Penentuan Potensi CH TINJAUAN PUSTAKA
4
perkiraan stoikiometrik.
Tes BMP juga memerlukan sampel yang mewakili TPA.
Menurut Thorneloe
et al.
2000, perbandingan data produksi CH
4
antara percobaan di TPA dan di laboratorium cukup
sulit karena pada dasarnya tidak ada data dalam
literatur terbuka
mengenai laju
produksi CH
4
di lapangan. Data produksi CH
4
lebih banyak dikumpulkan di bawah kondisi laboratorium daripada kondisi lapangan.
Bagaimanapun, data laboratorium tidak selalu dapat dibandingkan dengan percobaan di
lapangan.
Sebagai contoh,
kelembaban, ukuran partikel, dan temperatur tidak sama
diantara studi-studi yang telah dilakukan. Selain
itu, sebagian
besar percobaan
laboratorium diselenggarakan untuk menguji berbagai teknik dalam meningkatkan produksi
CH
4
.
2.4 Kuantifikasi Emisi Metana 2.4.1 Teknik pengukuran fluks di lapangan
Menurut Topp
dan Pattey
1997, pemilihan teknik untuk mengukur fluks
metana di permukaan bumi bergantung pada keberhasilan suatu studi dan sumber-sumber
yang tersedia. Ketelitian pengukuran fluks metana bergantung pada ketepatan dan
ketelitian sensor yang digunakan untuk menentukan
konsentrasi metana
dan banyaknya sampel yang diambil.
Metana sangat umum diukur dengan menggunakan flame ionization detector FID
atau thermal conductivity detector TCD. Tingkat kepekaan FID dalam mendeteksi gas
metana kira – kira 10.000 kali lebih sensitif daripada TCD dan dapat mendeteksi gas
metana pada konsentrasi di atas 1.000 ppmv. Metodologi analitis yang biasanya digunakan
untuk mendapatkan hasil kuantitatif adalah gas chromatography GC.
Teknik pengukuran yang digunakan untuk menentukan fluks metana berdasarkan ukuran
area pengamatan dapat dibedakan menjadi dua skala, yaitu sistem pengukuran skala kecil dan
skala besar Topp dan Pattey 1997. Sistem pengukuran skala kecil terdiri dari
empat teknik, yaitu:
a. core incubation b. soil vertical probe
c. open-chamber d. closed-chamber
Sistem pengukuran skala besar terdiri dari lima teknik, yaitu:
a. tower-based eddy-covariance b. tower-based relaxed eddy-accumulation
c. tower-based aerodynamic-gradient d. aircraft-based eddy-covariance
e. aircraft-based relaxed eddy- accumulation
Penjelasan dari beberapa metode di atas adalah sebagai berikut:
a. Core incubation Tanah bagian dalam yang diambil dari
daerah percobaan biasanya diinkubasi di laboratorium untuk studi perbandingan di
bawah kondisi yang terkendali. Fluks dari inkubasi sampel tanah tersebut memberikan
kadar yang relatif dari pertukaran gas diantara banyak perlakuan. Selanjutnya, validasi dari
studi metodologi jenis ini akan sangat berguna dalam menyoroti prosedur percobaan yang
tepat dan menjamin bahwa kesamaan diantara pengukuran fluks dengan berbagai teknik
yang berbeda bukanlah suatu kebetulan. b. Soil Vertical Probe
Hukum I difusi Fick dapat digunakan untuk memperkirakan fluks metana dengan
cara penentuan konsentrasi metana secara in situ pada profil tanah. Sampel gas dari
berbagai kedalaman
tanah diambil
menggunakan suntikan, kemudian dianalisis pada
Gas Chromatograph. Keterbatasan utama dari metode ini adalah alat yang
membutuhkan percobaan difusivitas tanah. Hal ini sulit dilakukan terutama pada
kandungan kelembaban yang tinggi. c. Closed Chamber
Pendekatan lain
adalah dengan
penempatan boks sungkup tertutup closed chamber pada permukaan tanah untuk
mengisolasi area tanah seluas 1 m
2
. Metode dibuat dengan boks sungkup tertutup yang
diletakkan di atas permukaan tanah selama periode waktu tertentu. Konsentrasi uap
diukur dalam chamber
setiap beberapa
periode waktu. Metode ini menghasilkan data kuantitatif baik nilai konsentrasi dalam
chamber dan nilai fluks massawaktu-area sehingga disebut juga metode flux chamber.
Fluks yang sangat kecil dapat dideteksi menggunakan teknik ini dengan pengurangan
ketinggian chamber dan penambahan periode pengambilan sampel. Teknik closed chamber
tidak membutuhkan modal yang besar, namun memerlukan sumberdaya tenaga kerja yang
intensif jika dilakukan pengukuran variabilitas temporal dan spasial Rochette et al. 1997
dalam Topp dan Pattey 1997. d. Open Chamber
Metode open chamber jarang digunakan untuk
mengukur fluks
metana karena
membutuhkan lebih banyak setelan secara mutakhir,
termasuk analisis
terhadap perbedaan konsentrasi metana antara aliran
yang masuk dan keluar pada
chamber.
Tipe default
Tipe landfill
Nilai k
CAA Konvensional
0,05 CAA
Daerah kering 0,02
Inventory Konvensional
0,04 Inventory
Daerah kering 0,02
Inventory Lembab bioreaktor
0,7