mengadili sengketa dalam perjanjian yang mendasari terjadinya konsinyasi tersebut;
3 OIeh notarisjuru sita dibuat berita Acara yang rncnycbutkan ujud barangjumlah tiang yang ditawarkan, penolakan oleh kreditur dan
pelaksanaan penyimpanan. Kemudian ditandatangani oleh notarisjuru sita dan 2 orang saksi.
c. Pembaharuan HutangNovasi
Pembaharuan hutang adalah suatu perjanjian yang dimaksudkan untuk menghapuskan suatu perjanjian yang sudah ada dan sekaligus menjadikan
perjanjian itu perjanjian baru. Jadi akibat dan suatu novasi adalah hapusnya perjanjian yang lama dan timbulnya perjanjian baru. Syarat untuk adanya
pembaharuan hutang adalah: 1 Ada perjanjian yang mendahului pembaharuan hutang tersebut;
2 Ada perjanjian barn yang diadakan sebagi pengganti dan perjanjian lama; 3 Ada hubungan kausal antara hapusnya perjanjian lama dengan timbulnya
perjanjian yang baru. 4 Ada kehendak untuk mengadakan suatu novasi.
Macam-macam novasi 1 Novasi Objektif
a Dengan penggantian isi perianjian b Dengan pengantian sebab perjanjian
2 Novasi Subjektif, yang dibedakan: a Novasi Subjektif Aktif
b Novasi Subjektif Pasif 1 Expromissio
2 Delegatio
d. Perjumpaan hutang kompensasi
Kompensasi terjadi apabila dua orang masing-masing merupakan debitur antara yang satu dengan yang lainnya secara timbal balik mengadakan
perhitungan atas utang-utangnya. Kompensasi dapat terjadi untuk seluruh hutang maupun untuk sebagian hutang.
Untuk terjadinya kompensasi diperlukan persyaratan-pcrsyaratan tertentu, sebagai-mana diatur dalam Pasal 1427 KUHPerdata:
1 Ada dua orang yang secara timbal balik merupakan debitur; 2 Objeknya sejumlah uang atau barang yang sejenis yang dapat dipakai habis;
3 Hutang-hutangnya dapat ditagih seketika; 4 Hutangnya dapat ditetapkan jumlahnya.
e. Percampuran hutang
Berdasarkan Pasal 1436 KUH Perdata percampuran hutang terjadi demi hukum apabila kedudukan kreditur dan debitur berada dalam tangan satu orang.
Dengan adanya percampuran hutang mi, maka hutang piutang antara debitur dan kreditur menjadi hapus untuk seluruhnya. Percampuran hutang dapat
terjadi karena: 1 Pewarisan;
2 Perkawinan dengan persatuan harta secara bulat.
f. Pembebasan hutang