HUBUNGAN “BURNOUT” DENGAN KOMITMEN PROFESI GURU DI KABUPATEN LUMAJANG

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu negara berkembang, negara Indonesia berusaha
meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu pengembangan sumber daya masyarakat tersebut melalui pendidikan.
Pendidikan semakin di tuntut perannya untuk menghasilkan manusia Indonesia
yang berkualitas, karena pendidikan mampu mengubah nasib manusia dari posisi
tidak berdaya menjadi manusia yang memiliki martabat dan menggenggam masa
depan yang lebih cerah.
Menyadari pentingnya peranan pendidikan tidak lepas akan peranan seorang
guru. Sebagai pengajar sekaligus pendidik, guru merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya
inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya
manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor
guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia
pendidikan.

Oleh

karena


itu,

perlu

diusahakan

peningkatan

kualitas

keprofesiannya.
Usaha untuk meningkatkan kualitas keprofesian seorang guru juga tidak
mudah untuk dilakukan. Karena beban sebagai seorang guru sudah sangat berat.
Karena pada dasarnya seorang guru dikenal sebagai seorang panutan di kalangan
masyarakat dan anak didiknya. Seorang guru dituntut professional agar
kinerjanya bisa maksimal. Guru yang professional adalah seorang guru yang bisa
tetap konsekuen dengan komitmen profesi keguruannya. Jika seorang guru
tersebut dapat menjalankan profesinya sesuai dengan komitmen sebagai seorang
pendidik, maka hal itu akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang diajarkannya

nanti pada anak didiknya. Jadi keberhasilan anak didik atau peserta didik
tergantung pada keberhasilan seorang guru menjalankan profesinya sesuai
dengan komitmen keguruan yang ada. Komitmen guru professional itu sendiri
berarti seorang guru tersebut sudah terikat dengan tugas dan kewajiban untuk
melahirkan tanggung jawab, responsive dan inovatif terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan juga tekhnologi. (Azmi, 2011).

Guru di negara maju pada umumnya memiliki paradigma jika mutu,
komitmen dan tanggung jawab terhadap profesi sebagai guru tinggi, pasti
penghargaan oleh masyarakat dan perhatian pemerintah terhadap profesi guru
dari aspek kesejahteraan tinggi. Hal ini memang terbukti, pada pemerintah
sejumlah negara maju. Misalnya Jepang dan Amerika Serikat memberi gaji yang
tinggi terhadap profesi guru. Perubahan yang inovatif, baik dalam bentuk ide dan
karya nyata berwujud benda sebagiannya merupakan hasil pemikiran cemerlang
guru.
Sementara itu, Sheldon Shaeffer, mantan Direktur Pendidikan UNESCO
Biro Asia Pasifik, mengatakan kebijakan pemerintah soal sertifikasi maupun
pemberian renumerasi seharusnya memotivasi guru lebih profesional dan
memberikan proses belajar yang semakin baik pada siswa. Tetapi perlu
dipastikan bahwa guru-guru mendapatkan bantuan untuk mengembangkan

potensi diri mereka secara penuh, kata Shaeffer. Menurut Shaeffer, pendidik
jaman sekarang ini mesti proaktif untuk terlibat dalam pengambilan keputusan
yang mempengaruhi kehidupan pofesional mereka dan lingkungan mengajar.
Sebab, pendidikan saat ini berubah untuk bisa memahami kebutuhan siswa. Para
guru harus mampu mengembangkan pendidikan yang berpusat pada anak, kata
Shaeeffer. (2011, 26 Oktober). Kompas.com.
Ternyata dari kasus diatas, tugas seorang guru sangat berat. Karena guru
harus proaktif agar bisa professional dan harus bisa memahami kebutuhan
peserta didik juga. Belum lagi kurikulum yang sering berubah-ubah juga
membuat seorang guru harus belajar lebih ekstra lagi menguasai kurikulum dan
mengganti silabus pengajarannya dari awal. Juga harus berfikir ulang strategi
yang digunakan selanjutnya. Peserta didik yang rasa ingin tahunya yang tinggi
yang menuntut guru harus benar-benar berpengetahuan luas diluar bidang yang
diajarkan. Disamping itu mereka masih dituntut untuk tetap pada komitmennya
menjadi guru professional yang baik tetapi dengan gaji yang tidak sebanding
dengan usaha kerasnya. Terkadang hal ini pula yang menjadi seorang guru nonPNS menyimpang dari komitmennya. Mereka merasa sudah berusaha menjadi
guru dengan baik dan tetap memegang teguh komitmen keguruannya, tetapi tidak
ada reward yang mereka dapat. Seperti (dalam Kompas.com, 2011) Lebih dari

