Tujuan Processing data radar cuaca C-Band Doppler untuk curah hujan: studi kasus Jabodetabek
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Studi mengenai curah hujan telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti dengan
menggunakan data hasil pengamatan stasiun cuaca pada masing-masing daerah dan data
satelit cuaca. Pada penelitian ini, kajian mengenai curah hujan menggunakan radar
cuaca Doppler C-Band CDR yang dikembangkan oleh NEONet Nusantara
Earth Observation Network BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang
diletakkan di kawasan PUSPITEK, Serpong. Data dari Doppler Radar ini memiliki
beberapa kelebihan, yaitu data ini mencakup seluruh titik dalam jangkauannya yang
disertai dengan letak lintang dan bujur. Bukan hanya letak lintang dan bujur saja,
namun juga ketinggian yang beragam 0-20 km dari permukaan tanah tempat Radar
Cuaca ditempatkan. Data ini juga dapat diamati dalam selang waktu tiap enam 6
menit setiap kali pengamatannya. Data per 6 menit inilah yang merupakan salah satu
keunggulan data radar selain mencakup seluruh titik jangkauannya. Data 6 menit-an
dapat digunakan untuk analisis intensitas hujan yang lebih efisien dan dapat digunakan
kembali untuk analisis intensitas hujan jangka waktu yang lebih besar lagi per 30 menit, per
60 menit, bahkan analisis curah hujan per hari. Data curah hujan yang ditangkap oleh
radar adalah data dengan reflektivitas minimal 10 dbZ 0.0749 mmjam.
Adapun data yang digunakan untuk pengolahan lebih lanjut pada penelitian ini
adalah data dari tanggal 12 hingga 14 Februari 2010. Pada tanggal ini terjadi curah
hujan maksimum yang dapat menyebabkan terjadinya banjir di daerah Jabodetabek.
Jangkauan radar yang dikembangakan oleh NEONet BPPT ini telah mencakup 175
km dari sumber Serpong untuk pengamatan langsung dan 105 km untuk pengamatan
dengan 18 sudut elevasi .
Pada penelitian ini daerah jangkauan radar cuaca dibatasi hanya
untuk jangkauan di Jabodetabek saja.