3 METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitan ini dilaksanakan pada kawasan wisata bahari Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo di Kabupaten Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Lokasi penelitian
dapat dilihat pada Lampiran 2. Tahapan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan,
penyusunan proposal dan kuesioner dua bulan, tahap pengumpulan data satu bulan dan tahap penyusunan dan konsultasi laporan thesis enam bulan. Untuk
ketiga tahap tersebut dibutuhkan waktu selama sembilan bulan mulai dari Juni 2009 – Februari 2010.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dengan objek kasus adalah kegiatan pariwisata oleh masyarakat yang berada pada daerah
objek wisata Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo di Kabupaten Halmahera. Data yang diperoleh meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh langsung dari contohresponden dengan metode purposive sampling melalui teknik wawancara dan dibantu dengan instrumen survei berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternatif jawabannya yang telah disediakan dalam bentuk kuisioner Sugiyono 2006. Wawancara dilakukan terhadap
masyarakat kawasan pelaku usaha, nelayan dan tokoh masayarakat, wisatawan, Dinas Perikanan Kabupaten Halut, Dinas Pariwisata Kabupaten Halut, serta
lembaga-lembaga yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. Jumlah responden yang diwawancarai adalah sebanyak 27 orang.
Data sekunder diperoleh dengan metode studi literatur dan sumber data berasal dari kantor Dinas Perikanan Kabupaten Halut, Dinas Pariwisata
Kabupaten Halut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten dan Kantor Statistik Kabupaten serta sumber pustaka yang berhubungan dengan
kegiatan penelitian.
Tabel 1 Data primer dan sekunder yang diambil dalam penelitian.
No. Data
Responden Jumlah
Metode
1 Persepsi responden
tentang wisata bahari Kondisi sosial, budaya
dan ekonomi masyarakat
Masyarakat, Wisatawan
20 orang Wawancara
Kuesioner
2 Peta potensi dan daya
dukung wisata baharí DKP Kab. Halut,
Dinas Pariwisata Kab. Halut,
7 orang Wawancara
Kuesioner 3
Inventaris ekosistem, sumberdaya pesisir dan
oceanografi, serta strategi kebijakan pengembangan
wisata bahari DKP Kab. Halut,
Dinas Pariwisata Kab. Halut,
BAPPEDA Kab. Halut,
BPS Kab. Halut, Studi literatur
data sekunder
3.3 Pengolahan dan Analisis Data
3.3.1 Analisis Persepsi Masyarakat
Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi, diolah dan dianalisis dengan serangkaian metode dan hasilnya disajikan dalam bentuk tematik berupa
gambar dan tabel. Untuk menggambarkan persepsi masyarakat terhadap faktor- faktor pengembangan wisata bahari, dilakukan analisis persepsi dengan
pendekatan deskriktif. Faktor yang dipertimbangkan dalam menganalisis persepsi ini adalah :
1 Sarana dan Prasarana wisata bahari
2 Akses transfortasi wisata bahari
3 Kesan wisatawan terhadap objek wisata bahari
4 Keterlibatan masyarakat terhadap wisata bahari
Analisis dilakukan terhadap dua lokasi Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo yang dijadikan objek penelitian ini.
3.3.2 Analisis potensi wisata bahari
Sebelum melakukan pengembangan suatu kawasan wisata bahari, terlebih dahulu perlu mengkaji potensi sumberdaya alam di kawasan tersebut. Apakah
kawasan tersebut masih alami dan memiliki daya dukung ekosistem dan fisik sesuai dengan standar kriteria kesesuaian sebagai wisata bahari. Penentuan daya
dukung dan potensi kawasan bahari dapat diketahui dengan penilaian kesesuaian sebagai kawasan wisata bahari dan penilaian potensi wisata bahari berdasarkan
faktor-faktor pendukungnya, seperti disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 2 Standar penilaian kesesuaian sebagai wisata bahari.