100 orang guru honorer sekolah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru

Honorer Sekolah Kabupaten Bandung Barat kembali beraudiensi dengan anggota
Komisi A dan D DPRD KBB yang kali ini didampingi instansi Pemerintah KBB
seperti Asisten II, Dinas Pendidikan, dan Kepala Bagian Kepegawaian KBB.
FKGHS menuntut disertakannya mereka dalam rekrutmen guru melalui
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Rapat hari Rabu (15/10) ini merupakan
kelanjutan dari pertemuan serupa hari Senin (13/10) yang tidak membawa hasil
karena tidak ada pejabat pemerintah yang bisa memberikan kepastian. Sambil
menunggu rapat, 70 perwakilan dari FKGHS menginap selama tiga hari dua
malam di halaman Gedung DPRD KBB. Saat berita diturunkan, rapat baru
dimulai dengan agenda pembacaan aspirasi dari guru honorer sekolah.
Kenyataan dan fakta-fakta seperti itulah yang banyak terjadi di dunia
pendidikan sekarang ini. Ketidak puasan ini bisa membuat guru putus asa, bosan,
bahkan merasa lelah baik secara fisik dan psikisnya. Jika kelelahan ini dibiarkan
begitu saja, lama kelamaan akan menjadikan guru tersebut mengalami kelelahan
kerja atau dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah burnout.
Burnout atau stres ringan yang dikarenakan oleh kelelahan kerja yang
dialami seorang guru bisa berdampak buruk jika terus dibiarkan. Karena jika
seorang guru mengalami burnout, maka seorang guru tersebut akan merasa
kesulitan dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan komitmen keprofesiannya.
Burnout bisa menimbulkan kelelahan baik secara fisik, emosional, pencapaian

diri yang rendah maupun depersonalisasi. Jika seorang guru sudah merasa
kelelahan baik dengan fisik, emosional mapun depersonalisasinya dalam
menjalani profesinya, maka akan mudah lelah dan tidak bersemangat, mudah
marah ataupun merasa tertekan bahkan bisa bersikap kasar dan menghindari
lingkungan sosialnya. Hal ini akan sangat berbahaya dan berdampak sangat
buruk bagi perkembangan dunia pendidikan. Karena tombak utama pendidikan
juga ditentukan oleh kualitas guru. Jika seorang guru mengalami burnout maka
penyampaian ilmu yang dimiliki oleh pendidik kepada peserta didik akan kurang
maksimal. Peserta didik tidak mendapatkan yang selayaknya mereka dapatkan
hanya karena seorang guru tersebut mengalami burnout.

Hasil penelitian Fontana dan Abousrie (Farber, 1991) di Amerika
menunjukkan, bahwa 72,6% guru mengalami stres yang tergolong sedang,
sisanya 23,3% tergolong berat. Hasil penelitian Broiles pada 314 guru di
California menemukan bahwa 33% dari responden mengalami stres yang
termasuk berat. Setahun kemudian Brown melakukan penelitian pada 271 guru
yang hasilnya menunjukkan, bahwa 53 % guru merasakan stres yang berat. Letz
dan Stolar berpendapat bahwa stres yang di alami individu dalam jangka waktu
cukup lama dalam situasi yang menuntut keterlibatan emosional tinggi, ditambah
dengan tingginya standart keberhasilan pribadi akan mengakibatkan individu

kelelahan fisik maupun mental. Keadaan inilah yang disebut dengan burnout.
Penelitian mengenai burnout juga dilakukan di Indonesia yang dilakukan
oleh Imelda Sitohang (2004), penelitian ini dilakukan pada karyawan Pertamina
UP III Plaju Palembang pada bagian sumber daya manusia dalam penelitiannya
yang berjudul burnout pada karyawan ditinjau dari persepsi terhadap lingkungan
kerja dan jenis kelamin, mengatakan bahwa hasil yang didapatkan adalah
semakin karyawan positif dalam mempersepsi lingkungan kerjanya maka burnout
akan semakin rendah, sebaliknya semakin negatif karyawan memandang
lingkungan kerjanya maka akan semakin tinggi burnout yang terjadi. untuk jenis
kelamin, Imelda menyatakan jenis kelamin perempuan lebih sering mengalami
burnout dari pada laki-laki.
Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2004) yang menyebutkan
bahwa ada hubungan antara burnout dengan prestasi kerja. hasil dari
penelitiannya menyebutkan bahwa semakin tinggi burnout semakin rendah
prestasi kerja yang artinya semakin seorang karyawan tersebut mengalami
burnout tidak ada prestasi kerja yang dihasilkan oleh para karyawan tersebut.
Menurut Ivancevis, Konopaske dan Matteson (2006), beberapa penelitian
menemukan bahwa mengelola emosi (misalkan emotional labor) merupakan hal
yang sangat memancing stress dan mungkin menghasilkan kejenuhan (burnout).
Asumsinya adalah bahwa mengelola emosi memerlukan usaha, waktu, dan

