Hak Menguasai Hak-hak yang memberikan jaminan hutang: Sumber perikatan

a. tidak bertentangan dengan undang-undang b. tidak mengganggu hak orang lain c. pencabutan hak Cara mendapatkan hak milik: a. menurut Pasal 584 KUHPerdata b. di luar Pasal 854 KUHPerdata c. menurut Pasal 22 KUHPerdata Berakhirnya hak milik: a. karena hak milik beralih kepada orang lain b. karena musnahnya benda c. karena dilepaskan oleh pemiliknya d. karena jatuh pada Negara

4. Hak Menguasai

Pengertian hak menguasai diatur dalam Pasal 529 KUHPerdata yaitu kedudukan seseorang yang menguasai suatu kebendaan, baik dengan diri sendiri maupun dengan perantaraan orang lain, dan yang mempertahankan atau menikmatinya selaku orang yang memiliki kebendaan itu. Cara mendapatkan hak menguasai sama seperti cara mendapatkan hak milik. Selanjutnya cara berakhirnya hak menguasai adalah: a. diserahkan kepada orang lain b. ditinggalkan c. dicuri orang

5. Hak-hak yang memberikan jaminan hutang:

a. Gadai b. Hipotik atas kapal c. Hak Tanggungan d. Fidusia

E. Hukum Perikatan

1. Pengertian Perikatan merupakan terjemahan dan kata “verbitenis”. Selain diterjemahkan dengan istilah perikatan, verbintenis diterjemahkan dengan istilah perutangan. Pengertian perikatan adalah hubungan hukum di dalam hukum harta kekayaan antara dua pihak yang menimbulkan hak dan kewajiban atas suatu prestasi. Berdasarkan pengertian tersebut unsur-unsur dan perikatan adalah: a. hubungan hukum; b. adanya 2 pihak; - kreditur yaitu pihak yang berhak atas suatu prestasi; - debitur yaitu pihak yang wajib berprestasi. c. adanya hak dan kewajiban. d. adanya prestasi, yang wujudnya menurut Pasal 1234 KUHPerdata - memberikan seseutu - berbuat sesuatu - tidak berbuat sesuatu syarat suatu prestasi: - harus tertentu atau dapat ditentukan - objek diperkenankanhalal; - dimungkinkandapat dilaksanakan

2. Sumber perikatan

a. Menurut Pasal 1233 KUHPerdata 1 perjanjian 2 undang-undang a UU melulu b UU karena perbuatan manusia - perbuatan menurut hukum - perbuatan melawan hukum b. Di luar KUHPerdata 1 putusan pengadilan 2 moral - otonon kesusilaan - heteronom sopan santun - Perikatan yang bersumber dan perjanjian, UU dan putusan pengadilan adalah obligatio civilis, yaitu perikatan yang mempunyai akibat hukum. - Perikatan yang bersumber dan moral adalah obligatio naturalis, yaitu perikatan yang tidak mempunyai akibat hukum.

3. Macam-macam perikatan