perairan mesotrofik yaitu tingkat kesuburannya sedang, karena kandungan fosfat-total 0.1 mgliter. Keberadaan kandungan fosfat-total diperairan Waduk Malahayu diduga karena 1. Aktifitas masyarakat pertanian padi dan bawang yang memanfaatkan perairan tergenang di pinggiran waduk, sehingga limpasan pupuk sangat mudah masuk kedalam badan perairan 2. Pengembangan peternakan itik dalam perairan waduk 3. Limpasan limbah dari kegiatan masyarakat antropogenik,limbah organik dan anorganik, limbah domestik detergen sebagai bahan pencuci yang terikut melalui aliran sungai masuk kebadan perairan Waduk Malahayu. Pengamatan ortofosfat untuk semua stasiun dan kedalaman perairan memperoleh nilai ortofosfat yang menyebar merata dan berkisar antara 0,01-0,05 mgl. Nilai kandungan ortofosfat perairan disemua stasiun menunjukan hasil yang tidak berbeda signifikan dan dapat dikategorikan penyebaran konsentrasi ortofosfat sangat merata. Nilai konsentarsi ortofosfat, dapat dilihat dengan hasil pengamatan pada stasiun 1 0,02-0,05 mgl, stasiun 2 0,02-0,04 mgl dan stasiun 3 konsentarsi ortofosfat 0,01-0,05 mgl. Hasil pengamatan menunjukan konsentari yang hampir sama dan stabil pada setiap stasiun dan lapisan perairan. Kandungan konsentrasi ortofosfat yang ditemukan diperairan Waduk Malahayu, dapat dikategorikan status perairan berada pada tingkat mesotrofik. Nilai konsentrasi ortofosfat yang diperoleh dengan nilai konsentrasi 0,1 mgl , sehingga dapat dikatakan perairan Waduk Malahayu memiliki kesuburan sedang. Kandungan ortofosfat yang terdapat di perairan, akan dimanfaatakan secara maksimal untuk pertumbuhan fitoplankton, sehingga kegiatan usaha perikanan ranching yang menebar benih ikan dengan mengaharapkan fitoplankton sebagai makanan alami, mengalami pertumbuhan yang optimum. Hasil pengamatan, diperoleh kandungan konsentrasi unsur hara yang diuji di Laboratorium terdiri dari: fosfat-total, nitrogen-total, ortofosfat, nitrat-nitrogen, ammonium-nitrogen. Nilai yang diperoleh dalam tiga kali pengambilan sampel air, pada tiga stasiun outlet, daerah penebaran benihreservat dan inlet dengan tiga lapisan perairan 0 m, 2 m dan 3 m di perairan Waduk Malahayu, yang berlangsung pada musim kemarau pada bulan agustus, September sampai bulan oktober tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kisaran unsur hara pada stasiun penelitian. ST Var I Outlet II Reservat III Inlet N-total mgl P-totalmgl Ortofosfatmgl Nitrat-nitrogenmgl Amonium mgl 0,1-0,2 0,13-0,19 0,02-0,04 0,04-0,06 0,02-0,05 0,02-0,04 0,25-0,41 0,50-0,77 0,05-0,31 0,033-0,21 0,1-0,5 0,03-0,05 0,01-0,05 0,29-0,83 0,08-0,14 4.2.3 Parameter biologi perairan 4.2.3.1. Klorofil-a