energi. Organisasi yang berusaha untuk mengatur emosi, sesuatu yang pribadi,
akan menemukan penolakan, skeptisme, dan rasa tidak nyaman dalam diri
karyawan mereka.

Dari fakta dan penelitian yang ada, ternyata seorang guru dikatakan
professional jika seorang guru tersebut mampu menjalankan tugasnya sesuai
dengan komitmen profesinya. Jika seorang guru menyimpang dari komitmennya,
maka akan berdampak buruk pula pada peserta didiknya nanti. Tetapi ternyata
ada penelitian yang mengatakan bahwa seorang guru juga bisa mengalami stres
yang diakibatkan kelelahan guru dalam menajalani profesinya. Dari sini peneliti
tertarik untuk meneliti apakah stres yang diakibatkan kelelahan kerja (burnout)
juga berhubungan dengan komitmen seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah ”Apakah ada hubungan “burnout” dengan komitmen profesi guru ?”.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan“burnout”
dengan komitmen profesi guru.


D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan akan didapatkan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah sumbangan pemikiran,
wawasan dan pengetahuan bagi disiplin ilmu Psikologi khususnya bidang
Psikologi pendidikan.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
pihak sekolah dan guru agar para guru bisa lebih optimal dalam menjalankan
profesinya sebagai guru.

HUBUNGAN “BURNOUT” DENGAN KOMITMEN PROFESI
GURU DI KABUPATEN LUMAJANG

Skripsi
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi


Oleh :
AIN ADIBAH SURAYA
08810255

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

HUBUNGAN “BURNOUT” DENGAN KOMITMEN PROFESI
GURU DI KABUPATEN LUMAJANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :
AIN ADIBAH SURAYA

08810255

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi

:Hubungan

“burnout”

dengan

komitmen

profesi guru di Kabupaten Lumajang


1. Nama Peneliti

: Ain Adibah Suraya

2. Tempat, Tanggal Lahir

: Lumajang, 02 April 1990

3. No. Induk Mahasiswa

: 08810255

4. Fakultas

: Psikologi

5. Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian

: 4 – 12 April 2012

7. Tanggal Ujian

: 8 Juni 2012

Malang, 8 Juni 2012
Pembimbing I

Yudi Suharsono, S. Psi, M.Si

Pembimbing II

Ari Firmanto, S. Psi

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Ini Telah Diuji Oleh Dewan Penguji
Pada Tanggal 8 Juni 2012

Dewan Penguji

Ketua Penguji

: Yudi Suharsono, M. Si

(

)

Anggota Penguji

: 1. Ari Firmanto, S. Psi

(

)

2. Dra. Siti Suminarti F., M. Si

(

)

3. M. Salis Yuniardi, M. Psi

(

)

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Cahyaning Suryaningrum, Msi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Peneliti

: Ain Adibah Suraya

NIM

: 0880255

Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah :
Judul : Hubungan “Burnout” dengan Komitmen Profesi Guru di Kabupaten
Lumajang

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
penulisan dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam bentuk naskah ini dan
telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan hak bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila penyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Mengetahui
Ketua Program Studi