Parameter Bobot
S1 Skor
S2 Sk
or S3
Skor N
Skor
Kecerahan perairan
10 75
20 50 - 75
18 25 – 50
16 ≤
25 2
Tutupan karang hidup
8 75
16 50 – 75
14 25 – 50
12 ≤
25 4
Jenis terumbu
karang Sp 8
100 16
75 -100 14
20 -75 12
≤ 20
4 Jenis ikan
karang sp 8
70 16
35 - 70 14
20 – 50 12
≤ 20
4 Kecepatan
Arus mdet 6
0 -0,17 14
0,17 -0,34 12
0,34 -0,51 10
0,51 2
Kedalaman dasar m
6 10-25
14 10 -25
12 2 -5
2 ≤
2 1
Total
94 84
54 18
Sumber : DKP 2003
Keterangan : S1 sangat sesuai = 700 – 740 S2 sesuai = 620 – 699
S3 cukup sesuai = 360 – 619 S4 tidak sesuai ≤ 360
Tabel 3 Penilaian potensi wisata bahari berdasarkan faktor-faktor pendukung kegiatan wisata
No. Parameter
Nilai
1 Jenis pantai
0 = pasir 1 = pasir karang
2 = pasir putih 2
Kejernihan air 0 = 1 - 3 m
1 = 1 - 4 m 2 ≥ 10
3 Bentuk tubir morfologi
dasar 0 = landai
1 = 40
o
- 60
o
2 = 90
o
4 Keanekaragaman ekosistem
0 = rata 1 = naik turun
2 = goa-goa kecil 5
Keaslian ekosistem 0 = rusak ≥15
1 = rusak 15 2 = utuh
6 Kenaekaragaman ikan
0 = rendah 1 = sedang
2 = tinggi 7
Keanekaragaman karang 0 = rendah
1 = sedang 2 = tinggi
8 Estetika
0 = rendah 1 = sedang
2 = tinggi 9
Aksesibilitas 0 = sulit
1 = kurang 2 = mudah
mudah 10
Keamanan dan keselamatan 0 = rendah
1 = sedang 2 = tinggi
11 Rekreasi bawah air
0 = kurang 1 = cukup
2 = sangat berpotensi 12
Berlayar perahu, kanoing 0 = kurang
1 = cukup 2 = sangat berpotensi
13 Rekreasi pantai
0 = kurang 1 = cukup
2 = sangat berpotensi 14
Memancing 0 = kurang
1 = cukup 2 = sangat berpotensi
15 Transportasi
0 = kurang 1 = cukup
2 = sangat berpotensi 16
Air bersih 0 = kurang
1 = cukup 2 = sangat berpotensi
17 Listrik
0 = kurang 1 = cukup
2 = sangat berpotensi 18
Ketersediaan fasilitas pendukung
0 = kurang 1 = cukup
2 = baik Total
Sumber : DKP 2003
Keterangan : 1.
Potensi tinggi : jika total nilai berkisar antara 26 – 38 2.
Potensi sedang : jika total nilai berkisar antara 13 – 25 3.
Potensi rendah : jika total nilai berkisar antara 0 – 12
3.3.3 Analisis strategi kebijakan pengembangan wisata bahari
Untuk menentukan alternatif strategi kebijakan pengembangan wisata bahari Pulau Tagalaya dan Pulau Kumo menggunakan analisis SWOT atau dalam
bahasa Indonesia lebih dikenal dengan Ke-Ke-P-An. Analisis ini merupakan singkatan dari kekuatan strength, kelemahan weaknes, peluang opportunity,
dan ancaman threat. SWOT adalah merupakan alat analisis yang mendasarkan kepada kemampuan melihat kekuatan baik internal maupun eksternal yang
dimiliki pelaku usahaorganisasi dibanding pelaku usahaorganisasi pesaing. Tujuannya adalah untuk melakukan analisis situasi atau kondisi, sehingga dapat
merumuskan strategi kebijakan yang mendukung pelaku usahaorganisasi dalam menghadapi persaingannya di pasaran.
Analisis SWOT ini dilakukan dengan : 1 Menganalisis Faktor Strategis Internal dan Eksternal, 2 Membuat Matriks Faktor Strategi Internal IFAS =
Internal Strategic Faktors Analysis Summary dan Matriks Faktor Strategis
Eksternal EFAS = External Strategic Faktors Analysis Summary, 3 Menyusun keputusan alternatif kebijakan strategis.
1 Menganalisis faktor strategis internal dan eksternal