2 | P a g e
serba pasrah dengan segala keputusan yang ditentukan oleh Tuhan. Di samping Narima ing pandum, juga terdapat falsafah samadya, yaitu hidup dan harapannya
sebaiknya tidak terlalu tinggi, namun juga tidak terlalu rendah. Kedudukan wanita Jawa demikian rendah, seperti yang terkandung dalam
pepatah “Suwarga nunut, neraka katut.” C. Sistem Sosial
Dalam interaksi antar personal di masyarakat, mereka selalu saling menjaga segala kata dan perbuatan untuk tidak menyakiti perasaan orang lain. Mereka begitu
menghargai persahabatan sehingga eksistensi orang lain sangat dijunjung sebagai sesuatu yang sangat penting.
Mereka tidak suka berterus terang, tidak bersifat terbuka. Mereka lebih suka menyembunyikan perasaan mereka terhadap suatu hal. Ini dikarenakan orang suku
Jawa mengutamakan keharmonisan dan tepa selira tenggang rasa. Namun masyarakat di daerah pesisir lebih terbuka. Terdapat pembagian berdasar stratifikasi
sosialnya, yaitu: 1. Priyayi
2. Ningrat 3. Wong Cilik:
a. Wong Baku b. Kuli Gandok atau Lindung
c. Joko, Sinoman, atau bujangan
D. Kebudayaan Fisik
1. Bahasa dan Aksara Bahasa Jawa terdiri atas Ngoko dan Krama. Ada bahasa Bagongan yang
digunakan di lingkungan keraton. Aksara Jawa berupa : a. Ha-Na-Ca-Ra-Ka
b. Da-Ta-Sa-Wa-La c.
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya d. Ma-Ga-Ba-Tha-Nga
2. Sistem Organisasi Sosial a. Sistem kekerabatannya menganut prinsip bilateral. Adat menetap
sesudah menikah ada tiga sifat, yaitu:
3 | P a g e
1 Utrolokal, apabila pasangan pengantin menetap di dekat tempat kediaman kerabat suami
2 Uxorilokal, apabila pasangan pengantin menetap di dekat tempat kediaman kerabat isteri
3 Neolokal, apabila pasangan pengantin mempunyai tempat tinggal sendiri yang terlepas dari tempat menetap kerabat masing-masing
pihak. Kebiasaan hidup berkelompok menyebabkan mereka merasa dekat satu
dengan lainnya, menghasilkan peribahasa „Mangan ora mangan kumpul‟ b. Perkawinan
1 Pelamaran biasa 2 Magang Ngenger
3 Triman 4 Ngunggah-unggahi
5 Peksan, suatu perkawinan atas kemauan kedua orangtua mereka Rangkaian acara perkawinannya adalah :
1 Nontoni: upacara untuk melihat calon pasangan 2 Lamaran : meminang
3 Peningsetan: upacara penyerahan suatu sebagai pengikat 4 Nyantri
5 Siraman 6 Midodareni
7 Ijab: pengesahan pernikahan 8 Panggih
3. Sistem Pengetahuan Orang Jawa sebagian adalah petani. Untuk bertani mereka mengenal
pranata mangsa, yaitu kalender kapan mereka mengerjakan bidang pertaniannya, ditambah ilmu perbintangan yang juga menunjukkan kapan
mereka harus mulai membajak sawah, yaitu ketika lintang weluku bintang bajak sudah muncul. Demikian terperincinya, bahkan ketika sudah waktunya
membayar pajak pun ditandai dengan munculnya bintang tertentu. Ilmu genetika juga sudah dikenalnya, misalnya adanya larangan pada
perkawinan sedarah yang disebut incest perkawinan terlarang, yang akan
4 | P a g e
menghasilkan keturunan yang membawa sifat-sifat negatif dari kedua orangtuanya. Larangan itu diberikan dalam bentuk cerita yang indah dan
menarik , sehingga mudah untuk diingat. Misalnya Legenda Dewi Sri dan Raden Sadana, Legenda Lara Jonggrang
Perhitungan hari dengan rinci sudah diketahui, antara lain hari yang lima Pancawara dan hari yang tujuh Saptawara, yang perkaliannya menjadi hari
yang jumlahnya 35 selapan dina 4. Sistem Teknologi
Pembuatan kain batik, dan kain lurik, merupakan bentuk teknologi yang sudah dikenal orang Jawa. Selain itu juga teknologi pembuatan peraga wayang
yang amat rumit, teknologi arsitektur rumah, gamelan, dan pembuatan keris. 5. Sistem Ekonomi
Mayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka mendominasi sebagai pegawai negeri sipil dan militer, di samping di dunia
perdagangan dan seni. Dalam pembagian harta warisan orangtua, dikenal dua macam cara, yaitu
cara perdamaian dan cara sepikul segendhongan. 6. Sistem Religi
Orang Jawa sebagian besar menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama Protestan, Katolik, Buddha dan Hindu. Ada pula kepercayaan
yang disebut Kejawen. Kepercayaan ini berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Budha yang kuat, ditambah pengaruh Islam.
Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. 7. Kesenian
5 | P a g e
Berbagai macam hasil kesenian, antara lain : a. Kesusastraan
b. Wayang c. Wayang orang
d. Kethoprak e. Ludruk
f. Tarian g. Gamelan
h. Pakaian Adat i. Batik
j. Keris k. Seni Gerabah
l. Arsitektur rumah m. Kuliner: gudheg, pecel, madu mangsa, geplak, mangut lele.
6 | P a g e
E. Rangkuman