M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi

Malang, 8 Juni 2012
Yang menyatakan

Ain Adibah Suraya

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini
dengan judul “Hubungan burnout dengan komitmen profesi guru di Kabupaten
Lumajang” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan
syarat guna meraih gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari skripsi ini terwujud karena keterlibatan dan dorongan dari
berbagai pihak, sehingga tidak hentinya penulis mengucapkan kata terima kasih atas
segala bimbingan, semangat dan segala bantuan kepada :
1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Yudi Suharsono, S. Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dengan kesabaran dan saran-saran yang sangat
bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II telah memberikan
bimbingan dengan kesabaran dan saran-saran yang sangat bermanfaat selama
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Moh. Shohib, S. Psi, M. Si selaku dosen wali yang senantiasa
membimbing penulis dari pertama kali menginjakkan kaki dibangku kuliah
hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah senantiasa membimbing penulis sejak
pertama kali kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua, kakakku yang tercinta dan segenap keluarga besar Isman dan
Alm. Soeto Oetomo khususnya om Rofik dan tante Hera yang membantu
mencarikan buku di kota Jogjakarta sana, terima kasih atas dukungannya, kasih
sayang dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Spesial buat Ravi tercinta dan keluarganya yang luar biasa tiada henti
memberikan dukungan, doa, kasih sayang, perhatian yang tiada tara, sehingga
penulis tidak pernah putus asa dan dapat menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.
8. Sahabat-sahabat seperjuanganku Ririn, Anggika “Untu”, Fitri, Dita dan
semuanya yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang tidak pernah
patah semangat.
9. Teman-teman kost Al-Kautsar 51 yang telah memberikan dorongan dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini (Dita, Icha, Novi, Anggit, Nova,
Yayuk, Ajeng, Kiki).
10. Teman-teman angkatan 2008 kelas D yang tidak bisa disebutkan satu-persatu
yang selama ini menjadi teman diskusi penulis, teman seperjuangan dari semester
I sampai mendekati detik-detik akhir kelulusan.
11. Semua responden yang telah bersedia memberikan sedikit waktunya untuk
membantu penulis memberikan data/informasi demi kelancaran skripsi ini.
12. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini,
semoga Allah memberi rahmatnya pada kalian semua.
Semoga karya ilmiah ini bisa menjadi langkah awal bagi penulis untuk maju,
mengembangkan kualitas dan potensi diri serta mendapatkan ridlo Allah SWT,
Amin......

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Malang, 8 Juni 2012
Penyusun

Ain Adibah Suraya

INTISARI
Suraya, Ain Adibah. (2012). Hubungan Burnout dengan Komitmen Profesi
Guru di Kabupaten Lumajang. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang. Di bawah bimbingan (1) Yudi Suharsono, S. Psi, M.
Si (2)Ari Firmanto, S. Psi
Kata kunci : burnout, komitmen profesi guru
Negara Indonesia berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Salah satunya melalui pendidikan. Menyadari pentingnya peranan pendidikan tidak
lepas akan peranan seorang guru. Sebagai pengajar sekaligus pendidik, guru
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Tugas
seorang guru tidak hanya sekedar mengajar namun harus mendidik dan membentuk
karakter siswa/siswi menjadi generasi penerus bangsa di masa selanjutnya. Sehingga
menjadi guru dituntut untuk sehat secara fisik maupun rohani agar dapat
menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Tapi terkadang dengan banyaknya
aktifitas, seorang guru mengalami kelelahan baik fisik, emosi, mental dan sikap, juga
perasaan pencapaian diri yang rendah atau dalam istilah psikologi disebut burnout.
Sebagai seorang guru haruslah memiliki suatu komitmen yang tinggi terhadap tugas
keprofesiannya sebagai seorang guru. Jika seorang guru mengalami burnout yang
tinggi, maka komitmen guru tersebut dalam menjalankan tugas keprofesiannya akan
rendah, sebaliknya jika seorang guru tidak mengalami burnout maka komitmen
profesi guru akan tinggi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan burnout dengan komitmen profesi guru.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,. Sebagai variabel terikat
adalah komitmen profesi guru dan variabel bebas adalah burnout. Penelitian ini
merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara burnout dengan komitmen profesi guru. Subyek penelitian yang digunakan
yaitu guru SMP di kabupaten Lumajang, total keseluruhan subyek sebanyak 50
subyek untuk penelitian. Penelitian ini menggunakan dua buah skala ukur, yaitu
skala burnout yang terdiri dari 45 item dan skala komitmen profesi guru terdiri dari
36 item. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik product
moment pearson yang dibantu dengan program komputer SPSS 16.0 for windows.
Berdasarkan hasil analisa data maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
negatif yang sangat signifikan antara burnout dengan komitmen profesi guru dengan
nilai r = -0,637, (p) = 0,00. Artinya semakin tinggi burnout maka akan semakin
rendah komitmen profesi guru dan sebaliknya, jika burnout rendah maka komitmen
profesi guru akan semakin tinggi. Hasil penelitian juga di dapatkan nilai koefisien
(r2) = 0,406, yang berarti variabel burnout memberikan sumbangan kepada variabel
komitmen profesi guru sebesar 40,6% dan sisanya 59,4% dipengaruhi oleh variabel
lain.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................

vi

INTISARI ......................................................................................................

viii

DAFTAR ISI .................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL .........................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................

