5 Daftar obat dengan harga patokannya ambil harga patokan obat PKD yang terakhir
6 Jumlah alokasi dana obat untuk tahun berjalan dari berbagai sumber
7 Data umum yang menyangkut : Jumlah
penduduk Jumlah kunjungan kunjungan kasus
Jumlah peserta Askes
Informasi yang didapat
1 Jumlah dan nilai persediaan obat di tingkat Instalasi Farmasi Kabupaten Kota per 31 Desember.
2 Jumlah dan nilai persediaan obat di tingkat Puskesmas per 31 Desember.
3 Pemakaian rata-rata per bulan untuk setiap jenis obat 4 Tingkat kecukupan setiap jenis obat
5 Rencana kebutuhan obat untuk tahun anggaran berikutnya 6 Realisasi pengadaan obat menurut sumber anggaran
7 Biaya obat per kunjungan
Manfaat Informasi
1 Untuk pelaksanaan tindak lanjut peningkatan dan
penyempurnaan pengelolaan obat di KabupatenKota 2
Bahan masukan dalam penyusunan profil kesehatan Kabupaten Kota
F. PENGHAPUSAN SEDIAAN FARMASI PENGERTIAN
Penghapusan adalah rangkaian kegiatan pemusnahan sediaan farmasi dalam rangka pembebasan barang milikkekayaan
negara dari tanggung jawab berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku
Tujuan penghapusan sediaan farmasi adalah sebagai berikut :
1. Penghapusan merupakan bentuk pertanggung jawaban petugas terhadap sediaan farmasi obat-obatan yang
diurusinya, yang sudah ditetapkan untuk dihapuskan dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Menghindarkan pembiayaan biaya penyimpanan,
pemeliharaan, penjagaan dan lain-lain atau barang yang sudah tidak layak untuk dipelihara
3. Menjaga keselamatan dan terhindar dari pengotoran
lingkungan
Kegiatan Penghapusan Sediaan Farmasi
a. Membuat daftar sediaan farmasi obat-obatan yang akan di hapuskan beserta alasan-alasannya
b. Pisahkan sediaan farmasi obat-obatan yang kadaluwarsa rusak pada tempat tertentu sampai pelaksanaan pemusnahan
c. Pisahkan narkotika dan psykotropika dari obat lainnya d. Melaporkan kepada atasan mengenai sediaan farmasi obat-
obatan yang akan dihapuskan e. Membentuk panitia pemeriksaan sediaan farmasi obat-obatan
melalui Surat Keputusan BupatiWalikota f. Membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaan sediaan farmasi
obat-obatan oleh Panitia Pemeriksaan dan Penghapusan sediaan farmasi obat-obatan
g. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada yang berwenang pemilik obat
h. Melaksanakan penghapusan setelah ada keputusan dari yang berwenang
G. ANGGARAN
Anggaran merupakan salah satu hal yang sangat penting guna berjalannya suatu organisasi, demikian pula halnya dengan
Instalasi Farmasi di ProvinsiKabupatenKota yang berada di daerah perbatasan sangat membutuhkan dukungan dana untuk
melaksanakan aktivitas sehari – hari. Adapun anggaran yang dibutuhkan oleh Instalasi Farmasi di
Provinsi KabupatenKota dapat dikategorikan sebagai berikut : 2. Kebutuhan Anggaran Rutin.
Kebutuhan anggaran rutin Instalasi Farmasi di ProvinsiKabupatenKota antara lain :
a. Daya dan jasa, meliputi : • Telepon, listrik, air, gas
b. Pemeliharaan, meliputi : • Gedung dan halaman
• Kendaraan roda empat dan roda dua • Komputer,
printer, facsimile
c. ATK dan Penyediaan Barang Cetakan, meliputi : • Alat Tulis Kantor
• Penyediaan Kartu Stok • Penyediaan Kartu Induk Barang
• Penyediaan Form LPLPO unit Pelayanan Kesehatan
Dasar d. Pengolahan Data
e. Gaji pegawai, termasuk honor satpam penjaga gedung Instalasi Farmasi di ProvinsiKabupatenkota
f. Biaya Distribusi dan Operasional
3. Kebutuhan pengembangan pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi :
a. Pelatihan Pengelola Obat di Puskesmas dan Penggunaan Obat Rasional. Kebutuhan dana sesuai dengan jumlah unit
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja. Pelaksanaan minimal satu tahun sekali, dengan lama
kegiatan 1 – 2 hari. b. Monitoring dan Evaluasi pengelolaan obat di Puskesmas
dan penggunaan obat rasional. Kebutuhan dana sesuai dengan jumlah unit pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja. Pelaksanaan minimal satu tahun sekali, dan dilakukan sepanjang tahun anggaran.
c. PertemuanRapat kerja penyusunan kebutuhan obat Kebutuhan dana sesuai jumlah anggota tim perencanaan
obat terpadu, dilaksanakan minimal 4 empat kali dalam setahun, dengan lama kegiatan 1 – 2 hari.
d. Penyampaian hasil monitoring Kebutuhan dana sesuai dengan jumlah undangan,
dilaksanakan minimal 4 empat kali dalam setahun, dengan lama kegiatan 1 – 2 hari.
Pengelolaan anggaran diarahkan untuk mencapai hasil yang optimal dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas biaya,
untuk mencapai tujuan tersedianya obat publik dan perbekalan kesehatan di UPK pada daerah perbatasan.
Kemampuan Dinas Kesehatan KabupatenKota dalam advokasi kepada pemerintah daerah akan pentingnya pengelolaan obat
dan perbekalan kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan di daerah perbatasan dan terpencil harus terus
ditingkatkan, selain itu penyelenggaraan pemerintahan yang baik merupakan suatu pra kondisi untuk dapat terciptanya system
pembiayaan yang baik.
Biaya pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan di daerah perbatasan dapat
bersumber kepada dana : • Pemerintah melalui APBD KabupatenKota, APBD Provinsi
dan APBN • Swasta LSM yang peduli terhadap pelayanan kesehatan
Perlu disadari bahwa di masa mendatang sejalan dengan terwujudnya otonomi daerah yang nyata dan bertanggung –
jawab, maka peran daerah sebagai sumber pembiayaan akan menjadi menonojol.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota bersama Kepala Instalasi Farmasi Kabupaten Kota menetapkan besar dana
operasional pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan di UPK pada daerah
perbatasan, dengan memperhatikan : • Jumlah UPK yang dilayani
• Faktor kesulitan wilayah yang dijangkau • Besaran transport dan lumpsum biaya harian sesuai dengan
kebutuhan riil • Usulan kegiatan distribusi dari Instalasi Farmasi Kabupaten
Kota ke UPK
H. PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN