Kerangka Pikir Penelitian Policy Analysis for Marine Tourism Development (Case of Tagalaya dan Kumo Islands in North Halmahera District of North Moluccas Province)

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pariwisata

2.1.1 Definisi pariwisata

Menurut UU No. 9 tahun 1990 tentang Pariwisata, pariwisata dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berkaitan di bidang tersebut. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana wisata, dan kegiatan lain yang terkait dengan pariwisata. Melihat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, terutama perkembangan global yang berlangsung, beriringan dengan kemajuan teknologi komunikasi atau informasi membawa pada konsekuensi iklim persaingan yang sangat ketat. Setiap negara akan terseret dalam interaksi global yang semakin membuat batas-batas negara menjadi transparan. Pemahaman yang mendalam tentang dinamika perkembangan pariwisata mutlak diperlukan untuk mempersiapkan sektor pariwisata sebagai “The Biggest Foreign Exchage Earner”. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mengahsilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan serta menstimulasi sektor-sektor lainnya Pendit 1994. Menurut Hidayat 2000, bahwa wisata bahari meliputi berbagai aktivitas wisata yang menyangkut kelautan. Aktivitas wisata bahari tersebut diantaranya adalah santai di pantaimenikmati lingkungan alam sekitar, berenang, tour keliling Boat tour, Cruisingextended boat tour, surfing, diving, water sky dan sailing. Beberapa atraksi wisata bahari sekaligus merupakan potensi laut sebagai medium wisata adalah taman laut terumbu karang dan biota laut. Formasi karang buatan artificial reef, obyek purbakala, ikan-ikan buruan dan pantai yang indah pendayagunaan laut sebagai wisata memerlukan persyaratan tertentu, antara lain: 1 Keadaan musimcuaca yang cukup baik sepanjang tahun. 2 Lingkungan laut yang bersih, bebas pencemaran. 3 Kedaan pantai yang bersih dan alami yang disertai peraturan-peraturan tertentu akan bangunan dan macam kegiatan. 4 Kedaan dasar laut yang masih alami, misalnya taman laut yang merupakan habitat dari berbagai flora dan fauna. 5 Gelombang dan arus yang relatif tidak terlalu besar serta aksesibilitas yang tinggi. Kegiatan pariwisata merupakan suatu kegiatan jasa pelayanan, maka dalam mewujudkan produk dalam mendukung pelayanan pariwisata kan mempengaruhi keberadaan sumberdaya. Aset utama yang menciptakan produk pariwisata adalah sumberdaya fisik, sumberdaya buatan dan budaya. Menurut Mardani 1995, selama 2 dekade perkembangan pariwisata di wilayah Asia Pasifik, khususnya perkembangan pariwisata pesisir dan wisata bahari menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Hal ini mengakibatkan pula semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pariwisata ini. Peningkatan fasilitas dan aksesibilitas di sekitar kawasan wisata ikut pula mempercepat pertumbuhan di wilayah pesisir. Suwantoro 1997 mengidentifikasikan empat kelompok, faktor yang mempengaruhi penentuan pilihan daerah tujuan wisata,seperti: 1 Fasilitas: akomodasi, atraksi, jalan, tanda-tanda penunjuk arah. 2 Nilai estensis: pemandangan panorama, iklan, tempat bersantai, cuaca. 3 Waktubiaya: jarak dari tempat asal rumah, waktu dan biaya perjalanan,hargatarif pelayanan. 4 Kualitas hidup: keramahtamahan penduduk bebas dari pencemaran.

2.1.2 Pariwisata bahari

Ekosistem pesisir merupakan ekosistem yang dinamis yang mempunyai habitat yang beragam, di darat maupun di laut serta saling berinteraksi antara habitat tersebut. Selain mempunyai potensi yang besar, wilayah pesisir juga merupakan ekosistem yang paling mudah terkena dampak kegiatan manusia. Umumnya kegiatan pembangunan secara langsung maupun tidak langsung berdampak merugikan terhadap ekosistem pesisir dan lautan Dahuri et al. 2001. Pariwisata bahari adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan di sekitar pantai, seperti berenang, berselancar, berjemur, menyelam, berdayung, snorkling, berjalan-jalan atau berlari-lari di sekitar pantai, menikmati keindahan pesisir dan lain sebagainya. Pariwisata ini sering disosialisasikan dengan istilah tiga “S” Sun sea and sand