1

B. Rumusan Masalah ......................................................................

5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................

5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Burnout ......................................................................................

7

1. Pengertian ..............................................................................

7

2. Aspek-Aspek .........................................................................

8

3. Gejala ....................................................................................

9

B. Guru ..........................................................................................

10

1. Pengertian ...............................................................................

12

2. Tugas .....................................................................................

12

C. Komitmen Profesi Guru ..............................................................

13

1. Pengertian Komitmen ............................................................

13

2. Dimensi Komitmen ...............................................................

14

3. Profesi Guru ..........................................................................

14

4. Syarat Profesi ........................................................................

15

5. Pengertian Komitmen Profesi Guru ......................................

16

6. Dimensi Komitmen Profesi Guru ..........................................

16

D. Faktor yang mempengaruhi Komitmen .....................................

17

E. Hubungan Burnout dengan Komitmen Profesi Guru ................

18

F. Kerangka Pemikiran ...................................................................

21

G. Hipotesis .....................................................................................

22

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .................................................................

23

B. Variabel Penelitian ......................................................................

23

1. Identifikasi variabel penelitian ..............................................

23

2. Definisi operasioanl variabel penelitian ................................

23

C. Populasi dan Sampel ..................................................................

24

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ................................

25

1. Jenis data ................................................................................

25

2. Metode pengumpulan data .....................................................

25

3. Validitas dan reliabilitas .........................................................

29

a. Validitas ............................................................................

29

b. Reliabilitas ........................................................................

33

E. Prosedur Penelitian ....................................................................

35

F. Teknik Analisis Data .................................................................

35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................

37

B. Hasil Analisis Data ....................................................................

40

C. Pembahasan ...............................................................................

40

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................

46

B. Saran ..........................................................................................

46

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Skor Jawaban Skala Likert ...............................................................
26
Tabel 2 Hasil Uji Validitas Skala Burnout dari Zulianah (2004) ...................

27

Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Skala Burnout dari Zulianah (2004) ...............

27

Tabel 4 Blue Print Skala Burnout ...................................................................

28

Tabel 5 Blue Print Skala Komitmen Profesi Guru .........................................

29

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Item Skala Burnout ............................................

31

Tabel 7 Hasil Uji Validitas Item Skala Komitmen Profesi Guru ...................

32

Tabel 8 Blue Print Skala Burnout setelah Try Out .........................................

33

Tabel 9 Blue Print Skala Komitmen Profesi Guru setelah Try Out ................

33

Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas Skala Burnout dan Komitmen Profesi Guru

34

Tabel 11 Deskripsi Subyek ..............................................................................

37

Tabel 12 Hasil Sebaran T-score Burnout ........................................................

38

Tabel 13 Hasil Sebaran T-score Komitmen Profesi Guru ...............................

39

Tabel 14 Tabulasi Silang Burnout dan Komitmen Profesi Guru .....................

39

Tabel 15 Rangkuman Analisa Korelasi Product Moment ...............................

40

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Skala untuk Try Out .................................................................

51

Lampiran 2 : Data Try Out Skala Burnout .....................................................

59

Lampiran 3 : Hasil Analisa Try Out Validitas dan Reliabilitas .....................

61

Lampiran 4 : Data Try Out Skala Komitmen Profesi Guru ...........................

65

Lampiran 5 : Hasil Analisa Try Out Validitas dan Reliabilitas .....................

67

Lampiran 6 : Skala untuk Penelitian ..............................................................

71

Lampiran 7 : Data Penelitian Skala Burnout ..................................................

79

Lampiran 8 : Data Penelitian Skala Komitmen Profesi Guru ........................

81

Lampiran 9 : Hasil Analisa Data ....................................................................

83

Lampiran 10: Surat – surat ..............................................................................

