2. Hak Kebendaan
Hak kebendaan adalah hak mutlak atas suatu benda yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda. Hak kebendaan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: a. hak kebendaan merupakan hak mutlak yang dapat dipertahankan terhadap
siapapun; b. hak kebendaan mengikuti bendanya.
Di dalam literatur ilmu hukum, hak kebendaan dapat dibedakan menjadi: a. Hak kebendaan yang memberikan kenikmatan:
1 atas miliknya sendiri yaitu hak milik; 2 atas milik orang lain, yaitu:
a hak menguasai b hak memungut hasil
c bak pengabdian tanah b. Hak kebendaan yang memberikan jaminan hutang
1 dalam KUHPerdata gadai dan hipotik 2 di luar KUHPerdata Credit Verband dan Fiducia
Setelah ada UU No. 4 tahun 1996, hipotik dan credit verband atas tanah diganti menjadi hak tanggungan.
3. Hak Milik:
Menurut Pasal 570 KUHPerdata, yang dimaksud dengan hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan dengan leluasa dan
untuk berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak bertentangan dengan UU dan peraturan umum yang
ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak menetapkannya dan tidak mengganggu hak-hak orang lain, kesemuanya itu dengan tak mengurangi
kemungkinan akan pencabutan hak itu demi kepentingan urnum berdasarkan atas ketentuan UU dan dengan pembayaran ganti mgi.
Hak milik menurut Pasal 20 ayat 1 UUPA adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan
mengingat ketentuan dalam pasal 6, yaitu hak atas tanah mernpunyai fungsi social.
Berdasarkan pengertian dan kedua ketentuan tersebut, maka yang membatasi hak milik adalah:
a. tidak bertentangan dengan undang-undang b. tidak mengganggu hak orang lain
c. pencabutan hak Cara mendapatkan hak milik:
a. menurut Pasal 584 KUHPerdata b. di luar Pasal 854 KUHPerdata
c. menurut Pasal 22 KUHPerdata Berakhirnya hak milik:
a. karena hak milik beralih kepada orang lain b. karena musnahnya benda
c. karena dilepaskan oleh pemiliknya d. karena jatuh pada Negara
4. Hak Menguasai