C. Pembagian Tugas dan Peran
Salah satu tujuan pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan adalah agar dana yang tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan
berkesinambungan guna memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Unit Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas. Agar tujuan tersebut
dapat terlaksana dengan baik, maka diantara semua yang terlibat dalam pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan sebaiknya ada
pembagian tugas dan peran seperti di bawah ini :
1. Tingkat Pusat
Departemen Kesehatan R.I :
a.
Menyiapkan, mengirimkan dan mensosialisasikan berbagai Keputusan Menteri Kesehatan ke unit – unit terkait antara lain :
1 Daftar Harga Obat PKD, Obat Program dan Obat
Generik 2
Pedoman Teknis
Perencanaan Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
3 Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan 4
Pedoman Supervisi dan Evaluasi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
5 Daftar Obat Esensial Nasional DOEN
b.
Menyediakan Obat Buffer Stok Nasional,
c.
Menyediakan Obat untuk masyarakat miskin
d.
Melakukan Pelatihan Petugas Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Provinsi maupun KabupatenKota,
dengan prioritas KabupatenKota bentukan baru
e.
Melakukan Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
f.
Menyediakan Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas
g.
Menyediakan Fasilitator untuk pelatihan pengelola obat publik dan perbekalan kesehatan.
h.
Menyediakan Pedoman Advokasi Penyediaan Anggaran Kepada Pemerintah ProvinsiKabupatenKota.
2. Tingkat Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi :
a.
Menyediakan dan mengelola obat buffer stok Provinsi
b.
Melakukan kompilasi rencana kebutuhan obat Kabupaten Kota
c.
Melakukan Pelatihan Petugas Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di KabupatenKota
d.
Melakukan Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan ke KabupatenKota
e.
Menyediakan Fasilitator untuk pelatihan pengelola obat publik dan perbekalan kesehatan di KabupatenKota maupun Puskesmas
f.
Melaksanakan Advokasi Penyediaan Anggaran Kepada Pemerintah Provinsi
3. Tingkat KabupatenKota
a.
Perencanaan kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan dasar disusun oleh tim perencanaan obat terpadu berdasarkan system
“bottom up”
b.
Perhitungan rencana kebutuhan obat untuk satu tahun anggaran disusun dengan menggunakan pola konsumsi dan atau epidemiologi.
c.
Mengkoordinasikan perencanaan kebutuhan obat dari beberapa sumber dana, agar jenis dan jumlah obat yang disediakan sesuai
dengan kebutuhan dan tidak tumpang tindih.
d.
Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengajukan rencana kebutuhan obat kepada Pemerintah KabupatenKota, Pusat, Provinsi
dan sumber lainnya.
e.
Melakukan Pelatihan Petugas Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Puskesmas
f.
Melakukan Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan ke Puskesmas
g.
Melaksanakan Advokasi Penyediaan Anggaran Kepada Pemerintah KabupatenKota
h.
Dinas Kesehatan KabupatenKota bertanggungjawab terhadap pen- distribusian obat kepada unit pelayanan kesehatan dasar.
i.
Dinas Kesehatan KabKota bertanggungjawab terhadap penanganan obat dan perbekalan kesehatan yang rusak dan kadaluwarsa.
j.
Dinas Kesehatan KabKota bertanggungjawab terhadap jaminan mutu obat yang ada di IFK dan UPK.
4. Tingkat Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Kesehatan