87

DAFTAR PUSTAKA
Aqib& Rohmanto. (2008). Membangun profesionalisme guru dan pengawas sekolah.
Bandung: CV. Yrama Widya.
Ariani, F. (2009). Pengaruh gaji terhadap komitmen guru honor pada SMA swasta
Josua Medan. Skripsi. Universitas Sumatra Utara Medan
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
Azmi, U. (2011). Kompetensi guru profesional. Diakses 10 Oktober 2011,
http://ululazmi-zabaz.com /2011/03/komitmen-guru-profesional.html
Azwar, S (2000). Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2006). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cialdini, B. (2005). Psikologi persuasif merekayasa kepatuhan (ed. revisi). Jakarta:
Prenada Media
Danasasmita, W. (t.t). Pengembangan profesionalisme guru bahasa asing. Makalah
diakses
pada
tanggal
20
Februari
2012
dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG
/195201281982031WAWAN_DANASASMITA/Makalah/PENGEMBANGAN_PROFE
SIONALISME_GURU_BA.pdf
Davis, K., & Newstrom, J.W. (1985). Perilaku dalam organisasi (edisi ketujuh).
Jakarta: Erlangga
Farber, A. (1991). Crisis in education: Stress and burnout in the american teacher,
San Francisco: Jossey-Bass Publishers.
Fauzan, A. (2010). Pengertian guru profesional. Diakses 6 Desember 2011,
http://ahmad-fauzan.blogspot.com/2010/11/pengertian-guruprofesional.html
Hamalik, O. (2003). Pendidikan guru berdasarkan pendekatan kompetensi (cetakan
kedua). Jakarta: PT Bumi Aksara

Hubbard, L. Ron. (1984). Masalah pekerjaan, bagaimana mengatasinya agar
berhasil. Bandung : Angkasa (Anggota IKAPI)
Ina.

(2011).

Job burnout. Diakses 10 Oktober
psikologi.kerja.com/2011/03/job-burnout.html

2011,

http://ina-

Ivancevish, J.M, Konopaske, R., & Matteson, M.T. (2006). Perilaku dan manajemen
organisasi (jilid 1). Jakarta. Erlangga
Isjoni. (2004). Kinerja guru. Diakses 30 September 2011, http://researchengines.com/isjoni12.html
Kelinger (2006). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: UGM Press

Kunandar. (2007). Guru profesional implementasi kurikulum tingkat satuan
pendidikan (ktsp) dan persiapan menghadapi sertifikasi guru. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada
Kurniawati, A. (2004). Hubungan antara burnout dengan prestasi kerja. Skripsi.
(tidak diterbitkan) Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Murtiningrum, A. (2005). Analisis pengaruh konflik pekerjaankeluarga terhadap
stress kerja dengan dukungan sosial sebagai variabel moderasi (studi
kasus pada guru kelas 3 SMP Negeri di Kabupaten Kendal).
Universitas Diponegoro Semarang. Tesis diakses 20 Februari 2012
dari
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/view/195/
196
Nasib guru honorer. (2011, 26 Oktober). http://Kompas.com/html
Nazir (2005). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurchaili. (2011). Memahami profesionalisme guru. Diakses 6 Oktober 2011,
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=arti
cle&id=186857:memahami-profesionalismeguru&catid=25:artikel&Itemid=44
Schuler, R.S., & Jackson, S.E. (1991). Manajemen sumber daya manusia
menghadapi abad ke-21 (edisi keenam. jilid 2). Jakarta: Erlangga

Sitohang, Imelda N. (2004). Burnout pada karyawan ditinjau dari persepsi terhadap
lingkungan kerja psikologis dan jenis kelamin. Diakses 18 Januari
2012 dari http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_imelda.pdf.
Suprlan. (2005). Menjadi guru efektif. Yogyakarta:Hikayat Publishing
Ubaydillah. (2008). Menangani masalah burnout di tempat kerja. Diakses 10
Oktober
2011,
http://www.e-psikologi.com/epsi/industridetail.asp?id=479
Wahyuni, Sri. (2009). Analisis implementasi kebijakan peningkatan profesionalisme
dalam melaksanakan pakem melalui kkg (studi kasus kkg di gugus
sekolah iii kecamatan junrejo kota batu). Tesis. (tidak diterbitkan).
Universitas Muhammadiyah Malang
Winarsunu, T. (2004). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan (cetakan
kedua). Malang: UMM Press
Wulandari, L.H. (t,t). Hubungan self efficacy dengan komitmen guru Sekolah Dasar
Chandra Kusuma Medan. Fakultas Psikologi Sumatra Utara. Jurnal
Psikologia4, Juni 2009.
Yully. (2011). Mengenal lebih dalam profesionalisme guru. Diakses 10 Oktober
2011,
http://diksia.com/2011/01/mengenal-lebih-dalamprofesionalisme-guru/
Zulianah, R. (2004). Hubungan antara self esteem dengan burnout pada guru
sekolah dasar unggulan Madrasah Ibtidaiyah Jendral Sudirman
(Mijs)
Malang.
Skripsi.
(tidak
diterbitkan).
Universitas
Muhammadiyah Malang