1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Didalam kehidupan kita tentunya kita selalu mempergunakan alat bantu untuk
mempermudah kita untuk mengerjakan sesuatu. Alat angkat sederhana sering
kita temui disebuah industry, proyek – proyek pembangunan, perbengkelan atau
bahkan dikehidupan kita sehari – hari.
Bahan ajar ini akan mempelajari tentang prinsip – prinsip dasar dari Alat Angkat.
Secara pengertian Alat Angkat merupakan alat – alat yang dapat memudahkan
kita dalam melakukan usaha. Pernahkah kita mengangkat sebuah beban? Tentu saja jika menggunakan tangan
kosong pasti kita akan kesulitan karena beban yang kita angkat sangatlah berat. Lalu kita menggunakan Alat Angkat untuk mengangkat beban tersebut.
Bagaimana setelah kita menggunakan Alat Angkat, menjadi mudah diangkat bukan? Bahkan mungkin kita bisa mengangkat lebih.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Sesuai dengan judul materi bahan ajar ini penulis mencoba membahas secara teori tentang Alat Angkat sebagai alat bantu sederhana untuk mengangkat beban,
penggunaan dan penerapannya dikehidupan kita sehari – hari serta cara
menghitung gaya – gaya yang dibutuhkan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
i. Kompetensi dasar
Mengetahui Pengertian Alat Angakat, jenis – jenis dan kegunaan Alat Angat
serta perhitungan dasarnya. ii.
Indikator keberhasilan Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat mampu membedakan jenis
– jenis Alat Angkat, menerapkaan penggunaan Alat Angat tersebut dan
memperhitungkan gaya dan beban yang dapat diangkatnya.
2
BAB II
TUAS PENGUNGKIT A.
Pengertian Tuas Pengungkit
Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan
adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu, titik gaya, dan titik beban yang divariasikan letaknya.
Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, dan gunting kuku. pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari. Tuas yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang berat.
Berat beban yang akan diangkat disebut gaya beban Fb dan gaya yang digunakan untuk mengangkat batu atau beban disebut gaya kuasa Fk. Jarak antara penumpu
dan beban disebut lengan beban lb dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa lk.
Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian gaya kuasa dan lengan kuasa Fklk sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan
beban Fblb. Artinya besar usaha yang dilakukan kuasa sama dengan besarnya usaha yang dilakukan beban. Oleh sebab itu, pada tuas berlaku persamaan sebagai berikut:
Fk.lk = Fb.lb dengan: Fk = gaya kuasa N Fb = gaya beban N
lk = lengan kuasa m lb = lengan beban m
Tuas dibedakan atas 3 kelas. Yaitu: 1. Kelas Pertama yaitu titik tumpu T berada ditengah, diantara lengan kuasa Lk
dan lengan beban Lb. Contoh: Palu, gunting 2. Kelas kedua Yaitu lengan beban berada diantara titik tumpu dan lengan kuasa.
Contoh: gerobak, dan pembuka botol. 3. Kelas ketiga Yaitu lengan kuasa berada diantara lengan beban dan titik tumpu
3
Pada Sistem Jungkat-Jungkit Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas golongan pertama, yaitu: titik tumpu berada diantara lengan beban dan lengan
kuasa.sedangkan tuas memiliki tiga golongan. berikut sistimnya: 1. Apabila lengan beban lebih panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang
dikeluarkan lebih besar. 2. Apabila lengan beban lebih pendek dari lengan kuasa, makah tenaga yang
dikeluarkan lebih kecil. 3. Apabila lengan beban sama panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang
dikeluarkan sama besar. Namun, antara tuas golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan ketiga, memiliki perbedaan pada fungsi pemakaiannya, yang sudah
dijelaskan pada halaman sebelumnya.
Gbr. 1. TuasPengungkit
4
BAB III
KATROL
A. PENGERTIAN KATROL