perikatan menurut sifatnya dapat dipecah dan dibagi diantara beberapa kreditur tadi. Perikatan tanggung renteng juga terjadi pada para debitur
jika mereka kesemuannya diwajibkan melakukan hal yang sama, sedemikian bahwa salah satu dapat dituntut untuk seluruhnya, dan
pemenuhan oleh salah satu membebaskan debitur yan lain terhadap kreditur.
e. Penikatan yang dapat dibagi-bagi dan yang tidak dapat dibagi-bagi Pasal 1296— 1303 KUHPerdata
Suatu perikatan dapat dibagi-bagi atau tidak dapat dibagi-bagi sekedar perikatan tersebut mengenai suatu barang yang penyerahannya, atau
suatu perbuatan yang pelaksanaannya dapat dibagi-bagi atau tidak dapat dibagibagi, baik secara nyata maupun secara perhitungan.
Suatu perikatan adalah tidak dapat dibagi-bagi, meskipun barang atau perbuatan yang dimaksudkan karena sifatnya dapat dibagi-bagi, jika
barang atau perbuatan tadi menurut maksud perikatan tidak boleh diserahkan atau dilaksanakan sebagian demi sebagian.
f. Periaktan dengan ancaman hukuman Pasal 1 304 — 1 3 12 KUHPerdata
Suatu perikatan dimana debitur diwajibkan melakukan sesuatu, jika perikatan tidak dipenuhi. Tujutan dan perikatan dengan ancarnan
hukuman: 1 menjamin agar prestasi dipenuhi debitur;
2 membebaskan kreditur dan pembuktian tentang jumlah besarnya kerugian jika terjadi wanprestasi.
4. Wanprestasi
Wanprestasi adalah tidak terlaksananya prestasi karena kesalahan debitur, baik karena kelalaian maupun kesengajaan. Dalam ujudnya yang riil
bentuk dan wanprestasi adalah: a. tidak melaksanakan prestasi sama sekali;
b. melaksanakan prestasi tetapi tidak tepat waktu c. memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai
Untuk menyatakan debitur wanprestasi, perlu adanya pernyataan lalai ingebrekstelling, yaitu pernyataan dan kreditur agar debitur
melaksanakan prestasi dalam waktu tertentu. Pemyataanteguran seperti ini
disebut sebagai somasi somatie. Somasi dapat berbentuk surat perintah atau akta sejenis Pasal 1288 KUHPerdata. Berdasarkan SEMA No. 31963
: Salinan surat gugatan dapat dianggap sebagai somasi. Selain berisi teguran kreditur agar debitur berprestasi, di dalamnya juga harus disebutkan
dasar teguran. Tidak
semua wanprestasi
harus dimulai
dengan adanya
somasi,karena ada wanprestasi yang tanpa somasi yaitu: a. adanya fataal termijn ketentuan batas waktu dalam perjanjian;
b. jika prestasi berupa tidak berbuat sesuatu; c. debitur mengakui dirinya wanprestasi
Apabila terjadi wanprestasi oleh salah satu pihak dalam suatu perikatan, maka pihak yang lainnya kreditur dapat menuntut:
a. prestasi dipenuhi; b. prestasi dipenuhi ditambah ganti rugi;
c. perjanjian putus; d. perjanjian putus ditambah ganti rugi;
e. ganti rugi. Ganti rugi adalah mengembalikan kreditur ke dalam keadaan seandainya
debitur tidak wanprestasi. Dalam memenuhi tuntutan ganti rugi, yang dimaksud dengan kerugian meliputi : baiya-biaya kosten; kerugian
schaden dan bunga interessen. Kerugian:
- kerugian yang diderita kosten dan schaden - keuntungan yang diharapkan interessen yang meliputi bunga moratoire,
bunga yang diperjanjikan dan bunga compensatoire. Dalam perkembangan hukum perikatan, maka cacad tersembunyi
merupakan bentuk khusus dari wanprestasi. Terhadap cacad tersembunyi tersebut kreditur
dapat melakukan: - actio redhibitoria;
- actio quantiininoris.
5. Overmachtforce majeur